Anda di halaman 1dari 40

SELAYANG PANDANG

KOTA SEMARANG
1. SEJARAH KOTA SEMARANG
Sebagai kota raya dan lbu kota Jawa
Tengah, memiliki sejarah yang panjang.
Mulanya dari dataran lumpur,yang kemudian
hari berkembang pesat menjadi lingkungan
maju dan menampakkan diri sebagai kota yang
penting. Sebagai kota besar, ia menyerap
banyak pendatang. Mereka ini, kemudian
mencari penghidupan dan menetap di Kota
Semarang sampai akhir hayatnya. Lalu susul
menyusul kehidupan generasi berikutnya.
Di masa dulu, sekitar tahun 1594 ada seorang
dari kesultanan Demak bernama pangeran Made
Pandan bersama putranya Raden Pandan Arang,
meninggalkan Demak menuju ke daerah Barat
Disuatu tempat yang kemudian bernama Pulau
Tirang, membuka hutan dan mendirikan
pesantren dan menyiarkan agama Islam. Dari
waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari
sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam
yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang),
sehingga memberikan gelar atau nama daerah
itu menjadi Semarang.

Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan
Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II. Di bawah
pimpinan Pandan Arang, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga
menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dan Pajang.Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka
diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Akhirnya Pandan Arang oleh Sultan
Pajang melalui konsultasi dengan Sunan Kalijaga, juga bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad
SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H atau bertepatan dengan tanggal 2 Mei 1547 masehi dinobatkan
menjadi Bupati yang pertama. Pada tanggal itu “secara adat dan politis berdirilah kota Semarang” . Masa
pemerintahan Pandan Arang II menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan yang dapat dinikmati
penduduknya. Namun masa itu tidak dapat berlangsung lama karena sesuai dengan nasihat Sunan Kalijaga,
Bupati Pandan Arang II mengundurkan diri dari hidup keduniawian yang melimpah ruah. La meninggalkan
jabatannya, meniggalkan Kota Semarang bersama keluarga menuju arah Selatan melewati Salatiga dan
Boyolali, akhirnya sampai ke sebuah bukit bernama jabalekat di daerah Klaten. Di daerah ini, beliau menjadi
seorang penyiar agama Islam dan menyatukan daerah Jawa Tengah bagian Selatan dan bergelar Sunan

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Tembayat. Beliau wafat pada tahun 1553 dan dimakamkan di puncak Gunung Jabalkat. Sesudah Bupati Pandan
Arang mengundurkan diri lalu diganti oleh Raden Ketib, Pangeran Kanoman atau Pandan Arang (1553-1586),
kemudian disusul pengganti berikutnya yaitu Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659), Mas Tumenggung
Wongsorejo (1659-1666), Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670), Mas Tumenggung Alap-alap (1670-
1674), Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung. Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701), Raden
Maotoyudo atau Raden Summmgrat (1743- 1751), Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau
Surohadmienggolo (1751-1773), Surohadimenggolo IV (1773-?), Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng
Terboyo (?), Raden Tumenggung Surohadiningrat (?-1841), Putro Surohadimenggolo (1841-1855), Mas
Ngabehi Reksonegoro (1855- 1860), RTP Suryokusurno (1860-1887), RTP Reksodirjo (1887-1891), RMTA
Purbaningrat (1891-?), Raden Cokrodipuro (?-1927), RM Soebiyono (1897-1927). Selanjutnya RM Amin Suyitno
(1927-1942), RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945), R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945),
hanya berlangsung satu bulan, M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946, 1949 -1952 yaitu masa
Pemerintahan Republik Indonesia) pada waktu Pemerintahan RIS yaitu pemerintahann federal diangkat Bupati
RM.Condronegoro hingga tahun 1949. Sesudah pengakuan kedaulatan dari Belanda, jabatan Bupati diserah
terimakan kepada M. Sumardjito. Penggantinya adalah R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956). Kedudukannya
sebagai Bupati Semarang bukan lagi mengurusi kota melainkan mengurusi kawasan luar kota Semarang. Hal
ini terjadi sebagai akibat perkembangnya Semarang sebagai Kota Praja.

2. SEJARAH KOTA LAMA


Berdasarkan sejarahnya, kota Semarang memiliki suatu kawasan yang ada pada sekitar abad 18
menjadi pusat perdagangan. Kawasan tersebut pada masa sekarang disebut Kawasan Kota Lama. Pada masa
itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng
Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012
VIJHOEK. Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-
jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : HEEREN STRAAT. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto.
Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut DE ZUIDER
POR.
Jalur pengangkutan lewat air sangat penting hal tersebut dibuktikan dengan adanya sungai yang mengelilingi
kawasan ini yang dapat dilayari dari laut sampai dengan daerah Sebandaran, dikawasan Pecinan. Masa itu
Hindia Belanda pernah menduduki peringkat kedua sebagai penghasil gula seluruh dunia. Pada waktu itu
sedang terjadi tanam paksa (Cultur Stelsel ) diseluruh kawasan Hindia Belanda.

Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga OUTSTADT. Luas kawasan ini sekitar 31 Hektar. Dilihat dari
kondisi geografi , Nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti
kota tersendiri, sehingga mendapat julukan “LITTLE NETHERLAND”. Kawasan Kota Lama Semarang ini
merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa colonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan
dengan kawasan ekonomi. Ditempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan
mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang. Kota Lama Semarang ini adalah daerah yang bersejarah dengan
banyaknya bangunan kuno yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan dibidang kebudayaan ekonomi
serta wilayah konservasi.
Pada tahun 1906 de-ngan Staatblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente.
Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan ini dipegang
oleh orang-orang Belanda dan berakhir pada tahun 1942. Dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang
terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang di kepalai Militer (Shico) dari Jepang. Dengan dua orang wakil
(Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang dari Indonesia.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012
3. PEMERINTAHAN

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Setelah kemerdekaan 17 Agustus 1945, pemerintahan daerah Kota Semarang belum dapat menjalankan
tugasnya karena pendudukan Belanda. Tahun 1946 lnggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang
kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya,
pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, walikota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Tidak
lama sesudah kemerdekaan, yaitu 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa yang disebut pertempuran
lima hari Semarang. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang.
Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau
daerah pengungsian diluar kota sampai dengan bulan Desember 1948. Daerah pengungsian berpindah-pindah
mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Pimpinan pemerintahan berturut- turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan
pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente
seperti di masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Pada tanggal 1 April 1950 Mayor
Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr
Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta. Beliau menyusun kembali
aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan
Sejak tahun 1945 para walikota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan
akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut :
1. Mr. Moch.lchsan
2. Mr. Koesoebiyono (1949 - 1 Juli 1951)
3. RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo ( 1 Juli 1951 - 1 Januari 1958)
4. Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat ( 7Januari 1958 - 1 Januari 1960)
5. RM Soebagyono Tjondrokoesoemo ( 1 Januari 1961 - 26 April 1964)
6. Mr. Wuryanto ( 25 April 1964 - 1 September 1966)
7. Letkol. Soeparno ( 1 September 1966 – 6 Maret 1967)
8. Letkol. R.Warsito Soegiarto ( 6 Maret 1967 - 2 Januari 1973)
9. Kolonel Hadijanto ( 2Januari 1973 – 15 Januari 1980)
10. Kol. H. Imam Soeparto Tjakrajoeda SH ( 15 Januari 1980 - 19 Januari 1990)
11. Kolonel H.Soetrisno Suharto ( 19 Januari 1990 - 19 Januari 2000)
12. H. Sukawi Sutarip SH. SE ( 19 Januari 2000- Juli 2010 )
13. Drs. H. Soemarmo H.S, MM ( 19 Juli 2010 – sekarang)

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012
4. MASA PENJAJAHAN

Dimulai dari Semarang menuju kota Solo dan Kedungjati, Surabaya dan ke Magelang serta Yogyakarta dibangun 2
stasiun kereta api yang masih ada sekarang yaitu Tawang dan Poncol. Sedangkan perusahaan yang mengelola
perkeretaapian ini adalah Nederlandsch Indische Spoorwagen (NIS) dengan kantornya di Gedung Lawangsewu.
Perkembangan berikutnya pada tahun 1875 Pelabuhan Laut Semarang yang telah ramai dengan berlabuhnya para
pedagang, dibangun dalam bentuk dan kapasitasnya agar lebih memadai lagi guna menampung berlabuhnya para
pedagang. Seiring dengan perkembangan armada kapal-kapal dagang yang semakin besar, maka pelabuhan
Semarang mulai dapat didarati kapal-kapal yang relatif lebih besar dan dalam jumlah yang semakin banyak. Maka
semakin banyak pula para pedagang yang datang baik pedagang dari Belanda, Cina, Melayu maupun orang dari
Arab.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012
5. PASKA KEMERDEKAAN
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dan dengan keberhasilan bangsa Indonesia melenyapkan penjajahan
dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka tahun 1950 Kota Semarang menjadi Kotapraja
di Propinsi Jawa Tengah. Irama kehidupan Semarang tak banyak berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia.
Bahkan pada saat negeri ini masih terns menghadapi ujian dan keprihatinan selama 20 tahun setelah
kemerdekaan, maka Semarang mengalami situasi dan dalam kondisi yang sama.
Pecahnya pemberontakan G.30.S PKI mempakan salah satu upaya memecah sistem kehidupan dan tata negara
Indonesia. Semarang juga mengalami masa-masa penuh teror dan traumatis. Setelah berbagai pemberontakan
berhasil ditumpas, maka sekarang bertahap masyarakat dan bangsa ini mulai membenahi kehidupannya. Pada
tahun 1976 dengan dikeluarkannya Peraturan PemerPemerintah (PP) No. 16 tahun 1976 wilayah Semarang
mengalami pemekaran sampai ke Mijen, Gunungpati dan Tembalang di wilayah Selatan, Genuk di wilayah Timur
dan Tugu di wilayah Barat.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Seluruh wilayah Semarang meliputi 273,7 Km2. Dari semula 5 Kecamatan menjadi 9 Kecamatan. Adanya
perkembangan dan perluasan wilayah ini maka pertumbuhan kawasan diperhatikan. Pusat-pusat industri,
perdagangan, pendidikan, pennukiman, pertahanan keamanan mulai diatur dalam lokasi-lokasi yang tepat dan
strategis. Kota bawah cepat berkembang menjadi pusat perdagangan, jasa dan pemerintahan. Wilayah perluasan /
pinggiran menjadi pusat pendidikan ditandai dengan dibangunnya Perguruan Tinggi seperti UNTAG, STIKUBANK,
STIK, Sekolah Tinggi Pariwisata, Unika Sugijapranata di Bendan, IKIP (UNES) di Gunungpati, UNDIP di Tembalang
dan UNISSULA di Genuk.

6. MASA SEKARANG
Pada tahun 1992 wilayah Kota Semarang mengalami penataan. Dengan dasar Peraturan Pemerintah Rl (PP) No.
50/92 tentang penentuan Kecamatan-kecamatan, maka Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan. Dengan
penataan ini maka pertumbuhan unsur wilayah semakin maju. Dan relatif merata. Jalan-jalan baru dibuat
menghubungkan pusat-pusat kota dengan tempat-tempat yang terisolir. Dalam bidang kesempatan kerja,
Semarang terbuka bagi masyarakat sekitar Semarang untuk mencari kerja dan membuka usahanya di sini. Sektor
formal dan informal sama-sama berkembang dan saling menunjang. Industri berdatangan baik dan luar negeri
maupun dan dalam negeri sendiri.Bergulirnya era reformasi sejak tahun 1998 melahirkan penataan-penataan baru
dan dicanangkannya Otonomi Daerah pada tahun 2000. Tepat pada bergulirnya abad baru, millennium baru
diharapkan warga Kota Semarang makin maju dan mandiri. Pada saat kota-kota lain dilanda berbagai kerusuhan
dan perbuatan perbuatan anarkis seiring mengalirnya gelombang reformasi maka Kota Semarang relatif aman,
terkendali dan dalam situasi yang kondusif.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Perkembangan Kota Semarang sebagai pusat pemerintahan telah terbukti jauh sebelum Kota Semarang
menyandang status Ibu Kota Provinsi JawaTengah dan menunjukkan perannya dalam pemerintahan. Di samping
itu di Kota Semarang juga terdapat Komando Daerah Militer IVDiponegoro. Dengan demikian predikat Semarang
sebagai pusat pemerintahan dan kemiliteran untuk Jawa Tengah semakin mantap. Sejak kedaulatan mencapai
kejayaannya Semarang telah diakui sebagai pemerintahan yang berbentuk kotamadya, dan ternyata fungsi ini
semakin lama tampak nyata bahkan diikuti dengan perkembangan fungsi – fungsi lain yaitu perhubungan,
perdagangan, industry dll. Untuk menunjang perkembangan kegiatan tersebut maka sejak tanggal 19 Juni 1976
Kota Semarang telah diperluas sampai wilayah Mijen. Gunungpati, Genuk, dan tugu. Jumlah kecamatan di Kota
Semarang saat ini ada 16 kecamatandan 177 kelurahan, adapun kecamatan tersebut antara lain :

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


7. PUSAT PEMERINTAHAN

Perkembangan Kota Semarang sebagai pusat pemerintahan telah terbukti jauh sebelum Kota Semarang
menyandang status Ibu Kota Provinsi JawaTengah dan menunjukkan perannya dalam pemerintahan. Di samping
itu di Kota Semarang juga terdapat Komando Daerah Militer IVDiponegoro. Dengan demikian predikat Semarang
sebagai pusat pemerintahan dan kemiliteran untuk Jawa Tengah semakin mantap. Sejak kedaulatan mencapai
kejayaannya Semarang telah diakui sebagai pemerintahan yang berbentuk kotamadya, dan ternyata fungsi ini
semakin lama tampak nyata bahkan diikuti dengan perkembangan fungsi – fungsi lain yaitu perhubungan,
perdagangan, industry dll. Untuk menunjang perkembangan kegiatan tersebut maka sejak tanggal 19 Juni 1976
Kota Semarang telah diperluas sampai wilayah Mijen. Gunungpati, Genuk, dan tugu. Jumlah kecamatan di Kota
Semarang saat ini ada 16 kecamatandan 177 kelurahan, adapun kecamatan tersebut antara lain :
1. Kecamatan Semarang Barat
2. Kecamatan Semarang Timur
3. Kecamatan Semarang Tengah
4. Kecamatan Semarang Utara
5. Kecamatan Semarang Selatan
6. Kecamatan Candisari
7. Kecamatan Gajahmungkur
8. Kecamatan Gayamsari
9. Kecamatan Pedurungan
10. Kecamatan Genuk
11. Kecamatan Tembalang
12. Kecamatan Banyumanik
13. Kecamatan Gunungpati
14. Kecamatan Mijen
15. Kecamatan Ngaliyan

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


16. Kecamatan Tugu

Dalam rangka mengantisipasi pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, maka Kota Semarang telah
membentuk dinas-dinas daerah, lembaga daerah dan perusda. Untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat
Pemerintah Kota Semarang berupaya memusatkan semua unit / instansi tersebut di lingkungan komplek Balaikota
dengan membangungedung bertingkat 8 lantai dengan berbagai kelengkapannya. Pemerintah Kota Semarang juga
mengupayakan segala pelayanan kepada masyarakat untuk dipermudah dan bisa dilayani dalam satu atap dengan
dibentuknya Kantor Pelayanan Terpadu (KPT). Oleh karena itu dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah di
daerah dan demi terwujudnya keserasian serta keberhasilan pembangunan, Pemerintah Kota Semarang berusaha
menciptakan koordinasi kegiatan dengan semua instansi yang ada di jajarannya.
Dengan demikian hasil pembangunan Kota Semarang selama ini adalah merupakan keterpaduan program-program
antar instansi. Demikian usaha Pemerintah Kota Semarang untuk memantapkan potensi Semarang sebagai Pusat
Pemerintahan di Jawa Tengah yang handal

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


8. INFRASTRUKTUR
Dari visi dan misi tersebut ada tiga kata kunci utama yang menjadi dasar bagi pelaksanaan program-program
maupun kebijakan Pemerintah Kota Semarang. Tiga kata kunci tersebut adalah, Kota Metropolitan, Religus,
Perdagangan dan Jasa. Secara aplikatif, visi tersebut mengandung subtansi pengertian bahwa ke depan dapat
terwujud Kota Semarang yang memiliki sarana dan prasarana kota berskala metropolitan, sehingga dapat melayani
seluruh aktivitas masyarakat termasuk daerah hiterlandnya, dengan bertumpu pada sektor pedagangan dan jasa,
serta tetap memperhatikan keberadaan potensi ekonomi lokal yang senantiasa dijiwai semangat maupun nilai-nilai
religiusitas untuk mencapai kesejahteraan.
Untuk menunjang tercapainya visi dan misi Kota Semarang, yang bertitik tumpu pada pemberian pelayanan prima
di semua aspek dan bidang, sarana dan prasarana kota telah tersedia dan representatif. Sebagai bagian dari
pemberian pelayanan itu pula, Pemerintah Kota Semarang terus menyelenggarakan pembangunan infrastruktur
secara berkesinambungan. Beberapa sarana dan prasarana yang tersedia di Kota Semarang ini antara lain:

JALAN
Jalan tol dengan total panjang 24,776 kilometer, meliputi ruas Srondol-Banyumanik (seksi B), Jatingaleh-Krapyak
(seksi A), dan Jangli-Kaligawe (seksi C). Kondisi Jalan Tol Semarang sangat spesifi k. Pada seksi A dan B, serta
sebagian seksi C terdapat tanjakan dan turunan yang mengakibatkan kendaraan dengan bobot berat mengalami
risiko dan tingkat fatalitas pengguna jalan tol sangat tinggi. Pada jalan tol ini terdapat fasilitas seperti rest area
dan tempat beribadah. Selain sarana jalan yang sudah tersedia, Pemerintah Kota Semarang juga tengah

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


memperiapkan pembangunan dan pengembangan jalan maupun jembatan lainnya. Seperti, Inner Ring Road
Sriwijaya-Veteran, Jalan Abdurrahman Saleh, Jalan tembus Undip-Jangli, Jalan tembus Mangunharjo-Politeknik
Undip, Pembangunan jalan: Jalan Pucanggading – Demak – Rowosari, dan Pembangunan jembatan gantung
Panjangan.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI
Sejak 2004 lalu, Bandar Udara (Bandara) Ahmad Yani naik statusnya menjadi bandara internasional. Peresmian
menjadi bandara internasional berlangsung dalam penerbangan perdana Garuda Indonesia ke Singapura bulan
Maret 2004. Kondisi saat ini, Bandara Ahmad Yani memiliki landasan utama 2.680 meter x 45 meter dengan
jumlah penumpang setiap hari antara 1.600 hingga 2.000. Di bandara tersebut terdapat sejumlah perusahaan
penerbangan, antara lain, Garuda Indonesia (Jakarta Soekarno-Hatta International Airport, Singapore), Adam Air
(Jakarta Soekarno-Hatta International Airport), Lion Air (Jakarta Soekarno-Hatta International Airport) , Batavia Air
(Jakarta Soekarno-Hatta International Airport), Mandala Airlines (Jakarta Soekarno-Hatta International Airport,
Surabaya), dan Sriwijaya Air (Jakarta Soekarno-Hatta International Airport, Surabaya) Untuk peningkatan
pelayanan, saat ini tengah dilakukan pembangunan dan pembenahan pada bandara tersebut. Proyek
pembangunan tersebut adalah, perpanjangan landasan dan pembuatan terminal baru yang lebih besar. Terminal
baru ini akan dibangun di sebelah utara terminal lama, seluas 21.500 meter persegi dan mampu menangani dua
pesawat ukuran besar dan 8 pesawat ukuran.

TERMINAL BUS
Terminal Terboyo, berada di pintu masuk Kota Semarang dari arah utara. Terminal Penggaron di pintu masuk arah
timur, Terminal Mangkang pintu masuk arah barat dan sub-Terminal Banyumanik dari arah selatan. Rencananya,
Pemerintah Kota Semarang akan membangun lagi terminal di kawasan Semarang bagian atas untuk menggantikan
sub Terminal Banyumanik yang fungsi sebenarnya hanyalah sebagai tempat pemberhentian bus. Khusus Terminal
Mangkang, sekarang ini sedang dalam tahap pengembangan. Terminal ni memang dibuat untuk mengantisipasi lon
jakan kapasitas bus di Terminal Terboyo,yang sudah tidak mampu lagi untuk melayani kebutuhan sarana terminal
untuk transportasi dari dan ke Kota Semarang. Terutama untuk wilayah bagian Barat.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


STASIUN KERETA API
Semarang memiliki dua stasiun kereta api yang masing-masing merupakan terbilang sebagai stasiun tertua di
Indonesia dan menjadi tonggak sejarah perkembangan perkeretaapian di Indonesia. Stasiun Tawang merupakan
pengganti Stasiun Tambak Sari milik N.I.S yang pertama. Diremikan oleh Gubernur Jenderal Mr. Baron Sloet van
de Beele, bersamaan dengan pembentukan system perangkutan kereta api milik N.I.S pad atanggal 16 Juni 1864.
N.I.S melayani jalur Semarang-Yogya-Solo. Selesai pada 10 Pebruari 1870. Berkembangnya kegiatan perdagangan
menyebabkan stasiun Tambak Sari tidak memenuhi syarat lagi. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, stasiun
ini diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kotamadya Semarang dan diganti dengan nama Perusahaan Jawata Kereta
Api Tawang ( PJKA).

9. POTENSI WISATA
WISATA RELIGIUS
Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi untuk pengembangan wisata religious adalah Semarang. Ibu
kota provinsi Jawa Tengah ini memiliki banyak bangunan kuno bernilai historis dan arsitektur tinggi yang layak
dikunjungi. Sebagai wilayah pesisir, akulturasi menjadikan Semarang kaya akan referensi tempat-tempat wisata
religius. Berikut, tempat wisata religus di Kota Semarang yang layak untuk dikunjungi:

MASJID AGUNG JAWA TENGAH


Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) berlokasi di Jalan Gajah Raya , ditinjau dari segi arsitekturnya sungguh
membanggakan dan bangunannya meneladani prinsip gugus model kluster dari Masjid Nabawi di Madinah. Bentuk
penampilan arsitekturnya merupakan gubahan baru yang mengambil model dari tradisi
masjid para wali dengan membubuhkan corak universal arsitektur Islam pada bangunan pusatnya dengan
menonjolkan kubah utama yang dilengkapi dengan minaret runcing menjulang di keempat sisinya. Masjid beserta
fasilitas pendukungnya menempati tanah bandha Masjid Agung Semarang seluas 10 ha di Kelurahan Sambirejo,
Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Masjid itu mampu menampung jamaah lebih-kurang 13.000 orang.
Berdasarkan tata ruang, alam bangunan masjid itu terdapat ruang shalat, tempat berwudlu, ruang kantor, ruang
kursus dan pelatihan, ruang perpustakaan, ruang akad nikah dan auditorium. Dalam upaya penggalian dana,
dalam kompleks masjid juga dilengkapi galeri, pertokoan, ruang-ruang kantor yang disewakan, dan toko suvenir.
Masjid ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012
MASJID KAUMAN
Masjid yang terletak di wilayah hiruk-pikuk Pasar Johar ini didirikan oleh ulama besar Semarang berdarah Arab
bernama Maulana Ibnu Abdul Salim alias Kiai Pandan Arang. Kisah berbalut mitos sejak awal menyelimuti masjid
ini. Misalnya, gara-gara dibangun lebih tinggi daripada Masjid Agung Demak, akhirnya masjid ini terbakar pada
1885 dan harus dibangun ulang. Pembanguan itu atas bantuan Asisten Residen Semarang GI Blume dan Bupati
Semarang Raden Tumenggung Cokrodipuro, sementara arsiteknya adalah GA Gambier. Dari tangannya lahir masjid
berasitektur atap tiga susun dengan puncak berhiaskan mustaka yang selesai pada 1889.

MASJID MENARA (MASJID LAYUR)


Masjid Layur atau lebih dikenal dengan sebutar Masjid Menara Kampung Melayu. Masjid yang berdiri pada 1802
tersebut, dibangun oleh sejumlah saudagar dari Yaman yang bermukim di ibu kota Jawa Tengah ini. Kompleks
Masjid Menara dibatasi oleh tembok tinggi, kurang lebih lima meter, yang di tengah-tengahnya memiliki gerbang.
Dengan demikian yang keliatan dari luar hanya menara saja yang tinggi. Dinding masjid dihiasi ornament bermotif
geometrik, dan berwarna warni. Penambahan menara pada bagian depan masjid menyebabkan masjid juga
terkenal dengan nama Masjid Menara. Fungsi menara adalah tempat bilal atau muazin. Fungsi menara sempat
berubah sebagai menara pengawas pantai pada masa perang kemerdekaan 1945-1949.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


GEREJA BLENDUK (GEREJA IMMANUEL)
Gereja yang menjadi salah satu identitas Kota Semarang ini mula-mula dibangun oleh bangsa Portugis, masih
dalam bentuk yang sederhana. Kemudian disempurnakan oleh Belanda, yang pada saat itu berkuasa di Indonesia.
Dua aristeknya yang bernama HPA de Wilde dan Westmaas, menyempurnakan bangunan dan selesai tahun 1745.
Mulai dipakai sebagai tempat kebaktian dengan pendeta pertamanya Johannes Wihelmus Swemmelaar pada tahun
1753. Tidak ada referensi yang jelas mengapa bangsa Portugis mengawali pembuatan gereja itu. Yang jelas,
hingga usianya sekarang 258 tahun, gereja Blenduk masih kokoh.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012
KELENTENG GEDUNG BATU (SAM POO KONG)
Kelenteng Gedung Batu atau lebih dikenal dengan Sam Poo Kong, kelenteng ini tidak bisa dilepaskan dari sosok
pelaut besar dari negeri Tiongkok, Laksamana Cheng Hoo yang hidup pada zaman kaisar ketiga Dinasti Ming, yaitu
Zhu De. Menurut cerita, Laksamana Cheng Hoo sedang mengadakan pelayaran menyusuri pantai laut Jawa dan
sampai pada sebuah teluk atau semenanjung. Kemudian ia menyusuri sungai yang sampai sekarang dikenal
dengan sungai Kaligarang. Ia mendarat di sebuah desa bernama Simongan Di tempat itulah kemudian didirkan
sebuah tempat peribadatan, yang sekarang dikenal dengan nama Gedung Batu atau Sam Poo Kong

PAGODA AVALOKITESVARA
Pagoda ini dibangun sejak Agustus 2005. Rencananya, pembangunan hanya membutuhkan waktu 8 bulan. Namun
karena menunggu barang-barang dan patung dari China, penyelesaian bangunan itu menghabiskan waktu 10
bulan. Pembangunan dilatarbelakangi kebutuhan umat akan tempat ibadah yang lebih layak dan nyaman.
Sebelumnya, di lokasi itu sudah berdiri vihara kecil yang didirikan pada 1957. Avalokitesvara Buddhagaya memiliki
banyak keistimewaan. Mulai dari genteng, aksesori, relief tangga dari batu (9 naga), kolam naga, lampu naga, air
mancur naga, hingga patung burung hong dan kilin, seluruhnya diimpor dari China. Pagoda itu terdiri atas tujuh
tingkat. Tiap tingkat memiliki 4 buah patung Dewi Kwan Im yang menghadap ke empat penjuru

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


TEMPAT REKREASI
GOA KREO
Terletak di Dukuh Talun Kacang, Kecamatan Gunungpati, objek wisata ini termasuk objek wisata alam di mana
menyuguhkan panorama alam yang sangat menarik. Di tempat ini terdapat sebuah gua, yang juga dihuni oleh
sejumlah kera. Kerakera ini sangat jinak, sehingga para pengunjung objek wisata tersebut, dapat bercengkerama
atau bercanda dengan kera lucu tersebut.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


TAMAN LELE
Objek wisata ini dulu dikenal dengan nama Taman Lele. Di tempat ini terdapat danau buatan yang dikelilingi
gazebo, sepeda air, kolam renang untuk anak, permainan anak, dan beberapa satwa peliharaan, eperti ular
phyton, buaya dan berbagai jenis burung. Tempat ini cocok untuk untuk persinggahan bagi mererka yang
berkunjung ke Semarang melalui jalan darat atau jalur pantura (Semarang-Jakarta, mengingat lokasinya yang
persis berada di jalur tersebut. Di tempat itu juga dilengkapi dengan hotel 10 kamar dengan fasilitas AC, TV
dengan harga terjangkau.

SIMPANG LIMA
Sebagai pusat Kota Semarang Simpanglima dapat dikatakan sebagai pusat keramaian, ini terlihat karena seputar
Simpang Lima terdapat pusat perbelanjaaan seperti Citra Land, Simpanglima Plaza, Gajahmada Plaza, Pusat
Pertokoan Simpanglima dan Hotel berbintang yaitu Hotel Ciputra dan Horison.
Selain pusat perbelanjaan juga terdapat tempat ibadah yaitu Masjid Baiturahman. Lapangan Simpanglima selain
untuk upacara dan pertunjukan juga sebagai tempat rekreasi. Pada malam hari Simpanglima banyak dikunjungi
masyarakat untuk bersantai manikmati suasana malam hari sambil merasakan aneka makanan dan minuman yang
terjual di tempat tersebut.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012
PECINAN
Kawasan pecinan memiliki pasar yang unik dibanding pasar-pasar lainnya. Meski tidak begitu besar, pasar ini
terbilang komplet. Di pasar gang baru menjadi pusat alkuturasi antaretnis. Para pedagang berbaur dari etnis Jawa
dan China. Di kawasan tersebut, terdapat deretan warung kaki lima bernuansa oriental yang sangat kental. Dikenal
dengan nama Warung Semawis yang buka setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu mulai pukul 17.00 sampai
dinihari.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


KEBUN BINATANG WONOSARI
Berdasarkan sejarahnya, kota Semarang memiliki suatu kawasan yang ada pada sekitar abad 18 menjadi pusat
perdagangan. Kawasan tersebut pada masa sekarang disebut Kawasan Kota Lama. Pada masa itu, untuk
mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk
mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan,
dengan jalan utamanya dinamai : Hereen Straat. Saat ini bernama Jalan Letjen Soeprapto.Salah satu lokasi pintu
benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


KOTA LAMA
Jalur pengangkutan lewat air sangat penting hal tersebut dibuktikan dengan adanya sungai yang mengelilingi
kawasan ini yang dapat dilayari dari laut sampai dengan daerah Sebandaran, dikawasan Pecinan. Masa itu Hindia
Belanda pernah menduduki peringkat kedua sebagai penghasil gula seluruh dunia. Pada waktu itu sedang terjadi
tanam paksa( Cultur Stelsel ) diseluruh kawasan Hindia Belanda. Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan
saksi bisu sejarah Indonesia masa colonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan
kawasan ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai
sejarah Kolonialisme di Semarang. Di antaranya, Jembatan Berok, Gedung Susteran Gedangan, Nilmij, Gereja
Blenduk, Nederlands Handel Maatschappij, Taman Sri Gunting, Marba, Stasiun Tawang, Marabunta, dan De
Spiegel. Kota Lama Semarang ini adalah daerah yang bersejarah dengan banyaknya bangunan kuno yang dinilai
sangat berpotensi untuk dikembangkan dibidang kebudayaan ekonomi serta wilayah konservasi.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


10. SENI BUDAYA
Pada abad ke-18 sampai pertengahan abad ke-19, batik semarangan pernah mencapai zaman kejayaan karena
dipakai semua kalangan, bangsawan maupun rakyat jelata. Namun, konon kejayaan itu berakhir menyusul
meletusnya Gunung Ungaran akhir abad ke- 19. Setelah itu batik semarangan tak banyak lagi dipakai sebagai
busana khas.

BATIK SEMARANGAN
Motif batik semarangan mulai disibak lagi tahun 1980-an. Salah satu motifnya adalah sarung kepala pasung. Motif
ini didominasi warna cokelat dan hitam dengan ornament lebih mengarah bentuk tumbuhan. Dominasi warna
cokelat dan gelap menampilkan kesan agung. Batik semarangan mengacu pada unsure alam, sebagaimana cara

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


pembatik tempo dulu mengerjakan batik jenis ini. Unsur alam ini terutama ditekankan pada bahan pewarnanya
yang hampir semuanya berasal dari alam. Misalnya untuk warna kuning dan hijau menggunakan buah jelawe.
Untuk menghidupkan kembali batik semarangan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Semarang
bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang menyiapkan revitalisasi Kampung Batik yang terletak di
Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


DUGDERAN
Sejarah diselenggarakannya tradisi dugderan bermula dari kerapnya perbedaan pendapat dalam menentukan hari
dimulainya bulan Puasa. Pada tahun 1881 Pemerintah Kanjeng Bupari RMTA Purbaningrat. Memberanikan diri
menentukan awal puasa, yaitu dengan membunyikan Bedug Masjid Agung dan meriam di halaman kabupaten
masingmasing sebanyak tiga kali. Adanya upacara tersebut makin lama makin menarik perhatian masyarakat
Semarang dan sekitarnya, sehingga menarik minat sejumlah pedagang dari berbagai daerah yang menjual
bermacam-macam makanan, minuman dan mainan anak-anak seperti yang terbuat dari tanah liat (gerabah),
mainan dari bambu (seruling, gangsingan), serta mainan dari kertas berupa hewan berkaki empat dengan kepala
mirip naga. Mainan ini dikenal dengan nama warak ngendog. Pada perkembangan selanjutnya, warak ngendog
menjadi ikon dari tradsi dugderan.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


SEMARANG NIGHT CARNIVAL (SNC)EMARANG NIGHT CARNIVAL (SNC)
Merupakan ajang karnaval pertama di Indonesia yang digelar malam hari. Pada awalnya Semarang Night Carnival
dilaksanakan pertama pada tahun 2011 merupakan salah satu agenda perayaan HUT Kota Semarang yang
kemudian dijadikan agenda tahunan. Semarang Night Carnival diikuti sekitar 1.500 peserta yang mengenakan
kostum beraneka macam seperti flora, fauna, tradisi, hingga corak Jawa, Cina, Arab, dan Belanda. Hal itu sesuai
dengan karakter Kota Semarang sebagai kota pesisir yang banyak berakulturasi dengan budaya luar. Di antara
rombongan ada Warak Ngendok dan replika Kapal Cheng Ho, Tari Gambang Semarang, marching band juga
rombongan alat musik perkusi dan rebana. Parade seni dan budaya yang gemerlap itu ditutup dengan kemeriahan
pesta kembang api.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


KHAZANAH KULINER
Berikut, makanan-makanan khas yang mewarnai khazanah kuliner Kota Semarang.

1. Lumpia :
Makanan ini terbuat dari rebung yang dibungkus dengan lembaran tepung, bisa disajikan dengan digoreng terlebih
dahulu atau tanpa digoreng.

2. Ganjel Ril :
Roti berwarna coklat di atasnya dilapisi wijen rasanya manis. Merupakan makanan khas yang popular dimasa lalu
dinamakan ganjel Ril karena bentuknya yang besar dan bantat, menyerupai kayu pengganjal rel kereta api.
Makanan ini dapat diperoleh di toko Roti Selina (Jalan KH. Wahid Hasyim).

3. Tahu Pong :
Tahu pong merupakan satu jenis tahu yang bagian luarnya digoreng kering dan bagian dalamnya berongga
(kopong). Makanan yang nikmat disantap pada saat panas ini dapat diperoleh di sekitar Jalan Gajah Mada dan
Jalan Depok.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


4. Wingko Babat :
Penganan kecil ini sebenarnya bukan asli dari Kota Semarang, melainkan dari Kota Babat, Jawa Timur. Namun,
karena di Kota Semarang ini banyak dijumpai pembuat maupun penjual wingko babat, belakangan membuat
makanan ini menjadi salah satu oleh-oleh khas Semarang. Wingko babat terbuat dari bahan kelapa dan beras
ketan.

5. Wedang Tahu :
Adalah sejenis minuman yang terbuat dari rebusan jahe. Dihidangkan bersama tahu bertekstur sangat halus dan
diberi campuran saus gula untuk menambah cita rasa. Minuman ini dijual kelilingan oleh sejumlah pedagang.
Pedagang wedang tahu biasanya berkeliling di kawasan Pecinan, Jalan Karimata, Jalan Depok, dan Jalan Tanjung.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


6. Bandeng Presto :
Adalah ikan bandeng yang dimasak dengan panic bertekanan tinggi biasanya disebut presto. Cara ini dilakukan
untuk membuat duri ikan bandeng menjadi lunak sehingga enak untuk dimakan. (**)

SEMARGRES
Sesuai visi terwujudnya Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa yang berbudaya menuju masyarakat yang
sejahtera, maka berbagai upaya dilakukan untuk mengembalikan kejayaan Semarang sebagai kota dagang
dilakukan dengan membangun dan mengembalikan kembali “imej” kota Semarang sebagai “ sentral bisnis
regional”. Oleh karena itu, bersama kalangan pengusaha yang dimotori Kukrit Suryo Wicaksono, Suara dari
Merdeka dan Kadin, Walikota Semarang mencoba melakukan pola marketing terobosan yang cerdas dengan
menggelar Semarang Great Sale (Semargres ) pada tahun 2010 yaitu menggelar Semarang Great Sale
(SemarGres) 2010 yang kemudian menjadi agenda diskon tahunan.
Ajakan Walikota Soemarmo kepada kalangan pelaku usaha di Kota Semarang, baik itu pengusaha retail,
perhotelan, mall , tempat hiburan, tempat wisata bahkan PKL dan UKM untuk memberikan diskon serentak selama
satu bulan penuh 1 s/d 31 Desember untuk berpartisipasi dalam Semargres , direspon dengan positif disbanding
great sale kota lain, gelaran Semargres berbeda karena melibatkan sektor UKM. Sebagai pelaku ekonomi bermodal
kecil, UKM perlu didorong supaya mereka mempunyai kemampuan bersaing. Sektor yang mempu menciptakan dan
menyerap banyak tenaga kerja ini memang menjadi perhatian Walikota Soemarmo sebagai pelaksanaan program
kesatu Sapta Program yaitu penanganan pengangguran dirinya yakin kalau UKM diberikan kesempatan dan
difasilitasi melalui event semacam ini, maka mempunyai daya saing yang mampu menggerakkan perekonomian
lebih cepat.
Kota Semarang dipercaya menjadi tuan rumah pada acara berskala internasional para pejabat setingkat menteri
ASEAN, Pertemuan Ke 9 SOCA (Senior Offi cials Committee for the ASCC) dan Ke 6 ASCC (ASEAN Socio Cultural
Committee). Pertemuan yang dihadiri oleh para pejabat setingkat Menteri dan Wakil Menteri negara-negara
anggota ASEAN ini di diselenggarakan di Kota Semarang pada tanggal 7 sampai dengan 11 Oktober 2011 dengan
bertempat di Gumaya Tower Hotel. Pertemuan ini membahas isu-isu pilar sosial budaya di kawasan ASEAN.

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


11. EVEN INTERNASIONAL
Keberhasilan penyelenggaraan even internasional ini tentunya sangat membanggakan dan menjadi sebuah
kehormatan besar bagi seluruh lapisan masyarakat Kota Semarang. Even ini sekaligus sebagai ajang promosi
potensi Kota Semarang di bidang pariwisata, perhotelan, mal, hiburan dan perdagangan. Terkait hal tersebut, Kota
Semarang dengan melibatkan seluruh stakeholder telah berupaya yang terbaik guna mensukseskan kegiatan
pertemuan ini.

12. PRESTASI DAN PENGHARGAAN


Sejak dilantik pada tanggal 19 Juli 2010, Walikota dan Wakil Walikota Semarang didukung seluruh jajaran
Pemerintah Kota Semarang telah menerima sejumlah penghargaan yaitu:
1. Menerima penghargaan Gatra Award sebagai kepala daerah yang sukses memajukan daerah,
2. Menerima penghargaan dari Kementrian PU sebagai Pemerintah Daerah Terbaik dalam bidang Penyediaan
Fasilitas dan Infrastruktur Jalan dan Jembatan,
3. Menerima penghargaan Bakti Koperasi dan UKM dari Presiden RI,
4. Menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kementrian Perhubungan
5. Menerima penghargaan APKLI Award kategori Penataan PKL,
6. Menerima penghargaan Peringkat II Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) dalam
Pelayanan Publik.
7. Menerima penghargaan Lomba Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2011 untuk Kel. Palebon.
8. Peringkat II Nasional di bidang Peningkatan Kinerja Pekerjaan Umum (PKPU) untuk kategori Kota Metropolitan
dari Menteri PU RI;

Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012


Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012
Selayang Pandang Kota Semarang Tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai