Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SINTESIS KIMIA ORGANIK

PEMBUATAN DAN SIFAT-SIFAT SABUN

Nama : Herlin Arina


NPM : 1106066920
Rekan Kerja : rahmawati Eka
Tanggal Percobaan : 3 April 2014
Asisten Laboratorium : Kak Ilham

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
A. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui cara pembuatan sabun secara sederhana dan identifikasinya
2. Untuk mengetahui reaksi kimia dalam pembuatan sabun
3. Mengetahui mekanisme reaksi pembuatan sabun
4. Mengetahui fungsi reaktan pada reaksi ini

B. Teori Dasar

Sabun adalah garam natrium atau kalium asam lemak rantai panjang. Asam
lemak biasanya memiliki atom karbon 12 sampai 18. Sumber asam lemak diantaranya
dari lemak hewani atau nabati yang merupakan ester asam karboksilat. Senyawa itu
memiliki massa molekular yang tinggi dan mengandung alkohol dan gliserol. Secara
kimiawi, antara lemak dan minyak ini disebut trigliserida.

Sabun padat biasanya terdiri dari garam natrium asam lemak, dimana sabun
cair terdiri dari garam kalium asam lemak sabun seperti Na-stearat terdiri dari ujung
non polar (rantai hidrokarbon asam lemak) dan ujung polar (karboksilat ionik).dari
garam kalium asam lemak sabun seperti Na-stearat terdiri dari ujung non polar (rantai
hidrokarbon asam lemak) dan ujung polar (karboksilat ionik).

C. Alat dan Bahan

Alat : 10. Kertas PH


1. Erlenmeyer
2. Beaker glass Bahan :
3. Batang pengaduk 1. Minyak sayur
4. Corong biasa 2. Etanol
5. Bak es 3. NaOH 25 %
6. Penyaring Buchner 4. NaCl Jenuh
7. Gelas ukur 5. Aquades dingin
8. Kertas saring 6. Batu es
9. Hot plate
D. Cara Kerja

1. Memasukkan 23 ml minyak sayur ke dalam erlenmeyer 250 ml


2. Menambahkan 10 ml etanol dan 10 ml NaOH 25 % ke dalam erlenmeyer tersebut
3. Memasukkan erlenmeyer tadi ke dalam beaker glass yang berisi air dan yang
telah dipanaskan sebelumnya
4. Mengaduk campuran dalam erlenmeyer sambil dilakukan pemanasan selama 20
menit (bau alkohol hilang)
5. Mendinginkan erlenmeyer beserta komponen di dalamnya dalam bak es
6. Menambahkan 75 ml NaCl jenuh ke dalam campuran
7. Menyaring endapan dengan penyaring buchner. Pada penyaringan kedua,
menambahkan air dingin untuk mencuci
8. Mengetes PH larutan filtrat hasil penyaringan kedua

E. Prosedur Kerja dan Data Pengamatan

Cara Kerja Data Pengamatan


1. Memasukkan 11.5 ml minyak sayur Minyak sayur / minyak goreng bening
ke dalam Erlenmeyer 250 ml. kuning.
Etanol berupa cairan bening.
2. Menambahkan 10 ml etanol dan 10 NaOH berupa cairan bening.
ml NaOH 25% ke dalam Erlenmeyer Setelah ketiganya dicampurkan cairan
tersebut. menjadi putih keruh dan ada kuning
minyak.
3. Memasukkan Erlenmeyer tadi ke Campuran berwarna putih kekuningan
dalam beaker glass yang berisi air
yang telah dipanaskan sebelumnya.
4. Mengaduk campuran dalam Pemanasan membuat kuning minyak
Erlenmeyer sambil dilakukan hilang dan campuran berwarna putih
pemanasan selama 20 menit. susu.
5. Mendinginkan Erlenmeyer beserta Dihasilkan kristal berwarna putih
komponen dalam bak es.

6. Menambahkan 75 ml NaCl jenuh ke Kristal terpisah dari fasa cairan


dalam campuran.
7. Menyaring endapan dengan Didapatkan kristal putih yang basa
penyaring Buchner dan mencuci
endapan putih dengan air dingin.

8. Melakukan penimbangan Berat kertas saring = 0.44 gram


Diperoleh berat murni = gram
9. Dilakukan pula uji pH untuk pH sabun yang terukur oleh pH meter
mengetahui kebasaan sabun. adalah 14

F. Pengolahan Data
Massa minyak = v × ρ 10.58 g
g Mol minyak = g
890
= 11.5 ml × 0.92 mol
ml
¿ 10.58 gram ¿ 0.01189 mol
Mr minyak = 890 g/mol
V minyak = 11.5 ml Vol. NaOH = 10 ml
ρ NaOH = 2.13 g/ml
Mr NaOH = 40 g/mol
V ¿ 0.5325 mol
Mol NaOH = ρ×
Mr
g 10 ml
¿ 2.13 ×
ml 40 g /mol
Mr Na-stearat = 306 g/mol

Awal : 0.01189 mol 0.5325 mol - -


Reaksi : 0.01189 mol 0.03567 mol 0.01189 mol 0.03567 mol
Sisa : - 0.49683 mol 0.01189 mol 0.03567 mol

Massa Na-stearat teoritis = 0.03567 mol × 306 g/mol


= 10.915 gram

Massa Na-stearat percobaan = gram

 % Kesalahan Relatif = |massa percobaan−massateoritis


massa teoritis |x 100
= |g−10.915
10.915 g |
g
x 100 =

 % yields = |massa
massa teoritis |
percobaan
x 100

= |10.915
g
g|
x 100 =

G. Pembahasan
Pratikum kali ini dilakukan untuk memenuhi beberapa tujuan berikut
diantaranya adalah untuk mengetahui reaksi saponifikasi, serta mengetahui
bagaimana mekanisme saponifikasi dan juga untuk mengetahui fungsi reagen
dalam pratikum kali ini. Saponifikasi adalah reaksi pembentukan sabun, yang
biasanya dengan bahan awal lemak dan basa menghasilkan garam alkali dan
gliserol. Nama lain reaksi saponifikasi adalah reaksi penyabunan. Dalam
pengertian teknis, reaksi saponifikasi melibatkan basa (soda kaustik NaOH) yang
menghidrolisis trigliserida. Trigliserida dapat berupa esterasam lemak membentuk
garam karboksilat.
Prinsip dalam proses saponifikasi yaitu lemak akan terhidrolisis oleh
basa menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Proses pencampuran antara
minyak dan alkali kemudian akan membentuk suatu cairan yang mengental, yang
disebut dengan trace. Pada campuran tersebut kemudian ditambahkan garam
NaCl. Garam NaCl ditambahkan untuk memisahkan antara produk sabun dan
gliserol sehingga sabun akan tergumpalkan sebagai sabun padat yang memisah
dari gliserol. Pengujian sifat sabun yang dihasilkan adalah sabun dapat
mengemulsi minyak (Gebelin, 2005).

Pada praktikum kali ini diawali dengan mencampurkan minyak sayur


dengan etanol kemudian NaOH Hasil campuran ini memberikan warna putih
keruh dan ada warna kuning minyak. Minyak sayur dalam percobaan ini
berfungsi sebagai reagen utama dalam pembuatan sabun. Minyak sayur
merupakan senyawa organik yang bersifat non polar. Sementara NaOH yang
digunakan sebagai basa supaya reaksi berlangsung adalah senyawa anorganik
yang bersifat polar. Minyak yang bersifat non polar dan NaOH yang bersifat polar
tidak akan menyatu karena kepolaran yang berbeda, karena itu diperlukan pelarut
yang bersifat semi polar agar dapat melarutkan keduanya. Pelarut yang digunakan
ialah etanol. Etanol merupakan pelarut semipolar dikarenakan memiliki gugus
OH- yang bersifat polar, dan gugus CH3 yang bersifat non polar.

Minyak yang di gunakan pada percobaan kali ini yaitu minyak goreng
kelapa sawit yang banyak mengandung tripalmitin/trigliserida. Sedangkan basa
alkali yang di gunakan yaitu NaOH ,alasan memilih NaOH dan minyak goreng
kelapa sawit sebagai bahan baku yaitu karena relative banyak di temukan dan
harganya yang ekonomis.Tetapi untuk menghasilkan sabun yang lunak dan
kualitas nya lebih bagus bahan baku yang di guankan adalah KOH dan Minyak
kelapa.Dalam pembuatan sabun NaOH di buat berlebih sehingga semua minyak
dalam hal ini trigliserida bisa semuanya membentuk sabun.tripalmitin/trigliserida
yang banyak terkandung di dalam minyak goreng. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :

Setelah itu campuran dari minyak sayur, etanol dan NaOH selanjutnya
dipanaskan pada suhu 37oC sambil diaduk agar reaksi berlangsung lebih cepat.
Karena dengan pemanasan dapat meningkatkan energi kinetik dari molekul yang
mengakibatkan tumbukan antar molekul lebih sering terjadi sehingga reaksi akan
lebih cepat. Pengadukan ini dilakukan lebih kurang 20 menit sampai minyak tidak
terlihat lagi yang memperlihatkan bahwa reaksi sudah berlangsung. Dari reaksi ini
akan dihasilkan sabun mentah dan gliserol. Pemanasan ini menghasilkan endapan
putih susu, warna kuning minyak hilang.

Setelah itu dilakukan pendinginan di dalam ice bath dan penambahan


NaCl jenuh. Penambahan NaCl jenuh ini bertujuan untuk memisahkan sabun dan
gliserol, sehingga akan membentuk larutan yang berupa emulsi. Di tahap ini
mulai terlihat adanya sabun kasar berwarna putih agak kekuningan. Kemudian
dilakukan penyaringan padatan sabun dengan penyaring Buchner. Hasil
penyaringan ini adalah filtrat yang mengandung gliserol dan alkohol yang berada
pada larutan NaCl yang bening dan sedikit berbusa (reaktan-reaktan yang tidak
habis bereaksi). Sedangkan sabun yang berupa padatan putih akan mengendap.
Selanjutnya dilakukan pengujian pH menggunakan kertas indikator pH saat
dilakukan pengujian diketahui pHnya 14 yang berarti sabun bersifat basa.
Pada praktikum kali ini didapatkan sabun seberat, %KR %dan
%yield %. Kesalahan pada praktikum ini dapat disebabkan :
 Penimbangan reagen yang kurang tepat
 Pembacaan volume reagen yang kurang tepat
 Adanya pengotor pada alat
 Suhu saat reaksi yang kurang terjaga
 Proses pengadukan yang tidak menggunakan batang pengaduk sehingga
reaksi kurang sempurna

H. Kesimpulan
1. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi saponifikasi antara trigliserida dengan
basa alkali dengan katalis etanol
2. Saponifikasi adalah reaksi pembentukan sabun, yang biasanya dengan bahan
awal lemak dan basa.
3. Prinsip dalam proses saponifikasi yaitu lemak akan terhidrolisis oleh
basa menghasilkan gliserol dan sabun mentah
4. Minyak sayur dan NaOH merupakan reagen utama sedangkan NaCl jenuh
bertujuan untuk memisahkan sabun dan gliserol, sehingga akan membentuk
larutan yang berupa emulsi.
5. Didapat sabun gram ,%KR % dan %yield %

I. Daftar Pustaka
 Fessenden & Fessenden.1992.Kimia Organik.Jakarta: Erlangga
 Hart, Harold, dkk.2003.Kimia Organik.Jakarta: Erlangga
 Riswiyanto.2009.Kimia Organik.Jakarta: Erlangga
 Tim KBI Organik.2014.Penuntu Sintesis Organik.Depok: Dept.Kimia FMIPA UI
 www.jejaringkimia.web.id (diakses pada 7 April 2014)
 www.sciencelab.com (diakses pada 7 April 2014)
 www.ilmukimia.org (diakses pada 7 April 2014)

J. Material Safety Data Sheet


NaOH
- Bentuk : cairan bening, tak berbau
- Kelarutan : larut dalam air
- Stabilitas : stabil bergantung pada kondisi penggunaan dan penyimpanan
- Densitas : 2.13 g/cm3
- Titik leleh : 318oC
- Titik didih : 1388oC
- Mr : 40 g/mol
- Bahaya : dapat mengiritasi kulit, dan mata, dan berbahaya bila tertelan.

Etanol
- Product Name: Ethyl Alcohol
- Chemical Formula: (CH3)OH
- Form : liquid, colourless, hygroscopic.
- Stability : avoid heat, sparks, flames. Normally stable.
- Flash Points: 9°C
- Molecular Weight: 92.57 g/mole
- Boiling Point: 78°C
- Melting Point: -117.3°C
- Specific Gravity: 0.79 (Water = 1)
- Vapour density : 1.59 (Air = 1)
- Potential Health Effects : Strong oxidizing agents. Irritant in case of skin contact
(irritant), of eye contact (irritant), of ingestion, of inhalation.

NaCl
- Mr : 58.43 g/mole
- Product Name : Sodium Chloride
- Form : colorless or white, solid, odorless
- Stability : stable. Avoid high temperatures, exposure to moist air or water.
- Boiling point : 2575oF
- Melting point : 1474oF
- Density : 2.165
- Potential Health Effects : may cause eye irritation, skin irritation, gastrointestinal
irritation, nausea, vomiting. And may cause respiratory tract irritation.

Anda mungkin juga menyukai