PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern semakin pesat dan canggih di
zaman sekarang ini, ternyata tidak bisa menggeser atau mengesampingkan begitu saja
peranan obat-obat tradisional, tetapi saling hidup berdampingan dan saling melengkapi. Hal
ini terbukti banyaknya peminat pengobatan tradisional.
Salah satu tanaman obat tradisional yang telah digunakan secara empiris oleh
masyarakat dalam pengobatan adalah tanaman ciplukan (Physalis angulata L,.). Tanaman
Ciplukan pada saat ini telah banyak diteliti diantaranya,untuk mengetahui efek farmakologis
dari tanaman ciplukan(Ciang,dkk,1992).
Kandungan zat aktif pada tanaman ciplukan yaitu buah ciplukan mengandung saponin
dan flavonoid. Daun ciplukan mengandung senyawa asam sitrat,fisalin
sterol/terpen,saponin,flavonoid,alkoloid(Anonim,1995). Kulit buah mengandung senyawa
C27H44O-H2O. Cairan buah ciplukan mengandung zat gula,dan biji ciplukan mengandung
elaidic acid(Dalimartha,2006).
Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan stu atau lebih
elektron kepada radikal bebas,sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam. Antioksidan
dapat mengeliminasi senyawa radikal bebas di dalam tubuh sehingga tidak menginduksi
suatu penyakit. Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah
berlebih,sehingga jika terjadi paparan radikal bebas berlebih maka tubuh membutuhkan
antioksidan eksogen. Adanya kekhawatiran akan kemungkinan efek samping yang belum
diketahui dari antioksidan sintetik menyebabkan aniitioksidan alami menjadi alternatif yang
sangat dibutuhkan(Rohdiana,D.2001).
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas,maka dapat dirumuskan permasalahan
apakah ekstrak ciplukaN(Physalis angulata L.)dapat memberikan efek antioksidan?
Penelitian ini bertujan untuk membuktikan efek antioksidan dari ekstrak daun
ciplukan(Physalis angulata L.).
1.4.1 Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjaun Teoritis
2.1.1 Cplukan
a. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Solanales
Suku : Solanaceae
Marga : Physalis
b. Nama Daerah
c. Kegunaan
Buah ciplukan berkhasiat sebagai obat gusi berdarah,obat bisul dan obat
mulas(Depkes RI,2000). Daunya berkhasiat sebagi bisul obat bengkak,dan peluruh air
seni (Depkes RI,1994). Akar ciplukan dapat digunakan sebagai obat cacing yang
berada di rongga perut,seduhan akar ciplukan dapat digunakan sebagai obat anti
demam. Saponin yang terkandung dalam ciplukan memberikan rasa pahit dan
berkhasiat sebagi anti tumor dan menghambat pertumbuhan kanker,terutama kanker
usus besar. Flavonoid dan polifenol brkhasiat sebagai antioksidan(Anonim,2009).
Gambar 2.1 Ciplukan
d. Kandungan Kimia
e. Deskripsi
Habitus : Semak,tingginya ± 2m
Bunga : Berbentuk tunggal muncul dari ketiak daun yang terdiri dari tangkai
bunga,kelopak bunga menyerupai terompet,mahkota bunga berwarna kuning
berbentuk lonceng,tangkai sari dan tangkai putik.
Buah : Kulit buah semula berwarna hijau keputihan akan berubah menjadi hijau tua.
Biji ciplukan bertstruktur keras dengan panjang kurang dari 1mm,berwarna coklat
muda (Pitojo,2002)
2.1.2 Antioksidan
Antioksidan di luar tubuh dapat diperoleh dalam bentuk sintesis dan alami.
Antioksidan sintesis seperti buthylatedhydroxytoluena(BHT),BHA dan TBHQ secara
efektif dapat menghambat oksidasi. Namun penggunaanya antioksidan sintetik
dibatasi oleh aturan pemerintah karena,jika penggunaanya melebihi batas justru dapat
menyebabkan racun dalam tubuh dan bersifat karsinogenik,sehingga dibutuhkan
antioksidan alami yang aman. Salah satu sumber potensial antioksidan alami adalah
tanaman karena mengandung senyawa flavonoid,klorofil,dan tanin(Lie Jin,dkk,1995)
2.1.5 Ekstraksi
Ekstraksi adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengetraksi zat aktif
dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuain, kemudian
semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Ditjen
POM,1995).
Sebagian besar ekstraksi dibuat dengan mengetraksi bahan baku obat secara
perkolasi. Seluruh perkolat biasanya dipekatkan dengan cara destilasi dengan
pengurangan tekanan,agar bahan utama obat sesedikit mungkin terkena panas (Ditjen
POM,1995)
\
BAB 3
Extrak ciplukan
= Variebel bebas
= Variebel tergatung
3.2 Hipotesis
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Metode ini merupakan metode eksperimental laboratorik dengan rancangan Post Test Only
Controlled Group Desain. Untuk menentukan efektivitas antioksidan secara in-vitro beberapa
metode yang telah dilakukan antara lain dengan metode DPPH. DPPH merupakan radikal
bebas yang stabil pada suhu kamar dan sering digunakan untuk menilai aktivitas antioksidan
beberapa senyawa atau extrak bahan alam. (Green,2004,Gurav et al, 2007)
Extrak ciplukan diperoleh dari tanaman segar ciplukan, dengan cara mengambil
bagian daun yang kemudian dikeringkan dan diserbuk,dan diekstraksi dengan cara maserasi
menggunakan pelarut etanol 70%. Selanjutnya ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan
menggunakan vaccum rotary evaporator (Heidolph WB 2000-Gast USA).
4.2.3 Skema kerja uji efektivitas antioksidan
Randomisasi
Masing-masing extrak
yang diperoleh
ditambahkan 1,0 ml
DPPH dan ditambahkan
2,0 ml metalnol
Tabel
Analisis statistik
4.4.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah daun ciplukan yang diperoleh dari desa karetan
Banyuwangi.
4.4.2 Sampel
Sampel diambil secara acak/ random dari populasi dengan kriteria berikut :
a. Inklusi
b. Eksklusi
Daun ciplukan dikeringkan agar mudah diserbukan dan dapat dilakukan extraksi.
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 1kg daun
ciplukan,dengan pembagian sampel yang berbeda.
4.6.1 Varibel
a. Varibel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah extrak daun ciplukan dengan
berbagai dosis.
b. Variabel Tergantung
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah efek antioksidan yang timbul
setelah diuji.
c. Variabel Kendali
Variabel kendali pada penelitian ini adalah usia daun yang akan dilakukan
uji,jenis daun,dan lebar daun yang akan di ambil.
Pengumpulan data dengan menggunakan metode data skala rasio. Pengumpulan data
ini digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak ciplukan. Ektrak kasar
dari daun ciplukan.
Tabel 4.4
Metabolit Ekstrak
kasar
Sekunder daun
Alkaloid +
Saponin +
Steroid +
Triterpenoid -
Flavonoid -
Fenolik -
Keterangan : += positif senyawa metabolit sekunder
Analisa data diperoleh dari konsntrasi pada semua blanko/ sampel data yang positif.
Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan Analisa T Sampel dengan
progam SPSS (Statistical Product and Service Solutions) yang mampu memproses data
statistic secara cepat dan tepat dengan tingkat kepercayaan 95%.
Bulan Des Jan Feb Mart Aprl Mei Juni Juli Agust
Kegiatan
Pengajuan
Topik
Pengumpulan
Materi
Pembuatan
Proposal
Seminar
Proposal
Penelitian
Analisa
Hasil
Pembuatan
KTI
Sidang KTI
Daftar Pustaka
Puspa Swara
Rohdiana,D.2001. Aktivitas Daya Tangkap Radikal Poifenol Dalam Daun Teh. Majalah
Jurnal Indonesia 12,(1),53-58
Lie Jin,dkk,Phenolic Compound and Antioxidan Activity of Bulb Extract of Six Lilium
Spesies Native to China,Moecules (2012), hlm.9362