Rangkuman EEG
Rangkuman EEG
TUGAS RANGKUMAN
ELEKTROENSAFOLAGRAFI (EEG)
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika Medik
Yang Dibimbing oleh Ilham Ari Elbaith Zaeni, S.T., M.T., Ph.D.
Disusun oleh :
Alfathan Rakas Bramasta 150536603028
Dedy Tri Prasetyo 150536601247
M. Rizal Maulana 150536602356
Riski Achmad Fauzi 150536605241
Tirta Suci Wisanggeni 150536603098
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2018
Elektroensefalografi (EEG)
Fungsi EEG
Aktivitas listrik dari otak penderita direkam oleh elektroda perak yang
dipasang oleh teknisi yang terlatih pada kulit kepala. Elektroda ini dihubungkan secara
berpasangan diatas bagian otak yang berdekatan sehingga arus terdeteksi oleh satu
elektroda, akan berbeda yang terdeteksi oleh elektroda pasangannya, perbedaan
voltase ini akan menggerakkan pena.Jika pada bagian otak bermuatan negative dan
satunya lagi pada bagian otak bermuatan positif, pena akan bergerak ke bawah. Jika
situasinya terbalik, pena akan bergerak ke atas. Jika tidak ada arus dari kedua bagian
otak di bawah elektroda mempunyai arus yang sama, pena akan menggambar garis
datar. Biasanya ada 8 pena berurutan dan rangkaian akhir dari garis ini mengukur
baik kekuatan fluktuasi perbedaan voltase maupun frekuensi.
Gambar 3 Gelombang Delta (Hugo Gamboa, Ana Fred, Dirk Elias, 2015)
2. Gelombang Teta
Relaksasi mendalam,Meditasi,Peningkatan Memori. Lebih lambat dari Beta,
kondisi gelombang otak Teta (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur ringan.
Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Teta
ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah
lama. Kondisi “senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang
lebih dalam, menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan
kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.
Gambar 3 Gelombang Teta (Hugo Gamboa, Ana Fred, Dirk Elias, 2015)
3. Gelombang Alfa
Berperan dalam kreativitas, relaksasi, visualisasi. Gelombang otak Alpha (8-13
Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong
aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alplha
ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai
gerbang kreativitas kita.
4. Gelombang Beta
Kondisi di mana seseorang dalam keadaan waspada dan konsentrasi.
Gelombang beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam
kondisi Beta, otak Anda akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi,
membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat
bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau
aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.
Gambar 5 Gelombang Beta (Hugo Gamboa, Ana Fred, Dirk Elias, 2015)
5. Gelombang Gamma
Gelombang Gamma(30-100 Hz) cenderung merupakan yang terendah dalam
amplitude dan gelombang yang paling cepat. Gelombang Gamma zadalah gelombang
otak yang terjadi pada seseorang mengalami aktifitas mental yang tinggi, misalnya
berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil di muka umum, sangat
panik, dan takut.
Gambar 6 Gelombang Gamma (Hugo Gamboa, Ana Fred, Dirk Elias, 2015)