Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari tumbuhan baik mengenal
akar, daun batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri
atas tiga (3) organ pokok, yaitu akar (Radiks), batang (caulis), dan daun (folium).
Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita
(kormofita berasal dari bahasa yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun:
sedangkan phyta berarti tumbuhan). Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan
dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok
tersebut yang telah mengalami perubahan benntuk, sifat dan fungsi.
Daun (Folium) umumnya merupakn organ berwarna hijau yang terletak di
atas tanah. Daun mengandung sejumlah besar klorofil, pigmen yang menyebapkan
daun dapat mengapsorbsi energi cahaya dan menggunakanya untuk menghasilkan
gula melalui fotosintetis.
Batang (Caulis) salah satu organ tumbuhan yang juga seperti akar pada
tumbuhan yang tergolong Coromophyta, umumnya batang merupakn bagian
tumbuhan yang ada di atas tanah dan telah terbentuk sejak tumbuhan itu masi berupa
embrio yang disebut batang lembaga.
Akar (Radix) merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya
berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di
atas tanah, Histogenesis epidermis akar berbeda dengan batang. Pada
spermataophyta, xylem primer pada akar bersifat eksark, sedangkan pada batang
bersifat endark. Berkas xylem primer pada akar tersusun berselang-seling, sedangkan
pada batang berkas pengankutnya kolateral, bikolateral, atau amafivisisal. Akar tidak
mempunyai alat tumbuh yang dapat dibandingkan dengan daun pada batang.
Bunga (Flos) merupakn organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah
organ pokok dan merupakan (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batanb dan
daun yang betuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai
alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperlihatkan bagian dasar bunga

1
dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari daun, sedangkan sebagian
lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian-bagian yang berperan dalam
proses reproduksi.
Rimpang (Rhizoma) adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhanya
menjalar di bawah prmukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari
ruas-ruasnya.Rhizomabiasanya memiliki fungsi tambahan selain fungsi pokok seperti
batang. Yang paling umum adalah menjadi tempat penyimpanan produk metebolisme
(Metabolit) tertentu. Rimpang menyimpan banyak minyak atsiri dan alkaloid yang
berkhasiat pegobatan. Rhizomayang membesar dan menjadi penyimpanan cadangan
makanan (Biasanya dalam bentuk pati) dinamakan tuber (umbibatang).
Umbi (Tuber) adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan
bentuk (pembengakakan) sebagai akibat perubahan fungsinya. Perubahan ini
berakibat pula pada perubahan anatominya. Organ yang membentuk umbi terutama
batang akar, atau modifkasinya. Hanya sedikit kelompok tumbuhan yang
membentuk umbi dengan melibatkan daunya. Umbi biasanya terbentuk tetapi
dibawah permukaan tanah, meskipun dapat pula terbentuk jauh didalam maupun
diatas permukaan.
Umbi lapis (Bulbus) merupakan sejenis umbi yang terbentuk dari tumpukan
(pangkal) daun yang tersusun rapat dalam format roset. Umbi lapis dipandang
berbeda dari umbi yang lainya karena tidak mengumulasi karbohidrat dalam bentuk
polisakarida. Pembesaranya terjadi karena disebapkan berkumpulnya cairan di sel-
selnya.
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar batang dan daun. Organ
tersebut secara lansung atau tidak langsung berguna untuk kehidupan tumbuhan. Oleh
karena itu, dengan percobaan kali ini kita dapat mengetahui dan memahami
bagaimana struktur anatominya dan dapat mengidentifikasi pengaruh perbedaan
tersebut.

2
1.2 TUJUAN
a. Untuk dapat mengetahui dan memahami bentuk morfologi dari organ
tumbuhan
b. Mengamati morfologi bentuk dari tanaman serta mengamati anatomi jaringan
penyusun dari organ-organ tumbuhan

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Sel adalah unit fungsional terkecil dari semua mahluk hidup. Sel merupakan
satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665 seorang ilmuwan asal
inggris yang bernama Robert Hooke, mengamati sayatan sel gabus botol mikroskop
yang sangat sederhana yang terlihat olehnya adalah struktur dari ruangan kecil,
dimana dinamakan sel. Nehemiah grew menuliskan deskripsi pertamanya tentang
jaringan tumbuhan pada tahun 1671. Pada tahun 1980 Heinstein menggunakan istilah
protoplas bagi satuan protoplasma dalam sel (Gabriel, 1988).
Sel merupakan kesatuan struktur dan fungsional fisiologis yang terkecil dari
organisme hidup. Sel tumbuhan pada dasarnya terdiri dari protoplas yang dikelilingi
oleh sel. Dinding sel biasanya dianggap sebagai bagian yang mati. Sedangkan
protoplas adalah bagian hidup dari suatu sel. Karena itu, protoplas tidak terdapat pada
tumbuhan yang telah mati. Protoplas tersusun oleh bahan hidup dalam bentuk
sederhana yang disebut protoplasma. Istilah protoplasma, dimaksudkan sebgai zat
dalam sel yang merupakan koloid berstruktur kompleks, sedangkan protoplasma
diartikan sebagai keseluruhan isi sel. Jadi, dapat dikatakan protoplasma terdiri atas
Sitoplasma dimana terdapat pula Plastida dan Mitokondria beserta Nukleus.
Sitoplasma merupakan cairan yang lebih pekat dari air dan bening (translucent).
Susunan kimia maupun fisiknya sangat kompleks. Zat-zat pembentuknya yang paling
penting adalah Protein, Lipida dan Karbohidrat, sedangkan senyawa-senyawa
terutama terdapat dalam sel tumbuhan tinggi adalah Fosfat, Klorida, Sulfat, Kalsium,
Magnesium, Kalium, dan Natrium. Dinding sel tumbuhan pada umumnya tersusun
dengan zat-zat organik dan zat anorganik. Jarang sekali dinding sel hanya terdiri dari
satu zat penyusun, tetapi mengandung beberapa zat, walaupun demikian pada
umumnya dinding sel tersusun secara dominan oleh selulosa (Tim penyusun
penuntun praktikum botani farmasi, 2012).

4
2.2. Morfologi tumbuhan
1. Akar radix (Salafudin. R, 2012)
Akar adalah bagian pokok yang nomor 3 (disamping batang dan daun) bagi
tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar biasanya mempunya sifat-
sifat berikut :
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah, dengan
arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop),
meninggalkan udara dan cahaya.
b. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas, dan tidak mendukung daun-daun
atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.
c. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah
jika dibanding dengan batang.
e. Bentuknya sering kali meruncing, hingga lebih mudah menembus tanah.
 Bagian-bagian akar
a. Leher akar atau pangkal akar (colum) yaitu bagian akar yang bersambung
dengan pangkal batang
b. Ujung akar (apex radicis) bagian akar yang paling muda, terdiri atas
jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan
c. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar
dan ujungnya
d. Cabang-cabang akar (radix lateralis) yaitu bagian-bagian akar yang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar
pokok dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi
e. Serabut akar (vibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan
berbentuk serabut
f. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian
akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar
akar yang panjang.

5
g. Tudung akar (calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung,
terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih
muda dan lemah.
 Bentuk-bentuk akar:
a. Berbentuk tombak (fusiformis)
Contoh: Wortel (Daucus corota I)
b. Berbentuk gasing (napiformis)
Contoh: Bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
c. Berbentuk benang (filiformis)
 Dua macam sistem perakaran :
1. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok
yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok
yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (Radix primaria).
Contoh: mangga (Mangifera indica).
2. Sistem akar serabut, yaitu akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya
mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama
besar dan semuanya keluar dari pamgkal batang. Akar-akar ini karena
bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akan liar, bentuknya
seperti serabut. Oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia).
Contoh: padi (Oryza sativa). ( Tjitrosoepomo,2009)
2. Batang Caulis (Salafudin. R, 2012)
Batang merupakan bagian tumbuhan yag amat penting. Mengingat tempat dan
kedudukannya, batang dapat di katakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan.
 Bentuk-bentuk batang
1. Bulat (Teres) misalnya bambu (Bambusa sp.)
2. Bersegi (Angularis), terbagi dua bangun segi tiga (Triangularis), misalnya
batang teki (Cyperus rotundus ) dan bangun segi empat (Quadrangularis),
misalnya batang markisah (Passifora quadrangularis L.)
3. Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun
pula.

6
 Sistem percabangan pada batang
1. Cara percabangan monopodial, yaitu juga batang pokok selalu tampak jelas,
karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya ) daripada
cabang-cabangnya, misalnya pohon cemara (Casaurina equisitifolia L.)
2. Percabangan simpodial, yaitu batang pokok sukar ditentukan, karena dalam
perkembangannya mungkin pertumbuhan kalah cepat dengan cabang –
cabangnya. Contohnya Sawo Manila (Achras zapota L.)
Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu batang setiap kali menjadi dua
cabang yang sama besarnya, misalnya Paku andam (Gleichenia linearis Clarke).
3. Daun folium (Anonim,2013)
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja
dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan. Bagian batang tempat
duduknya atau meletaknya daun dinamakan buku-buku (Nodus) batang. Dan tempat
diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun
(Axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang
dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan
tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula.
CO2 yang merupakan zat makanan bagi tumbuhan diambil dari udara melalui celah-
celah halus yang disebut mulut daun (Stoma) masuk ke dalam daun, yang diolah
dengan bantuan sinar matahari disebut asimilasi.
 Bagian-bagian daun:
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:
1. Upih daun atau pelepah daun (Vagina)
2. Tangkai daun (Pentiolus)
3. Helai daun (Lamina) ( Tjitrosoepomo,2009).
4. Bunga (flos)
Bunga merupakan alat reproduktif seksual yang kompleks dan tumbuhan
berbunga akan menghasilkan buah berbiji dan berasal dari turunan (derivat) tunas

7
batang dan daun. Meskipun tipe bunga sangat bervariasi, namun pola dasar dari
bunga adalah sama. (Setiawan 2010) secara umum, bagian-bagian bunga adalah :
1. Tangkai bunga (pedicellus). Untuk tangkai perbungaan disebut peduncullus.
2. Dasar bunga (receptacle) merupakan pelebaran dari tangkai bunga.
3. Perhiasan bunga (perianthum) yang terdiri dari :
- Kelopak bunga atau callyx (susunan dari sepal) menyerupai daun dan
umumnya berwarna hijau. Pada beberapa tumbuhan terdapat callyx
tambahan (epycallyx).
- Mahkota bunga atau corolla (susunan dari petal) yang pada umumnya
berwarna sangat menyolok atau putih.
4. Benang sari (stamen) yaitu bagian bunga yang merupakan alat
perkembangbiakan jantan. Benang sari tersebut menghasilkan sebuk sari untuk
penyerbukan. Stamen terdiri dari tangkai sari (filamen) dan kepala sari (anthers)
yang mempunyai 2-4 kantung sari (theca).
5. Putik (pistillum) yaitu bagian bunga yang merupakan alat perkembangbiakan
betina. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium), dimana di dalamnya terdapat
bakal biji, tangkai putik (styllus), dan kepala putik (stigma).
Perubahan kimia dalam biji dan buah yang sedang tumbuh. Zigot, kantung
embrio, dan ovul berkembang menjadi biji, sementara ovarium disekelilingnya
berkembang manjadi buah (perikarp). Terjadi sejumlah perubahan anatomi dan kimia.
Seringkali sukrosa, glukosa, fruktosa tertimbun di ovul sampai inti endosperma
diselimuti dinding sel; kemudian, konsentrasi gula menurun saat digunakan dalam
proses pembentukan dinding sel dan sintesis pati atau lemak. Gula ini sebagian besar
berasal dari sukrosa dan gulu lainnya yang diangkut melalui floem menuju biji dan
buah muda. Sebagian besar nitrogen dalam biji dan buah yang belum matang
berbentuk protein, asam amino glutamin dan asparagin (Salisbury dan Ross 1991: 26-
27).
Mekanisme yang memungkinkan buah mampu menarik hara dari daun, yang kadang
melawan gradient konsentrasi, belum di pahami, tetapi di kendalikan oleh
pembongkaran muatan floem. Berbagai hormone terutama sitokinin. Berbagai factor

8
yang memicu pertumbuhan tajuk bias memperlambat perkembangan bunga, umbi dan
buah. Pemupukan nitrogen yang tinggi menyebabkan suburnya pertumbuhan batang
dan daun. Tetapi mengurangi perkembangan buah. Kelebihan nitrogen memicu
pertumbuhan daun, tetapi kadang menhambat pertumbuhan pada akar. Penuaan yang
tertunda pada tanaman karena kuncup bunga di petik (Salisbury dan Ross 1991)

9
BAB III
METODE KERJA
3.1. Alat dan bahan
 Alat
Adapun alat yang digunakan pada pembuatan larutan yaitu: Silet, Kater,
Pensil, Karet penghapus, Polpen, Buku gambar.
 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada pembuatan larutan yaitu: Daun
(Folium): Daun kelapa, Daun lidah buaya, Daun jagung, Daun pandan, Daun
jambu biji, Daun bayam duri, Daun jarak pagar, Daun cocor bebek.
Bunga (Flos): Bunga kembang, Bunga nusa indah, Bunga kamboja, Bunga
bougenvile.
Batang (Caulis): Batang rumput teki, Batang ubi jalar, Batang benalu, Batang jagung,
Batang bougenvil, Batang bayam merah, Batang bayam duri, Batang kumis kucing..
Kulit (Kortex): Kulit batang puring, Kulit batang ketapang.
Akar (Radix): Akar bambu, Akar padi, Akar bawang, Akar kangkung, Akar bayam
merah, Akar puring, Akar bougenvile.
Rimpang (Rhizoma): Rimpang jahe, Rimpang kunyit, Rimpang lengkuas, Rimpang
kencur.
Umbi (Tuber): Umbi ubi jalar, Umbi ubi kayu, Umbi tals, Umbi wortel
Bulbus : Bawang merah, Bawang putih, Bawang bombay.
3.2. Cara kerja
1. Pertama siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipraktikumkan.
2. Mengamati morfologi bentuk dari organ tumbuhan.
3. Gambar tumbuhan yang telah diamati.
4. Berikan keterang pada gambar untuk mngetahui struktur tumbuhan
(morfologi)
5. Deskrpisikan tumbuhan yang telah diamati.

10
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Gambar Deskripsi
1. Daun Kelapa Daun kelapa merupakan daun tunggal dengan
pertulangan menyirip. Ujung daun meruncing, tulang
daun sejajar, tepi daun rata, permukaan daun tipis dan
Warna daun hijau jika masih muda dan coklat jika
sudah tua atau kering.
2. Daun Pandan Helai daun berbentuk tipis, licin, ujung runcing, tepi
rata, bertulang sejajar, panjang 40 cm, lebar 3 - 5 cm,
warna daun hijau.
3. Daun Lidah Buaya Ujung daun meruncing, tepi daun berduri, bentuk daun
ada yang pendek dan juga yang panjang. Helai daun
tebal.
4. Daun Jagung Ujung daun runcig, tepi daun rata, tulang daun keras,
helai daun tipis dan bentuk daun memanjang.
5. Daun Jambu biji Ujung daun tumpul, tepi daun rata, tulang daun keras,
bentuk daun jorong.
6. Daun jarak pagar Helai daun tipis dan tepi daun rata.
7. Daun Bayam Duri Ujung daun meruncing, tepi daun rata, tulang daun
tidak keras. pangkal tangkai daun terdapat duri.
8. Daun cocor bebek Ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, tangkai daun
tidak keras, helai daun tebal.
9. Bunga Kembang Bunga tunggal, berbentuk terompet, diketiak daun
sepatu kelopak bentuk lonceng, mahkota terdiri dari 5
mahkota, warna merah, benang sari banyak, tangkai
sari berwarna merah, kepala sari kuning, putik
berbentuk tabung.

11
10. Bunga Nusa Indah Susunan bunga majemuk, kelopak daun berbentuk
oval, dasar mahkota berbentuk tabung, permukaan
bunga berbulu.
11. Bunga Kamboja Bunga kelopak kecil, sisi dalam tanpa kelenjar,
mahkota berbentuk corong, sisi dalam berambut, sisi
luar kemerahan atau putih, sisi dalam agak kuning,
putih atau merah, berbau harum. Tangkai putik
pendek, tumpul, lebar.
12. Bunga bougenvil Bunga majemuk. Warna merah. Kelopak bunga
berbentuk tabung.
13. Batang ubi jalar Batang bulat berbulu, arah tumbuh menjalar (repens),
berwarna hijau, panjang ± 25 cm
14. Batang Bougenvil Batang bulat dan berduri.
15. Batang bayam merah Batang bulat dan berwarna coklat kemerahan.
16. Batang kumis kucing Batang segi empat kecil, berduri tipis.
17. Kulit batang puring Permukaan kulit tipis dan berwarna coklat muda.
18. Kulit batang ketapang Permukaan kulit agak tebal dan berwarna coklat tua
19. Akar padi Berakar serabut dan percabangan akar banyak,
20. Akar Kangung Akar berukuran kecil berwarna putih –kuning. Berakar
serabut
21. Akar Bayam Duri Berakar serabut, berserat lunak.
22. Akar Bougenvil Berakar serabut dan keras.
23. Rimpang Jahe Rimpang tebal dan agak melebar, tumbuh bercabang-
cabang. Warna rimpang kuning pucat. Bagian dalam
berserat agak kasar, warna kuning muda dengan
bagian ujung berwarna merah muda.
24. Rimpang Kunyit Warna rimpang kuning dan bentuknya tebal dan agak
melebar, tubuh bercabang-cabang.
25. Rimpang Kencur Warna rimpang putih agak kekuningan. Tubuh

12
bercabang-cabang.
26. Lengkuas Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk
silindris, diameter sekitar 2-4 cm, dan bercabang-
cabang warna luar berwarna colat kemerahan, bagian
dalam berwarna putih.
27. Wortel wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang
dengan ujung tumpul, memiliki umbi akar berbentuk
bulat panjang, Umbi akar wortel berwarna khas
oranye.
28. Bawang Merah Bawang merah berbentuk bulat dengan ujungnya
tumpul membungkus biji berjumlah 2-3 butir. Umbi
lapis bawang merah sangat bervariasi, bentuknya ada
yang bulat, bundar sampai pipih; sedangkan ukuran
umbi meliputi besar, sedang dan kecil. Warna kulit
umbi merah muda sampai merah tua
29. Bawang putih Siung bersusun.

30. Bawang Bombay Umbinya terbentuk dari lapisan –lapisan daun yang
membesar dan bersatu.
4.2 Pembahasan

Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun, bunga dan
buah. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap morfologi tumbuhan,
adapun sampel yang digunakan adalah akar, daun, bunga, buah maupun biji. Dalam
melakukan pengamatan morfologi tumbuhan langkah pertama yaitu menyiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan. Adapun alat yang digunakan adalah silet, kater,
pensil, polpen dan buku gambar, bahan- bahan yang digunakan yakni :

Daun (folium): Daun kelapa (Cocos nucifera L.) Daun lidah buaya (Aloe vera L.)
Daun jagung (Zea mays L.) Daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Daun

13
jambu biji (Psidium guajava L.) Daun bayam duri (Amaranthus Spinousus) Daun
jarak pagar (Jatropha curcas L) Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata)

Bunga (Flos) : Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) Bunga nusa indah
(Mussaenda pubescens) Bunga kamboja (Plumeria) Bunga bougenvile(Bougainvillea
glabra Choisy)
Batang (Caulis): Batang rumput teki(Cyperus rotundus L.) Batang ubi
jalarI(Ipomoea batatas) Batang benalu(Loranthus) Batang jagung (Zea mays L)
Batang bougenvil (Bougainvillea glabra Choisy) Batang bayam merah(Amaranthus
tricolor L.) Batang bayam duri (Amaranthus spinousus) Batang kumis kucing
(Orthosiphon aristatus)
Kulit (Kortex): Kulit batang puring (Codiaeum variegatum) Kulit batang
ketapang (Terminalia catappa)
Akar (Radix): Akar bambu (Apus) Akar padi (Oryza sativa) Akar bawang putih
(Allium sativum) Akar kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) Akar bayam merah
(Amaranthus tricolor L.) Akar puring (Codiaeum variegatum) Akar bougenvile
(Bougainvillea glabra Choisy)
Rimpang (Rhizoma): Rimpang jahe (Zingiber officinale) Rimpang kunyit
(Curcuma longa L.) Rimpang lengkuas (Alpinia galanga) Rimpang kencur
(Kaempferia galanga L)
Umbi (Tuber): Umbi ubi jalar (Ipomoea batatas) Umbi ubi kayu (manihot
utilisima) Umbi talas (Colocasia esculenta) Umbi wortel (Daucus Carota L.)
Bulbus : Bawang merah (Allium cepa) Bawang putih (Allium satifum) Bawang
bombay (Colocasia esculenta)
Selanjutnya melakukan pengamatan pada bahan-bahan yang akan diamati.
Mengamati bentuk organ tumbuhan. Menggambarkan tumbuhan yang telah diamati
tadi pada buku gambar. Berikan keterangan pada gamabar untuk mengetahui struktur
tumbuhan (morfologi). Kemudian mendiskripsikan tumbuhan yang telah diamati agar
dapat diketahui morfologinya. Tahap berikunya melakukan pengamatan pada pada
bahan-bahan yang akan diamati. Mengamati morfologi bentuk dari organ tumbuhan.

14
Gambarkan tumbuhan yang telah diamati pada buku gambar. Berikan keterang pada
gambar untuk mengetahui struktur tumbuhan (morfologi). Kemudian terakhir
deskrpisikan tumbuhan yang telah diamati agar dapat diketahui morfologinya.
1) Daun kelapa : Daun kelapa merupakan daun tunggal dengan pertulangan
menyirip. Ujung daun meruncing, tulang daun sejajar, tepi daun rata,
permukaan daun tipis dan Warna daun hijau jika masih muda dan coklat jika
sudah tua atau kering.
2) Daun lidah buaya : Helai daun berbentuk tipis, licin, ujung runcing, tepi rata,
bertulang sejajar, panjang 40 cm, lebar 3 - 5 cm, warna daun hijau.
3) Daun jagung : Ujung daun runcig, tepi daun rata, tulang daun keras, helai
daun tipis dan bentuk daun memanjang.
4) Daun jambu biji : Ujung daun tumpul, tepi daun rata, tulang daun keras,
bentuk daun jorong.
5) Daun jarak pagar : helai daun tipis dan tepi daun rata
6) Daun bayam berduri : Ujung daun meruncing, tepi daun rata, tulang daun
tidak keras pangkal tangkai daun terdapat duri..
7) Daun cocor bebek : Ujung daun tumpul, tepi daun bergerigi, tangkai daun
tidak keras, helai daun tebal
8) Bungga kembang sepatu : bunga kembang sepatu termasuk bunga banci atau
bunga lengkap. pada bunga kembang sepatu ini tanaman yang lengkap karena
mempunyai kepala putik, kepala sari, benang sari, mahkota, tangkai putik,
kelopak, dasar bunga, tangkai bunga, serta mahkota ada lima lembar.
9) Bunga nusa indah : Susunan bunga majemuk, kelopak daun berbentuk oval,
dasar mahkota berbentuk tabung, permukaan bunga berbulu. Termasuk bunga
lengkap atau bunga sempurna.
10) Bunga kamboja : warna bunga kamboja ada yang merah mudah serta putih.
Dan motif bunganya bergari-garis. Bunga kamboja termasuk bunga tidak
lengkap karena tidak memiliki benang sari.
11) Batang ubi jalar : pada batangt ubi jalar kami melakukan penilitian bentuk
batangnya bulat, sedang serta berwana coklat.

15
12) Batang kumis kucing : batang kumis kucing ini memiliki bentuk batang segi
empat dan batangnya kecil.
13) Kulit batang puring : Permukaan kulit tipis dan berwarna coklat muda.
14) Kulit batang ketapng : Permukaan kulit agak tebal dan berwarna coklat tua
15) Akar padi : Berakar serabut prcabangan akar banyak.
16) Akar kangkung : Berakar serabut berwarna putih kekuningan
17) Kunyit: Warna rimpang kuning dan bentuknya tebal dan agak melebar, tubuh
bercabang-cabang.
18) Kencur : Warna rimpang putih agak kekuningan. Tubuh bercang-cabang
19) Lengkuas : jenis tumbuhan rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk
silindris, diameter sekitar 2-4 cm, dan bercabang-cabang warna luar berwarna
colat kemerahan, bagian dalam berwarna putih.
20) Wortel : wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang dengan ujung
tumpul, memiliki umbi akar berbentuk bulat panjang, Umbi akar wortel
berwarna khas oranye.
21) Bawang merah : Bawang merah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul
membungkus biji berjumlah 2-3 butir. Umbi lapis bawang merah sangat
bervariasi, bentuknya ada yang bulat, bundar sampai pipih; sedangkan ukuran
umbi meliputi besar, sedang dan kecil. Warna kulit umbi merah muda sampai
merah tua
22) Bawang putih : Suing bersusun
23) Bawang Bombay : Umbinya terbentuk dari lapisan –lapisan daun yang
membesar dan bersatu.

16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik
mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan
terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun
(folium).
Dengan melakuan praktikum kali ini kita dapat mengenal, mengamati mengetahui,
dan mempelajari morfologi dari organ tumbuhan.
5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini adalah:
a. Assiten lab
Dapat membimbing praktikan dengan baik.
b. Praktikan
Dapat menjaga kekompakan maupun kerja sama.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D., 1984, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, PT. Gramedia, Jakarta.

Ferdinand F, Ariebowo M.2009. Praktis Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.

Firmansyah R, Mawardi A, Riandi MU. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Frank B Salisbury dan Cleon W Ross. 1991. Fisiologi Tumbuhan jilid 3. Institut
Tehknologi Bandung. Bandung

Setiawan, A. 2010. Morfologi tumbuhan

Sulistyorini A. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan


Nasional.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2003.Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada


University

18
LAMPIRAN

a. Gambar bahan

talas (Colocasia esculenta) ubi kayu (manihot utilisima)

ubi jalarI(Ipomoea batatas) jarak pagar (Jatropha curcas L)

ubi jalarI(Ipomoea batatas) bougenvile(Bougainvillea glabra Choisy )

bayam merah(Amaranthus tricolor L.) bayam duri(Amaranthus


Spinousus)

19
lidah buaya (Aloe vera L.) bombay (Colocasia esculenta)

kunyit (Curcuma longa L.) kencur (Kaempferia galanga L)

Bawang merah (Allium cepa) kamboja (Plumeria)

bougenvile(Bougainvillea glabra Choisy) padi (Oryza sativa)

pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) bayam duri (Amaranthus spinousus)

20
b. Skema kerja

SAMPEL

- Disiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipraktikumkan.


- Mengamati morfologi bentuk dari organ tumbuhan
- Gambar tumbuhan yang telah diamati
- Berikan keterang pada gambar untuk mngetahui struktur tumbuhan
(morfologi)
- Deskrpisikan tumuhan yang telah diamati.

HASIL

21

Anda mungkin juga menyukai