DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
A. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui cara pembuatan sabun secara sederhana dan identifikasinya
2. Untuk mengetahui reaksi kimia dalam pembuatan sabun
3. Mengetahui mekanisme reaksi pembuatan sabun
4. Mengetahui fungsi reaktan pada reaksi ini
B. Teori Dasar
Sabun adalah garam natrium atau kalium asam lemak rantai panjang. Asam
lemak biasanya memiliki atom karbon 12 sampai 18. Sumber asam lemak diantaranya
dari lemak hewani atau nabati yang merupakan ester asam karboksilat. Senyawa itu
memiliki massa molekular yang tinggi dan mengandung alkohol dan gliserol. Secara
kimiawi, antara lemak dan minyak ini disebut trigliserida.
Sabun padat biasanya terdiri dari garam natrium asam lemak, dimana sabun
cair terdiri dari garam kalium asam lemak sabun seperti Na-stearat terdiri dari ujung
non polar (rantai hidrokarbon asam lemak) dan ujung polar (karboksilat ionik).dari
garam kalium asam lemak sabun seperti Na-stearat terdiri dari ujung non polar (rantai
hidrokarbon asam lemak) dan ujung polar (karboksilat ionik).
F. Pengolahan Data
Massa minyak = v × ρ 10.58 g
g Mol minyak = g
890
= 11.5 ml × 0.92 mol
ml
¿ 10.58 gram ¿ 0.01189 mol
Mr minyak = 890 g/mol
V minyak = 11.5 ml Vol. NaOH = 10 ml
ρ NaOH = 2.13 g/ml
Mr NaOH = 40 g/mol
V ¿ 0.5325 mol
Mol NaOH = ρ×
Mr
g 10 ml
¿ 2.13 ×
ml 40 g /mol
Mr Na-stearat = 306 g/mol
% yields = |massa
massa teoritis |
percobaan
x 100
= |10.915
g
g|
x 100 =
G. Pembahasan
Pratikum kali ini dilakukan untuk memenuhi beberapa tujuan berikut
diantaranya adalah untuk mengetahui reaksi saponifikasi, serta mengetahui
bagaimana mekanisme saponifikasi dan juga untuk mengetahui fungsi reagen
dalam pratikum kali ini. Saponifikasi adalah reaksi pembentukan sabun, yang
biasanya dengan bahan awal lemak dan basa menghasilkan garam alkali dan
gliserol. Nama lain reaksi saponifikasi adalah reaksi penyabunan. Dalam
pengertian teknis, reaksi saponifikasi melibatkan basa (soda kaustik NaOH) yang
menghidrolisis trigliserida. Trigliserida dapat berupa esterasam lemak membentuk
garam karboksilat.
Prinsip dalam proses saponifikasi yaitu lemak akan terhidrolisis oleh
basa menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Proses pencampuran antara
minyak dan alkali kemudian akan membentuk suatu cairan yang mengental, yang
disebut dengan trace. Pada campuran tersebut kemudian ditambahkan garam
NaCl. Garam NaCl ditambahkan untuk memisahkan antara produk sabun dan
gliserol sehingga sabun akan tergumpalkan sebagai sabun padat yang memisah
dari gliserol. Pengujian sifat sabun yang dihasilkan adalah sabun dapat
mengemulsi minyak (Gebelin, 2005).
Minyak yang di gunakan pada percobaan kali ini yaitu minyak goreng
kelapa sawit yang banyak mengandung tripalmitin/trigliserida. Sedangkan basa
alkali yang di gunakan yaitu NaOH ,alasan memilih NaOH dan minyak goreng
kelapa sawit sebagai bahan baku yaitu karena relative banyak di temukan dan
harganya yang ekonomis.Tetapi untuk menghasilkan sabun yang lunak dan
kualitas nya lebih bagus bahan baku yang di guankan adalah KOH dan Minyak
kelapa.Dalam pembuatan sabun NaOH di buat berlebih sehingga semua minyak
dalam hal ini trigliserida bisa semuanya membentuk sabun.tripalmitin/trigliserida
yang banyak terkandung di dalam minyak goreng. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
Setelah itu campuran dari minyak sayur, etanol dan NaOH selanjutnya
dipanaskan pada suhu 37oC sambil diaduk agar reaksi berlangsung lebih cepat.
Karena dengan pemanasan dapat meningkatkan energi kinetik dari molekul yang
mengakibatkan tumbukan antar molekul lebih sering terjadi sehingga reaksi akan
lebih cepat. Pengadukan ini dilakukan lebih kurang 20 menit sampai minyak tidak
terlihat lagi yang memperlihatkan bahwa reaksi sudah berlangsung. Dari reaksi ini
akan dihasilkan sabun mentah dan gliserol. Pemanasan ini menghasilkan endapan
putih susu, warna kuning minyak hilang.
H. Kesimpulan
1. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi saponifikasi antara trigliserida dengan
basa alkali dengan katalis etanol
2. Saponifikasi adalah reaksi pembentukan sabun, yang biasanya dengan bahan
awal lemak dan basa.
3. Prinsip dalam proses saponifikasi yaitu lemak akan terhidrolisis oleh
basa menghasilkan gliserol dan sabun mentah
4. Minyak sayur dan NaOH merupakan reagen utama sedangkan NaCl jenuh
bertujuan untuk memisahkan sabun dan gliserol, sehingga akan membentuk
larutan yang berupa emulsi.
5. Didapat sabun gram ,%KR % dan %yield %
I. Daftar Pustaka
Fessenden & Fessenden.1992.Kimia Organik.Jakarta: Erlangga
Hart, Harold, dkk.2003.Kimia Organik.Jakarta: Erlangga
Riswiyanto.2009.Kimia Organik.Jakarta: Erlangga
Tim KBI Organik.2014.Penuntu Sintesis Organik.Depok: Dept.Kimia FMIPA UI
www.jejaringkimia.web.id (diakses pada 7 April 2014)
www.sciencelab.com (diakses pada 7 April 2014)
www.ilmukimia.org (diakses pada 7 April 2014)
Etanol
- Product Name: Ethyl Alcohol
- Chemical Formula: (CH3)OH
- Form : liquid, colourless, hygroscopic.
- Stability : avoid heat, sparks, flames. Normally stable.
- Flash Points: 9°C
- Molecular Weight: 92.57 g/mole
- Boiling Point: 78°C
- Melting Point: -117.3°C
- Specific Gravity: 0.79 (Water = 1)
- Vapour density : 1.59 (Air = 1)
- Potential Health Effects : Strong oxidizing agents. Irritant in case of skin contact
(irritant), of eye contact (irritant), of ingestion, of inhalation.
NaCl
- Mr : 58.43 g/mole
- Product Name : Sodium Chloride
- Form : colorless or white, solid, odorless
- Stability : stable. Avoid high temperatures, exposure to moist air or water.
- Boiling point : 2575oF
- Melting point : 1474oF
- Density : 2.165
- Potential Health Effects : may cause eye irritation, skin irritation, gastrointestinal
irritation, nausea, vomiting. And may cause respiratory tract irritation.