Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dengan adanya tantangan peningkatan kualitas mutu sumber daya


manusia dimasa depan, bangsa Indonesia harus berusaha meningkatkan
kualitas mutu sumber daya manusia dan kualitas bangsa. Sarana paling
baik dan relevan bagi peningkatan sumber daya manusia adalah
pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga,
masyarakat dan bangsa.

Biasanya kualitas mutu pendidikan ditentukan melalui prestasi


belajar. Hal ini didukung Soedijarto (1991: 56), bahwa rendahnya mutu
atau kualitas pendidikan disebabkan oleh pemberian peranan yang kurang
proporsional terhadap sekolah, kurang memadainya perencanaan,
pelaksanaan, dan pengelolaan sistem kurikulum, dan penggunaan prestasi
hasil belajar secara kognitif sebagai satu-satunya indikator keberhasilan
pendidikan. Menurut Sudjana, (2004 : 22) Pengertian hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Menurut nawawi dalam Susanto (2013:5) hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Dalam hal ini hasil belajar dapat dilihat dari nilai ujian atau nilai raport.
Menurut Slameto (2010:54) menyatakan bahwa hasil belajar
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Salah satu faktor internal yang memengaruhi hasil belajar adalah faktor
kelelahan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Meika dan
Herliana (2013) menyatakan bahwa faktor kelelahan berpengaruh terhadap
hasil belajar sebesar 75%. Hal tersebut juga didukung dengan penelitian
yang dilakukan oleh Meilantifa (2018) menyatakan bahwa faktor kelelahan

1
memiliki pengaruh terhadap prestasi hasil belajar. Faktor ini disebabkan
karena aktivitas keseharian siswa di sekolah. Saat di sekolah siswa tidak
hanya melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas tetapi juga
melakukan kegiatan di luar jam pelajaran. Misalnya olahraga, ekstra
kulikuler, organisasi siswa dan banyak yang lainya.
Faktor lain yang memengaruhi hasil belajar adalah faktor eksternal.
Salah satunya adalah organisasi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Nurgianto dalam Atamimi (2011:239) bahwa peran aktif berorganisasi
merupakan faktor sosial yang turut berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa karena seorang siswa membutuhkan kecerdasan emosional yang
menjadikan siswa kreatif dalam mengelola waktu untuk belajar dan
berorganisasi.
Menurut Goleman (2002), kecerdasan intelektual (IQ) hanya
menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan
faktor – faktor kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional
atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri,
mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati
(mood), berempati serta kemampuan bekerja sama. Hasil beberapa
penelitian di University of Vermont mengenai analisis struktur neurologis
otak manusia dan penelitian perilaku oleh LeDoux (1970) menunjukkan
bahwa dalam peristiwa penting kehidupan seseorang, EQ selalu
mendahului intelegensi rasional. EQ yang baik dapat menentukan
keberhasilan individu dalam hasil belajar, membangun kesuksesan karir,
mengembangkan hubungan suami istri yang harmonis dan dapat
mengurangi agresivitas, khususnya dalam kalangan remaja (Goleman,
2002).
Menurut Permendiknas (2008: 5) bahwa didalam OSIS, siswa akan
memperoleh banyak pengalaman yang bermanfaat, seperti pengalaman
berorganisasi, pengalaman berinteraksi yang lebih banyak terhadap sesama
siswa maupun guru, pengalaman mengemban tanggung jawab,
meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan keberanian dalam
mengemukakan pendapat, mengembangkan kreativitas, meningkatkan

2
disiplin belajar dan lainnya. Akan tetapi, pada kenyataannya hal ini tidak
selalu berimbas positif sesuai yang diharapkan. Siswa yang terlalu aktif
dalam kegiatan organisasi, di satu sisi akan mengurangi waktu belajarnya
yang akan berpengaruh pada hasil belajarnya. Hal tersebut didukung
dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi (2015) bahwa keaktifan siswa
dalam organisasi tidak memiliki dampak terhadap prestasi belajar siswa
terutama pada penyelesaian soal ulangan harian irisan kerucut.
Berdasarkan hasil ulangan harian irisan kerucut ada beberapa di antara
siswa yang aktif dalam organisasi mendapat nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) hal itu dikarenakan siswa kurang teliti dalam
mengerjakan soal dan terlalu banyak rumus yang ada sehingga siswa
masih bingung mana rumus yang harus digunakan. Sama halnya peneletian
yang dilakukan oleh Diniawati (2010) menyatakan bahwa prestasi belajar
mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi tidak lebih baik dibandingkan
prestasi belajar mahasiswa yang aktif organisasi.
Sejalan dengan penelitian diatas, hasil penelitian yang dilakukan
oleh Yunindra Widyatmoko (2014) menunjukan bahwa terdapat pengaruh
signifikan keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi dan prestasi belajar
terhadap kesiapan kerja mahasiswa. Hal ini sejalan juga dengan penelitian
yang dilakukan oleh Adytia Riyadi Saputro dkk (2017) bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan keaktifan organisasi dan prestasi
belajar secara bersama – sama terhadap kesiapan kerja.

Berbeda dengan penelitian diatas, penelitian yang dilakukan oleh Sri


Wahyuni Ayu lestari (2015) menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang
bermakna antara keaktifan berorganisasi dan indeks prestasi kumulatif
mahasiswa. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Inun
Marantika (2007) menyatakan bahwa keaktifan organisasi ekstrakuliler
mahasiswa mempunya pengaruh yang negatif terhadap prestasi belajar
mahasiswa.

Bertolak dari uraian diatas, perlu kiranya dilakukan penelitian


dengan judul “pengaruh keaktifan siswa berorganisasi terhadap hasil

3
belajar siswa sekolah menengah atas sederajat sekecamatan Kebomas
tahun pelajaran 2018/2019”.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh
keaktifan siswa berorganisasi terhadap hasil belajar siswa sekolah
menengah atas sederajat se-kecamatan Kebomas tahun pelajaran
2018/2019?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh keaktifan siswa mengikuti
organisasi terhadap hasil belajar siswa sekolah menengah atas sederajat se-
kecamatan kebomas tahun pelajaran 2018/2019

D. BATASAN MASALAH
Agar dapat dikaji dan dijawab secara mendalam, maka dalam
penelitian ini peneliti membatasi masalah pada keaktifan siswa pada
organisasi sekolah. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam
penelitian ini yang erat kaitannya dengan masalah dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Keaktifan siswa dalam organisasi sekolah yaitu
keikutsertaan siswa dalam mengikuti kegiatan yang diadakan
oleh pihak sekolah yang dilakukan dalam ruang lingkup
sekolah
2. Hasil belajar yaitu bentuk nilai rata – rata raport tiap siswa
kelas XI pada semester pertama (ganjil) tahun pelajaran 2018 -
2019

E. MANFAAT PENELITIAN
Suatu penelitian dikatakan berhasil apabila dapat memberikan manfaat
pada dunia pendidikan. Dalam penelitian ini penulis mengharapkan adanya
manfaat atau kegunaan khususnya bagi peneliti sendiri dan umumnya bagi
yang berkepentingan dibidang pendidikan. Adapun manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis

4
a. Memberikan bahan masukan pada sekolah yang
membutuhkan informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa
sekolah menengah sederajat se-kecamatan kebomas
b. Dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
penelitian yang relevan dimasa yang akan datang
2. Secara Praktis
a. Peneliti
Dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman
mengenai factor yang memengaruhi hasil belajar
b. Sekolah
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan masukan dan
informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar dan kegiatan
berorganisasi
c. Guru
Dapat menambah wawasan dan informasi bagi guru bahwa dengan
memanfaatkan organisasi sekolah secara efektif dan efisien dapat
memengaruhi hasil belajar peserta didik.
d. Peserta didik
Penelitian ini diharapkan peserta didik mengetahui pengaruh
berorganisasi terhadap hasil belajar

F. DEFINISI OPERASIONAL
Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam memahami istilah-istilah
yang digunakan dalam penelitian ini, maka dijelaskan beberapa istilah
sebagai berikut:
1. Hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah siswa
tersebut melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti
keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang dengan melibatkan
aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, yang dinyatakan dalam
simbol, huruf maupun kalimat.
2. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu
berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan.
3. Organisasi adalah suatu sistem formal yang terdiri dari pola
aktivitas yang dilakukan sekelompok orang (dua atau lebih) yang

5
bersama secara teratur dan berulang – ulang untuk mencapai tujuan
bersama
4. Keaktifan organisasi adalah ikut secara aktif dalam suatu pekerjaan
atau kegiatan yang melibatkan fisik maupun mental dalam suatu
kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dilakukan hanya
dilingkungan sekolah

Anda mungkin juga menyukai