Anda di halaman 1dari 1

Denesya Natalia Paris (03211750010008)

Ayu Lintang Suminar (03211750010009)


Ari Sofiansyah (03211750010010)

KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) STUDI KASUS BANDARA

Salah satu kasus kecelakaan kerja yang terjadi dibandara adalah tabrakan pesawat.
Berdasarkan data dari Kementrian Perhubungan Republik Indonesia diketahui bahwa lebih
dari setengah (55%) jumlah kecelakaan penerbangan disebabkan kesalahan kru penerbangan.
Penyebab utama lainnya yang cukup besar adalah faktor pesawat (17%) dan kondisi cuaca
(13%). Salah satu faktor kelalaian manusia yang terjadi adalah kesalahan Air Traffic
Controller (ATC) maupun pelaksanaan program perawatan pesawat. Faktor lain seperti faktor
pesawat dan cuaca juga merupakan penyebab kecelakaan pesawat meningkat. Tuntutan
operasi yang tinggi menyebabkan penerbangan tetap dilakukan pada kondisi yang lebih
ekstrim dibanding tahun-tahun sebelumnya, misalnya kondisi cuaca yang lebih buruk namun
tetap pada batas toleransi keselamatan penerbangan.
Kesadaran akan pentingnya program perawatan pesawat menyebabkan faktor pesawat
menurun cukup signifikan sebagai faktor penyebab utama kecelakaan penerbangan. Peralatan
mutakhir tidak selalu menjamin keselamatan penerbangan. Pilot yang handal dan mampu
menguasai keadaan dalam situasi darurat juga jadi faktor penting dalam penerbangan. Untuk
itu diperlukan adanya pelatihan dan tes sesuai SOP. Pelatihan yang memadai akan
mempengaruhi kemampuan petugas ataupun pilot. Faktor lain seperti menurunnya kondisi
fisik pilot juga sangat mempengaruhi terjadinya tabrakan pesawat sehingga perlu mengatur
shift atau jadwal terbang bagi pilot sesuai ketentuan yang berlaku agar tidak mengalami
kelelahan.
Tabrakan pesawat merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Jumlah kecelakaan fatal
menurun dari tahun ke tahun namun resiko yang ditimbulkan semakin besar. Kerugian
material yang ditimbulkan lebih besar saat melibatkan pesawat-pesawat berukuran besar.
Selain itu kerugian dalam hal korban jiwa baik trauma, luka-luka, dan meninggal dunia
menjadi lebih besar. Dampak lain yang ditimbulkan yaitu terganggunya jadwal penerbangan
yang mengakibatkan komplain dari maskapai dan penumpang. Bahkan apabila pesawat jatuh
di daerah pemukiman penduduk, hal itu dapat merusak daerah sekitar. Upaya mitigasi yang
dapat dilakukan adalah mereka harus mendapat kompensasi atau biaya ganti rugi dan
pemberian sanksi tegas bagi pilot apabila terjadi kelalaian. Nama baik dari maskapai
penerbangan juga dipertaruhkan. Hal ini mempengaruhi keinginan masyarakat untuk
menggunakan maskapai tersebut. Oleh karena itu, audit berkala harus selalu dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai