Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN ARTHRITIS RHEUMATOID

No. Dokumen : SOP- /PKM-BA/C/01/2018


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 29 JANUARI 2018
Halaman : 1/4
UPT. Puskesmas FITRIATI
Batu Aji NIP. 19620317 198403 2 001
Arthritis Rheumatoid adalah Penyakita utoimun yang
ditandai dengan terdapatnya sinovitisero sifsimetrik yang
1. Pengertian
walaupun terutama mengenai jaringan Persendian,
seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya.
Sebagai acuan untuk penatalaksanaan Arthritis
2. Tujuan
Rheumatoid.
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Batu Aji,

3. Kebijakan tentang Pelayanan Klinis.Nomor :SK-038/PKM-BA/C/01/


2018
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 tentang Panduan

4. Referensi Praktek Klinis Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan


Primer tahun 2014.
1. Alat :
a) Termometer
b) Tensimeter
c) Stetoskop
5. Alat dan d) Alat tulis
bahan e) Senter
2. Bahan :
a) Masker
b) Handscoen

6. Prosedur 1. Petugas melakukan Anamnesa :


Pasien mengeluh lelah (malaise), anoreksia, seluruh
tubuh terasa lemah yang berlangsung berminggu-
minggu atau berbulan-bulan.
Gejala spesifik pada beberapa sendi (poliartrikular)
secarasimetris, terutama sendi PIP (proximal
interphalangeal), sendi MCP (Metacarpophalangeal),
pergelangan tangan, lutut, dan kaki.
Gejala sinovitis pada sendi yang terkena: bengkak,
nyeri yang diperburuk dengan gerakan sehingga
gerakan menjadi terbatas, kekakuan pada pagi hari>
2

1 jam.
Gejala ekstraartikular: mata (episkleritis), saluran
nafas atas (nyeri tenggorok, nyeri menelan atau
disfonia yang terasa lebih berat pada pagi hari),
kardiovaskular (nyeri dada pada perikarditis),
hematologi (anemia).
2. Petugas melakukan pemeriksaanVital sign.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik :
a. Manifestasi artikular:
Pada lebih dari 3 sendi (poliartritis) terutama di
sendi tangan, simetris, immobilisasi sendi,
pemendekan otot seperti pada vertebra servikalis,
gambaran deformitas sendi tangan (swan neck,
boutonniere).
b. Manifestasi ekstraartikular:
 Kulit: terdapat nodul rheumatoid pada daerah
yang banyak menerima penekanan, vaskulitis.
 Soft tissue rheumatism, seperti carpal tunnel
syndrome atau frozen shoulder.
 Mata dapat ditemukan kerato
-konjungtivitissicca yang merupakan
manifestasi sindromSjorgen,
episkleritis/skleritis. Konjungtiva tampak
anemia akibat penyakit kronik.
 Respiratorik dapat ditemukan adanya radang
sendi krikoaritenoid, pneumonitis interstitial,
efusi pleura, atau fibrosis paruluas.
 Sistem kardiovaskuler dapat ditemukan
perikarditis konstriktif, disfungsi katup,
fenomena embolisasi, gangguan konduksi,
aortritis, kardiomiopati.
4. Petugas mendiagnose pasien berdasarkan Anamnesis
dan pemeriksaan fisik
5. Petugas memberikan penatalaksanaan Terapi:
a) Pasiendiberikaninformasiuntukmemproteksisen
di, terutama pada stadium akut dengan
menggunakan decker.
3

b) Pemberianobat anti inflamasi non-steroid,


c) seperti: diklofenak 50-100 mg 2x/hari,
meloksikam 7,5–15 mg/hari, celecoxib 200-400
mg/sehari.
d) Pemberian golongan steroid, seperti: prednisone
atau metal prednisolon dosis rendah (sebagai
bridging therapy).
e) Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu
dapat diberikan ortosis.
6. Petugas memberikan edukasi mengenai Arthritis
Rheumatoid dan tatalaksana yang akan diberikan.

7. Bagan Alir
Pemeriksaan
Anamnesis Vital sign fisik

Edukasi Peresepan Diagnosa

8. Hal-hal yang Keadaan umum pasien


perlu
diperhatikan
1. Ruang umum

2. Ruang Anak
9. Unit terkait
3. Laboratorium

4. Farmasi
1. Rekam medis

2. Kertas resep.
10. Dokumen
terkait 3. Buku register
4

Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
11. Rekam histori
perubahan

Anda mungkin juga menyukai