Anda di halaman 1dari 5

8.

skematis gambar dan terangkan proses terjadinya MRi

Teknik penggambaran MRI relatif kompleks karena gambaran yang dihasilkan tergantung
pada banyak parameter. Bila pemilihan parameter tersebut tepat, kualitas gambar MRI
dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras,
sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.
Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alat
diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik
penggambaran MRI, antara lain :
a. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik
b. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya
c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya
d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.

2. 1 Tipe MRI

MRI bila ditinjau dari tipenya terdiri dari :


a. MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang yang luas
b. MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.
Sedangkan bila ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari :
a. MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 T
b. MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T
c. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 T.
Sebaiknya suatu rumah sakit memilih MRI yang memiliki tesla tinggi karena alat
tersebut dapat digunakan untuk teknik Fast Scan yaitu suatu teknik yang memungkinkan
1 gambar irisan penampang dibuat dalam hitungan detik, sehingga kita dapat membuat
banyak irisan penampang yang bervariasi dalam waktu yang sangat singkat. Dengan
banyaknya variasi gambar membuat suatu lesi menjadi menjadi lebih spesifik.
2. 2 Prinsip MRI

Pasien ditempatkan dalam medan magnet, dan gelombang elektromagnet pulsa


diterapkan untuk membangkitkan “objective nuclide” di dalam tubuh. Nuclide yang
dibangkitkan akan kembali ke dalam energi semula dan akan melepaskan energi yang
diserap sebagai gelombang elektromagnet. Gelombang elektromagnet yang dilepas ini
adalah sinyal MR. Sinyal ini dideteksi dengan kumparan (coil) untuk membentuk suatu
gambar (image).
Yang perlu diperhatikan dengan memakai MR adalah nucleus (proton di dalam
tubuh). Nucleus mempunyai massa dan muatan positif serta berputar pada sumbunya.
Nucleus yang berputar ini dianggap sebagai suatu magnet batang kecil (small bar
magnet). Karena nucleus ditempatkan di dalam medan magnet statis, maka akan berputar
(precession). Ketika suatu pulsa RF yang mempunyai frekuensi sama dengan
kecepatan/frekuensi dari putaran diberikan, nucleus menyerap energi dari pulsa (yang
disebut gejala resonansi). Pulsa RF adalah gelombang elektromagnet dan disebut pulsa RF
(Radio Frequency) karena band frekuensinya. Ketika pulsa RF dimatikan, nucleus
kembali ke keadaan semula sambil melepaskan energi yang diserap (yang disebut
relaxation). Dengan membuat nucleus memancarkan sinyal ketika melepaskan energi
yang diserap, suatu gambar (image) dihasilkan.
Permanent magnet (generating a constant static magnetic field)
Gradient magnetic field coil (providing MR signal with positional information)
Transmitter coil (applying an RF pulse)
Receiver coil (receiving MR signal)

Display

Image
Nc Processing
system

Rf Signal

Gambar Komposisi dasar sistem MRI

 skema gambar
Daftar Pustaka
- NN, Alat Radiologi IV, Akademi Teknik Elektromedik
- www.litbang.depkes.go.id/media/data/mri.pdf
- http://en.wikipedia.org/wiki/Magnetic_resonance_imaging#Background_inf
ormation

Anda mungkin juga menyukai