Ditha Prasanti
Staf Pengajar Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Jl Raya Jatinangor – Sumedang KM 21 Bandung
dithaprasanti@gmail.com
Naskah diterima: 26 Agustus 2017, direvisi: 14 November 2017 disetujui: 6 Desember 2017
ABSTRAK
Pada era modern ini, setiap individu dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
mengakses berbagai macam informasi yang dibutuhkan secara online. Hal ini
terjadi berkat kecanggihan teknologi yang melahirkan adanya media digital.
Informasi kesehatan selalu dibutuhkan karena menjadi kebutuhan primer bagi
masyarakat. Hal ini tentu tidak terlepas dari beragamnya media informasi
kesehatan yang digunakan oleh setiap kalangan masyarakat. Apalagi di era
modern ini, ada beragam kemudahan akses informasi yang bisa diperoleh oleh
masyarakat urban. Hasil penelitian tentang media informasi kesehatan bagi
masyarakat urban di era digital meliputi hal-hal berikut (1) Proses pencarian
informasi kesehatan melalui media informasi kesehatan yang digunakan
masyarakat urban ialah media televisi, media online/ situs portal website yang
kredibel tentang informasi kesehatan, dan media sosial berupa sharing info dari
Whatsapp Group, LINE Group, dan BBM Group. (2) Adapun hambatan yang
dirasakan oleh masyarakat urban dalam mengakses media informasi tersebut
ialah hambatan psikologis yang berupa rasa khawatir akan informasi kesehatan
tersebut bersifat hoax dan adanya hambatan semantik berupa penggunaan
bahasa ilmiah atau istilah medis yang tidak mudah dimengerti.
ABSTRACT
In the modern era, every individual is required to have the ability to access various
kinds of information needed online. This happens through technological advances
that gave birth to the existence of digital media. Health information is always
needed because it becomes a primary need for the community. This is certainly can
not be separated from the variety of health information media used by every
community. More specifically in the modern world, there are numerous ease of
access to information that can be found by urban community. The study indicates
| 149
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
that: (1) The urban community seeks health-related information via television,
health and medical websites and social media i.e. information sharing from
Whatsapp Group, LINE Group, and BBM Group; (2) The perceived barriers to
accessing information media are psychological barriers, i.e concerns over fake
health news and linguistic barriers, i.e. the use of scientific language or medical
terms that is difficult to understand.
150 |
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
karya teknologi nirkabel sehingga jaringan individu yang diperoleh melalui informasi
komunikasi yang tersedia tersebut bisa kesehatan, tetapi tidak disebutkan mengenai
dimanfaatkan untuk proses penyebaran potret dari media informasi tersebut.
informasi kesehatan bagi masyarakat secara Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh
aktif, mandiri, dan bertanggung jawab Mochamad, Badra, dan Yuli (2012) juga
(Buyung, 2015). berbicara tentang penyebaran informasi
Informasi kesehatan juga akan yang begitu cepat saat ini menjadi tantangan
menjadi hal yang penting ketika individu bagi masyarakat generasi sekarang.
tersebut mengalami kondisi sakit. Adanya Dalam hal ini, jelas ada perbedaan
sifat subjektifitas konsep sakit ini menjadi yang signifikan untuk mempertegas urgensi
peluang bagi masuknya kajian berdasarkan pentingnya penelitian yang dilakukan oleh
perspektif ilmu komunikasi, khususnya jika penulis ini. Ketiga penelitian terdahulu di
menggunakan batasan komunikasi atas hanya membahas tantangan masyarakat
intrapersonal sebagai proses individu dalam menghadapi arus informasi kesehatan;
menggali cara-cara yang di dalamnya proses penyembuhan individu yang
pemaknaan kesehatan yang dinyatakan, diperoleh melalui informasi kesehatan; serta
diinterpretasi dan dipertukarkan. Sebuah kecanggihan teknologi yang membantu
proses investigasi interaksi dan strukturasi penyebaran informasi kesehatan kepada
simbolik dalam diri sendiri dikaitkan dengan masyarakat. Sementara itu, penelitian yang
kesehatan. Berdasarkan konteksnya, self- dilakukan penulis ini membahas tentang
healing merupakan sebuah kajian yang potret beragam jenis media informasi
masuk dalam bidang komunikasi kesehatan. kesehatan khusus bagi kalangan masyarakat
Komunikasi kesehatan mengarah pada urban serta hambatan yang dirasakan dalam
jalannya proses komunikasi dan pesan yang mengakses informasi kesehatan dalam
menyelimuti isu kesehatan (Salisah, 2011). media tersebut. Disinilah letak posisi
Jika dicermati dari fakta tersebut, penelitian penulis yang jelas berbeda dan
penulis semakin tertarik untuk meneliti belum ditemukan dari penelitian
media informasi kesehatan, khususnya bagi sebelumnya.
masyarakat urban, yaitu masyarakat yang Penelitian ini bertujuan untuk
tinggal di daerah perkotaan. Pada era mengetahui potret media informasi
modern ini, setiap individu dituntut untuk kesehatan yang digunakan dalam mencari
memiliki kemampuan dalam mengakses informasi kesehatan bagi masyarakat urban
berbagai macam informasi yang dibutuhkan di era digital, serta hambatan yang dirasakan
secara online. Hal ini terjadi berkat dalam mengakses media informasi
kecanggihan teknologi yang melahirkan kesehatan bagi masyarakat urban di era
adanya media digital. digital.
Jika diamati dari berbagai penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari
terdahulu yang relevan dengan penelitian konsep komunikasi kesehatan. Penulis
penulis ini, ada perbedaan yang signifikan sangat tertarik pada fokus kajian komunikasi
menguatkan pentingnya penelitian yang kesehatan, karena sebagai kebutuhan
dilakukan penulis ini. Penelitian sebelumnya primer, penulis ingin mengetahui berbagai
yang dilakukan oleh Buyung (2015) hal yang berhubungan dengan konsep
membahas kecanggihan teknologi yang terapeutik dan komunikasi kesehatan. Oleh
dimanfaatkan untuk proses penyebaran karena itu, pada penelitian kali ini, penulis
informasi kesehatan bagi masyarakat secara mengangkat masalah komunikasi kesehatan,
aktif, mandiri, dan bertanggung jawab. yang berjudul “Potret Media Informasi
Penelitian yang dilakukan oleh Salisah (2015) Kesehatan bagi Masyarakat Urban di Era
mengarah kepada proses penyembuhan Digital”.
| 151
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
152 |
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
dilakukan Sri, Salma, dan Pulungan (2007) terkait penyebaran informasi gaya hidup
menyatakan bahwa ilmu kesehatan modern sehat. Hasil penelitiannya menunjukkan
semakin mengutamakan isu pencegahan. bahwa Food Combining sebagai inovasi di
Sosialisasi isu tersebut semakin menemukan bidang kesehatan memiliki wujud sebagai
bentuk serta cara-cara efektif. Salah satunya, gagasan yang harus disebarkan kepada
penyebaran informasi kesehatan melalui masyarakat. Penyebaran informasi ini dapat
media massa cetak. Sebagai alat pendidikan dipusatkan pada tiga aspek, yaitu
non formal, media massa memiliki potensi karakteristik inovasi, saluran/ media
mengubah perilaku pihak-pihak yang informasi, dan rentang waktu adopsi.
berhubungan dengannya. Salah satu pihak Penyebaran informasi tentang Food
yang paling dominan adalah pembaca. Combining yang dilakukan melalui seminar,
Dengan demikian, melalui sifatnya sebagai dalam bentuk komunikasi kelompok, lalu
alat pendidikan, media massa cetak mampu dimuat dalam artikel di media cetak berupa
mengubah pola pikir dan pola tindakan majalah, surat kabar, merupakan bentuk
pembaca (Sri, Salma, & Pulungan, 2007). komunikasi massa (Ratnasari, 2008).
Hasil studi penelitian yang dilakukan Penelitian tersebut juga memperlihatkan
Dadan Mulyana (2002) menunjukkan adanya peran dari media sebagai saluran
penggunaan media televisi sebagai media penyebaran informasi kesehatan.
penyebaran informasi kesehatan. Menurut Penggunaan media informasi yang
Dadan Mulyana (2002), dewasa ini informasi lain juga disampaikan Yustisa, Aryana, dan
kesehatan sering ditayangkan melalui Suyasa (2014). Dalam penelitiannya
televisi, baik televisi milik pemerintah dinyatakan bahwa penggunaan leaflet,
maupun swasta. Penayangan informasi yang poster, film, dan power point adalah contoh
berkaitan dengan materi kesehatan media yang lazim digunakan dan diharapkan
disampaikan baik secara tidak langsung dapat menarik minat anak-anak usia sekolah
terselip dalam isi berita, sinetron, dan dialog, dasar sehingga mampu menumbuhkan
atau secara langsung melalui iklan. Hasil perilaku hidup sehat (Yustisa, Aryana, &
penelitian Dadan Mulyana (2002) ini Suyasa, 2014).
menunjukkan bahwa penayangan informasi Penelitian yang lain tentang peran
kesehatan melalui televisi berpengaruh media informasi dalam pelayanan kesehatan
terhadap sikap ibu-ibu rumah tangga juga dilakukan oleh Norhana, Arifin, dan
mengenai hidup sehat dan keluarga Yulidasari (2016). Penelitian itu menyatakan
Andriani dan Arum (2016) melakukan bahwa faktor yang mendasari ibu dalam
penelitian yang serupa tentang remaja dalam pemilihan penolong persalinan baik oleh
mengakses media untuk informasi tenaga kesehatan maupun non tenaga
kesehatan. Hasil penelitiannya juga kesehatan antara lain dipengaruhi oleh
menunjukkan bahwa media massa baik cetak faktor sosial ekonomi, pendidikan,
maupun elektronik mempunyai peranan pengetahuan, pekerjaan, pendapatan,
yang cukup berarti untuk memberikan dukungan keluarga, keterjangkauan
informasi tentang pengetahuan kesehatan terhadap pelayanan kesehatan, serta sosial
reproduksi khususnya bagi para remaja. budaya. Seorang ibu menjadi lebih mudah
Sebagai sebuah sarana teknis, media massa mengakses pelayanan kesehatan dari bidan.
memungkinkan terlaksananya sebuah proses Seorang ibu pun telah mendapat
komunikasi baik itu informasi, pesan maupun pengetahuan yang cukup tentang persalinan
pengetahuan kepada tujuan sasarannya yang aman pada tenaga kesehatan baik dari
(Andriani & Arum, 2016). media informasi maupun dari bidan itu
Ratnasari (2008) juga melakukan sendiri serta dari keluarga (Norhana, Arifin,
penelitian di bidang komunikasi kesehatan & Yulidasari, 2016).
| 153
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
154 |
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
| 155
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
156 |
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
| 157
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
158 |
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
| 159
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
160 |
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
| 161
IPTEK-KOM, Vol. 19 No. 2, Desember 2017: 149-162 ISSN 2527 - 4902
162 |