PENDAHULUAN
Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 3 komponen penting, yaitu struktur, arsitek dan system
utilitas di gedung. Ketiganya satu sama lain saling terkait. Jika struktur mengedepankan
kekuatan, arsitek lebih menekankan pada keindahan, maka utilitas lebih mengedepankan pada
fungsi. Sekuat apapun bangunan atau seindah apapun bangunan, jika tidak ditunjang dengan
suatu system utilitas yang handal, maka bangunan tersebut tidak ada fungsinya.
Jadi sangat jelas antara ketiga komponen dalam suatu gedung yang saling terkait satusama
lain. Dengan demikian sistem utilitas termasuk salah satu komponen yang sangat penting.
Jadi intinya suatu bangunan yang telah dirancang oleh para arsitek akhirnya harus dipakai,
dihuni dan dinikmati. Untuk itu bangunan harus dilengkapi dengan prasarana yang sesuai
dengan kebutuhan sesuai dengan peruntukannya sendiri.
LATAR BELAKANG
Setiap rumah sakit memiliki system pendukung (utility) yang berbeda tergantung dari misi,
kebutuhan pasien dan sumber dana yang ada salah satu system pendukungnya air bersih, yang
digunakan untuk opersional sehari-hari. System pendukung ini (air bersih) selain didapatkan
dari sumber utama juga diperlukan beberapa sumber alternative yang apabila sewaktu-waktu
diperlukan dapat secara cepat memenuhi kebutuhan operasional rumah sakit.
Di kota Lebak terseedia sumber air bersih alternative cukup banyak, baik air bersih untuk
keperluan minum berupa kemasan (gelas atau galon) ataupun tangki ataupun keperluan pasien
untuk mandi dan sebagainya
Rumah sakit mempunyai kerjasama dengan beberapa vendor penyedia air bersih/minum
untuk memastikan kecepatan pelayanan memerlukan ujicoba seberapa cepat vendor tersebut
datang ke rumah sakit untuk mensuplay air bersih/minum.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Kebutuhan air bersih/minum siap 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu
2. Tujuan Khusus
a. Uji coba air bersih/minum alternative
b. Mengetahui kecepatan pelayanan penyedia air bersih/minum alternative
HASIL UJI COBA AIR ALTERNATIF AIR BERSIH/MINUM
Evaluasi
1. Uji coba air bersih/minum alternative cukup lancar, waktu diperlukan untuk sampai ke
Rumah Sakit Misi Lebak
2. Kapasitas tandon air bersih sepenuhnya
3. Kapasitas sumber air bersih alternative
4. Penyedia sumber air bersih/minum alternative dapat dilakukan kerjasama lebih
Tindak lanjut
1. Melaporkan kepada kepala Rumah Sakit Misi Lebak
2. Melakukan koordinasi dengan unit terkait mengenai tindak lanjut:
a. Untuk mencegah keracunan air diperlukan pemeriksaan mikrobiologi dari sumber air
minum alternative tersebut
b. Bila dipergunakan untuk kebutuhan pasien, sebaiknya menggunakan sumber air minum
alternative kemasan karena galon dilakukan uji mikrobiologi sebelumnya
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
NO. / /XII/SK-DIR/
TENTANG
KEBIJAKAN PEMANTAUAN AIR BERSIH
DI RUMAH SAKIT MISI LEBAK