Penulis Amni zarkasyi rahman(dosen s1 fisip-undip)
Reviewer Rizki yaumus shafar
Tanggal 30 september 2018
Abstrak Bencana di indonesia dalam beberapa tahun
terakhir, telah meningkatkan perhatian dan kekhawatiran, program mitigasi telah diimplimentasikan oleh bpbd banjarnegara sebagai contohnya peringatan dini bencana, rute evakuasi, peltihan dan simulasi bencana, untuk kedepanya mitigasi akan difokuskan pada edukasi publik (sosialisasi)
Pendahuluan Indonesia merupakan negara dengan potensi
bencana yang sangat tinggi, bencana yang terjadi bermacam-macam, mulai bencana alam, non alam, maupun bencana sosial, rngkaian beberapa bencena dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan kerentanan dan kerawanan.
Metodologi Penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif, dengan menggunakan pendekatan Kualitatif dalam menjabarkan mitigasi bencana tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara. Subjek penelitian merupakan individu dan atau kelompok yang diharapkan penulis dapat menceritakan apa yang diketahui tentang sesuatu yang berkaitan dengan fenomena atau kasus yang diteliti. Dalam sebuah penelitian kualitatif subjek penelitian atau narasumber disebut informan. Penelitian ini akan digunakan teknik purposive sampling yaitu peneliti telah menentukan tempat atau informan yang dituju, dalam penelitian ini adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara (BPBD Kabupaten Banjarnegara) dan tokoh-tokoh masyarakat di sekitar lokasi rawan/ terdampak bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara.
Pembahasan Beberapa hal terkait upaya mitigasi structural
maupun non structural masih memiliki beberapa celah yang perlu dilakukan pembenahan. Hal ini dikarenakan rendahnya pemahaman masyarakat sehingga pelru dilakukan mitigasi yang terfokus pada public education yaitu dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang bencana alam, perbaikan lingkungan dan jalan yang berfungsi sebagai jalur evakuasi, gladi evakuasi, pembuatan peta rawan bencana, pemasangan alat sistem peringatan dini yang murah dan sederhana serta relokasi. Sosialisasi yang dilakukan harus dilakukan sebelum upaya mitigasi dilaksanakan dengan maksud sebagai pemberitahuan awal kepada masyarakat setempat, sehingga tidak terjadi kesalahfahaman akibat tidak adanya komunikasi. selanjutnya dilakukan dalam rangka public education yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat serta dapat dilakukan dalam berbagai kesempatan baik dalam forum resmi dengan
Kesimpulan Mitigasi bencana tanah longsor di Kabupaten
Banjarnegara dilakukan secara struktural maupun non struktural. Mitigasi structural dilakukan dengan penyusunan data base daerah potensi bahaya dan pemasangan Early Warning System (EWS). Mitigasi non struktural dilakukan dengan pemberian informasi, sosialisasi serta pelatihan dan simulasi bencana.Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatakan efektifitas mitigasi bencana adalah dengan pembentukan masyarakat tangguh serta desa tangguh bencana.
Keunggulan Dalam jurnal ini dipaparkan dengn jelas tahap
mitigasi bencana baik structural maupun nonstructural, kalimatnya juga mudah dipahami dan jelas.
Saran 1. Perlu diupayakan usaha-usaha meningkatkan
kewaspadaan dalam menghadapi bencana dengan mengusahakan adanya pemasangan suatu sistem peringatan dini yang baik, murah dan mudah (low cost early warning system) pada setiap desa/ dusun.
2. Perlu dilakukan usuha-usaha untuk lebih
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bencana alam melalui pelatihan dan sosialisasi serta dapat juga dengan memberi pelajaraan dan pengetahuan tentang bencana alam yang diperkenalkan dan ditanamkan sejak usia dini atau dimulai dari usia sekolah dasar.
3. Perlunya peningkatan jumlah desa tanggap
bencana sehingga seluruh desa yang berpotensi rawan longsor merupuakan desa tangguh bencana.