Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PENGARUH KOMITMEN, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

SERTA MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA


PT. BUSANA UTAMA TEKSTIL

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan


Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Pekalongan

Disusun Oleh :
Nama : Sugiyanto
NPM : 0110543611

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2017
BAB I

1.1 Latar Belakang


Dalam organisasi perusahaan dituntut dapat mengoptimalkan sumber
daya manusia. Sumber daya manusia merupakan kekuatan sentral dan
merupakan aset perusahaan. Sumber daya manusia dapat menggerakan
dinamika organisasi dan dapat mengintegrasi sumber daya lainya, menuju
kemajuan dan mencapai tujuan perusahaan. Demi tercapai tujuan organisasi,
untuk itu perusahaan harus dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang
ada. Dengan cara menggerakan dan mengarahkan untuk mampu bekerja lebih
giat dan lebih baik lagi. Yaitu melalui proses pengembangan sumber daya
manusia sehingga bisa terwujud manusia yang berbobot atau berkualitas.
Menurut Bouzali Syadam (2000, h.5) sumber daya manusia semula
merupakan terjemahan dari Human Resources. Namun ada pula para ahli
yang menyamakan sumber daya manusia dengan manpower atau tenaga kerja,
bahkan sebagian orang menyetarakan pengertian sumber daya manusia
dengan personel.
Menurut Sonny Sumarsono (2003, h. 4) sumber daya manusia atau
human resources mengandung dua pengertian. Pertama sumber daya manusia
mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat dalam hal lain
sumber daya manusia mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh
seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pengertian kedua, sumber daya manusia mengangkat manusia yang mampu
bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja
berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis,
yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan atau masyarakat.
Menurut Mayer dan Allen (1991, dalam soekidjan, 2009). Komitmen
dapat juga beraati penerimaan yang kuat individu terhadap tujuan dan nilai-
nilai organisasi, dan individu berupaya serta berkarya dan memiliki hasrat
yang kuat untuk tetap bertahan diorganisasi tersebut.
Menurut Van Dyne dan Graham (2005, dalam Muchlas, 2008). Faktor
yang mempengaruhi komitmen organisasi adalah personal, situasional dan
posisi. Personal mempunyai ciri-ciri kepribadian tertentu yaitu teliti,
ektrovert, berpandangan positif (optimis), cenderung lebih kuat.
Menurut Quest (1995, dalam Soekidjan, 2009). Komitmen merupakan
nilai sentral dalam mewujudkan solidaritas organisasi. Hasil penelitian Quest
tentang komitmen organisasi mendapatkan hasil :
1. Komitmen tinggi dari anggota organisasi berkorelasi positif dengan
tingginya motivasi dan meningkatnya kinerja.
2. Komitmen tinggi berkorelasi positif dengan kemandirian dan “Self
Control”
3. Komitmen tinggi berkorelasi positif dengan kesetiaan terhadap organisasi
4. Komitmen tinggi berkorelasi dengan tidak terlibatnya anggota dengan
aktivitas kolektif yang mengurangi kualitas dan kuantitas kontribusinya.

Menurut Rivai (2005:225). Pelatihan adalah proses secara sistematis


mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan
berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan
pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu
pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil
dalam melaksanakan pekerjaan.
Menurut Siagtan dalam Lubis (2008:28). Definisi pelatihan adalah
proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik dan metode tertentu
secara konsepsional dapat dikatakan bahwa latihan dimaksud untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang atau
sekelompok orang. Biasanya yang sudah bekerja pada suatu organisasi.
Pengertian pelatihan menurut para ahli, yang efisien, efektivitas dan
produktivitas kerjanya dirasakan perlu untuk dapat dikatakan secara terarah
dan pramatik.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2006:69). Mendifinisikan
pengembangan adalah teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan latihan.
Menurut Weley dan Yuki (1976) dalam mangkunegara (2005:43)
mengemukakan bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan istilah-istilah
yang berhubungan dengan usah-usaha berencana yang diselenggarakan untuk
mencapai penguasaan skill, pengetahuan sikap-sikap pegawai atau anggota
organisasi.
Menurut Malayu (2005:143) motivasi berasal dari kata latin Movere
yang berati dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif
dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Menurut Azwar (2000:15). Motivasi merupakan rangsangan,
dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau kelompok
masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam
melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Menurut mulyasa (2003:112). Motivasi merupakan tenaga pendorong
atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah sesuatu tujuan
tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena motivasi yang tinggi.
Menurut Handoko (2002:36). Kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana
keryawan pekerjanya.
Menurut Robbins (2002:36). Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi
oleh banyak faktor antara lain: pekerjaan yang menantang, penghargaan,
kondisi lingkungan kerja dan hubungan interpersonal.
Menurut Davis (1996:105). Kepuasan kerja adalah seperangkat
perasaan tentang menyenangkan atau tidaknya karyawan.
Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas maka penulis tertarik
untuk mengkaji dan meneliti variabel komitmen, pelatihan dan
pengembangan serta motivasi yang berpengaruh kepuasan kerja karyawan
dengan judul “ANALISA PENGARUH KOMITMEN, PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN SERTA MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN
KERJA KARYAWAN PADA PT. BUSANA UTAMA TEKSTIL”.
Sedang objek dalam penelitian ini adalah PT. Busana Utama Tekstil,
perusahaan yang beralokasi di Coprayan – Sapugarut Buaran, Kabupaten
Pekalongan – Jawa Tengah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian maka rumusan masalah
penelitian secara umum adalah apakah terbukti komitmen, pelatihan dan
pengembangan serta motivasi mampu mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan dalam perusahan tempat mereka bekerja.
Pertanyaan rumusan penelitian secara khusus yaitu :
1. Apakah komitmen berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
Busana Utama Tekstil
2. Apakah pelatihan dan pengembangan berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan di PT. Busana Utama Tekstil.
3. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
Busana Utama Tekstil
4. Apakah komitmen, pelatihan dan pengembangan serta motivasi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
Busana Utama Tekstil.
1.3 jhg

Anda mungkin juga menyukai