Anda di halaman 1dari 3

Judul Kajian mitigasi bencana tanah longsor di

kabupaten banjar negara

Jurnal Jurnal manajemen dan kebijakan publik

Volume & Vol.1,no.1hal 1-14


halaman

Tahun Oktober 2015

Penulis Amni zarkasyi rahman(dosen s1 fisip-undip)

Reviewer Rizki yaumus shafar

Tanggal 30 september 2018

Abstrak Bencana di indonesia dalam beberapa tahun


terakhir, telah meningkatkan perhatian dan
kekhawatiran, program mitigasi telah
diimplimentasikan oleh bpbd banjarnegara sebagai
contohnya peringatan dini bencana, rute evakuasi,
peltihan dan simulasi bencana, untuk kedepanya
mitigasi akan difokuskan pada edukasi publik
(sosialisasi)

Pendahuluan Indonesia merupakan negara dengan potensi


bencana yang sangat tinggi, bencana yang terjadi
bermacam-macam, mulai bencana alam, non alam,
maupun bencana sosial, rngkaian beberapa
bencena dalam beberapa tahun terakhir telah
meningkatkan kesadaran masyarakat akan
kerentanan dan kerawanan.

Metodologi Penelitian ini merupakan jenis penelitian


deskriptif, dengan menggunakan pendekatan
Kualitatif dalam menjabarkan mitigasi bencana
tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara.
Subjek penelitian merupakan individu dan atau
kelompok yang diharapkan penulis dapat
menceritakan apa yang diketahui tentang sesuatu
yang berkaitan dengan fenomena atau kasus yang
diteliti. Dalam sebuah penelitian kualitatif subjek
penelitian atau narasumber disebut informan.
Penelitian ini akan digunakan teknik purposive
sampling yaitu peneliti telah menentukan tempat
atau informan yang dituju, dalam penelitian ini
adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Banjarnegara (BPBD Kabupaten
Banjarnegara) dan tokoh-tokoh masyarakat di
sekitar lokasi rawan/ terdampak bencana
longsor di Kabupaten Banjarnegara.

Pembahasan Beberapa hal terkait upaya mitigasi structural


maupun non structural masih memiliki beberapa
celah yang perlu dilakukan pembenahan. Hal ini
dikarenakan rendahnya pemahaman masyarakat
sehingga pelru dilakukan mitigasi yang terfokus
pada public education yaitu dengan mengadakan
sosialisasi dan pelatihan tentang bencana alam,
perbaikan lingkungan dan jalan yang berfungsi
sebagai jalur evakuasi, gladi evakuasi, pembuatan
peta rawan bencana, pemasangan alat sistem
peringatan dini yang murah dan sederhana serta
relokasi. Sosialisasi yang dilakukan harus
dilakukan sebelum upaya mitigasi dilaksanakan
dengan maksud sebagai pemberitahuan awal
kepada masyarakat setempat, sehingga tidak
terjadi kesalahfahaman akibat tidak adanya
komunikasi. selanjutnya dilakukan dalam rangka
public education yang bertujuan untuk
meningkatkan wawasan dan pemahaman
masyarakat serta dapat dilakukan dalam berbagai
kesempatan baik dalam forum resmi dengan

Kesimpulan Mitigasi bencana tanah longsor di Kabupaten


Banjarnegara dilakukan secara struktural
maupun non struktural. Mitigasi structural
dilakukan dengan penyusunan data base daerah
potensi bahaya dan pemasangan Early Warning
System (EWS). Mitigasi non struktural dilakukan
dengan pemberian informasi, sosialisasi serta
pelatihan dan simulasi bencana.Upaya yang telah
dilakukan untuk meningkatakan efektifitas
mitigasi bencana adalah dengan pembentukan
masyarakat tangguh serta desa tangguh bencana.

Keunggulan Dalam jurnal ini dipaparkan dengn jelas tahap


mitigasi bencana baik structural maupun
nonstructural, kalimatnya juga mudah dipahami
dan jelas.

Saran 1. Perlu diupayakan usaha-usaha meningkatkan


kewaspadaan dalam menghadapi bencana
dengan mengusahakan adanya pemasangan
suatu sistem peringatan dini yang baik, murah
dan mudah (low cost early warning system)
pada setiap desa/ dusun.

2. Perlu dilakukan usuha-usaha untuk lebih


meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang bencana alam melalui pelatihan dan
sosialisasi serta dapat juga dengan memberi
pelajaraan dan pengetahuan tentang
bencana alam yang diperkenalkan dan
ditanamkan sejak usia dini atau dimulai dari
usia sekolah dasar.

3. Perlunya peningkatan jumlah desa tanggap


bencana sehingga seluruh desa yang
berpotensi rawan longsor merupuakan desa
tangguh bencana.

Anda mungkin juga menyukai