Asuhan Kebidanan Ket
Asuhan Kebidanan Ket
1. Identitas ibu/suami
Alamat : Antang
Umur : 32 tahun
Suku : Makassar
Agama : Islam
Pendidikan : STM
Alamat : Antang
2. Data biologis atau fisiologis
a. Keluhan utama
Ibu mengatakan keluhan dirasakan sejak usia kehamilan ± 7 minggu. Pada waktu itu ibu
dianjurkan untuk istrahat yang cukup dan agar mengonsusmsi makanan dengan gizi seimbang
oleh dokter di Puskesmas Antang. Untuk mengurangi perdarahan, ibu diberi obat Asam
Traneksamat. Awalnya keluhan yang dirasakan mulai berkurang. Dan pada akhirnya pada
tanggal 26 September 2014 sekitar pukul 05.00 WITA, keluhan kembali dirasakan yaitu
keluar darah sedikit-sedikit dan jaringan dari jalan lahir. Karena perdarahan tidak kunjung
berhenti dan keluarga mulai panik, akhirnya pada pukul 07.15 WITA, ibu dibawa ke RSUD
Labuang Baji Makassar. Dan pada saat dilakukan pengkajian pukul 08.30 WITA, tampak
keluar darah sedikit dan jaringan dari jalan lahir. Keluhan lain yang menyertai yaitu nyeri
perut bagian bawah. Keluarnya darah dan nyeri yang dirasakan bertambah saat ibu banyak
bergerak. Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan sangat mengganggu aktivitas ibu.
b. Ibu mengatakan saluran tubanya bermasalah dan sudah dilakukan tubektomi bagian kanan.
d. Ada riwayat opname dan tidak pernah mengalami penyakit jantung, hipertensi kronis,
a. Riwayat haid
1) Menarche : 13 tahun
b. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan baru menikah 1 kali pada umur 27 tahun dan suami umur 30 tahun dengan
Ibu tidak pernah memakai alat kontrasepsi apapun sebab ingin segera memiliki keturunan.
a. GII P0 AI
c. Ibu mengatakan jenis kelamin yang diharapakan laki-laki atau perempuan itu sama saja.
rumah sakit.
a. Kebutuhan nutrisi
1) Sebelum hamil
2) Selama hamil
1) Sebelum hamil
b) Warna : kuning
c) Bau : amoniak
e) Konsistensi : lembek
2) Selama hamil
b) Warna : kuning
c) Bau : amoniak
c. Pola aktivitas
1) Sebelum hamil
Ibu melakukan pekerjaan ibu rumah tangga seperti memasak, menyapu, mencuci pakaian,
2) Selama hamil
Ibu melakukan pekerjaan ibu rumah tangga seperti memasak, menyapu, mencuci pakaian,
dan mencuci piring sendiri, dan kadang-kadang dibantu oleh suami jika telah pulang dari
bekerja.
d. Kebutuhan istrahat/tidur
1) Sebelum hamil
b) Ibu tidak pernah tidur siang karena mengurus urusan rumah tangga.
2) Selama hamil
1) Sebelum hamil
2) Selama hamil
8. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
2) Kesadaran : composmentis
4) BB sebelum hamil : 54 kg
5) BB sekarang : 55 kg
6) LILA : 23 cm
7) Tanda-tanda vital
b) Nadi : 80 x/menit
d) Pernafasan : 20 x/menit
a) Inspeksi
b) Palpasi
a) Inspeksi
b) Palpasi
3) Hidung
a) Inspeksi
4) Telinga
a) Inspeksi
b) Palpasi
5) Mulut
Inspeksi :
a) Bibir tampak pucat.
6) Leher
a) Inspeksi
b) Palpasi
a) Inspeksi
b) Palpasi
(1) Tidak teraba adanya massa atau benjolan pada dada dan axilla.
d) Auskultasi
8) Pemeriksaan obstetri
a) Abdomen
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
b) Vulva/vagina
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
9) Ekstremitas
a) Ekstremitas atas
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
b) Ekstremitas bawah
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
c. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
a) Hb : 13,4 gr%
b) Leukocyte : 9800/ul
c) Trombosit : 255.000/ul
kehamilan ektopik terganggu dan masalah nyeri pada perut bagian bawah disertai kecemasan.
1. GII P0 AI
a. Data subjektif
b. Data objektif
Pada kehamilan uterus tumbuh secara teratur, kecuali jika ada gangguan pada kehamilan
tersebut. Pada kehamilan 12 samapi 15 minggu fundus uteri telah dapat diraba dari luar atau
diatas sympisis. Pada umur kehamilan 16 minggu uterus kira-kira sebesar kepala bayi atau
tinju orang dewasa. Pada perut tampak garis memanjang yang warnanya agak coklat
a. Data subjektif
c. Data objektif
Dari HPHT tanggal 30 Juli 2014 sampai tanggal pengkajian 26 September 2014, jika dihitung
dengan menggunakan rumus Naegle, maka umur kehamilan sekarang adalah 8 minggu 3 hari.
a. Data subjektif
1) Ibu mengatakan mengeluarkan flek-flek darah dan jaringan dari jalan lahir dan perut bagian
b. Data objektif
3) Pada pemeriksaan Ultrasonografi (USG) terlihat kantong kehamilan di luar uterus dan
4) Tanda-tanda vital :
a) TD : 110/70 mmHg
b) Nadi : 80 x/menit
c) Suhu : 36,7ºC
d) Respirasi : 20 x/menit
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang tempat implantasi atau nidasi/melekatnya buah
kehamilan di luar tempat yang normal, yakni di luar rongga rahim. Sedangkan yang disebut
sebagai kehamilan ektopik terganggu adalah suatu kehamilan ektopik yang mengalami
abortus ruptur pada dinding tuba. Adanya pengeluaran darah pervaginam, nyeri perut bagian
bawah, dan nyeri tekan pada uterus pada saat VT serta portio teraba lunak, menunjukan
bahwa telah terjadi ruptur tuba yang diakibatkan oleh pertumbuhan janin yang tidak dapat
a. Data subjektif
1) Ibu mengatakan mengeluarkan flek-flek darah dan jaringan dari jalan lahir dan perut bagian
b. Data objektif
Terjadinya perdarahan akibat ruptur tuba mengakibatkan darah dan stolsel yang berasal dari
tuba fallopi merembes di dalam rongga uterus. Sehingga uterus berkontraksi untuk
mengeluarkan darah dan stolsel itu dan terjadilah perdarahan pervaginam. Nyeri juga dapat
disebabkan oleh adanya rangsangan terhadap nociceptor pain atau saraf sensorik nyeri yang
5. Kecemasan
a. Data subjektif
b. Data objektif
4) Tanda-tanda vital :
a) TD : 110/70 mmHg
b) Nadi : 80 x/menit
c) Suhu : 36,7ºC
d) Respirasi : 20 x/menit
Ibu pernah mengalami abortus pada kehamilan pertamanya dan hampir dipastikan akan
kembali mengalami kegagalan pada kehamilan keduanya. Keadaan yang dirasakan ibu
pada adrenergik pada bagian sel-sel efektor sehingga meningkatkan hormon-hormon korteks
1. Data subjektif
a. Ibu mengatakan mengeluarkan flek-flek darah dan jaringan dari jalan lahir.
2. Data objektif
d. Konjungtiva anemis.
e. Tanda-tanda vital :
1) TD : 110/70 mmHg
2) Nadi : 80 x/menit
3) Suhu : 36,7ºC
4) Respirasi : 20 x/menit
Perdarahan yang terus menerus atau intermiten akan menyebabkan ibu banyak kehilangan
darah. Sehingga jika tidak ada penanganan yang cepat dan tepat, maka tubuh akan kehilangan
plasma dan sel-sel darah dalam jumlah yang besar. Dan hal itu dapat mengakibatkan syok
hipovolemik yang dapat mengancam nyawa atau menyebabkan kematian. Kematian dapat
terjadi karena kurangnya suplay darah atau oksigen (O2) pada seluruh sel dalam tubuh
3. Hasil pemeriksaan Ultrasonografi (USG) terlihat kantong kehamilan di luar uterus dengan
yaituSalpingektomi.
1. Tujuan
2. Kriteria
b. Tidak ada tanda-tanda syok seperti nadi lemah dan cepat, akral dingin, dan CRT > 2 detik.
mmHg.
4) Pernapasan : 16 - 24 x/menit.
3. Rencana tindakan
dapat menjadi penyebab utama terjadinya syok hipovolemik. Sehingga dengan observasi yang
berhubungan dengan keadaan umum ibu. Tiap perubahan pada tanda-tanda vital merupakan
tanda adanya perubahan atau penurunan kondisi pada ibu. Peningkatan suhu tubuh
menunjukan adanya reaksi infeksi. Nadi yang lemah dan cepat, pernapasan yang cepat dan
dangkal atau tekanan darah yang menurun dapat menjadi tanda adanya syok hipovolemik.
dan gejala seperti konjungtiva anemis, sklera ikterus, mata cekung ke dalam, bibir pucat,
akral dingin, dan Caphilery Revile Time (CRT) lebih dari 2 detik. Penilaian yang cepat dan
tepat dapat memberikan kesempatan pada kita untuk melakukan tindakan pencegahan dengan
maksimal.
dan penyebaran nyeri adalah informasi awal untuk menentukan tingkat nyeri yang dirasakan
ibu.
Rasional : Tekhnik relaksasi dan atau nafas dalam adalah cara yang
efektif untuk mengendalikan nyeri sehingga ibu dapat mengontrol nyeri yang dirasakan
secara mandiri.
f. Ciptakan lingkungan dengan suasana tenang dan berikan dukungan emosional kepada ibu.
ibu untuk merenung dan berfikir sehingga mampu beradaptasi dengan stressor yang ada dan
bahwa ia mengalami kehamilan ektopik terganggu dan kehamilannya harus segera diakhiri.
pembedahan yang akan dilakukan. Jika dilakukan Salpingektomi, maka peluang untuk
terjadinya kehamilan sangat sedikit. Atau bahkan tidak akan terjadi lagi fertilisasi karena
tempat tidur dapat mengurangi kontraksi uterus sehingga perdarahan dapat sedikit
diminimalisir.
j. Anjurkan pada ibu dan suami untuk mengungkapkan perasaan khawatir, kehilangan, dan
yang dirasakan, maka semua tekanan emosional dapat tercurahkan seketika. Dan dengan
demikian ibu dan suami dapat menerima segala apa yang terjadi terhadap kondisi
kehamilannya.
pervaginam.
l. Penatalaksanaan terapi dokter spesialis obstetri dan ginekologi seperti pemberian obat
dirasakan dengan cara memblok saraf penghantar nyeri sehingga tidak sampai padakorteks
infeksi pre operasi maupun post operasi. Anti perdarahan seperti asam traneksamat diberikan
maupun radiologi yang disampaikan dengan baik dalam suasana tenang dapat memberikan
kesempatan pada ibu untuk beradaptasi terhadap stressor yang ada sehingga ibu dapat
intermiten.
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,7ºC
P : 20 x/menit
Hasil : Tidak ada tanda-tanda awal syok hipovolemik seperti nadi cepat
Hasil : Nyeri tekan pada uterus saat perabaan dan ibu mengatakan nyeri
Hasil : Ibu mau melakukan tekhnik relaksasi dan nafas dalam yang
diajarkan.
6. Menciptakan lingkungan dengan suasana rilaks serta tenang dan berikan dukungan emosional
kepada ibu.
Hasil : Kondisi ruangan atau lingkungan tampak tenang dan ibu mulai
kelihatan rilaks karena selalu didampingi oleh suami dan keluarga.
Hasil : Ibu mengerti dan siap dengan segala risiko yang dipilih.
Hasil : Ibu mau mengikuti dan tampak berbaring di atas tempat tidur
10. Menganjurkan pada ibu dan suami untuk mengungkapkan perasaan khawatir, kehilangan,
Hasil : Ibu tampak bersedih dan meneteskan air mata saat bercerita
tentang kehamilan pertamanya yang keguguran. Dan ingin sekali memiliki anak dari
tetes/menit.
12. Penatalaksanaan terapi dokter spesialis obstetri dan ginekologi seperti pemberian
c. Hasil pemeriksaan Ultrasonografi (USG) terlihat kantong kehamilan di luar uterus dengan
a. Tidak ada tanda-tanda syok hipovolemik seperti bibir pucat, nadi lemah dan cepat, akral
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,7ºC
P : 20 x/menit
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN HARI I
TGL 26 SEPTEMBER 2014
A. Data Subjektif
1. Identitas ibu/suami
Alamat : Antang
7. Ibu mengatakan mengeluarkan flek-flek darah dan jaringan dari jalan lahir dan perut bagian
15. Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan oleh ibu dan suami.
B. Data Objektif
10. Pada pemeriksaan Ultrasonografi (USG) terlihat kantong kehamilan di luar uterus dan
a. TD : 110/70 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Suhu : 36,7ºC
d. Respirasi : 20 x/menit
C. Assesment
GII P0 AI umur 29 tahun gestasi 8 minggu 3 hari dengan kehamilan ektopik terganggu dan
masalah nyeri pada perut bagian bawah disertai kecemasan dan potensial terjadi syok
hipovolemik
D. Planning
1. Mengobservasi perdarahan pervaginam setiap 8 jam. Dan tampak ada pengeluaran flek-flek
2. Mengobservasi keadaan ibu dan vital sign setiap 8 jam. Ditemukan hasil : keadaan umum
3. Mengkaji adanya tanda-tanda syok hipovolemik. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda syok
hipovolemik seperti nadi cepat dan lemah, akral dingin, dan CRT > 2 detik.
4. Mencatat karakteristik nyeri. Nyeri tekan pada uterus saat perabaan dan ibu mengatakan
5. Mengajarkan tekhnik relaksasi dan atau nafas dalam. Ibu mau melakukan tekhnik relaksasi
6. Menciptakan lingkungan dengan suasana rilaks serta tenang dan berikan dukungan
emosional kepada ibu. Kondisi ruangan atau lingkungan tampak tenang dan ibu mulai
9. Menganjurkan pada ibu untuk bed rest total. Ibu mau mengikuti dan tampak berbaring di
10. Menganjurkan pada ibu dan suami untuk mengungkapkan perasaan khawatir, kehilangan,
dan kesedihan yang dirasakan. Ibu tampak bersedih dan meneteskan air mata saat bercerita
tentang kehamilan pertamanya yang keguguran. Dan ingin sekali memiliki anak dari
11. Penatalaksanaan pemberian terapi cairan intravena. Tampak terpasang infus dengan cairan
12. Penatalaksanaan terapi dokter spesialis obstetri dan ginekologi seperti pemberian obat
analgetik, antibiotik, dan anti perdarahan. Cefotaxime 1 gr IV, Ranitidin 50 mg (2 ml) IV,
13. Menginformasikan pada ibu tentang hasil pemeriksaannya. Ibu mengerti penjelasan yang
diberikan dan bersedia bekerja sama terhadap tindakan yang akan diberikan.
2. Ibu mengatakan mengeluarkan flek-flek darah dan jaringan dari jalan lahir dan perut bagian
9. Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi dengan kehamilannya saat ini.
10. Ibu mengerti tentang kondisinya bahwa ia mengalami kehamilan ektopik terganggu dan
11. Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan oleh ibu dan suami.
B. Data Objektif
5. Pada pemeriksaan Ultrasonografi (USG) terlihat kantong kehamilan di luar uterus dan
a. TD : 110/80 mmHg
b. Nadi : 82 x/menit
c. Suhu : 36ºC
d. Respirasi : 22 x/menit
C. Assesment
Kehamilan ektopik terganggu dan masalah nyeri pada perut bagian bawah disertai kecemasan
D. Planning
1. Mengobservasi perdarahan pervaginam setiap 8 jam. Dan tampak ada pengeluaran flek-flek
2. Mengobservasi keadaan ibu dan vital sign setiap 8 jam. Ditemukan hasil : keadaan umum
3. Mengkaji adanya tanda-tanda syok hipovolemik. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda syok
hipovolemik seperti nadi cepat dan lemah, akral dingin, dan CRT > 2 detik.
4. Mencatat karakteristik nyeri. Nyeri tekan pada uterus saat perabaan dan ibu mengatakan
5. Mengajarkan tekhnik relaksasi dan atau nafas dalam. Ibu mau melakukan tekhnik relaksasi
6. Menciptakan lingkungan dengan suasana rilaks serta tenang dan berikan dukungan
emosional kepada ibu. Kondisi ruangan atau lingkungan tampak tenang dan ibu mulai
9. Menganjurkan pada ibu untuk bed rest total. Ibu mau mengikuti dan tampak berbaring di
10. Menganjurkan pada ibu dan suami untuk mengungkapkan perasaan khawatir, kehilangan,
dan kesedihan yang dirasakan. Ibu tampak bersedih dan meneteskan air mata saat bercerita
tentang kehamilan pertamanya yang keguguran. Dan ingin sekali memiliki anak dari
11. Penatalaksanaan pemberian terapi cairan intravena. Tampak terpasang infus dengan cairan
12. Penatalaksanaan terapi dokter spesialis obstetri dan ginekologi seperti pemberian obat
analgetik, antibiotik, dan anti perdarahan. Cefotaxime 1 gr IV, Ranitidin 50 mg (2 ml) IV,
13. Menginformasikan pada ibu tentang hasil pemeriksaannya. Ibu mengerti penjelasan yang
diberikan dan bersedia bekerja sama terhadap tindakan yang akan diberikan.
14. Operasi akan dilaksanakan tanggal 27 September 2014 jam 11.50 WITA dengan
indikasi Ruptur Tuba Pors Ampularis, nama atau jenis operasi : Salpingektomi, jenis anastesi