Anda di halaman 1dari 2

TAHAP-TAHAP PEMBEBANAN TAHAP-TAHAP PEMBEBANAN

Menurut SNI-03-2847-2002 Psl.20.2 ayat 2): Tahap-tahap pembebanan pada struktur beton prategang:
Perencanaan komponen struktur beton prategang harus didasarkan Dari saat proses pembuatan s/d saat difungsikannya suatu struktur
pada kekuatan DAN (pada) perilaku komponen struktur pada beton prategang mengalami tahapan pembebanan yang berbeda-
beban kerja, untuk semua tahap pembebanan kritis yang mungkin beda, yang mungkin menimbulkan keadaan kritis, sehingga
selama masa layan struktur sejak saat pertama prategang masing-masing tahap perlu ditinjau pada perancangan struktur tsb.
diberikan. Tahap-tahap pembebanan yang penting :
1. Saat transfer (Transfer Stage/Condition, Initial Stage/Cond.):
Bandingkan dengan ketentuan ACI 318-08: yaitu saat pemindahan gaya prategang dari baja prategang
18.2.2 — Design of prestressed members shall be based on kepada beton.
strength and on behavior at service conditions at all stages that will 2. Saat layan (Service Stage/Cond., Final Stage/Cond.):
be critical during the life of the structure from the time prestress is yaitu saat struktur tersebut telah digunakan dan baja prategang
first applied. telah mengalami kehilangan (sebagian) gaya prategangnya.

Keadaan batas (SLS dan ULS) ditinjau untuk masing2 tahap tsb.

TAHAP-TAHAP PEMBEBANAN TAHAP-TAHAP PEMBEBANAN


Lo

Sebelum penarikan tendon: Tahap: Initial Stage Final Stage


Panjang beton = panjang baja ptg = Lo

Dlc
Waktu: t = to t = tx atau te
Dlp
Po
Pada saat dilakukan penarikan tendon:
Baja prategang memanjang = ∆lp Gaya Prategang: Pi Pt atau Pe atau P∞
Beton memendek = ∆lc (besar) (berkurang krn LOP, < Pi)
Transfer Stage (t = 0)
Baja prategang dijangkar/diangker pd beton: Kekuatan Beton: Umur beton pada Kuat desak sudah
Pi Pi Pi Pi Pd baja prategang bekerja gaya tarik Pi
umumnya < 28 hari mencapai fc‘
Pd beton bekerja gaya desak Pi
kuat desak f ‘ci
Final Stage (t = tx) Dlc,C+S Setelah jangka panjang tx:
Beton mengalami susut dan rayapan  balok Beban yg bekerja: gaya prategang Pi gaya prategang Pt
Pt Pt Pt Dlc,C+S+ memendek ∆lc,C+S  Baja ptg ikut memendek
R
berat sendiri balok beban penuh (DL, ADL,
Pt  Gaya prategang yang bekerja pada baja
LL, etc.)
maupun beton berkurang menjadi Pt atau Pe

TAHAP-TAHAP PEMBEBANAN TAHAP-TAHAP PEMBEBANAN


Contoh Kasus: Tahap Beban Luar Kehilangan Gaya Section
Jembatan Beton Prategang Pracetak Segmental Pekerjaan GyPrategang Prategang Properties

Tahap Beban Luar Kehilangan Gaya Section 3. -Berat sendiri Time indepdt. P s/d saat ini: Netto-Section
Pekerjaan GyPrategang Prategang Properties Pengecoran girder + LOP (∆Po) tsb. PO = Pj – ∆Po dan
plat lantai diafragma + Relaksasi – ∆PR,P
1. Berat sendiri Time indepdt. Jacking Force: Lubang (jika perlu + akibat
jembatan -Berat plat Ideal-Section
Perangkaian girder LOP (∆Po): Pj tendon belum Susut & Rayapan)
lantai
segmen dan - Elas. Short. dan digrouting: s/d. saat pe- (utk penam-
-Beban pelaks. pang girder)
penegangan - Friction Pinitial: Netto-Section ngecoran plat
balok girder 4. -Berat sendiri Time indepdt. P s/d saat ini: Netto-Section
- Draw in Pi = Pj – ∆Po
Keadaan girder LOP (∆Po) tsb. Pe = Pj – ∆Po – dan
2. Berat sendiri Time indepdt. P s/d saat ini: Lubang
girder LOP (∆Po) tsb. PL = Pj – ∆Po tendon telah servis -Berat plat + Relaksasi + ∆Pt
Launching lantai, lapis akibat Susut &
balok girder + Relaksasi – ∆PR,L digrouting: Ideal-Section
(jika perlu + akibat
keras dll Rayapan s/d. (untuk penam-
Netto-Section saat final (t =
Susut & Rayapan) -Beban hidup pang kompo-
dan penuh 100.000 jam)
s/d. saat sit)
launching Ideal-Section

1
KONSEP PERANCANGAN STRUKTUR
Prinsip perencanaan kuat batas:
Setiap struktur yang dirancang berdasarkan konsep keadaan batas
(limit state) harus memenuhi syarat-syarat: Kuat Rencana  Kuat Perlu Dimensi Penampang &
Kuat Bahan: f´c, fy

Hitungan Kuat Penampang: dg

1. Keadaan batas layan (Serviceability Limit State, SLS):


Asumsi2 pada Model Bahan
& Mekanik Penampang

1.1 Batas lendutan Kuat Nominal Penampang:


mis.: Mn
1.2 Batas tegangan
1.3 Batas lebar retak
<
Faktor Reduksi Kekuatan φ

1.4 Batas getaran Kuat Perlu, Kuat Rencana Penampang:

2. Keadaan batas kekuatan (Ultimit Limit State, ULS):


2.1 Kuat batas lentur
mis.: Mu = 1,2 MD + 1,6 ML

Faktor Beban
= mis.: Md = 0,8 Mn

Gaya Internal,
2.2 Kuat batas aksial (desak, tarik) mis.: MD, ML, MW, ME
2.3 Kuat batas lentur dengan gaya aksial
Analisis Struktur (elastis linier)
2.4 Kuat batas geser (lentur, torsi, pons)
2.5 Batas patah lelah (fatigue)  pd beban layan! Beban: D, L, W, E, ...

Anda mungkin juga menyukai