Anda di halaman 1dari 7

Asynchronous Transfer Mode (ATM)

1. Pengertian
ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah adalah protokol jaringan yang
berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header).
Secara teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi dari packet
switching. Seperti transfer data pada packet switching ATM mengintegrasikan
fungsi multiplexing dan switching. ATM memungkinkan komunikasi antara
perangkat yang beroperasi pada kecepatan yang berbeda. Tidak seperti
packet switching, ATM dirancang untuk kinerja tinggi pada jaringan
multimedia.
ATM merupakan teknologi yang muncul dari standar yang
berhubungan dengan transmisi data, suara, dan video secara bersamaan
melalui jaringan dengan kecepatan yang jauh lebih cepat bila dibandingkan
dengan yang tanpa standar. ATM dapat menghubungkan komunikasi
elektronik dari panggilan telepon, ke bioskop, ke email dan file yang ada
diseluruh web server. ATM juga dikenal untuk mengangkut komunikasi dalam
megabit per detik, yang menghasilkan layanan lebih cepat dibandingkan
Ethernet pada jaringan area lokal. Kecepatan ini memungkinkan keakuratan
dan kesempurnaan sinkronisasi pada data yang membentuk presentasi
multimedia yang lebih umum digunakan di kantor-kantor dan sekolah.
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi switching dan multiplexing,
dimaksudkan untuk memindahkan berbagai jenis trafik (data, suara, video, audio)
dengan cepat dan efisien. Circuit switching umumnya mensyaratkan bahwa paket di set
ke posisi dalam frame berulang, misalnya sinkron dalam waktu, langkah, sesuai dengan
aplikasi dan / atau jam jaringan. Transmisi Asynchronous memungkinkan sel-sel yang
akan diposisikan di mana saja dalam data stream. ATM saat ini memiliki kecepatan
155Mbps (OC-3port), 622Mbps (OC-12 port), 1,2 Gbps dan 2,5 Gbps. Asynchronous
Transfer Mode (ATM) merupakan protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket
kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header) pada sirkuit virtual. Protokol
lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang
berukuran tidak tetap.
Gambar 1. Jaringan ATM

Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara


asinkron, yaitu masing-masing pengirim dan penerima tidak harus memiliki
pewaktu (clock) yang tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara
sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer Mode). Dengan kata
lain ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh
siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana
halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi,
sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas
yang unik. Secara teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi dari packet
switching. Seperti transfer data pada packet switching ATM mengintegrasikan
fungsi multiplexing dan switching. Dengan ukuran sel data yang tetap dan kecil,
memungkinkan switching pada kecepatan dengan throughput tinggi. Dengan
delay yang sangat kecil dan waktu interval yang tetap antar sel data,
memungkinkan aplikasi suara dan video dikirim lewat LAN dan berbagai jenis
tipe data yang berbeda digabungkan dalam network yang sama. Walaupun ATM
tidak mencapai kecepatan Gigabit di atas network, feature delay dan waktu
interval menjadikannya teknologi potensial untuk LAN kecepatan tinggi
membawa aplikasi multimedia.

Gambar 2. ATM sebagai Jaringan Kinerja Tinggi

ATM memungkinkan sirkuit dengan bandwidth terjamin dan persyaratan yang


berbeda yang akan dibentuk secara bersamaan Layanan. Kualitas (QoS) dapat
diatur dan ditetapkan pada tahap koneksi menggunakan parameter seperti delay,
jitter delay dan tingkat kesalahan berdasarkan aplikasi dan negara jaringan pada
saat koneksi.Dua prioritas untuk lalu lintas didefinisikan; prioritas tinggi dan
prioritas rendah. lalu lintas rendah akan diabaikan jika ada masalah kemacetan
saklar. ATM Meskipun bukan jenis jaringan broadcast, multicast didukung untuk
aplikasi seperti suara dan video conferencing. ATM bekerja pada model topologi
Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM
pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN. dia juga
banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan
kecepatan akses Internet untuk klien mereka.

Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi


Asyncronous Transfer Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan
secara penuh dan merupakan satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan
jaringan-jaringan yang baru. ATM menyediakan teknologinya untuk membangun
jaringan yang cocok bagi kebutuhan konsumen mereka, kombinasi kemampuan,
pengaturan dan kapasitas untuk membawa jalur lain seperti Frame Ralay atau
X.25 dan segala protokol seperti Internet Protocol (IP). Ini merupakan berita baik
untuk perusahaan besar dengan hubungan fiber yang langsung tetapi kantor
cabang atau kantor kecil yang tergantung pada jasa kantor telepon yang selama
ini kurang beruntung.

Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop


(ADSL) menjadi standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek
terhadap akses langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi yang
memberikan pelayanan yang sangat cepat melalui jalur kabel standart. Teknologi
ini dapat menghubungkan banyak pelanggan yang berada di berbagai tempat.

2. Prinsip Kerja ATM


Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan interface transfer paket yang
efisien. ATM menggunakan paket-paket data yang berukuran tertentu yang disebut ‘cell”.
Penggunaan cell ini menghasilkan skema yang efisien untuk pentransmisian pada
jaringan berkecepatan tinggi ATM memiliki cara yang sama dengan packet -switching.
ATM melibatkan pentransferan data dalam bentuk potonganpotongan yang memiliki ciri-
ciri tersendiri.
ATM memungkinkan koneksi logik multiple dimultipleks melalui sebuah interface fisik
tunggal.

3. Cara Kerja ATM


Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan
kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam
format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut
dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload
(berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).

4. Arsitertur ATM

Standard yang dikeluarkan untuk ATM oleh ITU-T didasarkan pada arsitektur protokol yang
ditunjukkan pada Gambar 2.4, yang menggambarkan arsitektur dasar untuk alat penghubung
antara pemakai dan jaringan. Lapisan fisik melibatkan spesifikasi dari suatu medium transmisi
dan skema encoding sinyal. Daftar pengiriman data yang ditetapkan di lapisan fisik adalah
155.52 Mbps sampai 622.08 Mbps.

Gambar Protokol ATM

Dua lapisan dari arsitektur protokol berhubungan dengan fungsi ATM . Ada lapisan ATM yang
umum bagi semua jasa yang menyediakan kemampuan perpindahan paket, dan suatu ATM
adaptation layer (AAL) yang bergantung pada layanan. Lapisan ATM menggambarkan transmisi
data dalam fixed-size dan kegunaan dari suatu sambungan yang logis. AAL untuk mendukung
protokol perpindahan informasi yang tidak berbasis ATM. AAL memetakan higher-layer
informasi ke dalam ATM sel untuk dikirimkan dalam jaringan ATM kemudian mengumpulkan
informasi dari ATM sel untuk penyerahan ke lapisan yang lebih tinggi.

Model acuan protokol terdiri dari tiga bagian:

1. User plane: Menyediakan perpindahan informasi pemakai, bersama dengan kendali yang
dihubungkan ( flow control, error control).
2. Control plane: Melaksanakan kendali panggilan dan fungsi kendali sambungan.
3. Management plane: Meliputi bidang melaksanakan fungsi manajemen yang dihubungkan
dengan suatu sistem secara keseluruhan dan menyediakan koordinasi antara semua
bidang. Manajemen lapisan melaksanakan fungsi manajemen yang berkaitan dengan
sumber daya dan parameter yang berada dalam kesatuan protokol.

5. Kelebihan ATM
ATM mampu menangani semua jenis trafik komunikasi (voice, data, image,
video, suara dengan kecepatan tinggi, multimedia dans ebagainya) dalam
satu saluran dan dengan kecepatan tinggi). ATM dapat digunakan dalam
Local Area Network dan Wide Area Network (WAN). Dalam pembangunan
LAN, penggunaan ATM dapat menghemat biaya karena Pemakai yang akan
menghubungkan dirinya dengan system ATM LAN dapat menggunakan
adapter untuk menyediakan kecepatan transmisi sesuai dengan bandwidth
yang mereka butuhkan.

6. Kesimpulan
Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan interface transfer paket yang
efisien. ATM menggunakan paket-paket data yang berukuran tertentu yang
disebut ‘cell”. Penggunaan cell ini menghasilkan skema yang efisien untuk
pentransmisian pada jaringan berkecepatan tinggi ATM memiliki cara yang
sama dengan packet -switching. ATM merupakan protokol yang efisien
dengan kemampuan kontrol kesalahan (error control) dan kontrol aliran
minimal (flow control). Hal ini menyebabkan berkurangnya overhead saat
pengolahan sel-sel ATM sekaligus mengurangi bit -bit overhead yang
diperlukan masing-masing sel. Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media
transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada
lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps. Dua lapis
diatasnya berkaitan dengan fungsi fungsi ATM, yaitu pelayanan transfer paket
(ATM layer) dan lapisan adaptasi (AAL) untuk pelayanan protokol transmisi
yang tidak berbasis ATM. keseluruhan Koneksi logik ATM disebut “Virtual
Channel Connection” (VVC) atau koneksi Frame Relay adalah protokol WAN
yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari
model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface
jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang
telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan
LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice. Frame relay adalah cara
mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi
informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat
yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan
melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual
circuit” sampai tujuan

7. Karakteristik ATM
1. Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control.

Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link
dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control
cukup dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam
ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning
queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan
hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8
sampai dengan 10-12 dapat dicapai.

2. ATM beroperasi pada connection oriented mode

Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup


logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource
diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari
terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka
resource yang telah digunakan akan dibebaskan kembali. Dengan
menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk
menjamin packet loss yang seminim mungkin.

3. Pengurangan fungsi header

Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header
hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header
adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual connection identifier
=VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang
tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan multiplexing
dari virtual connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal.

Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan
oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi
header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node
sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat
tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing
delay dan queuing delay yang rendah
4. Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil

Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching
node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut.
Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini
diperlukan untuk keperluan service-service real time.

8.

Anda mungkin juga menyukai