PATOLOGI - Docx Ringkasan Bagian 1
PATOLOGI - Docx Ringkasan Bagian 1
Patologi berasal dari Kata Pathos artinya penyakit dan Logos artinya Ilmu, Jadi
patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit .
Pembagian Patologi
1. Patologi Anatomi
2. Patologi Klinik
3. Patologi Forensik
Patologi Anatomi
Patologi Klinik
Mempelajari perubahan pada darah , urine, faeses dan cairan tubuh pada
suatu penyakit
Patologi Forensik
JEJAS SEL
JEJAS EKSOGEN
1.Adaptasi sel
yaitu perubahan sel sebagai reaksi terhadap stimulus dan sel masih dapat
hidup serta dapat mengatur fungsinya
Bila Rangsang (stimulus ) menetap atau bertambah besar , sel akan mengalami
jejas yang irreversible dan sel akan mati (necrosis)
Jejas irreversible artinya kerusakannya sudah menetap, tidak bisa kembali normal.
Reaksi adaptasi dapat berupa ;
1. Atrofi
2. Hypertrofi
3. Hyperplasia
4. Metaplasia
1.Atrofi
Atrofi adalah suatu pengecilan ukuran sel, akibat berkurangnya substansi sel
sehingga jaringan dan organ yg disusun oleh sel tsb menjadi lebih kecil
misal pada pasien dengan patah tulang , kemudian di pasang Gips, setelah
gipsnya dibuka ototnya menjadi lebih kecil , karena tidak digunakan untuk waktu
yang lama.
- Proses penuaan
2. HYPERTROFI
3. HYPERPLASIA
Adalah bertambahnya jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ sehingga
jaringan atau organ tsb ukurannya menjadi lebih besar dari normal.
Jadi pada hypertrofi : Ukuran sel yang lebih besar dan menyebabkan
jaringan atau organ menjadi lebih besar
4. Metaplasia
Adalah perubahan sementara dari bentuk sel dewasa menjadi sel dewasa
yang lain.
Misal pada perokok terjadi perubahan epitel dari Sel epitel kolumnar
bercilia di trachea atau bronchus menjadi sel epitel skuamosa berlapis
(epitel berlapis gepeng)
5. DISPLASIA
Adalah perubahan bentuk sel sehingga terdapat sel yang berubah bentuk
dan ukurannya, ukuran dan bentuk inti berubah, gambaran mitosis lebih
banyak dari normal, jadi pada displasia bentuk sel tidak sama, ukurannya
juga tidak sama besa
Degenerasi
Keadaan dimana terjadi perubahan biokimia intra seluler yang disertai
perubahan morfologik akibat jejas non fatal pada sel
Terjadi proses penimbunan (storage) atau akumulasi cairan, zat dalam sel,
terutama dalam sitoplasma, dengan mikroskop terlihat sel menggembung
(bengkak) dan sitoplasma keruh dengan granula kasar sehingga disebut
degenerasi bengkak keruh(clowdy swelling
Kelainan ini sering ditemukan pada sel tubulus ginjal, hati, jantung.
Komponen protein dominan dalam proses ini adalah albumin, sehingga
kemunduran sel yang terjadi disebut degenerasi albumin..
Kemunduran ini masih bersifat reversibel
Kemudian bila proses ini berlanjut dapat terjadi pembengkakan vesikel, terlihat
vacuol intra sel sehingga kelainan ini disebut juga degenerasi vakuoler atau
degenerasi hidrofik.
Contoh degenerasi albumin adalah epitel tubulus ginjal yg mengalami penyakit
pyelonefritis kronis, gambaran histologisnys menunjukkan epitel tubulus
membengkak sehingga lumen tubulus tidak bulat lagi tetapi membentuk
bintang dan sitoplasma sel nampak bergranuler serta dinding sel menjadi tidak
jelas
Degenerasi hidrofik
Merupakan jejas sel reversibel dengan penimbunan intra seluler yg lebih parah
jika dibandingkan degenerasi albumin.
Secara makroskopis organ yg mengalami degenrasi hidrofik menjadi lebih besar
dan lebih berat dari normal dan nampak lebih pucat.
Microskopis tampaj vacuola vacuola kecil sampai besar dalam sitoplasma
contoh degenerasi hidrofik dijumpai pada stroma vili korialis pada penyakit
mola hidatidosa (hamil anggur) sehingga vili korialis nampak menbesar
Kalsifikasi :
Yaitu proses pengendapan kalsium didalam jaringan.
• Kalsifikasi fisiologik : Proses kalsifikasi tulang
• Kalsifikasi patologi merupakan proses pengendapan abnormal garam
calsium pada jaringan. Bila pengendapan terjadi pada jaringan yang
mati disebut kalsifikasi distrofik.
• Bila terjadi pengendapan garam calsium pada jaringan normal disebut
Kalsifikasi metastatik.
Kalsifikasi Metastatik
Kalsifikasi distrofik
Proses kalsifikasi pada jaringan yang mati , hal ini dapat terjadi meskipun kadar
kalsium dalam darah normal .
Perubahan ini dijumpai pada daerah yang nekrosis koagulatif, kaseosa, liquifactif
dan pada fokus fokus nekrosis lemak, juga dapat terjadi pada katup katup jantung
yaitu ateroma aterosklerosis.
Makroskopis : terlihat endapan halus, bergranula, gumpalan putih teraba kasar,
Kadang kadang pada tuberculosis kelenjar limfe berubah menjadi seperti batu.
NECROSIS
Necrosis adalah kematian sel atau jaringan yang terjadi pada individu yang
hidup.
Perubahan yang terjadi pada proses necrosis
• Digesti enzymatic = pencernaan oleh enzim yang ada dalam sel
• Denaturasi protein (kerusakan protein)
(inti menghilang)
Jenis necrosis
1. Necrosis koagulativa
2. Necrosis Liquefaktif atau necrosis Kolikuativa
3. Necrosis Kaseosa
4. Necrosis enzimatic lemak
5. Necrosis Gangrenosa
1.Necrosis coagulativa
5. Nekrosis gangrenosa
RADANG
Radang adalah reaksi lokal jaringan tubuh terhadap jejas
Keadaan ini bukanlah suatu penyakit namun merupakan manifestasi
adanya penyakit, reaksi ini merupakan upaya pertahanan tubuh baik
untuk menghilangkan penyebab jejas maupun akibat jejas, tanpa
reaksi radang maka penyebab jejas misalnya kuman akan meyebar
keseluruh tubuh atau suatu luka tidak akan sembuh
Penyebab radang
Microorganisme : virus, bakteri, parasit, jamur
Zat kimia : Asam, basa, toksin bakteri
Pengaruh fisik : trauma, radiasi, panas, dingin,listrik
Reaksi imunologi (Gangguan pada sistim kekebalan)
Tiap organ dapat mengalami radang , reaksi radang tergantung pada
kesehatan seseorang , nutrici, imunitas dan derajat beratnya jejas.
Nama organ yg mengalami peradangan akan diakhiri dengan akhiran
itis misal radang pada appendix disebut appendixitis acute
Dasar reaksi radang
• Reaksi vaskuler = perubahan pada pembuluh darah
• Reaksi seluler = perubahan yg terjadi pada sel yg terlihat pada radang
Respon seluler
A. Marginasi dan penempelan sel darah putih
B. Migrasi sel darah putih
C. Kemotaksis
D. Fagositosis
Pengaruh radang
Menguntungkan :
• Pengaruh radang
Merugikan
- Terjadi pencairan jaringan normal
- Ada pembengkakan
Misal pada radang akut epiglotis pada anak
dapat mengakibatkan kematiam karena
tersumbatnya saluran nafas
Contoh lain pada abses otak akan mengakibatkan tekanan intra cranial
meningkat dan dapat mengakibatkan iskemia otak
- Reaksi radang tidak tepat misalnya terjadi reaksi
Hypersensitiv
Radang kronik
• Radang kronik terjadi bila penyembuhan pada radang acut tidak
sempurna
• Bila penyebab jejas menetap, bila penyebab ringan dan timbul
berulang ulang.
• Radang berlangsung lama(berminggu minggu dan berbulan bulan )
INFEKSI
adalah peristiwa masuk dan penggandaan micro organisme ( agen) didalam
tubuh penjamu (host)
PENYAKIT INFEKSI
Adalah manifestasi klinik bila terjadi Kerusakan jaringan / gangguan fungsi, bila
terjadi reaksi radang (imun) pejamu.
Masa Inkubasi :
• Adalah masa tenggang waktu mulai saat pertama kali mikroorganisme
patogen masuk dalam tubuh manusia sampai pertama kali timbulnya
gejala klinik.
Saluran Pencernaan
- tingkat Keasaman yg tinggi pada lambung merupakan kondisi yg tidak
menguntungkan bagi kuman.
- Gerakan peristaltic usus dapat mempertahankan jumlah populasi bakteri tetap
sedikit.
- usus mengandung antibody yg menghambat bakteri.
- lapisan dalam usus besar banyak flora normal
Saluran pernafasan
- Beberapa epitel saluran pernafasan menghasilkan mucus dan sebagian besar
memiliki silia pada permukaan lumen yang mampu menangkap dan mengeluarkan
bakteri.
Jika agen menular berhasil menembus barier tubuh dan memasuki jaringan maka
pertahanan berikutnya adalah reaksi peradangan akut.
-Jika reaksi peradangan akut tidak sanggup mengatasi penyerang , infeksi
tersebut dapat menyebar lebih luas keseluruh tubuh
Jika penyebaran agen tidak berhenti pada kelenjar lymphe atau jika agen langsung
memasuki vena maka dapat terjadi infeksi pada aliran darah.
kumpulan bakteri dalam aliran darah disebut bakteriemia
Jika organisme tsb jumlahnya cukup besar, maka sistim makrofag dapat
ditaklukkan, maka organisme tsb dapat menetap dalam darah dan menimbulkan
gejala : malaise, demam,menggigil, keadaan ini disebut septikemia atau sepsis.
Jadi Septikemia atau sepsis adalah Bakteriemia yang disertai gejala klinis.
REAKSI HOSPES DENGAN JASAD RENIK
Cara interaksi hospes dengan mikroorganisma
- Komensalisme, antara hospes dan agen menular tidak saling menyerang atau
menguntungkan bagi yg satu tanpa menimbulkan cidera pada yang lain.
- Mutualisme, interaksi hospes dan mikroorganisme saling menguntungkan.
- Parasitisma, Menguntungkan bagi yg satu tetapi merugikan bagi yang lain.
Daya tranmisi
• Cara pemindahan infeksi bisa secara
• Langsung : batuk,bersin, berciuman
• Tidak langsung : Individu yang terinfeksi mengeluarkan organisme
kelingkungannya, dapat juga oganisme tadi sampai ketanah, air,
makanan, atau kalau di R.S. melalui eksudat dan excreta, tranfusi
darah, dapat juga melalui vektor serangga
• Daya invasi
• Jasad renik harus mampu bertahan dalam hospes tsb untuk
dapat menimbulkan infeksi.
• Misal
• kolera : tidak pernah memasuki jaringan, tetapi hanya
menduduki epithel usus, melekat kuat sehingga tidak terhanyut
gerakan usus
• Disentri basiler hanya memasuki lapisan superfisial usus
• Typoid tidak hanya memasuki lapisan superficial usus tapi dapat
menyebar keseluruh tubuh melalui aliran darah
• Sypilis : kuman spiroketa dapat menembus membran mukosa atau
kulit melalui pintu masuk dan menyebar melalui aliran darah
• Tetanus tidak menyebar keseluruh tubuh, tapi mensekresikan racun,
dan racun ini dibawa aliran darah dan menyebar
Letak penggandaan,
baik di dalam maupun diluar sel dibagi menjadi :
- Organisme intrasel obligat., hanya dapat tumbuh dan berkembang di dalam
sel penjamu, kultur organisme ini perlu sel hidup
- Organisme intrasel fakultatif, mampu tumbuh baik di dalam maupun di luar
sel.
-Organisme Ekstrasel, tumbuh dan berkembang di luar sel., dapat dikultur
pada media buatan
•
JENIS TOKSIN
-Endotoksin terdiri atas komponen lipopolisakarida dinding sel bakteri
gram negatif yg terlepas kedalam aliran darah sewaktu bakteri lisis
(mati). Didarah endotoksin bekerja pada pembuluh darah kecil
danmenimbulkan vaso dilatasi perifer menyeluruh dan dapat
menyebabkan syok, merusak sel endotel , mengganggu sistem
koagulasi.
- Eksotoksin : dikeluarkan oleh kuman yg hidup , merupakan protein,
effek toksik toksin ini dapat terjadi jauh dari tempat dihasilkan setelah
terbawa aliran darah
• Contoh : Clostridium Botulinum
Staphilococus aureus
bentuk coccus , gram positif, tumbuh berkelompok
bakteri ini normal berada dikulit dan siap untuk tumbuh dijaringan yg lebih
dalam menimbulkan infeksi supuratif
Penyakit yg disebabkan oleh Staphylococus Aureus
• Furunkel ; infeksi disekitar folilel rambut
• Carbuncle
• Osteomyelitis
• Infeksi saluran nafas
• Artritis bakteri
• Endokarditis bakteri
Streptoccus Pyogenes
• Bakteri cocus, gram positif
• Merupakan flora dikulit dan orofaring
Streptococus Pneumonia
• Menimbulkan penyakit :
• pneumonia,
• otitis media,
• sinusitis,
• meningitis,
Neisseria meningitis
• Sering disebut meningokok, gram negatif, penyebab meningitis
Hemophilus influensa
• Bacil gram negatif, kokobasilus
• Penyebab infeksi piogenik terutama mengenai telinga tengah, sinus,
kulit muka, meningen, paru, epiglotis, sendi
Bordetella pertusis
Gram negatif, kokobasilus
Penyebab batuk rejan atau pertusis infeksi jalan nafas yg berkepanjangan
disertai batuk berulang
Corynebakterium dipteri
Clostridia
Bacil gram positif mampu membentuk spora, tumbuh mutlak anaerob
Dibagi menjadi
• Clostridiun tetani : penyakit Tetanus
• Clostridium perfringen : menyebabkan gas gangren
• Clostridium botulinum : keracunan makanan
Clostridium Tetani
Kuman tetanus Menghasilkan toksin,yg menimbulkan gejala kontraksi spastis
otot skeletal, kekakuan mulai dari otot muka dan mulut, pasien tidak dapat
membuka mulut (trismus)
Mycobacterium
Merupakan bakteri gram positif
Merupakan kuman tahan asam ( tetap menahan karbolfuchsin setelah dibilas
dengan alkohol asam)disebut B.T.A
Tumbuh lebih lambat daripada bakteri lain
Penyakit yg ditimbulkan kronik residif
Jenis mycobacterium
• Mycobacteriun tuberculosis: menyerang paru paru
• Mycobacterium leprae ; menyerang kulit dan serabut saraf tepi
VIRUS
Microorganisme terkecil (20-300 nm), sangat sederhana
DNA/RNA virus
Obligate intracellular (untuk replikasi)
Dilihat dengan electron microscope
MengandungInclusion bodies
CONTOH PENYAKIT VIRUS
-Influenza
-Morbilli (Rubeola)= campak
-Rubella
-Mumps (parotitis epidemika)
-Herpes
-Citomegalo virus
-Human papiloma virus
-HIV-AIDS
-Hepatits
-D.B.D (Demam Berdarah Dengue)
- Tuberculosis
- Typhus Abdominalis
- Kolera
- Syphilis
- Kusta ,
- Difteri, dsb