Anda di halaman 1dari 43

VERTIGO

I. DEFENISI
Vertigo adalah sensasi berputar atau berpusing yang merupakan suatu gejala,
penderita merasakan benda-benda di sekitarnya bergerak-gerak memutar atau bergerak
naik-turun karena gangguan pada sistem keseimbangan. Vertigo bisa di sebabkan faktor
fisiologis, misalnya berputar yang berlebihan, para astronot ketika berada di luar angkasa
ketika melakukan gerakan sehingga kepalanya ada di dasar lantai pesawat padahal bila
dilakukan di bumi dia tidak merasakan sensasi ini.Terjadinya vertigo ini bukan oleh suatu
kelainan, tetapi justru oleh tidak adanya gaya gravitasi.(Arsyad soepardi efiaty dan
Nurbaiti, 2002)
Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa
jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo
bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Sesuai kejadiannya,
vertigo ada beberapa macam yaitu :
 Vertigo spontan
Vertigo ini timbul tanpa pemberian rangsangan. Rangsangan timbul dari
Penyakitnya sendiri, misalnya pada penyakit Meniere oleh sebab tekanan
Endolimfa yang meninggi. Vertigo spontan komponen cepatnya mengarah ke jurusan
lirikan kedua bola mata.
 Vertigo posisi
Vertigo ini disebabkan oleh perubahan posisi kepala. Vertigo timbul karena
perangsangan pada kupula kanalis semi-sirkularis oleh debris atau pada kelainan
servikal. Debris ialah kotoran yang menempel pada kupula kanalis semi-sirkularis.
 Vertigo kalori
Vertigo yang dirasakan pada saat pemeriksaan kalori. Vertigo ini penting ditanyakan
pada pasien sewaktu tes kalori, supaya ia dapat membandingkan perasaan vertigo ini
dengan serangan yang pernah dialaminya. Bila sama, maka keluhan vertigonya adalah
betul, sedangkan bila ternyata berbeda, maka keluhan vertigo sebelumnya patut
diragukan.
(Priguna shidarta, 2004)
II. ETIOLOGI
Vertigo merupakan suatu gejala,sederet penyebabnya antara lain akibat kecelakaan,
stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau banyak aliran
darah ke otak, dll. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui
organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf
yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di
dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam
otaknya sendiri.(Anonim, 2004)
Keseimbangan dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi tentang posisi
tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata.
Penyebab umum dari vertigo:
1. Keadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut.
2. Obat-obatan : alkohol, gentamisin.
3. Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di
dalam telinga bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional
vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere,
peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.
4. Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yang menekan saraf vestibularis,
sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin,
persyarafannya atau keduanya.
5. Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran
darah ke salah satu bagian otak ( transient ischemic attack ) pada arteri vertebral
dan arteri basiler.(Anonim, 2004)

III. PATOFISIOLOGI

vertigo timbul apabila terdapat gangguan pada alat-alat vestibular atau gangguan
pada serabut-serabut yang menghubungkan alat/nuklei vestibularis dengan pusat-
pusatnya di serebllum atau di korteks serebri. Penyakit-penyakit yang menimbulkan
gangguan di bagian perifer dari susunan vestibularis sehingga menyebabkan terjadinya
vertigo yaitu :

• Penyakit-penyakit telinga seperti otitis media akuta, otitis media perforata,


penyakit degenartif, tumor, atau iskhemia labirin.
• Neuronitis vestibularis
• Vertigo posisional
• Vertigo post-traumatik
• Pengaruh obat-obat vestibulo-toksik seperti : streptomisin, kanamisin dan
neomisin.
• Penyakit maniere
• Vertigo alternobarik yang dapat timbul setelah melakukan tindakan
valsaiva.
• Sindrom Ramsay-Hunt
• Tumor ( schwannoma, meningioma atau dermoidkista ) pada meatus
akustikus internus.
• Meningitis tuberkulosa sirkumskripta pada meatus akustikus internus.

Penyakit-penyakit yang menimbulkan gangguan di bagian sentral dari susunan


vestibularis sehingga menyebabkan terjadinya vertigo yaitu :

• Epilepsi psikomotor
• Spondilosis servikalis
• Sindrom wallenberg
• Hyperventilasi
• Penyakit-penyakit demielinisasi seperti sklerosis multipleks.
• Vertigo okular karena diplopi dan pula karena belum biasa memakai kaca bifokal.
• Vertigo proprioseptif, yang dapat dijumpai pada penderita dengan tabes dorsalis
dan pada penderita dengan sklerosis postero-lateralis.
• Vertigo psikogenik

Penyakit-penyakit sistemik yang menimbulkan gangguan di bagian perifer atau


sentral, atau di bagian perifer dan sentral dari susunan vestibularis antara lain :
• Sinkope : Hipotensi ortostatik, cardiac arrhytmia, hipersensitivitas sinus
karotikus, vaso-vagal syncope (misalnya karena ketakutan, nyeri, melihat darah)
• Anemia
• Pengaruh obat-obat zat tertentu seperti : obat-obat oto-toksik, anti-hipertensi,
tranquillizer, anti konvulsi, alkohol.
• Hipoglikemia

(Ngoerah gst,ng,gd, 2002)

Jenis-jenis vertigo berdasarkan penyebabnya yaitu :


- Vertigo epileptica : Pusing yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan ayan.
- Vertigo Laryngea : pusing karena serangan batuk.
- Vertigo Nocturna : Rasa seolah-olah akan terjatuh pada permulaan tidur.
- Vertigo Ocularis : pusing karena penyakit mata, khususnya karena kelumpuhan
atau ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bola mata.
- Vertigo Rotatoris : pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputar-putar.
(Mardjono dan Shidarta, 2004)

Benign positional vertigo adalah jenis vertio yang menyerang dalam waktu yang
singkat tetapi bisa cukup berat yang terjadi secara berulang-ulang. Vertigo ini muncul
setelah terserang infeksi virus atau adanya peradangan dan kerusakan di daerah telinga
tengah. Saat menggerakkan kepala/ menoleh secara tiba-tiba maka gejalanya akan
muncul.(Hilton malcoln and Pinder darren, 2003)

IV. DIAGNOSIS

Vertigo dapat terjadi tiba-tiba dan berlangsung sebentar, tapi dapat pula terjadi
selama beberapa hari. Vertigo yang berat bisa membuat kita tidak dapat bagun dari
tempat tidur dan hal ini akan mempengaruhi aktivitas. Untuk itu, gejala vertigo dapat
bervariasi tergantung berat ringannya. Gejala yang dirasakan antara lain :
 Tempat berpijak terasa berputar atau bergerak-gerak
 Benda di sekitar bergerak atau berputar
 Mual
 Muntah
 Sulit berdiri atau berjalan
 Sensasi kepala terasa ringan
 Tidak dapat memfokuskan pandangan
(Anonim, 2006)
Sebelum dilakukan pengobatan maka ketahui dulu sifat dan penyebab dari vertigo.
Gerakan bola mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian
dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak. Gerakan bola mata yang cepat
dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah disebut Nistagmus. Nistagmus bisa dirangsang
dengan menggerakakn kepala pasien secara tiba-tiba dan dengan cara meneteskan air
dingin ke dalam telinga pasien. Arah dari gerakan bola mata tersebut bisa membantu
dalam menegakkan diagnosis.(Anonim, 2007)
V. TERAPI
Langkah-langkah untuk meringankan atau mencegah gejala vertigo :
 Tarik napas dalam-dalam dan pejamkan mata
 Tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi
 Buka mata pelan-pelan, miringkan badan atau kepala kekiri dan kekanan
 Bangun secara perlahan dan duduk dulu sebelum beranjak dari tempat tidur
 Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
 Gerakkan kepala secara hati-hati
(Anonim, 2004)
Test pendegaran bisa menetukan adanya kelainan telinga yang mempengaruhi
keseimbangan dan pendengaran. Untuk menguji keseimbangan pasien diminta untuk
berdiri dan kemudian berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka
kemudian dengan mata tertutup. Pemeriksaan lainnya adalah CT-scan atau MRI kepala
yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga
infeksi maka bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang.
Sedangkan kalau di duga terjadi penurunan aliran darah ke otak, maka di lakukan
pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang
menuju ke otak.(Suriadi dr,ib kt, 2004)
Pengobatan vertigo di sesuaikan dengan jenis vertigo. Jenis-jenis pengobatannya adalah
a. Medikamentosa berupa obat-obat anti vertigo, obat-obat anti muntah.
Contohnya : meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin.
b. Tindakan, misalnya vertigo debris dilakukan tindakan dengan
menggunakan vibrator yang memberikan getaran tertentu di daerah kepala
sehingga kotoran yang melekat pada sistem keseimbangan menjadi lepas
atau hancur. Tindakan yang lain adalah fisioterapi pada daerah leher atau
operasi pada tulang leher yang mengalami penekanan. (Suriadi, dr,ib kt,
2004)
DAFTAR PUSTAKA

Sidharta, priguna, M.D, Ph.D.2004. Neurologi klinis dalam praktek umum.


Dian Rakyat : Jakarta.
Sidharta, priguna. 1999. Tata pemeriksaan klinis dalam neurologi.
Dian Rakyat. Jakarta.
Arsyad soepardi, efiaty dan Nurbaiti, Sp.THT.2002. Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ke lima. Gaya Baru. Jakarta.
Suriadi, ib kt. Serangan vertigo itu seperti apa?.http://www.balipost.co.id/
BALIPOSTCETAK/2004/12/12/ink.html.printed date : 6/11/2007.
Anonim.Vertigo.http://www.info-sehat.com/content.php?S_Sid=896.Printed date :
6/11/2007.
Anonim.Jangan remehkan vertigo.http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/2/8/k4.
Htm. Printed date : 6/11/2007.
Mardjono dan sidharta.1987.Neurologi klinis dasar.Dian Rakyat.Jakarta
Ngoerah gst,ng,gd.2004.Dasar-dasar ilmu penyakit saraf.UGM.Yogyakarta.
Hilton Malcoln and Pinder Darren , Benign paroxysmal positional vertigo.
Http://www.bmj.com/cgi/content/full/326/7391/673?maxtoshow=&HITS=

10&hits=10&RESULTFORMAT=&fulltext=vertigo&searchid=1&FIRSTINDEX=
0&resourcetype=HWCIT. 29/3/2003. printed date : 30/11/2007.
Sean I, Savitz, M.D and Louis r.Caplen, M.D. Vertebrobasilar Disease.
Http://content.nejm.org/cgi/content/full/352/25/2618. 23/6/2005. Printed date :
30/11/2007.

VERTIGO , BISA AWAL DARI STROKE


Ini ternyata gangguan kesehatan yang banyak diderita orang. Bila Anda pernah
mengalami pusing tujuh keliling, bahkan, disertai muntah-muntah, boleh jadi Anda
termasuk salah satu penderitanya. Supaya cepat dapat disembuhkan, cepat-cepatlah
berkonsultasi dengan dokter.
Pada umumnya sehabis tidur nyenyak semalaman, badan kita akan terasa segar kembali. Rasa
lesu dan capek pun hilang. Sebaliknya, kalau saat bangun tidur kepala malah terasa pusing atau
berputar (sehingga mengakibatkan tubuh sempoyongan saat kita mencoba berjalan), lalu
dibarengi pula rasa mual, dalam hati kita langsung bertanya-tanya, jangan-jangan ada yang
kurang beres di bagian kepala kita. Betul! Gejala sempoyongan biasanya dihubungkan dengan
gangguan pada sistem keseimbangan yang sering disebut vertigo.

Gangguan keseimbangan ini cukup beragam, sehingga banyak di antara para penderita sulit
mengemukakan keluhannya secara rinci dan tepat. Ada yang muncul saat berbaring pada posisi
tertentu, ada yang saat tengadah. Ada lagi penderita yang gejalanya mereda sendiri setelah
mengalami vertigo selama beberapa hari. Namun setelah mereda, penderita masih diganggu
oleh rasa tidak stabil seolah berada di atas kapal yang diombang-ambingkan ombak. Ada pula
vertigo yang baru muncul setiap kita berhadapan dengan keramaian, atau sebaliknya, saat kita
berada di tengah lapangan luas yang kurang penerangan. Jangan dilupakan pula vertigo yang
banyak dialami oleh para penyelam yang belum berpengalaman, karena kehilangan orientasi
sehingga merasa cemas bercampur bingung.

Telinga kemasukan air

Untuk bisa mengetahui duduk perkara munculnya "penyakit" ini, kita perlu menengok sistem
keseimbangan tubuh. Dalam otak terdapat alat keseimbangan tubuh sentral dan alat
keseimbangan perifer (tepi). Otak kecil (cerebellum) yang letaknya di bagian belakang kepala
merupakan pusat keseimbangan sentral. Sebab itu kalau kepala bagian belakang terbentur atau
cedera pasti sistem keseimbangan kita akan terganggu dan muncullah gangguan vertigo.

Sedangkan alat keseimbangan perifer meliputi alat keseimbangan dalam telinga (vestibular).
Sifatnya sangat sensitif terhadap perubahan atau kelainan apa pun pada organ tersebut.
Misalnya akibat salesma berat, masuk angin, atau kurang tidur terjadi infeksi pada telinga,
sehingga aliran darah kurang sempurna. Semuanya ini bisa menyebabkan vertigo.

"Vertigo karena gangguan pada sistem vestibular ini datangnya bisa mendadak (akut) dan
dirasakan berat," kata dr. Robert Loho Sp.S. dari RS Siloam Gleneagles, Lippo Karawaci,
Tangerang. "Penderita merasa seolah-olah berputar, pusing tujuh keliling sampai mual dan
muntah-muntah."

Begitupun, menurut spesialis penyakit saraf ini, penanggulangan gangguan ini pada umumnya
mudah dan cepat. "Dengan memberikan obat khusus, gangguan akan segera reda," tambah
Robert Loho.

Pemeliharaan keseimbangan tubuh memang dikendalikan oleh gerakan volunter (sengaja) dan
reflektoris (refleks) kepala, leher, badan dan anggota gerak, bola mata, serta gerakan involunter
organ tubuh bagian dalam. Arah sempoyongan yang dirasakan penderita selalu ke sisi yang
terganggu, diikuti gangguan pandangan mata yang seolah-olah gelap serta gangguan organ
dalam yang menyebabkan rasa mual dan muntah.

Selain karena gangguan pada organ telinga, vertigo bisa juga muncul karena gangguan pada
mata atau leher. Misalnya, ukuran lensa antara mata kiri dan kanan berbeda jauh, atau terjadi
gangguan pada sumbu mata sehingga penglihatan menjadi rangkap.

Fasilitas kerja yang ergonomis

Gejala vertigo seringkali dikacaukan dengan gejala migren, padahal kedua hal ini tidak sama.
Pada migren, sakit kepala terasa berdenyut-denyut pada satu sisi, serangan berlangsung 4 - 72
jam. Intensitas serangan bisa sedang sampai hebat disertai mual, acap kali sampai takut pada
cahaya atau suara.

Banyak penderita migren mengalami gejala serangan distorsi dalam bentuk, posisi, waktu, dan
tempat yang aneh. Gejala yang lebih parah, penglihatan berkurang-kunang, di tengah lapang
pandangnya muncul bintik-bintik terang benderang (aura). Dalam beberapa saat bintik menjadi
sebesar telur yang menyebar ke samping kiri. Tampak kabur atau gelap di tengahnya, dikelilingi
cahaya terang. Bayangan ini setelah lima menit memudar pelahan-lahan. Tapi kemudian rasa
nyeri di sebelah kepala mulai datang. Penderitanya jauh lebih sedikit dibandingkan penderita
vertigo.

Penderitaan karena vertigo pada umumnya tidak seberat itu, kecuali kalau penyebabnya serius,
seperti awal stroke atau tumor. Namun begitu diketahui penyebabnya, dengan obat tertentu
gejala mudah dihilangkan.

Penyebab vertigo terbanyak, ungkap dr. Robert Loho, adalah gangguan pada leher. Muasalnya,
tulang dan otot berfungsi sebagai struktur penyangga atau pendukung leher. Maka pengapuran
pada tulang leher mudah menimbulkan ketegangan pada otot leher yang pada gilirannya akan
memunculkan gejala vertigo. Ibarat selembar layangan, bila keseimbangan kiri dan kanannya
tidak sama, maka layangan akan mudah oleng. Demikian juga yang terjadi pada kita bila terjadi
gangguan pada leher.

"Banyak gangguan pada leher terjadi akibat pola hidup atau volume kerja tidak seimbang," tutur
dr. Robert. "Bagaimana stres tidak terjadi kalau saat masih gelap kita sudah berangkat bekerja
dan baru pulang ketika hari sudah gelap? Dengan pola kerja demikian berarti kita tidak sempat
untuk berolahraga maupun bersantai sedikit pun."

Dokter ahli saraf ini mengingatkan, pekerjaan mengetik dengan posisi layar monitor komputer
terlalu tinggi pun bisa menyebabkan vertigo (akibat ketegangan pada leher). Apalagi kalau
kebiasaan ini dilakukan sampai bertahun-tahun. Posisi layar monitor akan lebih baik apabila tidak
memerlukan posisi kepala tengadah, melainkan agak menunduk. Belum lagi kursi yang kurang
ergonomis. Kursi putar hendaknya yang bisa berputar 900. Kalau hanya 45 0 terjadi batasan
perputaran badan. Dengan sendirinya ini akan membebani leher dan pundak.

Kasus vertigo karena gangguan leher, selain diatasi dengan obat, juga dengan fisioterapi berupa
latihan relaksasi untuk daerah leher. "Kalau perlu dilakukan traksi (otot-otot yang kaku ditarik)
agar ruas yang menyempit bisa dipulihkan," kata dr. Robert.

Gejala stroke?

Bagaimana dengan timbulnya vertigo yang melibatkan organ otak sentral? Selain akibat cedera
atau memar pada kepala belakang, ini bisa terjadi karena suplai darah ke otak berkurang atau
tidak lancar. Bila aliran darah ke otak kecil kurang dari 50 ml/detik, maka seseorang akan
mengalami vertigo, yang apabila tidak segera ditanggulangi bisa menimbulkan stroke.

Seseorang yang acapkali mengalami vertigo (bukan akibat benturan), disusul dengan gangguan
wicara, misalnya mulai sulit menyebutkan apa yang dimaksud, patut dicurigai sebagai awal dari
serangan stroke. Ia perlu segera dirawat. Apalagi bila gejala itu disertai hipertensi dan kadar
kolesterol tinggi. "Sulitnya, banyak pasien yang tidak mengindahkan gejala awal stroke ini,
sehingga datang dalam keadaan sudah parah," lanjut dr. Robert.

Padahal pemeriksaan dengan alat canggih MRI (magnetic resonance imaging) akan
mengungkap jelas apakah penderita benar mengalami gangguan pada pembuluh darah otak.
Dengan obat pelancar aliran darah gangguan akan segera teratasi, sambil terus dipantau apakah
gangguan kambuh kembali.

Kasus vertigo paling berat kalau disebabkan tumbuhnya tumor pada otak kecil atau dekat organ
telinga. Pada umumnya gejala tidak akut, tapi kronik dan progresif. Artinya gejala yang dirasakan
sesuai dengan pertumbuhan tumor. Semakin besar tumornya, semakin berat gejalanya.
Adakalanya pula diikuti gejala telinga mendengung yang terus menerus. Dalam hal ini, cara
penanggulangan satu-satunya ya operasi untuk menyingkirkan tumor, ditambah penyinaran.
Penting dicatat, bila kita berkali-kali merasakan sempoyongan, jelaskan secara rinci kepada
dokter bagaimana riwayat pusing kita itu. Dengan demikian dokter dapat menggolongkan, vertigo
kita termasuk berat atau ringan. Kasus ringan (walaupun gejalanya belum tentu ringan)
kebanyakan tidak menimbulkan kerusakan pada organ tubuh. Ambil contoh vertigo karena stres.
Penderita bisa saja mengalami gejala kepala berputar tujuh keliling sampai muntah-muntah.
Namun begitu stres dapat dihilangkan, gejala akan sirna.

Juga termasuk ringan kalau vertigo terjadi sesaat setelah kita berganti posisi. Mungkin gara-
garanya ada gangguan pada sistem vertibuler atau kepala habis terbentur. Dokter pun akan
menganjurkan pasien untuk berlatih justru pada posisi ketika muncul vertigo. Latihan dilakukan
secara bertahap. "Gejala seperti ini jangan dimanjakan sampai bertahun-tahun," anjur dr. Robert.
"Tapi secara pelahan-lahan justru dilatih pada posisi yang terganggu."

Bila Anda sering merasa sempoyongan saat bangun tidur, janganlah bangun langsung berdiri.
Lakukanlah secara pelahan-lahan, mulai dengan posisi duduk sebentar, baru berdiri. Kalau
vertigo itu diduga karena gangguan telinga atau mata, hendaknya segera periksakan diri ke
dokter spesialis THT atau mata.

Karena pada umumnya bukan merupakan gangguan kesehatan serius, semakin dini
penanganannya, vertigo akan semakin cepat dapat diatasi. (Nanny Selamihardja)
Vertigo Gejala Awal Serangan Stroke
Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seorang yang menderita
vertigo perasaannya seolah-olah dunia sekeliling berputar (vertigo objektif) atau
penderita sendiri merasa berputar dalam ruangan (vertigo subjektif). Bagi
masyarakat awam vertigo disebut juga sebagai tujuh keliling.
Perasaan pusing ini selain disertai rasa berputar kadang-kadang disertai mual dan
muntah. Bila gangguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan
terjatuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Vertigo bisa
berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan
hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa
terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.

Menurut dr Hendra Pranata, SpS dari Nusantara Medical Center, pada dasarnya
keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi
mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Vertigo
biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau gangguan
penglihatan.

Gangguan pada otak kecil yang mengakibatkan vertigo jarang sekali ditemukan.
Namun, pasokan oksigen ke otak yang kurang dapat pula menjadi penyebab.
Beberapa jenis obat, seperti kina, streptomisin, dan salisilat, diketahui dapat
menimbulkan radang kronis telinga dalam. Keadaan ini juga dapat menimbulkan
vertigo.

Gangguan ini diatasi dengan menangani penyebabnya. Biasanya pemberian vitamin


B12, B1, antihistamin, diuretika, dan pembatasan konsumsi garam dapat
mengurangi keluhan.

Ada beberapa jenis vertigo berdasarkan penyebabnya. Vertigo epileptica yaitu pusing
yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan ayan, vertigo laryngea yaitu pusing
karena serangan batuk, vertigo nocturna yaitu rasa seolah-olah akan terjatuh pada
permulaan tidur, vertigo ocularis yaitu pusing karena penyakit mata khususnya
karena kelumpuhan atau ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bola mata, vertigo
rotatoria yaitu pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputar-putar.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit yang sering ditemukan, di


mana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit.
Perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita berbaring, bangun,
berguling di atas tempat tidur atau menoleh ke belakang) biasanya memicu
terjadinya vertigo ini.

Penyakit ini tampaknya disebabkan oleh adanya endapan kalsium di dalam salah
satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam. Vertigo jenis ini
mengerikan, tetapi tidak berbahaya dan biasanya menghilang dengan sendirinya
dalam beberapa minggu atau bulan. Tidak disertai hilangnya pendengaran maupun
telinga berdenging.

Penyebab vertigo

Keadaan lingkungan, motion sickness (mabuk darat, mabuk laut) obat-obatan,


alkohol, gentamisin, kelainan sirkulasi Transient ischemic attack (gangguan fungsi
otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada
arteri vertebral dan arteri basiler.

Terkadang vertigo juga merupakan salah satu gejala awal terjadinya stroke ringan,
sebagai akibat pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi (hipertensi).
Biasanya vertigo yang diakibatkan oleh kurangnya oksigen ke otak ini akan disertai
dengan mual dan muntah-muntah.

Untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih berat akibat serangan stroke yang
diawali dengan serangan vertigo, pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI
kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf.
Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari
tulang belakang.

Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan
angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke
otak.
http://www.yastroki.or.id/read.php?id=270
Pendahuluan
Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau
gangguan orientasi di ruangan (1)Istilah yang sering digunakan oleh awam adalah:
puyeng, sempoyongan, mumet, pusing, pening, tujuh keliling, rasa mengambang, kepala
terasa enteng, rasa melayang (1). Vertigo perlu dipahami karena merupakan keluhan
nomer tiga paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek umum,
bahkan orang tua usia sekitar 75 tahun, 50 % datang ke dokter dengan keluhan vertigo.
Definisi
Perkataan vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya memutar (2).
Pengertian vertigo adalah : sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan
sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan
alat keseimbangan tubuh. Vertigo (sering juga disebut pusing berputar, atau pusing tujuh
keliling) adalah kondisi di mana sesorang merasa pusing disertai berputar atau
lingkungan terasa berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak.
Kelainan ini terjadi karena gangguan keseimbangan baik sentral atau perifer, kelainan
pada telinga sering menyebabkan vertigo. Untuk menentukan kelainan yang
menyebabkan vertigo dokter THT-KL biasanya akan melakukan pemeriksaan ENG
(elektronistagmografi).
http://www.indomedia.com/intisari/2001/Apr/vertigo.htm

Apa Penyebab Vertigo?


- Jawaban -
Dear dokter,
Sebulan yang lalu sahabat saya di Jakarta jatuh sakit, dan tidak bisa
bangun dari tempat tidur, kena Vertigo. Padahal anaknya kuat dan positive
thinking, apalagi dia juga humoris, jadi agak mustahil, kalau pikirannya
tertekan.

Dokter,
- apa penyebab utama seseorang kena penyakit ini / vertigo ?
- apakah itu ada juga dari faktor keturunan ?
- apakah seseorang yang punya migrain, lebih dominan kena penyakit
vertigo ?
Mohon penjelasannya dokter, maaf pertanyaannya ada 3 yah, hehehe...
a lot of thanks
have a bless

Dokter Cathy menjawab:

Vertigo adalah suatu sensasi berputar saat seseorang berdiri dirasakan


dirinya sedang berputar-putar. Ini disebabkan oleh gangguan
keseimbangan yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah
telinga. Vertigo bisa terjadi karena:
• infeksi virus (sep:influenza) yang menyerang area labirin
• infeksi bakteri yang mengenai telinga tengah
• radang pada leher
• serangan migren
• sirkulasi darah yang berkurang yang dapat menyebabkan aliran
darah ke otak berkurang
• mabuk kendaraan
• alkohol
Vertigo bukan terjadi karena faktor keturunan.
Ya dari serangan migren dapat terjadi vertigo.

NAMA

vertigo
DEFINISI

vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar
penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.

vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari.
penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita
tidak bergerak sama sekali.

benign paroxysmal positional vertigo.

benign paroxysmal positional vertigo merupakan penyakit yang sering ditemukan, dimana vertigo terjadi secara
mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit.
perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita berbaring, bangun, berguling diatas tempat tidur atau
menoleh ke belakang) biasanya memicu terjadinya episode vertigo ini.
penyakit ini tampaknya disebabkan oleh adanya endapan kalsium di dalam salah satu kanalis semisirkularis di
dalam telinga bagian dalam.

vertigo jenis ini mengerikan, tetapi tidak berbahaya dan biasanya menghilang dengan sendirinya dalam beberapa
minggu atau bulan.
tidak disertai hilangnya pendengaran maupun telinga berdenging.

http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=4&iddtl=25

Mar 11, '08 4:14 AM


Vertigo for everyone
Category: Other
Vertigo berasal dari bahasa latin yang berarti “memutar”. Hal ini dikarenakan penderita vertigo
merasa lingkungan di sekitarnya menjadi seperti berputar.

Vertigo muncul karena adanya gangguan keseimbangan di telinga bagian dalam (labyrinth).
Labyrinth berisi cairan dan mempunyai sensor halus seperti rambut, yang berfungsi memantau
arah gerak kepala, missal: gerak berputar, maju mundur, gerak ke samping, atau gerak naik
turun.

Ada 2 jenis vertigo:


1.Vertigo Subyektif: seseorang merasa dirinya seperti berputar-putar di suatu ruangan.
2.Vertigo obyektif : seseorang merasa benda-benda di sekelilingnya berputar.

Jadi vertigo adalah kesalahan interpretasi dari otak yang menerjemahkan posisi diam seseorang
atau obyek di sekitarnya sebagai gerakan berputar.

Organ tubuh yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh selain telinga bagian dalam:
1.Mata: berfungsi memantau posisi tubh dan arah gerakan, misal: kepala sedang di bagian atas
atau bawah tubuh, badan sedang bergerak maju mundur
2.Reseptor tekanan yang ada di kulit: memberitahu otak tentang bagian mana dari tubuh yang
ada di bawah dan menyentuh tanah.
3.Reseptor sensorik dari otot dan sendi: memberitahu otak tentang bagian mana dari tubuh yang
sedang bergerak
4.Sistem saraf pusat di otak dan sumsum tulang belakang: berfungsi mengolah semua potongan
informasi di atas untuk menghasilkan ”rasa” yang terkoordinir. Contoh: anak yang sehat ketika
bermain roller coaster dengan perubahan posisi kepala yang cepat tidak akan terjadi apa-
apa.tetapi berbeda dengan anak yang sedang pilek atau flu, mereka mungkin akan kesakitan
atau pusing luar biasa karena tubuh mereka tidak siap menghadapi perubahan yang sangat
cepat.

Pada keadaan normal, ketika kepala kita dalam posisi tegak dan diam, kedua telinga tengah kita
akan menghasilkan frekuensi penghantaran sinyal yang sama. Jika kepala kita bergerak /
berputar, maka posisi kedua telinga tengah kita akan berubah. Salah satu telinga akan
memerlukan frekuensi ini akan dibawa ke otak untuk dikombinasi dengan input yang berasal dari
mata dan sistem sensor lainnya. Jika gerakan kepala berhenti, maka frekuensi di kedua sisi
telinga bagian dalam akan kembali normal.

Segala penyakit / gangguan yang mengubah frekuensi tersebut akan menghasilkan input ke otak
yang tidak seragam, sehingga muncul vertigo.

PENYEBAB
1.Berkurangnya jumlah aliran darah yang menuju ke otak atau telinga bagian dalam. Hal ini dapat
terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah di kepala atau leher. Pemicunya antara lain:
berubah posisi dengan tiba-tiba, misal: berdiri dengan cepat setelah bangun tidur, menderita
hipertensi, diabetes dan kolesterol tinggi.
2.Cedera kepala
3.Infeksi telinga bagian tengah

TANDA & GEJALA


- Merasakan lingkungan sekitar seperti berputar atau bergerak
- Merasakan diri sendiri berputar-putar di ruangan
- Hilang keseimbangan ketika berdiri atau duduk
- Kepala terasa ringan / mau pingsan
- Sulit berkonsentrasi
- Pandangan kabur / bergoyang setelah menggerakkan kepala dengan cepat
- Menggerakkan bola mata ke atas – bawah atau kiri-kanan
- Seringkali disertai mual, mual dan telinga berdenging.

PERAWATAN MANDIRI
- Hindari perubahan gerak kepala yang cepat dan ekstrim, misal dari posisi jongkok lalu berdiri,
memutar kepala tanpa menggerakkan tubuh, meloncat atau berputar tiba-tiba.
- Berbaring dengan rileks di ruangan yang gelap: untuk memperlancar aliran darah ke otak dan
membantu meredakan mual.
- Kurangi merokok, minuman berkafein dan makanan bergaram
- Ketika anda pilek atau flu, keluarkan ingus secara perlahan agar virus / bakteri tidak terdorong
ke telinga

PENGOBATAN
Vertigo dapat diatasi dengan produk antihistamin, yang akan mengurangi kepekaan telinga
bagian dalam.

http://fathimah.multiply.com/reviews/item/26
Sehat
Ketika Semua Terasa Berputar-Putar

Vertigo bisa datang kapan saja. Tak pernah ada tanda-tanda sebelumnya.
Ketika melaju di atas jalan tol, Diandra, 35, eksekutif muda yang bekerja di bank mendadak
menghentikan mobilnya. Vertigo seketika menyerangnya dan tubuhnya terasa berputar-putar.
Tubuh Diandra langsung lemas dan mual. Dia muntah. Dalam kondisi sakit, Diandra menelpon
petugas mobil derek dan memutuskan tidak membawa mobilnya.

Hentikan Aktivitas Saat Terjadi

“Kalau dipaksakan. Takut kecelakaan, “ kata Diandra. Wanita berambut hitam lurus ini, selalu
membawa obat vertigo di saku bajunya. Jika serangan vertigo datang, dia bisa langsung minum
obat.

Vertigo memang bisa datang tiba-tiba. Jika hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya hentikan seluruh
aktivitas saat itu juga. Entah Anda sedang bekerja, di jalan, menyetir, dan lain-lain. Karena dapat
membahayakan tubuh.

Vertigo berbeda dengan pusing, nyeri kepala, dizziness ataupun migren.

Dizziness, kepala terasa ringan saat akan berdiri. Vertigo lebih berat dari itu. Vertigo membuat
penderitanya tak bisa melangkah. Karena rasa berputar yang terus menerus, hingga membuat si
penderita tidak bisa menyeimbangkan tubuh.

Vertigo juga berbeda dengan migren atau pusing sebelah . Terkadang serangan migren
bisa pula menyebabkan vertigo. Vertigo juga berbeda dengan pusing kepala biasa , seperti
kepala seperti tertusuk-tusuk.

“Vertigo berasal dari bahasa latin "vertere"= memutar. vertigo pusing yang
luar biasa berupa sensasi berputar,” kata Dr. Abdulbar Hamid SpS, dari Dept.
Neurologi FKUI-RSCM pada saat simposium 3rd Updates in Neuroemergencies,
beberapa waktu yang lalu .

Walau tubuh kita berdiri tegak, dan kondisi di sekitarnya tak bergerak atau
berputar. Namun di mata penderita vertigo terasa berputar. Kondisi ini bisa juga
disertai lemah, keringat dingin, mual, muntah dan pusing. Vertigo bisa
menyebabkan penderitanya terjatuh dan tak bisa berdiri. Seorang yang
menderita vertigo perasaannya seolah-olah dunia sekeliling berputar (vertigo
objektif), atau penderita sendiri merasa berputar dalam ruangan (vertigo
subjektif).

Gejala Vertigo yang dapat dirasakan antara lain:

1. Di sekeliling Anda terasa berputar atau bergerak-gerak .


2. Sulit berdiri atau berjalan

3. Tak bisa memfokuskan pandangan

4. Mual

5. Muntah kepala terasa ringan /terbang

Vertigo muncul tiba-tiba. Penderita tak pernah menyangka, jika akan diserang
vertigo. Vertigo bisa berlangsung sesaat, tapi bisa juga berhari-hari. Penderita
yang terserang vertigo berat tak mampu bangun dari tempat tidur. Sehingga tak
bisa melakukan aktivitas sehari-hari.

Penyebab

Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi


mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata.
Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau
gangguan penglihatan.

Gangguan pada otak kecil yang mengakibatkan vertigo jarang sekali ditemukan.
Namun, pasokan oksigen ke otak yang kurang dapat pula menjadi penyebab.
Beberapa jenis obat, seperti kina, streptomisin, dan salisilat, diketahui dapat
menimbulkan radang kronis telinga dalam. Keadaan ini juga dapat menimbulkan
vertigo. Gangguan ini diatasi dengan menangani penyebabnya. Biasanya
pemberian vitamin B12, B1, antihistamin, diuretika, dan pembatasan konsumsi
garam dapat mengurangi keluhan.

Kemungkinan penyebab vertigo:

1. Alkohol dan obat-obatan tertentu

2. Serangan migren

3. Infeksi bakteri di telinga bagian tengah

4. Infeksi virus seperti influenza yang menyerang labirin.


5. Radang sendi di leher.

6. Sirkulasi darah yang berkurang dapat menyebabkan aliran darah ke pusat keseimbangan
otak menurun

7. Mabuk kendaran

Jenis-jenis vertigo berdasarkan penyebabnya:

Vertigo nocturna yaitu penderita terasa seolah-olah terjatuh saat awal tidur.

Vertigo ocularis terjadi karena penyakit mata/ diakibatkan kelumpuhan.

Vertigo epileptica yang terjadi sesudah serangan ayan,

vertigo rotatoria seolah-olah di sekitar badan berputar-putar.

vertigo laryngea karena serangan batuk, dan ketidakseimbangan kegiatan otot-


otot bola mata, penyakit magh.

Ketika Vertigo Menyerang

1. Jangan panik. Seringkali kepanikan membuat vertigo semakin parah.

2. Tarik napas dalam-dalam.

3. Pejamkan mata.

4. Segeralah berbaring, atau duduk.

5. Jika ingin berdiri kita harus yakin kalau serangan vertigo suda berkurang

6. Bila mual, segera muntahkan. Karena beberapa orang setelah muntah serangan vertigo
hilang.

7. Segera minum obat anti vertigo.

8. Buka mata pelan-pelan. Bila serangan masih kuat, pejamkan mata dan tarik nafas
dalam-dalam. Kondisi kita yang tenang, membuat vertigo berkurang.

9. Bila vertigo sudah berkurang, kita sudah bisa membuka mata. Cobalah untuk
memiringkan badan. Gerakan kepala ke kiri dan ke kanan. Jika gerakan ini serangan
vertigo datang. Artinya kita harus lebih lama memejamkan mata, dan menenangkan diri.
10. Jika serangan vertigo ini tak juga berkurang atau hilang, segera ke dokter.

http://www.tabloid-wanita-indonesia.com/889/sehat.htm

Kenali Penyebab dan Jenis Vertigo

06-05-2008 17:35 WIB

Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seseorang yang menderita vertigo
merasakan sekelilingnya seolah-olah berputar, ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan yang
berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga.

Perasaan tersebut kadang disertai dengan rasa mual dan ingin muntah, bahkan penderita merasa tak
mampu berdiri dan kadang terjatuh karena masalah keseimbangan.

Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi mengenai posisi tubuh
dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan
telinga tengah dan dalam atau gangguan penglihatan.

Vertigo terjadi bukan karena faktor keturunan, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan
vertigo seperti karena serangan migren, radang pada leher, mabuk kendaraan, infeksi bakteri pada
telinga dan kekurangan asupan oksigen ke otak.

Ada beberapa jenis obat dapat menyebabkan timbulnya vertigo. seperti kina, streptomisin, dan
salisilat, diketahui dapat menimbulkan radang kronis telinga dalam.

Vertigo dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, yaitu :


1.
Vertigo laryngea, yaitu pusing karena serangan batuk.

2.
Vertigo nocturna, yaitu rasa seolah-olah akan terjatuh pada permulaan tidur.

3.
Vertigo ocularis, yaitu pusing karena penyakit mata, khususnya karena kelumpuhan atau
ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bola mata.

4.
Vertigo rotatoria, yaitu pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputar-putar.

Ketika Anda merasakan serangan vertigo, ada beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan :
1.
Tarik napas dalam-dalam, kemudian pejamkan mata, dan segera mencari posisi yang
memungkinkan Anda berbaring. Jika tidak memungkinkan, maka segeralah duduk.

2.
Jika Anda merasa mual dan ingin muntah, maka segeralah mencari bantuan orang-orang di dekat
Anda untuk membantu Anda ke toilet.
3.
Ketika Anda berbaring, pertahankan posisi tersebut sampai serangan vertigo berkurang atau hilang.

4.
Buka mata perlahan lalu coba miringkan badan, atau kepala gerakkan kepala Anda dengan perlahan.
Jika dengan tindakan ini serangan vertigo ternyata datang kembali, maka itu berarti Anda harus
segera memejamkan mata, atau kembali ke posisi semula.

Pengobatan terhadap penyakit ini harus dilihat dahulu jenis penyakitnya. Obat untuk mengurangi
vertigo yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin. Skopolamin terutama
berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama
kerja selama beberapa hari.

Semua obat ini dapat menyebabkan kantuk, terutama pada usia lanjut. Anda juga dapat
mengonsumsi obat antimuntah. Namun, jika sakitnya terus berlangsung, sebaiknya Anda segera
menghubungi dokter.

http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/vertigo060508.htm
Vertigo Dan Serangan Otak
Serangan stroke bisa di awali dengan serangan vertigo di mana seseorang akan
mengalami perasan berputar, mual dan muntah-muntah. Kondisi ini disebabkan
tekanan darah yang terlampau tinggi, sehingga aliran oksigen ke otak menjadi
terganggu. Bila tidak segera mendapat pertolongan yang tepat risiko yang akan
dihadapi selain kecacatan adalah kematian.
Hal itu dikemukakan Dr Hardi Pranata,SpS dari Nusantara Medical Center saat dialog
Interaktif di d?Radio 103,4 FM beberapa waktu lalu, ditambahkannya Vertigo adalah
keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seorang yang menderita vertigo
perasaannya seolah-olah dunia sekeliling berputar (vertigo objektif) atau penderita
sendiri merasa berputar dalam ruangan (vertigo subjektif). Bagi masyarakat awam
vertigo di sebut juga sebagai tujuh keliling.

Perasaan pusing ini selain disertai rasa berputar kadang-kadang disertai mual dan
muntah. Bila gangguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan
terjatuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Vertigo bisa
berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan
hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa
terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.

Pada dasarnya keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat
informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan
mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau
gangguan penglihatan.

Gangguan pada otak kecil yang mengakibatkan vertigo jarang sekali ditemukan.
Namun, pasokan oksigen ke otak yang kurang dapat pula menjadi penyebab.
Beberapa jenis obat, seperti kina, streptomisin, dan salisilat, diketahui dapat
menimbulkan radang kronis telinga dalam. Keadaan ini juga dapat menimbulkan
vertigo.

Gangguan ini diatasi dengan menangani penyebabnya. Biasanya pemberian vitamin


B12, B1, antihistamin, diuretika, dan pembatasan konsumsi garam dapat
mengurangi keluhan.

Ada beberapa jenis vertigo berdasarkan penyebabnya. Vertigo epileptica yaitu pusing
yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan ayan, vertigo laryngea yaitu pusing
karena serangan batuk, vertigo nocturna yaitu rasa seolah-olah akan terjatuh pada
permulaan tidur, vertigo ocularis yaitu pusing karena penyakit mata khususnya
karena kelumpuhan atau ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bola mata, vertigo
rotatoria yaitu pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputar-putar.

Terkadang vertigo juga merupakan salah satu gejala awal terjadinya stroke ringan,
sebagai akibat pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi (hipertensi).
Biasanya vertigo yang diakibatkan oleh kurangnya oksigen ke otak ini akan disertai
dengan mual dan muntah-muntah.

Untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih berat akibat serangan stroke yang
diawali dengan serangan vertigo, pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI
kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf.
Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan
angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke
otak. B5/D1
http://www.yastroki.or.id/read.php?id=268
Vertigo
Jika Anda merasa pusing, maka hal ini jangan dianggap ringan. Pusing yang
disertai dengan keadaan berputar-putar disekeliling Anda, bukanlah penyakit
yang biasa. Penyakit ini dikenal dengan sebutan Vertigo. Vertigo adalah
keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seorang yang menderita vertigo
perasaannya seolah-olah dunia sekeliling berputar yang disebut juga dengan
vertigo objektif atau penderita sendiri merasa berputar dalam ruangan dikenal
dengan nama vertigo subjektif.

Perasaan pusing yang disertai dengan rasa berputar kadang-kadang disertai


dengan rasa mual dan muntah. Bila gangguan ini berat, penderita tak mampu
berdiri atau bahkan terjatuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan
keseimbangan.

Keseimbangan tubuh kita dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi
mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata.
Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau
gangguan penglihatan.
Vertigo dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya karena pasokan
oksigen ke otak yang kurang. Adapun beberapa jenis obat dapat menyebabkan
timbulnya vertigo. Contohnya kina, streptomisin, dan salisilat, diketahui dapat
menimbulkan radang kronis telinga dalam. Namun, Gangguan pada otak kecil
yang mengakibatkan vertigo jarang sekali ditemukan.
Menurut dokter ahli saraf dari RSUD Budhi Asih Jakarta dr. Julintari, Sp.S.,
vertigo disebabkan oleh tiga hal. Yaitu gangguan tepi (gangguan pada telinga),
gangguan sentral (gangguan pada batang otak, atau otak kecil) dan gangguan
sistemik (gangguan metabolisme kardio vaskuler).
Vertigo dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, Vertigo
epileptica yaitu pusing yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan ayan,
vertigo laryngea yaitu pusing karena serangan batuk, vertigo nocturna yaitu
rasa seolah-olah akan terjatuh pada permulaan tidur, vertigo ocularis yaitu
pusing karena penyakit mata khususnya karena kelumpuhan atau
ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bola mata, vertigo rotatoria yaitu pusing
seolah-olah semua di sekitar badan berputar-putar.
Penyakit vertigo dapat dikurangi atau menghilangkan rasa sakitnya dengan
beberapa tindakan:
1. Tarik napas dalam-dalam, pejamkan mata, dan segeralah berusaha mencari
posisi yang memungkinkan Anda berbaring. Jika tidak memungkinkan, maka
segeralah duduk.
2. Jika Anda merasa mual dan ingin muntah, maka segeralah mencari bantuan
orang-orang di dekat Anda untuk membantu Anda ke toilet.
3. Ketika bisa berbaring, pertahankan posisi tersebut sampai serangan vertigo
berkurang, atau hilang.
4. Buka mata pelan-pelan, lalu coba miringkan badan, atau kepala ke kiri dan
ke kanan. Jika dengan manuver ini serangan vertigo ternyata datang kembali,
maka itu berarti Anda harus segera memejamkan mata, atau kembali ke posisi
semula.

Pengobatan terhadap penyakit ini harus dilihat dahulu jenis penyakitnya. Obat
untuk mengurangi vertigo yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat,
perfenazin dan skopolamin. Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah
motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja
selama beberapa hari. Semua obat ini bisa menyebabkan ngantuk, terutama
pada usia lanjut. Anda juga dapat mengkonsumsi obat antimuntah. Namun, jika
sakitnya terus berlangsung, Anda sebaiknya menghubungi dokter.

Sumber: www.balipost.co.id

Vertigo en

Kolestelorrrr upsss, kolesterol maksudnya.................

Info yg q dapet dr google :

Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seorang yang menderita vertigo
perasaannya seolah-olah dunia sekeliling berputar (vertigo objektif) atau penderita sendiri
merasa berputar dalam ruangan (vertigo subjektif). Bagi masyarakat awam vertigo disebut juga
sebagai tujuh keliling.

Perasaan pusing ini selain disertai rasa berputar kadang-kadang disertai mual dan muntah. Bila
gangguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan terjatuh. Hal ini biasanya
disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau
bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika
berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama
sekali.

Bisa dikatakan penyakit ini adalah penyakit khas orang sibuk dan banyak
pikiran. Sementara orang malah mengatakan bahwa penyakit ini sangat mungkin disebabkan
juga oleh penggunaan barang-barang elektronik berkadar radiasi tinggi. Misalnya saja
handphone dan komputer. Sebenarnya apapun namanya kalau terlalau banyak pasti jadi tidak
baik. Demikian pula penggunaan barang-barang elektronik seperti itu. Maka yang paling penting
adalah menjaga kesehatan dan tidak berpikir terlalu memaksakan.

Sayangnya belum ada data yang akurat mengenai perkembangan penderita vertigo di Indonesia.
Sementara di Amerika, berdasarkan laporan abcnews.com, saat ini tercatat 20 juta orang
mengalami gejala seperti ini.

Kolesterol :

Risiko tinggi untuk mendapat Penyakit Jantung Koroner dan stroke erat berhubungan
dengan kadar kolesterol tinggi. Khususnya mereka yang mempunyai faktor risiko lebih
dari dua, yakni pengidap hipertensi, diabetes mellitus, perokok, obesitas, dan
mereka yang mempunyai faktor bawaan. Mereka yang berada di kelompok berisiko tinggi
ini harus memperhatikan atau memperbaiki pola hidup sehari-hari. Bagi mereka
dianjurkan untuk diet rendah lemak, berolahraga cukup, menjaga berat badan seimbang,
dan berhenti merokok.

Stroke karena kolestrol tinggi disebabkan oleh kelainan dinding nadi (ditandai dengan
penebalan dan hilangnya elastisitas pembuluh otak (arterosklerosis). Kasus-kasus stroke
yang lebih jarang ada yang disebabkan oleh aneorisma pembuluh darah (yang
menyebabkan pembuluh mudah pecah), emboli, atau irama jantung tidak normal.

Aduuuuhh,,,, emaaaakkkkk..........

Sekarang beliau dah q wanti-wanti biar lebih care ma kesehatannya! Bisnya kerja
muluuuuuu....

Mulai dari makan yang teratur, makan queker-oat (tulisannya bener ga ya?), makan buah-
buahan, en ngurangin makan yg lemak2... kalo yg satu ini mama emang doyan banget wisata
kuliner!!! Harus di STOP MA!!!!!!

Dah hampir setaun mama jadi tergantung ma obat dokter muluuu, tiap obatnya abis.. mama
pasti kumat lagi... kedokter lagi.... di kasih obat lagi.... seger lagi.....huuufffff.....

pengen cepet2 lulus kuliah biar bisa gantiin mama kerja nih...

http://blog.bukukita.com/users/puzzy/?postId=4521
Vertigo Bukan Sakit Kepala Biasa
Penyakit yang lebih populer dengan sebutan "vestibulars disorders" ini adalah sebuah
kondisi ketika penderita merasa dunianya berputar sehingga ia hilang keseimbangan
bahkan saat mereka tidak sedang bergerak.
Erik, 30 tahun, hampir saja mengalami kecelakaan saat mengendarai mobilnya. "Entahlah tiba-
tiba saya merasa semua di sekeliling saya seperti berputar. Saya hampir kehilangan kendali,"
ujarnya. Dalam waktu beberapa bulan keluhan ini semakin sering terjadi. Ini sangat mengganggu
kegiatannya sehari-hari.
Gejala seperti yang dialami Erik sering disebut juga sebagai vertigo. Dalam dunia medis penyakit
ini lebih populer dengan sebutan "vestibulars disorders". Ini adalah sebuah kondisi ketika
penderita merasa dunianya berputar sehingga ia hilang keseimbangan bahkan saat mereka tidak
sedang bergerak. Gejala ini bisa terjadi dalam periode hanya beberapa menit hingga dalam
jangka waktu yang lama.

Gejala penyakit ini umumnya memang tidak selalu diikuti ketidaksadaran. "Vertigo adalah
penyakit yang ditandai dengan gejala puyeng tujuh keliling, perasaaan berputar seperti sedang
naik kapal. Kadang juga disertai dengan perasaaan mual. Berbeda dengan pusing," kata Dr.
Mikail Bharja, ahli penyakit saraf dan jiwa.

Gejala lain yang dicatat CNN mengenai kelainan ini adalah kadang penderita merasa sakit
kepala dan nyeri otot di bagian leher dan punggung. Ini disertai pula dengan peningkatan
sensitivitas pada bunyi dan sinar terang.
Menurut Dr. Mikail gangguan ini terjadi pada syaraf kedelapan di otak manusia yang terletak di
belakang telinga. "Manusia memiliki 12 syaraf. Nah, jika syaraf kedelapan ini terganggu
muncullah vertigo," kata Dr. Mikail.

Susunan syaraf kedelapan yang bentuknya mirip rumah siput kecil ini berfungsi untuk menjaga
keseimbangan tubuh. Susunan syaraf yang disebut juga sebagai semisirkuler canals ini bekerja
secara stereo. Jadi jika ini tak berjalan sebagaimana mestinya, penderita akan segera merasa
kehilangan keseimbangan.

Ada banyak bentuk lain dari kelainan ini. Termasuk di dalamnya vertigo, atau perasaan berputar
saat si penderita tidak melakukan apapun. Pada presyncope, penderita merasa sangat lemah
tanpa kehilangan kesadaran. Sedangkan disequilibrium, penderita kehilangan keseimbangan
atau merasa hampir tidak sadar. Sementara lightheadedness, merasa seluruh isi kepala
berputar-putar.

Vertigo sendiri sebenarnya bukanlah sebab suatu penyakit. "Vertigo lebih merupakan akibat dari
penyakit. Penyebab penyakit itu sangat multi faktoral," kata Direktur Rumah Sakit Saraf dan Jiwa
Dharma Sakti ini.

Sejumlah penyebab vertigo di antaranya adalah peradangan pada urat syaraf, radang telinga,
atau adanya penyumbatan salah satu pembuluh darah ke otak, juga mungkin karena kelainan
pada mata. Selain penyebab dari segi fisik ini, ada lagi beberapa faktor penyebab munculnya
vertigo. "Bisa juga karena pola hidup yang tak teratur, seperti kurang tidur. Terlalu memikirkan
suatu masalah hingga stres. Atau bisa juga karena makanan," kata Dr. Mikail.

Karena kompleksnya penyebab penyakit ini hampir tidak mungkin untuk mengobati vertigo
secara langsung. "Biasanya dokter akan mencari penyebabnya melalui sejumlah pemeriksaan
secara menyeluruh. Jika ditemukan penyebabnya, misalnya karena radang telinga. Maka radang
tersebutlah yang akan ditangani terlebih dahulu," ujarnya.

Sayangnya tak sedikit orang yang salah kaprah menganggap vertigo sebagai sakit kepala biasa.
"Penggunaan obat-obatan yang mengandung parasetamol tidak bisa mengobati. Efek dari obat-
obatan ini hanya akan meredakan nyeri yang ditimbulkannya saja."

Jadi yang paling tepat adalah menemui dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Jika tidak, penyakit ini akan terus menahun dan tentunya akan mengganggu kegiatan si
penderita.

Bisa dikatakan penyakit ini adalah penyakit khas orang sibuk dan banyak pikiran. Sementara
orang malah mengatakan bahwa penyakit ini sangat mungkin disebabkan juga oleh penggunaan
barang-barang elektronik berkadar radiasi tinggi. Misalnya saja handphone dan komputer.
"Sebenarnya apapun namanya kalau terlalau banyak pasti jadi tidak baik. Demikian pula
penggunaan barang-barang elektronik seperti itu. Maka yang paling penting adalah menjaga
kesehatan dan tidak berpikir terlalu memaksakan," kata Dr. Mikail.

Namun Dr. Mikail juga mengingatkan bahwa kadar stres yang sama bisa menimbulkan reaksi
berbeda pada pribadi yang berbeda. "Ada orang yang mengalami eustress. Orang demikian
semakin dia stres, semakin berat beban kerja yang dipikul, semakin keras ia bekerja dan ia
malah berprestasi. Tapi ada juga yang sebaliknya, semakin mendapat stres malah semakin tak
bisa bekerja," katanya. Maka yang paling baik menurut Dr. Mikail adalah menjaga kesehatan
fisik, sekaligus bersikap moderat terhadap apa yang terjadi di luar dirinya.

Sayangnya belum ada data yang akurat mengenai perkembangan penderita vertigo di Indonesia.
Sementara di Amerika, berdasarkan laporan abcnews.com, saat ini tercatat 20 juta orang
mengalami gejala seperti ini.

Penyakit ini telah membuat mereka terpaksa menghindar dari sejumlah kesenangan seperti
berkuda dan berlayar. Bagi sebagian orang naik jet coaster mungkin sangat menyenangkan. Tapi
bagi penderita vertigo hal semacam ini bisa sangat menyakitkan. Bagi mereka ini adalah
sepotong kecil dari bentuk neraka.

Roy Hoffman telah menderita penyakit ini selama bertahun-tahun. Untuknya jalan santai di jalan
raya dirasakan seperti berada di sebuah arena sirkus yang penuh sesak. Saat perasaan itu
muncul Hoffman merasa sedang terjebak dalam sebuah film kartun. "Segalanya seperti berputar
dan saya berada di tengah lingkaran tersebut. Apapun yang kubaca dan kulihat aku melihatnya
seperti film kartun," kata Hoffman.

Oleh dokternya, Hoffman diminta menjalani pemeriksaan bagian dalam telinga. Dari dokter
tersebut diperoleh keterangan Hoffman mengalami kelainan pada fungsi telinga.

Sangat tidak mungkin beraktivitas saat gejala ini muncul. "Karena untuk mengelola
keseimbangan tubuh, Anda harus memiliki keseimbangan antara penglihatan, pengetahuan di
mana kaki kita berpijak dan pendengaran." kata Hoffman.

Setelah melakukan terapi selama tiga bulan Hoffman merasa kondisinya membaik. Kini ia telah
merasa 'berpijak' di bumi, tanpa harus kehilangan keseimbangan. (utami/abcnews/cnn)

http://www.tempo.co.id/kliniknet/artikel/22052001-2.htm

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ARITMIA

1.Definisi
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering
terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada
frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal
atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi
sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai
perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price,
1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut
jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi,
1996).
2.Etiologi
Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :

1. Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard


(miokarditis karena infeksi)

2. Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme


arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard.

3. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-
obat anti aritmia lainnya

4. Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)

5. Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang


mempengaruhi kerja dan irama jantung

6. Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.

7. Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)

8. Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)

9. Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung

10. Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem


konduksi jantung)

2.Pathofisiologi
Terlampir

Manifestasi klinis
1. Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin
tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur,
bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat, sianosis,
berkeringat; edema; haluaran urin menurun bila curah
jantung menurun berat.
2. Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung,
letargi, perubahan pupil.

3. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak


dengan obat antiangina, gelisah

4. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman


pernafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi)
mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada
gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena
tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.

5. demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema,


edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan

Pemeriksaan Penunjang
2. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi.
Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan
elektrolit dan obat jantung.

3. Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk


menentukan dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila
pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia.

4. Foto dada : Dapat menunjukkanpembesaran bayangan jantung


sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau katup

5. Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan aea


iskemik/kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi konduksi
normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.

6. Tes stres latihan : dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan


latihan yang menyebabkan disritmia.

7. Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan


magnesium dapat mnenyebabkan disritmia.
8. Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung,
adanya obat jalanan atau dugaan interaksi obat contoh digitalis,
quinidin.

9. Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum


dapat menyebabkan.meningkatkan disritmia.

10. Laju sedimentasi : Penignggian dapat menunukkan proses inflamasi


akut contoh endokarditis sebagai faktor pencetus disritmia.

11. GDA/nadi oksimetri : Hipoksemia dapat


menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia.

Penatalaksanaan Medis
12. Terapi medis

Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu :

1. Anti aritmia Kelas 1 : sodium channel blocker

• Kelas 1 A

Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk


mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter.

Procainamide untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang
menyertai anestesi.

Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang

• Kelas 1 B

Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel


takikardia.

Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT

• Kelas 1 C

Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi


2. Anti aritmia Kelas 2 (Beta adrenergik blokade)

Atenolol, Metoprolol, Propanolol : indikasi aritmi jantung, angina pektoris


dan hipertensi

3. Anti aritmia kelas 3 (Prolong repolarisation)

Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang

4. Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker)

Verapamil, indikasi supraventrikular aritmia

13. Terapi mekanis

1. Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk


menghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya
merupakan prosedur elektif.

2. Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada


keadaan gawat darurat.

3. Defibrilator kardioverter implantabel : suatu alat untuk


mendeteksi dan mengakhiri episode takikardi ventrikel yang
mengancam jiwa atau pada pasien yang resiko mengalami
fibrilasi ventrikel.

4. Terapi pacemaker : alat listrik yang mampu menghasilkan


stimulus listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol
frekuensi jantung.

Pengkajian
1. Riwayat penyakit

• Faktor resiko keluarga contoh penyakit jantung, stroke, hipertensi

• Riwayat IM sebelumnya (disritmia), kardiomiopati, GJK, penyakit katup


jantung, hipertensi

• Penggunaan obat digitalis, quinidin dan obat anti aritmia lainnya


kemungkinan untuk terjadinya intoksikasi
• Kondisi psikososial

15. Pengkajian fisik

1. Aktivitas : kelelahan umum

2. Sirkulasi : perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi


mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak
teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit warna dan
kelembaban berubah misal pucat, sianosis, berkeringat;
edema; haluaran urin menruun bila curah jantung menurun
berat.

3. Integritas ego : perasaan gugup, perasaan terancam, cemas,


takut, menolak,marah, gelisah, menangis.

4. Makanan/cairan : hilang nafsu makan, anoreksia, tidak


toleran terhadap makanan, mual muntah, peryubahan berat
badan, perubahan kelembaban kulit

5. Neurosensori : pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi,


bingung, letargi, perubahan pupil.

6. Nyeri/ketidaknyamanan : nyeri dada ringan sampai berat,


dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah

7. Pernafasan : penyakit paru kronis, nafas pendek, batuk,


perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas
tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan
komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema
paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.

8. Keamanan : demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi,


eritema, edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus
otot/kekuatan

Diagnosa keperawatan dan Intervensi


Resiko tinggi penurunan curah
jantung berhubungan dengan
gangguan konduksi elektrikal,
penurunan kontraktilitas miokardia.
Kriteria hasil :

1. Mempertahankan/meningkatkan curah jantung adekuat yang


dibuktikan oleh TD/nadi dalam rentang normal, haluaran urin
adekuat, nadi teraba sama, status mental biasa

2. Menunjukkan penurunan frekuensi/tak adanya disritmia

3. Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan kerja


miokardia.

Intervensi :

4. Raba nadi (radial, femoral, dorsalis pedis) catat frekuensi,


keteraturan, amplitudo dan simetris.

5. Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat


adanya denyut jantung ekstra, penurunan nadi.

6. Pantau tanda vital dan kaji keadekuatan curah


jantung/perfusi jaringan.

7. Tentukan tipe disritmia dan catat irama : takikardi;


bradikardi; disritmia atrial; disritmia ventrikel; blok jantung

8. Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi


aktivitas selama fase akut.

9. Demonstrasikan/dorong penggunaan perilaku pengaturan stres


misal relaksasi nafas dalam, bimbingan imajinasi

10. Selidiki laporan nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas dan


faktor penghilang/pemberat. Catat petunjuk nyeri non-verbal
contoh wajah mengkerut, menangis, perubahan TD

11. Siapkan/lakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasi


12. Kolaborasi :

13. Pantau pemeriksaan laboratorium, contoh elektrolit

14. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi

15. Berikan obat sesuai indikasi : kalium, antidisritmi

16. Siapkan untuk bantu kardioversi elektif

17. Bantu pemasangan/mempertahankan fungsi pacu jantung

18. Masukkan/pertahankan masukan IV

19. Siapkan untuk prosedur diagnostik invasif

20. Siapkan untuk pemasangan otomatik kardioverter atau


defibrilator

Kurang pengetahuan tentang


penyebab atau kondisi pengobatan
berhubungan dengan kurang
informasi/salah pengertian kondisi
medis/kebutuhan terapi.
Kriteria hasil :

1. menyatakan pemahaman tentang kondisi, program


pengobatan

2. Menyatakan tindakan yang diperlukan dan kemungkinan efek


samping obat

Intervensi :

3. Kaji ulang fungsi jantung normal/konduksi elektrikal

4. Jelakan/tekankan masalah aritmia khusus dan tindakan


terapeutik pada pasien/keluarga

5. Identifikasi efek merugikan/komplikasiaritmia khusus contoh


kelemahan, perubahan mental, vertigo.

6. Anjurkan/catat pendidikan tentang obat. Termasuk mengapa


obat diperlukan; bagaimana dan kapan minum obat; apa yang
dilakukan bila dosis terlupakan

7. Dorong pengembangan latihan rutin, menghindari latihan


berlebihan

8. Kaji ulang kebutuhan diet contoh kalium dan kafein

9. Memberikan informasi dalam bentuk tulisan bagi pasien untuk


dibawa pulang

10. Anjurkan psien melakukan pengukuran nadi dengan tepat

11. Kaji ulang kewaspadaan keamanan, teknik mengevaluasi pacu


jantung dan gejala yang memerlukan intervensi medis

12. Kaji ulang prosedur untuk menghilangkan PAT contoh pijatan


karotis/sinus, manuver Valsava bila perlu

DAFTAR PUSTAKA

1.Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi : konsep


klinis proses-proses penyakit. Alih bahasa
Peter Anugrah. Editor Caroline Wijaya. Ed. 4.
Jakarta : EGC ; 1994.
2.Santoso Karo karo. Buku Ajar Kardiologi.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 1996
3.Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih
bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica
Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.
4.Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan
Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan
dan pendokumentasian Perawatan Pasien.
Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta :
EGC;1999
5.Hanafi B. Trisnohadi. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid I. Ed. 3. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI ; 2001
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MENINGITIS

A. Definisi
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan
medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ
jamur(Smeltzer, 2001).
Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh salah
satu dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok, Streptokok,
Hemophilus influenza dan bahan aseptis (virus) (Long, 1996).
Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan
spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi &
Rita, 2001).

B. Etiologi
1. Bakteri; Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus pneumoniae (pneumokok),
Neisseria meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus
aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae,
Peudomonas aeruginosa
2. Penyebab lainnya lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia
3. Faktor predisposisi : jenis kelamin lakilaki lebih sering dibandingkan dengan
wanita
4. Faktor maternal : ruptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu terakhir
kehamilan
5. Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglobulin.
6. Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan dengan
sistem persarafan
C. Klasifikasi
Meningitis dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan perubahan yang terjadi pada
cairan otak, yaitu :
1. Meningitis serosa
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak yang
jernih. Penyebab terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa. Penyebab
lainnya lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia.
2. Meningitis purulenta
Adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi otak dan medula
spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus pneumoniae (pneumokok),
Neisseria meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus
aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae,
Peudomonas aeruginosa.

C. Patofisiologi
Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari oroaring dan diikuti dengan
septikemia, yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas.
Faktor predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis media,
mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, prosedur bedah saraf
baru, trauma kepala dan pengaruh imunologis. Saluran vena yang melalui
nasofaring posterior, telinga bagian tengah dan saluran mastoid menuju otak dan
dekat saluran vena-vena meningen; semuanya ini penghubung yang menyokong
perkembangan bakteri.
Organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang di dalam
meningen dan di bawah korteks, yang dapat menyebabkan trombus dan penurunan
aliran darah serebral. Jaringan serebral mengalami gangguan metabolisme akibat
eksudat meningen, vaskulitis dan hipoperfusi. Eksudat purulen dapat menyebar
sampai dasar otak dan medula spinalis. Radang juga menyebar ke dinding
membran ventrikel serebral. Meningitis bakteri dihubungkan dengan perubahan
fisiologis intrakranial, yang terdiri dari peningkatan permeabilitas pada darah,
daerah pertahanan otak (barier oak), edema serebral dan peningkatan TIK.
Pada infeksi akut pasien meninggal akibat toksin bakteri sebelum terjadi
meningitis. Infeksi terbanyak dari pasien ini dengan kerusakan adrenal, kolaps
sirkulasi dan dihubungkan dengan meluasnya hemoragi (pada sindromWaterhouse-
Friderichssen) sebagai akibat terjadinya kerusakan endotel dan nekrosis pembuluh
darah yang disebabkan oleh meningokokus.

D. Manifestasi klinis
Gejala meningitis diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK :
1. Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering)
2. Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan
koma.
3. Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sbb:
a) Rigiditas nukal ( kaku leher ). Upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran
karena adanya spasme otot-otot leher.
b) Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan
fleksi kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.
c) Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan
pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi
maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan.
4. Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.
5. Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat eksudat
purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik tanda-
tanda vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak teratur,
sakit kepala, muntah dan penurunan tingkat kesadaran.
6. Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.
7. Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba
muncul, lesi purpura yang menyebar, syok dan tanda koagulopati intravaskuler
diseminata

E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Analisis CSS dari fungsi lumbal :
a) Meningitis bakterial : tekanan meningkat, cairan keruh/berkabut, jumlah sel
darah putih dan protein meningkat glukosa meningkat, kultur positip terhadap
beberapa jenis bakteri.
b) Meningitis virus : tekanan bervariasi, cairan CSS biasanya jernih, sel darah putih
meningkat, glukosa dan protein biasanya normal, kultur biasanya negatif, kultur
virus biasanya dengan prosedur khusus.
2. Glukosa serum : meningkat ( meningitis )
3. LDH serum : meningkat ( meningitis bakteri )
4. Sel darah putih : sedikit meningkat dengan peningkatan neutrofil ( infeksi
bakteri )
5. Elektrolit darah : Abnormal .
6. ESR/LED : meningkat pada meningitis
7. Kultur darah/ hidung/ tenggorokan/ urine : dapat mengindikasikan daerah pusat
infeksi atau mengindikasikan tipe penyebab infeksi
8. MRI/ skan CT : dapat membantu dalam melokalisasi lesi, melihat ukuran/letak
ventrikel; hematom daerah serebral, hemoragik atau tumor
9. Ronsen dada/kepala/ sinus ; mungkin ada indikasi sumber infeksi intra kranial.

F. Komplikasi
1. Hidrosefalus obstruktif
2. MeningococcL Septicemia ( mengingocemia )
3. Sindrome water-friderichen (septik syok, DIC,perdarahan adrenal bilateral)
4. SIADH ( Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone )
5. Efusi subdural
6. Kejang
7. Edema dan herniasi serebral
8. Cerebral palsy
9. Gangguan mental
10. Gangguan belajar
11. Attention deficit disorder
.
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Biodata klien
b) Riwayat kesehatan yang lalu
(1) Apakah pernah menderita penyait ISPA dan TBC ?
(2) Apakah pernah jatuh atau trauma kepala ?
(3) Pernahkah operasi daerah kepala ?
c) Riwayat kesehatan sekarang
(1) Aktivitas
Gejala : Perasaan tidak enak (malaise). Tanda : ataksia, kelumpuhan, gerakan
involunter.
(2) Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat kardiopatologi : endokarditis dan PJK. Tanda : tekanan
darah meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi berat, taikardi, disritmia.
(3) Eliminasi
Tanda : Inkontinensi dan atau retensi.
(4) Makanan/cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, sulit menelan. Tanda : anoreksia, muntah,
turgor kulit jelek dan membran mukosa kering.
(5) Higiene
Tanda : Ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri.

(6) Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, parestesia, terasa kaku pada persarafan yang terkena,
kehilangan sensasi, hiperalgesia, kejang, diplopia, fotofobia, ketulian dan
halusinasi penciuman. Tanda : letargi sampai kebingungan berat hingga koma,
delusi dan halusinasi, kehilangan memori, afasia,anisokor, nistagmus,ptosis,
kejang umum/lokal, hemiparese, tanda brudzinki positif dan atau kernig positif,
rigiditas nukal, babinski positif,reflek abdominal menurun dan reflek kremastetik
hilang pada laki-laki.
(7) Nyeri/keamanan
Gejala : sakit kepala(berdenyut hebat, frontal). Tanda : gelisah, menangis.
(8) Pernafasan
Gejala : riwayat infeksi sinus atau paru. Tanda : peningkatan kerja pernafasan.

2. Diagnosa keperawatan
a) Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan diseminata
hematogen dari patogen
b) Risiko tinggi terhadap perubahan serebral dan perfusi jaringan sehubungan
dengan edema serebral, hipovolemia.
c) Risisko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan kejang umum/fokal,
kelemahan umum, vertigo.
d) Nyeri (akut) sehubungan dengan proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi.
e) Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromuskular,
penurunan kekuatan
f) Anxietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian.
3. Intervensi keperawatan
a) Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan diseminata
hematogen dari patogen.
Mandiri
Beri tindakan isolasi sebagaiΨ pencegahan
Pertahan kan teknik aseptik dan teknik cuci tangan yangΨ tepat.
Pantau suhu secara teraturΨ
Kaji keluhan nyeri dada, nadi yangΨ tidak teratur demam yang terus menerus
Auskultasi suara nafas ubah posisiΨ pasien secara teratur, dianjurkan nfas dalam
Cacat karakteristik urineΨ (warna, kejernihan dan bau )
Kolaborasi
Berikan terapi antiΨ biotik iv: penisilin G, ampisilin, klorampenikol, gentamisin.

b) Resiko tinggi terhadap perubahan cerebral dan perfusi jaringan sehubungan


dengan edema serebral, hipovolemia.
Mandiri
Tirah baring dengan posisi kepalaΨ datar.
Pantau status neurologis.Ψ
Kaji regiditas nukal, peka rangsangΨ dan kejang
Pantau tanda vital dan frekuensi jantung, penafasan, suhu,Ψ masukan dan
haluaran.
Bantu berkemih, membatasi batuk, muntahΨ mengejan.
Kolaborasi.
Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajat.Ψ
Ψ Berikan cairan iv (larutan hipertonik, elektrolit ).
Pantau BGA.Ψ
Ψ Berikan obat : steoid, clorpomasin, asetaminofen

c) Resiko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan kejang umum/vokal,


kelemahan umum vertigo.
Mandiri
Pantau adanya kejangΨ
Pertahankan penghalangΨ tempat tidur tetap terpasang dan pasang jalan nafas
buatan
Tirah baringΨ selama fase akut kolaborasi berikan obat : venitoin, diaepam,
venobarbital.

d) Nyeri (akut ) sehubungan dengan proses infeksi, toksin dalam sirkulasi.


Mandiri.
Letakkan kantung es pada kepala, pakaianΨ dingin di atas mata, berikan posisi
yang nyaman kepala agak tinggi sedikit, latihan rentang gerak aktif atau pasif dan
masage otot leher.
Dukung untukΨ menemukan posisi yang nyaman(kepala agak tingi)
Berikan latihan rentangΨ gerak aktif/pasif.
Gunakan pelembab hangat pada nyeri leher atauΨ pinggul
Kolaborasi
Berikan anal getik, asetaminofen, codeinΨ

e) Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromuskuler.


KajiΨ derajat imobilisasi pasien.
Bantu latihan rentang gerak.Ψ
BerikanΨ perawatan kulit, masase dengan pelembab.
Periksa daerah yang mengalamiΨ nyeri tekan, berikan matras udsra atau air
perhatikan kesejajaran tubuh secara fumgsional.
Berikan program latihan dan penggunaan alatΨ mobiluisasi.

f) Perubahan persepsi sensori sehubungan dengan defisit neurologis


Pantau perubahan orientasi, kemamapuan berbicara,alamΨ perasaaan, sensorik
dan proses pikir.
Kaji kesadara sensorik : sentuhan,Ψ panas, dingin.
Observasi respons perilaku.Ψ
Hilangkan suara bising yangΨ berlebihan.
Validasi persepsi pasien dan berikan umpan balik.Ψ
BeriΨ kessempatan untuk berkomunikasi dan beraktivitas.
Kolaborasi ahliΨ fisioterapi, terapi okupasi,wicara dan kognitif.

g) Ansietas sehubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian.


Kaji status mental dan tingkatΨ ansietasnya.
Berikan penjelasan tentang penyakitnya dan sebelum tindakanΨ prosedur.
Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan.Ψ
LibatkanΨ keluarga/pasien dalam perawatan dan beri dukungan serta petunjuk
sumber penyokong.
H. Evaluasi
Hasil yang diharapkan
1. Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti penyebaran infeksi
endogen atau keterlibatan orang lain.
2. Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik dan fungsi
motorik/sensorik, mendemonstrasikan tanda-tanda vital stabil.
3. Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.
4. Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan postur rileks dan mampu
tidur/istirahat dengan tepat.
5. Mencapai kembali atau mempertahankan posisi fungsional optimal dan
kekuatan.
6. Meningkatkan tingkat kesadaran biasanya dan fungsi persepsi.
7. Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang dan mengungkapkan
keakuratan pengetahuan tentang situasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Doenges, Marilyn E, dkk.(1999).Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih Bahasa, I Made
Kariasa, N Made Sumarwati. Editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester, Yasmin
asih. Ed.3. Jakarta : EGC.

2. Harsono.(1996).Buku Ajar Neurologi Klinis.Ed.I.Yogyakarta : Gajah Mada


University Press.

3. Smeltzer, Suzanne C & Bare,Brenda G.(2001).Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa
Indonesia, Monica Ester.Ed.8.Jakarta : EGC.

4. Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis,
And Outcome. Alih bahasa Yasmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998.

5. Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease


Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4. Jakarta : EGC; 1994.

6. Long, Barbara C. perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan. Bandung : yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan; 1996.
Hepatitis

HEPATITIS
Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai
macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada
beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa
akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker
hati ( hepatitis B dan C ).

Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa
menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya
nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal
terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke
hepatitis kronik.
Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien,
misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum
dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama,
untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan
seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.

Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan
muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah
dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi
terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan
risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.
Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan lain.

Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi
memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi
darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau
amat progresif.

Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan
sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat
mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.

Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit
hepatitis yang terpisah.
Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan
hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik. Semoga
pengetahuan ini bisa berguna bagi Anda dan dapat Anda teruskan kepada saudara ataupun teman Anda.

Mencegah Kanker Hati


KANKER hati merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini dihubungkan dengan infeksi
Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya penderita kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau
C.
Penyakit Hepatitis B dan Hepatitis C sering dialami penduduk Indonesia. Kedua penyakit ini ditularkan
melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C dapat ditularkan melalui hubungan seksual, jarum
suntik, dan transfusi darah.
Pada umumnya dewasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang akan diberikan diskrining
Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian kemungkinan penularan Hepatitis dan HIV melalui
transfusi darah sudah menjadi kecil. Gejala penyakit Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal
otot, mual, mata menjadi kuning, dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, tidak semua
orang mengalami gejala seperti itu.
Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B. Setelah terserang
Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna, tidak ada yang menjadi kronik. Hepatitis B
juga sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang akan menjadi kronik.
Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan
kanker hati.
Pada Hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita Hepatitis C kronik
akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang berkembang
menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian yang menjadi kanker hati.
Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun seorang yang menderita Hepatitis C untuk
berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Sekarang memang ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini berupa tablet yang
dimakan sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan untuk Hepatitis C tersedia obat Interferon
(suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun penggunaan obat-obat tersebut memerlukan pengawasan dokter.
Hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif berarti Anda pernah terinfeksi virus Hepatitis B,
namun virus tersebut sudah tidak ada lagi dalam darah Anda (HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan
bahwa Anda sekarang sudah mempunyai kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu
selama kadar antibodi anti HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi. Imunisasi Hepatitis B
dapat dimulai sejak bayi.
Anti HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini belum ada vaksin
untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati sehingga tidak tertular Hepatitis C. Jadi
hindari kontak dengan cairan tubuh orang lain. Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan
kanker hati adalah dengan imunisasi Hepatitis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara. Ternyata, negara-
negara yang mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik kekerapan kanker hati menurun dengan
nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun peduli terhadap imunisasi Hepatitis B ini.

http://www.infeksi.com/articles.php?lng=en&pg=37&id=12

Anda mungkin juga menyukai