Pile Loading Test
Pile Loading Test
Site Map
Home
Struktur »
Geoteknik »
Transportasi »
Manajemen »
Gaya Hidup »
Zona Berfikir »
Info Sipil »
1
- Test on a working pile (used pile), 200% design capacity
Tiang yang diuji dipilih dilokasi yang terdekat dengan penyelidikan tanah
Hasil dari pengujian beban ini berupa:
- Indikasi dari daya dukung batas yang terjadi
- Indikasi dari penurunan yang terjadi.
EQUIPMENTS
2
PROSEDUR TEST
• Standard Loading Test ASTM
• Cyclic Loading Test ASTM
• Slow Maintained Load Test Method (SM Test)
• Quick Maintained Load Test Method (QM Test)
• Constant Rate of Penetration Test Method (CRP Test)
• Swedish Cyclic Test Method (SC Test).
PROSEDUR PENGUKURAN
3
• Pembacaan dilakukan terhadap waktu, beban dan pergerakan tiang pada saat sebelum dan
sesudah tahapan pembebanan diberikan atau dikurangi.
• Pada saat proses pemberian beban harus dipastikan bahwa tiang uji tidak mengalami
keruntuhan. Untuk itu dilakukan pembacaan tambahan untuk selang waktu maksimal 10 menit
selama 30 menit pertama dan selang waktu tidak lebih dari 20 menit untuk setelah 30 menit
pertama tersebut.
• Setelah beban total diberikan harus dipastikan pula bahwa tiang uji tidak mengalami
keruntuhan. Untuk itu dilakukan pembacaan tambahan untuk selang waktu maksimal 20 menit
selama 2 jam pertama, selang waktu maksimal 1 jam untuk 10 jam berikutnya, serta tidak
melewati selang waktu 2 jam untuk 12 jam berikutnya.
• Jika keruntuhan terjadi, lakukan pembacaan sesegera mungkin sebelum dilakukan pengurangan
beban pertama.
• Selama proses pengurangan beban (unloading) lakukan pembacaan untuk selang waktu tidak
melewati 20 menit.
• Lakukan pembacaan terakhir pada saat 12 jam setelah seluruh beban diangkat.
4
Setelah beban yang diberikan diangkat semua untuk tiap tahapnya, berikan kembali beban
dengan increment sebesar 50% dari beban desain sampai dengan sebesar tahap sebelum diangkat.
Jarak antar increment tersebut adalah selama 20 menit. Kemudian beban tambahan untuk tahap
berikutnya diberikan sesuai dengan prosedur yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya.
Setelah beban total yang disyaratkan telah diberikan, tahan dan angkat beban tersebut seperti
yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya.
5
Prosedur ini dilakukan hingga terjadi keruntuhan.
Metoda ini memerlukan waktu yang cukup lama dan proses siklik merubah perilaku tiang hingga
tiang sudah tidak sama dengan kondisi aslinya.
Interpretation Method
Davisson’s Method (1972)
Chin’s Method (1971)
Mazurkiewicz’s Method (1972)
De Beer’s Method (1967)
Brinch Hansen’s Method (1963)
Butler & Hoy’s Method (1977)
Vander Veen’s Method (1953)
Davisson’s Method
Gambarkan kurva beban-penurunan.
Tentukan penurunan elastis, Δ = (Qva)L/AE dari tiang dimana Qva adalah beban yang
digunakan, L adalah panjang tiang, A adalah luas potongan melintang tiang, dan E adalah
modulus elastisistas tiang.
Gambarkan sebuah garis OA berdasarkan persamaan diatas
Gambarkan sebuah garis BC yang sejajar dengan OA pada jarak sejauh dimana x = 0.15 +
D/120 in, dimana D adalah diameter tiang dalam in.
Beban runtuh ditentukan dari perpotongan garis BC pada kurva beban-penurunan.
6
Interpretasi dengan Davisson’s Method
Chin’s Method
lGambar Δ/Qva terhadap Δ, dimana Δ adalah penurunan dan Qva adalah beban yang
digunakan.
lBeban ultimate (Qva)ult sama dengan 1/C1.
Mazurkiewicz’s Method
7
Plot kurva beban-penurunan.
Pilih sejumlah penurunan dan gambarkan garis vertikal yang memotong kurva. Kemudian
gambar garis horizontal dari titik perpotongan ini pada kurva sampai memotong sumbu beban.
Dari perpotongan masing-masing kurva, gambar garis 450 sampai memotong garis beban
selanjutnya.
Perpotongan ini jatuh kira-kira pada garis lurus. Titik yang didapat oleh perpotongan dari
perpanjangan garis ini pada sumbu vertikal (beban) adalah beban runtuh.
Metoda ini mengasumsikan bahwa kurva beban-penurunan berupa parabolic. Nilai beban
keruntuhan yang didapat dari metoda ini seharusnya mendekati 80% dari kenyataan.
De Beer’s Method
• Plot load and movement on logarithmic scales.
• These values then fall on two straight lines.
• The failure load is then defined as the load that falls at the intersection of these two straight
lines.
8
Interpretasi dengan De Beer’s Method