Anda di halaman 1dari 1

1. Seorang supervisi di PT. PROPERTINDO yang bernama Adam menerima gaji 10.000.000 per bulan.

Adam sudah bekeja dari 2012-2017. Pada awal april 2017 Adam sudah resmi naik jabatan sebagai
manajer keuangan dengan gaji 20.000.000/bln. Adam sudah menikah dan dikaruniai 3 orang anak dan
ibunya tinggal di rumah Adam. Perusahaan membayarkan asuransi kesehatan BPJS dan iuran
pensiunan sebesar masing masing 2% dari Gaji. Adam juga dibayarkan premium Jaminan kecelakaan
kerja 1% dan jaminan kematian 0,3% dri gaji. Adam membayar sendiri iuran pensiunan dan jaminan
hari tua masing masing 2% dan 3%. Pada bulan mei Adam mendapat overtime sebanyak 3.000.000
dan di bulan juni Adam mendapat THR sebanyak 10.000.000, ia tidak memiliki NPWP. Hitunglah PPh
21 Adam di bulan Juli!
2. Tommy mulai bekerja sejak 1 Januari 2015 sebagai direktur di perusahaan farmasi, ia memiliki NPWP
dengan status menikah, memiliki seorang anak lakilaki usia 6 tahun, dan seorang ibu yang tidak
memiliki tanggungan apapun. Ia memperoleh gaji sebulan Rp 60.000.000,- menerima tunjangan
jabatan dari perusahaannya tiap bulan Rp 600.000,- dan premi asuransi yang dibayarkan perusahaan
Rp 200.000,- tiap bulan. Selain itu Tommy juga membayar iuran pensiun tiap bulannya sebesar Rp
250.000,- dan premi asuransi yang dibayarnya sendiri Rp 250.000,- tiap bulannya. Pada Juni 2016, ia
menerima kenaikan gaji pokok, menjadi Rp 70.000.000,- sebulan dan berlaku surut sejak 1 Januari
2016. Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut, Tommy menerima rapel sebesar Rp
50.000.000,- (kekurangan gaji untuk masa Januari – mei 2016). Hitunglah PPh 21 atas Tommy untuk
tahun 2016!
3. Sudiro merupakan pegawai tetap di PT Mahakam Utama di Jakarta sejak Mei 2013 dengan status
menikah disertai 3 orang anak. Menerima gaji bulanan sebesar Rp45.000.000,00 dan diberikan
tunjangan pajak sebesar Rp150.000,00. Sejak 1 Juli 2016 dirinya dipindahtugaskan ke kantor cabang
di Bandung. PT Mahakam Utama mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan, premi Jaminan
Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-
masing setiap bulan sebesar 1,00% dan 0,30% dari gaji. PT Mahakam Utama membayar iuran Jaminan
Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Sudiro membayar Jaminan Hari Tua sebesar
2,00% dari gaji. Pada Bulan Juli Sudiro memperoleh bonus Rp 8.000.000,00. Dirinya telah memiliki
NPWP sejak tahun 2013. Hitunglah PPh 21 pada bulan Juli 2016!
4. Christoper Philip warga Negara Selandia Baru, menikah dan memiliki 2 orang anak dengan istri dan
satu anaknya tinggal di Selandia Baru dan satu anaknya lagi tinggal dengannya, ia mulai bekerja di
Indonesia 1 Maret 2017. la bekerja di Indonesia s.d. Agustus 2017. Ia menerima gaji per bulan
Rp20.000.000,00. Christoper memiliki NPWP pada bulan Maret 2017. Hitunglah PPh 21 Christoper
di bulan Juli!
5. Mike (K/3) mulai bekerja Mei 2016 dan berhenti bekerja sejak Juni 2017 dan meninggalkan Indonesia
ke negara asalnya (kehilangan kewajiban pajak subjektif). Selama tahun 2009 menerima gaji perbulan
sebesar Rp. 15.000.000 dan pada bulan April 2017 menerima bonus sebesar Rp. 20.000.000. Hitunglah
PPh 21 Mike di bulan Juli!

Anda mungkin juga menyukai