Anda di halaman 1dari 3

DYNAMIC SYSTEM DEVELOPMENT METHODOLOGY

DSDM adalah suatu kerangka kerja awalnya didasarkan pada Rapid Appliation
Development (RAD). DSDM mengutamakan keterlibatan pemakai seara berkesinambungan
dengan pendekatan pengembangan seara berulang dan bertambah, tanggap terhadap
perubahan, untuk membangun sistem perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan bisnis
tepat waktu dan tepat anggaran. DSDM merupakan salah satu metode Agile untuk
pengembangan perangkat lunak, dan bagian dari Agile Alliance. DSDM pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1995, di mana merupakan satu-satunya publikasi penggunaan
metode RAD di dunia. Sebagai perluasan dari RAD, DSDM memusatkan pada proyek sistem
informasi yang diirikan oleh jadwal dan anggaran yang ketat. DSDM berupaya mengatasi
penyebab-penyebab kegagalan proyek, di antaranya melebihi anggaran, terlambat dari
jadwal, kurangnya keterlibatan pengguna, dan lemahnya komitmen dari para pimpinan.
Kerangka kerja DSDM menyediakan dasar ideal bagi proses pengembangan dan penerapan
sistem informasi, meliputi orang (misal organisasi, staf, keahlian), teknologi pendukung
(misal teknologi informasi, otomatisasi kantor, komunikasi) dan proses yang menyatukan
keduanya (dalam rangkaian strategi bisnis).

●๋•Kelebihan DSDM (Dynamic System Development Methodology) ●๋•

1. Menyajikan kerangka kerja (framework) untuk membangun dan memelihara sistem


dalam waktu yang terbatas melalui penggunaan prototyping yang incremental dalam
lingkungan yang terkondisikan;
2. Membangun software dengan cepat;
3. DSDM dapat dikombinasikan dengan XP menghasilkan kombinasi model proses yang
mengikuti DSDM dan praktek yang sejalan dengan XP.

●๋•Kelemahan DSDM (Dynamic System Development Methodology) ●๋•

1. Setiap iterasi bergantung pada prototype sebelumya;


2. Menentukan scope dari suatu prototype proyek tidak pernah selesai;
3. Dokumentasi sering kali tidak lengkap fokus pada pembuatan prototype;
4. Isu-isu mengenai system backup and recovery, system performance dan system security
kurang/tidak diperhatikan dan sering terlupakan
4. EXTREME PROGRAMMING METHODOLOGY
Extreme Programming adalah suatu model yang termasuk dalam pendekatan agile yang
diperkenalkan oleh Kent Back. Menurut penjelasannya, definisi XP adalah sebagai berikut:
“Extreme Programming (XP) adalah metode pengembangan software yang cepat, efisien, beresiko
rendah, fleksibel, terprediksi, scientific, dan menyenangkan.“. Model ini cenderung menggunakan
pendekatan Object-Oriented. Tahapan-tahapan yang harus dilalui antara lain: Planning,
Design, Coding, dan Testing.Sasaran Extreme Programming adalah tim yang dibentuk
berukuran antara kecil sampai medium saja, tidak perlu menggunakan sebuah tim yang
besar. Hal ini dimaksudkan untuk menghadapi requirements yang tidak jelas maupun
terjadinya perubahan-perubahan requirements yang sangat cepat. Extreme Programming
merupakan agile methods yang paling banyak digunakan dan menjadi sebuah pendekatan
yang sangat terkenal.

●๋•Kelebihan XP (Extreme Programming) ●๋•

1. Meningkatkan kepuasan kepada klien

2. Pembangunan system dibuat lebih cepat

3. Menjalin komunikasi yang baik dengan client.

4. Meningkatkan komunikasi dan sifat saling menghargai antar developer.


●๋•Kelemahan XP (Extreme Programming) ●๋•
1. Cerita-cerita yang menunjukkan requirements dari pelanggan kemungkinan besar tidak
lengkap sehingga Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan
selalu diterima.
2. Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicity dan juga anjuran untuk
melakukan apa yang diperlukan hari itu juga).
3. XP tidak memiliki dokumentasi formal yang dibuat selama pengembangan. Satu-satunya
dokumentasi adalah dokumentasi awal yang dilakukan oleh user.

5. SCRUM DEVELOPMENT METHODOLOGY


Metodologi Scrum termasuk ke dalam kumpulan metode Pengembangan Perangkat
Lunak Agile (Agile Software Development). Pengembangan Perangkat Lunak Agile sendiri
meliputi beberapa metode, di antaranya Extreme Programming (XP), Scrum, Dynamic
Systems Development Methods (DSDM), dan Crystal. (Sutherland, 2014) Scrum adalah
sebuah kerangka kerja untuk pengembangan secara inkremental dengan menggunakan satu
atau lebih tim yang cross-functional dan self-organizing yang terdiri dari kurang lebih tujuh
orang pada tiap-tiap tim. Scrum menggunakan iterasi tetap bernama Sprint, yang dijalankan
dalam waktu dua minggu atau tiga puluh hari. Tim Scrum berusaha untuk membangun
inkremen produk (perangkat lunak) yang siap digunakan dan telah diuji pada setiap proses
iterasi ini. (James, 2012)

●๋•Kelebihan Scrum ●๋•

1. Keperluan berubah dengan cepat

2. Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan


memberdayakan satu sama lain

3. Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat

4. Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun

5. Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan


●๋•Kelemahan Scrum ●๋•
1. Developerharus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
Advertisements

Anda mungkin juga menyukai