Anda di halaman 1dari 22

PETUNJUK TEKNIS

PEMBERIAN DANA HIBAH PENDIDIKAN-DANA HIBAH SEKOLAH


BERSUBSIDI YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH (APBD) KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2018
SESUAI DENGAN KEWENANGAN DISDIK PADA PERWAL HIBAH
NOMOR 846 TAHUN 2016 PERUBAHAN KEDELAPAN ATAS PERWAL
NOMOR 891 TAHUN 2011
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
yang menerangkan bahwa kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
Pengelolaan Bidang Pendidikan meliputi jenjang/jalur pendidikan anak
usia dini (PAUD)/nonformal, pendidikan dasar dan menengah. Peraturan
Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Bandung pada Pasal 3 poin “b.1”
disebutkan bahwa Dinas Pendidikan tipe A menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pendidikan. Rencana Strategis Dinas Pendidikan
Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 memuat Visi dan Misi sebagai berikut :
VISI :
Terwujudnya Layanan Pendidikan: Bermutu, Berkeadilan, dan
Berwawasan Lingkungan.
Visi tersebut mengandung pengertian:
Pendidikan bermutu harus mampu melahirkan masyarakat mandiri,
berkualitas dan berdaya saing:1) memiliki prestasi multi kecerdasan sesuai
potensi masing-masing individu, akademik maupun non akademik,
2)berakhlak mulia, agar kecerdasan dapat dipertanggung jawabkan dalam
tatanan kehidupan sosial dalam hubunganya dengan pertanggngjawaban
kepada Tuhan Yang Maha Esa, 3) Kreatif-Inovatif sebagai modal
berdayasaing dalam kehidupan global, 4) memiliki budaya belajar
sepanjang hayat agar senantiasa bisa beradaptasi dan antisipatif terhadap
berbagai perubahan.
Pendidikan berkeadilan harus mampu memberi ruang kesempatan
kepada semua anak tanpa diskriminansi dan melakukan afirmasi kepada
kelompok masyarakat rentan melanjutkan pendidikan, seperti miskin dan
berkebutuhan khusus. Sedangkan pendid ikan berwawasan lingkungan,
diarahkan untuk tumbuhnya kepedulian dan aksi nyata melakukan
pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Untuk mensukseskan pelaksanaan layanan pendidikan bermutu,
berkeadilan, dan berwawasan lingkungan perlu didukung dengan
reformasi manajerial yang efektif, bersih, dan melayani.
3

MISI:
1. Memperluas akses pendidikan anak usia dini yang bermutu;
2. Meningkatan mutu pendidikan dasar dalam rangka memantapkan
Wajar Dikdas 9 thn yang berkeadilan;
3. Meningkatan akses pendidikan menengah universal yang bermutu dan
berkecakapan hidup;
4. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan (SMK &
Kursus) Berbasis KKNI untuk pemenuhan kesempatan kerja dan
berwirausaha;
5. Memperluas akses pendidikan nonformal dan informal untuk
mendukung capaian ALS dan IPM;
6. Meningkatkan mutu dan profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan secara berkelanjutan.

Kondisi Pendidikan di Kota Bandung dewasa ini menunjukkan Angka


Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS) Kota Bandung tahun 2016 sebesar 11.10
tahun, angka tersebut dibawah target tahun 2016 yaitu 11.67 tahun,
terlebih lagi apabila dihubungkan dengan target Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018
yang menargetkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS) pada akhir
tahun 2018 sebesar 12 tahun. Pada Sisi lain masih adanya Angka Putus
Sekolah (APS) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI dan
sederajat = 0,01%, SMP/MTs dan sederajat = 0,02%, SMA/MA/SMK dan
sederajat = 0,10%), serta masih adanya warga masyarakat yang memiliki
latar belakang pengalaman pekerjaan, berorganisasi dan aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan, namun tidak tamat sekolah atau belum
memiliki ijazah setingkat SD/SMP/SMA;

Dari gambaran kondisi pendidikan di atas, upaya peningkatan terus


dilakukan akan tetapi masih terdapat kendala dan permasalahan dari
masyarakat yang menyampaikan berbagai alasan sehingga masih terdapat
angka putus sekolah dengan salah satu alasan adalah faktor ekonomi yang
berakibat orang tua tidak dapat memenuhi kebutuhan biaya pendidikan
putra/putrinya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Bandung


menyediakan Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Bandung Tahun Anggaran 2018. Agar pelaksanaan Pengelolaan Dana
4

Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber dari


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran
2018 dapat berjalan lancar, maka diperlukan pengaturan mengenai
Petunjuk Teknis Pengelolaan sebagai pedoman bagi para pelaksana serta
berbagai pihak terkait.

B. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan petunjuk teknis pengelolaan dana hibah
pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi sumber APBD Kota Bandung
Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2006 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 01 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun
Anggaran 2018;
8. Peraturan Walikota Bandung Nomor 542 Tahun 2008 tentang Sistem
dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Walikota Bandung Nomor 230 Tahun 2017, Tanggal 20
Februari 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2018;

C. Tujuan

Tujuan disusunnya Juknis ini adalah untuk memberikan rambu-rambu


kepada Tim Pengelola Disdik, Tim Pengelola Sekolah, dan pihak yang
5

terkait dalam pelaksanaan pemberian Hibah Pendidikan-Dana Hibah


Bersubsidi Tahun Anggaran 2018 ini.
6

BAB II

DANA HIBAH PENDIDIKAN-DANA HIBAH SEKOLAH BERSUBSIDI

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada warga Kota Bandung,


serta memperluas kesempatan, aksesibilitas dan pemerataan pendidikan di
Kota Bandung, serta mengurangi angka putus sekolah, maka dilaksanakan
penyaluran Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung
Tahun Anggaran 2018.

Dengan adanya dana Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber


dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun
Anggaran 2018, maka penyelenggaraan pendidikan dapat terbantu dan
berjalan lancar baik pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, maupun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, sedangkan pihak orang
tua dapat mengurangi beban biaya pendidikan atau terbebas dari biaya
sekolah.

Di dalam pelaksanaan Pengelolaan Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang


bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung
Tahun Anggaran 2018, diperlukan adanya keterlibatan berbagai pihak,
sehubungan dengan keterlibatan pihak lain tersebut maka pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan pola kemitraan dan kerja sama
sesuai peran fungsi masing-masing pihak terkait.

Pelaksanaan pola kemitraan atau kerja sama antara Pemerintah Kota


Bandung dalam hal ini Dinas Pendidikan dengan pihak lain yang terkait
dimulai dari penyusunan rencana, penjaringan data kelompok sasaran dan
pengawasan dan pengendalian kegiatan (Monitoring, Evaluasi, Pembinaan dan
Pelaporan).

A. Maksud dan Tujuan

Maksud pelaksanaan Pengelolaan Dana Hibah Pendidikan – Dana


Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2018, agar dapat
terlaksananya program Pemerintah Kota Bandung dalam melaksanakan
pembangunan bidang pendidikan yang merata dan bermutu.
7

Tujuan program kegiatan pelaksanaan penyaluran/pemberian Dana


Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi di Kota Bandung
ialah :

1. Membebaskan biaya pendidikan bagi peserta didik SD/MI swasta,


SMP/MTs Swasta, SMA/SMK Swasta yang tidak mampu secara ekonomi
dan meringankan bagi peserta didik Swasta yang lain, agar memperoleh
layanan pendidikan yang lebih bermutu;

2. Membantu biaya operasional pengelolaan Lembaga Kursus dan


Pelatihan (LKP), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan
Kelompok Bermain (PAUD) agar dapat menyelenggarakan layanan
pendidikan yang lebih bermutu.

B. Sasaran

Sasaran dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi ini


sekolah dan satuan PAUD Dikmas yang diselenggarakan oleh masyarakat,
terdiri dari SD swasta, MI Negeri dan Swasta, SMP swasta, MTs swasta,
SMA swasta, SMK swasta, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Kelompok Bermain (PAUD).

C. Jenis Dana Bantuan

Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber


dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun
Anggaran 2018, meliputi:

1. Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi SD/MI;

2. Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi SMP/MTs;

3. Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi SMA;

4. Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi SMK;

5. Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi LKP/PKBM/


PAUD.

6. Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Mahasiswa PTN/PTS Bersubsidi.

Adapun jenis dana bantuan yang diberikan berupa:

1. Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) diperuntukan bagi :

a. 15.989 (lima belas ribu sembilan ratus delapan puluh sembilan)


peserta didik SD/MI Swasta;

b. 14.207 (empat belas ribu dua ratus tujuh) peserta didik SMP/MTs
Swasta;
8

c. 5.977 (lima ribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh) peserta didik
SMA/MA Swasta;

d. 12.092 (dua belas ribu sembilan puluh dua) peserta didik SMK
Swasta;

e. 1.050 (seribu lima puluh) warga belajar LKP;

f. 2.777 (dua ribu tujuh ratus tujuh puluh tujuh) warga belajar
PKBM; dan

g. 861 (delapan ratus enam puluh saatu) Lembaga Pendidikan Anak


Usia Dini (PAUD);

2. Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang


bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Bandung Tahun Anggaran 2018 berupa Belanja Personal
diperuntukan bagi :

a. 15.989 (lima belas ribu sembilan ratus delapan puluh sembilan)


peserta didik SD/MI Swasta;

b. 14.207 (empat belas ribu dua ratus tujuh) peserta didik SMP/MTs
Swasta;

c. 5.977 (lima ribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh) peserta didik
SMA/MA Swasta;

d. 12.092 (dua belas ribu sembilan puluh dua) peserta didik SMK
Swasta; dan

e. 4.787 (empat ribu tujuh ratus delapan puluh tujuh) Mahasiswa


PTN/PTS

3. Dana Hibah Pendidikan – Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang


bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Bandung Tahun Anggaran 2018 berupa Belanja Investasi
diperuntukan bagi :

a. 5.449 (lima ribu empat ratus empat puluh sembilan) peserta didik
SMP/MTs Swasta;

b. 1.856 (seribu delapan ratus lima puluh enam) peserta didik


SMA/MA Swasta; dan

c. 4.208 (empat ribu dua ratus delapan) peserta didik SMK Swasta.
9

D. Alokasi Dana :

1. Alokasi Belanja Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) diperuntukan


bagi:

a. sebanyak 15.989 (lima belas ribu sembilan ratus delapan puluh


sembilan) peserta didik SD/MI Swasta; sebesar Rp. 125.000,-
(seratus dua puluh lima ribu rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan
jumlah total Rp. 1,998,625,000 (satu milyar sembilan ratus
sembilan puluh delapan juta enam ratus dua puluh lima ribu
rupiah);

b. sebanyak 14.207 (empat belas ribu dua ratus tujuh) peserta didik
SMP/MTs Swasta; sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu
rupiah) /Peserta didik/Tahun dengan jumlah total Rp.
3,551,750,000 (Tiga milyar lima ratus lima puluh satu juta tujuh
ratus lima puluh ribu rupiah);

c. sebanyak 5.977 (lima ribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh)


peserta didik SMA/MA Swasta; sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah total Rp.
5,977,000,000 (Lima milyar sembilan ratus tujuh puluh tujuh juta
rupiah);

d. sebanyak 12.092 (dua belas ribu sembilan puluh dua) peserta didik
SMK Swasta; sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah total Rp.
18,138,000,000 (Delapan belas milyar seratus tiga puluh delapan
juta rupiah);

e. sebanyak 1.050 (seribu lima puluh) sebesar Rp. 2.000.000,- (dua


juta rupiah)/Warga Belajar/Tahun dengan jumlah Rp.
2,100,000,000 (Dua milyar seratus juta rupiah);

f. sebanyak 2.777 (dua ribu tujuh ratus tujuh puluh tujuh)/warga


belajar PKBM sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh
rupiah)/Warga Belajar/Tahun dengan jumlah Rp. 2,082,750,000
(Dua milyar delapan puluh dua juta tujuh ratus lima puluh rupiah);

g. sebanyak 861 (delapan ratus enam puluh satu) Lembaga


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sebesar Rp. 600.000,- (enam
ratus ribu rupiah)/peserta didik/Tahun dengan jumlah Rp.
516,600,000 (lima ratus enam belas juta enam ratus ribu rupiah);
10

2. Alokasi Belanja Personal bagi:

a. sebanyak 15.989 (lima belas ribu sembilan ratus delapan puluh


sembilan) peserta didik SD/MI Swasta; sebesar Rp. 1.750.000,-
(satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)/Peserta didik/Tahun
dengan jumlah total Rp. 27,980,750,000 (dua puluh tujuh milyar
sembilan ratus delapan puluh juta tujuh ratus lima puluh ribu
rupiah);

b. sebanyak 14.207 (empat belas ribu dua ratus tujuh) peserta didik
SMP/MTs Swasta; sebesar Rp. 1.850.000,- (satu juta delapan ratus
lima puluh ribu rupiah) /Peserta didik/Tahun dengan jumlah total
Rp. 26,282,950,000 (dua puluh enam milyar dua ratus delapan
puluh dua juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah);

c. sebanyak 5.977 (lima ribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh)


peserta didik SMA/MA Swasta; sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta
rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah total Rp.
11,954,000,000 (sebelas milyar sembilan ratus lima puluh empat
juta rupiah);

d. sebanyak 12.092 (dua belas ribu sembilan puluh dua) peserta didik
SMK Swasta; sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah)/Peserta
didik/Tahun dengan jumlah total Rp. 24,184,000,000
(dua puluh empat milyar seratus delapan puluh empat juta rupiah);

e. sebanyak 4.787 (empat ribu tujuh ratus delapan puluh tujuh)


Mahasiswa PTN/PTS; sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta
rupiah)/Mahasiswa/Tahun dengan jumlah total Rp.
28.722.000.000 (dua puluh delapan milyar tujuh ratus dua puluh
dua juta rupiah);

3. Belanja Investasi diperuntukan bagi :

a. sebanyak 5.449 (lima ribu empat ratus empat puluh sembilan)


peserta didik SMP/MTs Swasta, sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta
lima ratus ribu rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah Rp.
13,622,500,000 (Tiga belas milyar enam ratus dua puluh dua juta
lima ratus ribu rupiah);

b. sebanyak 1.856 (seribu delapan ratus lima puluh enam) peserta


didik SMA/MA Swasta, sebesar Rp. 4.500.000,- (empat juta lima
ratus ribu rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah Rp.
11

8.352,000,000 (Delapan milyar tiga ratus lima puluh dua juta


rupiah);

c. sebanyak 4.208 (empat ribu dua ratus delapan) peserta didik SMK
Swasta, sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah)/Peserta
didik/Tahun dengan jumlah Rp. 25,248,000,000 (dua puluh lima
milyar dua ratus empat puluh delapan juta rupiah).

E. Komponen Pembiayaan:

Penggunaan dana Hibah Pendidikan-Dana Hibah Sekolah Bersubsidi


pada Satuan Pendidikan/lembaga (SD/MI, SMP/MTs, SMA, SMK, PAUD,
LKP, PKBM, dan PTN/PTS), harus didasarkan pada Rencana Kerja
Anggaran Satuan Pendidikan/Lembaga yang telah disusun dengan
memperhatikan komponen kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Belanja Bantuan Operasional Pendidikan (BOP):

a. Satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA, SMK, PAUD :

Komponen Penggunaan Keterangan


Kegiatan 1. Bahan bermain/bahan belajar Minimal
Pembelajaran /bahan praktek yang 50%
dibutuhkan;
2. Peralatan pembelajaran seperti
kertas, pulpen, pensil, bahan
pakai habis dan bahan
pembelajaran sejenis lainnya;
3. Kegiatan pertemuan dengan
orang tua/wali siswa, home visit.
Kegiatan 1. Operasional Kegiatan Kesiswaan; Maksimal
Pendukung 2. Pembelian Kebutuhan Sarana 35%
dan Prasarana untuk kebutuhan
siswa didik (obat-obatan,P3K dll);
3. Peningkatan Mutu Tenaga
Pendidik dan Kependidikan;
4. Menambah transport
pendidik/tenaga kependidikan;
5. Makanan dan minuman kegiatan
Kegiatan Lainnya 1. Perawatan sarana dan prasarana Maksimal
termasuk perbaikan dan 15%
pengecatan ringan;
2. Dukungan penyediaan alat-alat
publikasi/sosialisasi;
3. Langganan listrik,
telepon/internet, air.
12

b. Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) :

Komponen Penggunaan Keterangan


Manajemen 1. ATK pengelolaan kegiatan; 15%
2. Cetak dan penggandaan;
3. Pengiriman laporan;
4. Penempatan kerja pada Dunia
Usaha/Dunia Industri;
Administrasi 1. Alat tulis peserta didik; 30%
Pembelajaran 2. Bahan ajar/modul;
3. Bahan praktik;
4. Transport peserta didik;
5. Honor instruktur/narasumber.
Evaluasi Hasil Penggandaan soal 5%
Pembelajaran
Rintisan Usaha 1. Peralatan usaha; 50%
2. Bahan usaha;
3. Dana usaha.

c. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Komponen Penggunaan Keterangan


Alat dan Bahan 1. Bahan belajar yang dibutuhkan; 40%
Pembelajaran 2. Peralatan pembelajaran seperti
kertas, pulpen, pensil, bahan
pakai habis dan bahan
pembelajaran sejenis lainnya;
3. Buku, modul, atau sumber
belajar lainnya;
4. Kegiatan pertemuan, home visit
peserta didik.
Aministrasi 1. ATK untuk administrasi; 10%
Pembelajaran 2. Cetak dan penggandaan;
3. Makanan dan minuman kegiatan
Honor dan 1. Honor Tutor 35%
Transport 2. Honor Pengelola
3. Transport Tutor
4. Transport Pengelola
Evaluasi 1. Penilaian semester ganjil 10%
Pembelajaran 2. Penilaian semester genap
3. UNKP
Pelaporan Penyusunan dan pengiriman 5%
laporan
13

2. Belanja Personal :

a. SD/MI, SMP/MTs, SMA, SMK, PAUD, LKP dan PKBM

Komponen Penggunaan Keterangan


Keperluan 1. Buku Tulis
Pribadi Siswa 2. Kaos Kaki
Untuk 3. Sepatu
Bersekolah 4. Pakaian Tradisional
5. Seragam Batik 100%
6. Seragam Olahraga
7. Seragam Pramuka
8. Seragam Sekolah
9. Tas Sekolah
10. Transport
b. PTN/PTS

Komponen Penggunaan Keterangan


Keperluan Untuk kebutuhan biaya pendidikan 100%
Pribadi Siswa
Untuk
Bersekolah

3. Belanja Investasi:

Komponen Penggunaan Keterangan


Belanja 1. Sarana pendidikan : komputer, 50%
Investasi/ Aset mebeuler, alat praktek, alat
Sekolah peraga, laptop, proyektor/server
dll. 50%
2. Pembangunan dan/atau
Rehabilitasi Ruang Kelas

F. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan Penyaluran/Pemberian Pemberian


Dana Bawaku Sekolah di Kota Bandung, dapat dinilai dan diukur dari
dampak terhadap meningkatnya kesempatan belajar bagi warga Kota
Bandung untuk memantapkan Pendidikan yang bermutu, berkeadilan, dan
berwawasan lingkungan, melalui indikator sebagai berikut :

1. Tersalurkannya bantuan hibah secara tepat waktu, tepat sasaran dan


tepat jumlah;
14

2. Meningkatnya jumlah peserta didik dan warga belajar yang tidak


mampu secara ekonomi, yang mendapat pembebasan dan keringanan
dari biaya pendidikan;

3. Meningkatnya kualitas kinerja pelayanan Sekolah/Madrasah/


Kursus/Lembaga kepada peserta didik dan warga belajar;

4. Meningkatnya mutu layanan pendidikan bagi peserta didik dan warga


belajar pada semua jenjang pendidikan;

5. Meningkatnya Angka Rata-rata Lama Sekolah (ARLS), Angka Partisipasi


Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK), serta menurunnya
Angka Putus Sekolah (APS).
15

BAB III

MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN BANTUAN

Berdasarkan ketentuan yang mengatur tentang pengelolaan keuangan


daerah, Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2018,
termasuk ke dalam kelompok belanja bantuan hibah, dimana dalam
pelaksanaannya harus melalui mekanisme pencairan dana bantuan/hibah
melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bandung, dimana untuk
menjamin terlaksananya kegiatan yang menerapkan prinsip transparansi,
akuntabilitas dan efisiensi, pengelolaannya harus mengacu pada pedoman
yang ditetapkan dalam Keputusan Wali Kota Peraturan tentang Penetapan
Daftar Penerima Hibah Pendidikan-Dana Walikota ini, dengan memperhatikan
teknis administrasi keuangan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

A. Kriteria

1. Belanja Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), harus memenuhi


persyaratan :

a. seluruh peserta didik SD/MI, SMP/MTs, warga belajar PKBM, serta


peserta didik Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) SMA dan SMK,
serta 4 (empat) lembaga Kelompok Bermain;

b. warga kota Bandung dan bersekolah di Kota Bandung;

c. untuk peserta didik RMP SMA dan SMK memiliki salah satu
dokumen yang menunjukkan peserta didik tersebut berasal dari
keluarga kurang mampu;

d. diusulkan oleh Kepala Sekolah atau Ketua Pusat Kegiatan Belajar


Masyarakat (PKBM) tempat peserta didik yang bersangkutan
bersekolah/belajar;

e. berdasarkan usulan Kepala Sekolah atau Ketua Pusat Kegiatan


Belajar Masyarakat (PKBM) Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung
menetapkan daftar nama peserta didik penerima Bantuan
Operasional Pendidikan (BOP).
16

2. Belanja Personal, harus memenuhi persyaratan :

a. peserta didik Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) SD/MI,


SMP/MTs, SMA, SMK Swasta, dan PTN/PTS;

b. warga kota Bandung dan bersekolah di Kota Bandung;

c. memiliki salah satu dokumen yang menunjukkan peserta didik


tersebut berasal dari keluarga kurang mampu;

d. diusulkan oleh Kepala Sekolah tempat peserta didik yang


bersangkutan bersekolah/belajar;

e. berdasarkan usulan Kepala Sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Kota


Bandung menetapkan daftar nama peserta didik penerima Belanja
Personal

3. Belanja Investasi, harus memenuhi persyaratan :

a. peserta didik Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) kelas VII


SMP/MTs, kelas X SMA dan kelas X SMK Swasta.;

b. warga kota Bandung dan bersekolah di Kota Bandung;

c. memiliki salah satu dokumen yang menunjukkan peserta didik


tersebut berasal dari keluarga kurang mampu;

d. diusulkan oleh Kepala Sekolah tempat peserta didik yang


bersangkutan bersekolah/belajar;

e. berdasarkan usulan Kepala Sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Kota


Bandung menetapkan daftar nama peserta didik penerima Belanja
Investasi.

B. Tahapan Kegiatan

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan meliputi kegiatan, yaitu :

a. Sosialisasi kegiatan yang akan dilaksanakan;

b. Penjaringan data kelompok sasaran dilakukan secara bertahap


melalui jalur sekolah;

c. Pengolahan data calon penerima dana hibah pendidikan-dana hibah


sekolah bersubsidi;

d. Pengajuan proposal dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah


bersubsidi.
17

2. Tahap pelaksanaan

a. Pencairan dan penerimaan dana hibah pendidikan-dana hibah


sekolah bersubsidi;

b. Penggunaan dan pemanfaatan dana hibah pendidikan-dana hibah


sekolah bersubsidi sesuai dengan peruntukannya;

c. Pelaksanaan kegiatan, monitoring, pembinaan dan pelaporan.

3. Tahap monitoring dan evaluasi

a. Selama proses dilakukan monitoring oleh Tim Disdik.

b. Pada akhir kegiatan dilakukan Evaluasi.

c. Akhir tahun dilakukan Pelaporan baik perkembangan maupun akhir


program

4. Tahap tindak lanjut.

Sebagai tindaklanjut pemberian dana hibah pendidikan, Disdik


melakukan pembinaan , penguatan, peningkatan dan pengembangan

C. Mekanisme Pengelolaan Dana Hibah Pendidikan-Dana Hibah Sekolah


Bersubsidi.

TIM MANAJEMEN KOTA BPKAD


BANDUNG
1. Menerima Kepwal penetapan
1. Menetapkan Kuota Dana Hibah
penerima Dana Hibah
Pendidikan
Pendidikan
2. Menerima Berkas
2. Melakukan NPHD dengan
Usulan/Persyaratan dari Kepala
Sekolah/Ketua Penyelenggara
Sekolah/Ketua Penyelenggara
3. Penyaluran/Mencairkan dana
3. Verifikasi Persyaratan
Hibah Pendidikan sesuai
4. Menetapkan daftar
rekening sekolah/lembaga
sekolah/lembaga/Peserta didik
4. Menerima Laporan
yang lolos verifikasi
pertanggungjawaban
5. Mengusulkan Kepwal penerima
penggunaan dana Hibah
dana hibah pendidikan ke
Pendidikan dari
BPKAD
Sekolah/Lembaga
6. Melaksanakan pengawasan
7. Menerima laporan

Sekolah/Lembaga

1. Membuat Proposal Pengajuan Daftar Calon Peserta


Didik Penerima Hibah Pendidikan-Dana Hibah Dinas Pendidikan Kota
Bersubsidi Bandung
2. Menerima Kuota yang telah ditetapkan oleh Tim
Manajemen 1. Menyampaikan rekomendasi
3. Melengkapi Berkas (RKAS, photo copy rekening bank, penetapan calon penerima
photo copy NPWP dan surat pernyataan tanggung dana hibah pendidikan
jawab mutlak) 2. Melakukan Monitoring dan
4. Melakukan MOU evaluasi
5. Menerima dan Menggunakan dana Hibah Pendidikan 3. Menerima tembusan laporan
6. Melaporkan penggunaan dana Hibah Pendidikan
18

Pengelolaan dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi, yang


meliputi Biaya Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), Belanja Personal,
dan Belanja Investasi mekanismenya diatur sebagai berikut :

1. Kepala satuan pendidikan (Sekolah, PKBM, LKP, PAUD), melakukan


pengajuan Daftar Calon Peserta didik penerima dana hibah pendidikan-
dana hibah sekolah bersubsidi dalam bentuk proposal kepada Wali
Kota Bandung melalui TU Pimpinan;

2. Berdasarkan pengajuan dari Kepala satuan pendidikan sebagaimana


dimaksud pada angka ”1” di atas, ditetapkan kuota penerima dana
hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi;

3. Kepala satuan pendidikan, berdasarkan pada Kuota yang telah


ditetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas, melakukan
penetapan nama-nama peserta didik atau warga belajar sebagai
penerima dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi.

4. Daftar nama-nama peserta didik/warga belajar dan kelengkapan


persyaratan yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada huruf c,
disampaikan kepada Tim Pengelola dana hibah pendidikan-dana hibah
sekolah bersubsidi melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung;

5. Berdasarkan daftar nama-nama peserta didik/warga belajar dan


kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka ”4”, Tim
Pengelola dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi
menyusun daftar Rekapitulasi Peserta didik dan Warga Belajar
penerima dana hibah;

6. Dinas Pendidikan Kota Bandung menyampaikan usulan rekomendasi


penetapan calon penerima dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah
bersubsidi kepada Walikota Bandung melalui Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bandung;

7. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Bandung menetapkan calon


penerima hibah sesuai rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota
Bandung;

8. Bendahara Hibah membuat Surat Permintaan Pembayaran Langsung


(SPP LS) sebagai dasar penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung
(SPM LS);
9. PPK PPKD menerbitka Surat Perintah Membayar Langsung (SPM LS)
untuk disampaikan kepada Kuasa Bendahara Umum Daerah
19

10. Kuasa Bendahara Umum Daerah menerbitkan Surat Perintah


Pencairan Dana (SP2D);
11. Proses transfer ke rekening satuan pendidikan/lembaga (SD/MI,
SMP/MTs, SMA, SMK, PAUD, LKP, PKBM, DAN PTN/PTS).

D. Pertanggungjawaban Anggaran

1. Pertanggungjawaban anggaran kegiatan merupakan bagian dari


akuntabilitas dan transparansi kegiatan;

2. Dalam rangka pengelolaan keuangan kegiatan yang akuntabel dan


transparan, satuan pendidikan (Sekolah, PKBM,LKP, PAUD) wajib
menyampaikan pertanggungjawaban berupa :

a. Laporan Realisasi Anggaran sebagai laporan keuangan, dan

b. Laporan Kinerja Sekolah/Madrasah/Pusat Kegiatan Belajar


Masyarakat.

3. Laporan sebagaimana dimaksud pada huruf b wajib disampaikan oleh


satuan pendidikan (Sekolah, PKBM,LKP, PAUD) kepada Walikota
Bandung melalui Kepala BPKA, dengan tembusan kepada Dinas
Pendidikan.
20

BAB IV

MONITORING, EVALUASI, PEMBINAAN, PELAPORAN

DAN INDIKATOR KEBERHASILAN

B. Monitoring dan Evaluasi

1. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Tim Pelaksana


Penyaluran/ Pemberian Dana Hibah Pendidikan-dana hibah sekolah
bersubsidi;

2. Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi, sekurang-kurangnya 3


(tiga) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan;

3. Hasil monitoring dan evaluasi berupa data dan informasi perkembangan


pelaksanaan kegiatan yang disusun dalam bentuk laporan
perkembangan kegiatan;

4. Cara pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan dalam 2


(dua) cara yaitu melalui monitoring langsung ke lokasi kegiatan atau
monitoring secara tidak langsung melalui evaluasi dokumen/laporan
atau melalui informasi dari lapangan.

C. Pembinaan

1. Pembina kegiatan adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung yang


pelaksanaannya dilakukan oleh Kepala Bidang yang terkait;

2. Waktu pembinaan setiap saat atau sesuai dengan kebutuhan;

3. Pembinaan dilakukan dalam rangka meningkatkan, memperbaiki,


memperbaharui dan mengembangkan cara melaksanakan dan
mengelola kegiatan sesuai dengan tujuan kegiatan;

4. Sasaran pembinaan adalah Sekolah/Madrasah/Kursus/Lembaga


penerima dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi.

D. Pelaporan

1. Kepala satuan pendidikan (Sekolah, PKBM,LKP, PAUD) penerima dana


hibah wajib menyampaikan laporan kepada Walikota Bandung melalui
Kepala BPKA, dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan.
21

2. Bentuk laporan berupa laporan proses dan hasil dapat disampaikan


dalam bentuk format laporan perkembangan atau dalam bentuk narasi
lengkap.
22

BAB V

PENUTUP

Pembangunan di bidang pendidikan pada hakekatnya merupakan upaya


Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar warga negara
sesuai amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945 serta Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Penyelenggaraan pendidikan dilakukan melalui 3 (tiga) jalur yaitu jalur


pendidikan formal, jalur pendidikan nonformal dan jalur pendidikan
informal, sehingga terselenggaranya pembangunan bidang pendidikan
merupakan tanggung jawab pihak Pemerintah, Pemerintah Daerah,
masyarakat dan keluarga.

Dengan adanya Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Hibah Pendidikan-


Dana Hibah Sekolah Bersubsidi di Kota Bandung Tahun Anggaran 2018,
semoga para pelaksana kegiatan serta pihak terkait dapat memperoleh
gambaran serta pegangan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kewenangannya.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


KOTA BANDUNG,

Dr.H. ELIH SUDIAPERMANA, M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19611114 198703 1 001

Anda mungkin juga menyukai