net/publication/319703266
CITATIONS READS
0 2,917
1 author:
Melda Panjaitan
STMIK BUDI DARMA
9 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Melda Panjaitan on 14 September 2017.
ABSTRAK
Metode magnetic merupakan salah satu metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnet
dipermukaan bumi. Metode magnet umumnya digunakan untuk mengetahui sifat magnetic batuan,serta untuk mengetahui
struktur geologi bawah permukaan berdasarkan anomaly medan magnetic. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode magnet. Pengukuran terdiri dari 5 lintasan ukur dengan jarak antar titik ukur 25 meter,lintasan tersebut dibuat agar
dapat menggambarkan pola anomaly magnet vertical maupun lateral pada daerah yang diduga termineralisasi.
medan magnetik anomali yang akan ditimbulkan oleh Variasi harian disebut juga dengan variasi
medan penyebabnya tergantung kepada diurnal, variasi harian ini diperlukanuntuk
1. Iniklinasi medan magnet bumi disekitar bumi mendapatkan koreksi nilai medan magnet
penyebab dilapangan yang diakibatkan oleh medan magnet
2. Geometri dari benda penyebab luar.
3. Kecenderungan arah dipol-dipol magnet didalam
benda penyebab Variasi harian ini didapat dari pembacaan based
4. Arah dipol-dipol magnet benda penyebab staton. Selain itu variasi harian dapat juga
terhadap arah medan bumi. digunakan untuk menentukan nilai kuat medan
magnet rata-rata daerah tersebut. Untuk
III. ANALISA dan PERANCANGAN mendapatkan nilai harian dapat digunakan
Prosedur- Percobaan Untuk Pengambilan Data interpolasi linier.
1. Menentukan titik pengamatan & Koreksi
Menentukan titik-titik amat pada daerah yang
akan sisurvey didasrkan kepada kemudahan
dalam pembuatan peta anomali magnetik
nantinya. Oleh karrena itu dibaut membentuk
grid seperti tempat pada gambar di bawah ini :
70
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 2 No. 6, Desember 2015
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 69-72
Interprestasi disin berarti mengkonversikan anomali Dengan interval waktu dibase setiap 5 menit sehingga
medan magnetim menjadi bentuk distribusi batuan di dapat harga VH dititk 25 meter sebagai berikut :
mineral di bawah permukaan bumi
VH25
4. Harga Anomali magnet
Hasil akhir merupakn anomali target intensitas Hasil akhir atau nilai anomali magnet
magnet di lapangan yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan ∆H = H* - Ho
∆H = Hp ±∆ HH±∆ Ht – Ho = 4179.253 – 41846
= - 53. 46 gamma
Dengan
∆H = anomali magnetik Demikian seterusnya dan selengkapnga dapat dilihat
Hp = harga pengukuran di BSI pada lampiran 1 sampai dengan lampiran 5
∆ HH = harga variasi harian di BSI
∆ Ht = harga koreksi topograpi Suseptibilitas (K)
IGRF = harga rata-rata pengukuran di BS Berdasarkan persamaan (2.17) maka dapat ditentukan
sebagai harga rata-rata intensitas seluruh suseptibilitas bantuan di tiap titik daerah survei.
pengukuran Misalnya untuk lintasan II titik 500 suseptibilitas
dititik tersebut adalah :
IV. IMPLEMENTASI
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini berupa 𝐼
K =𝐻
gambar peta kontur anomali megnet pada gambar. 0.5333
Sesuai dengan pembacaan pada GPS daerah =
41791
penelitian terletak pada posisi 98o, 33’,44.5’’, BT ; = 1.276 x 106
0.3o,30’,33.9’’, LU.
Jenis Batuan di Daerah Survei
Data Pengamatan Magnet di Daerah Survey Dari perhitungan susptibilitas siperoleh bahwa daerah
Data yang diperoleh dari hasil pembacaan penelitian mempunyai nilai suseptibilitas 1276.175 –
magnetometer type G 826 di daerah survey yang 70615. 84 (setela dikali dengan 106 ). Bila
telah dikoreksi dan telah diolah . dibandingkan dengan tabel 2.1 harg suseptibilitas
tersebut bersesuaian dengan susptibilitas magnet
Koreksi Topografi bantuan andesi dan dasit. Sementasa dugaan wala
Data magnetik yang diperoleh dikoreksi sesuai pada bagian pendahuluan bahwa jenis bantuan di
dengan ketentuan koreksi topograf didaerah equator daera Tuntugan Kecamatan Pancur Batu Medan
adalah bahwa setiap kenaikan 1 meter dari titik dalah Bantuan braksi, andesit dan dasit . dalam hal ini
acraun harga kuat magnet teramati ditambahkan diperoleh bahwa bantua daerah survei didomisili oleh
dengan 0.015 gamma dan setiap penurunan 1 meter Bantuan andesit dan bantuan dasit.
dari titik acuan harga kuat magnet teramati
dikurangkan dengan 0,0015 gamma Kedalam Posisi Anomali
Kedalam anomalinya memperkirakan (di ) yaitu
Misalnya untuk lintasan 1 titik amat 25 meter dari dilihat dari harga inklinasi pada daerah pengamatan =
acuan sehingga koreksi Topograpi KT) adalah : 11.50 maka harga β dan δ yang sesuai dengan
KT = 25 x – 0.015 inklinasi tersebut adalah :
= -0,375 gamma
Nilai magnet yang teramati pada titik tersebut adalah β rumus = (Xmin – Xmax) / (Xmin – X 0.5)
41846 gamma sehingga setelah dikoreksi topograpi δ rumus = (X 0.5 - X 0.5 )
(KT) nilai magnet teramati adalah
Tabel 4.1 Tabel Inklinasi
Nilai magnet terkoreksi = 41846 + (3 x – 0.015)= Inklinasi 11.50
41846 -0.375 L/d Β δ
Maka
β rumus = (131-99) / (131-84)= 0.68
∂ rumus = (112-84) = 28
dc = 28/2.82 = 9.92 m
t = 4.8/9.92 = 47.52 m
V. KESIMPULAN
Dari hasil hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan
1. Nilai suseptibilitas yang diperoleh di tiap titik
pengukuran daerah survey yaitu pada kisaran
1276.175-70615.84 nilai tersebut menyatakan
bahwa jenis batuan di daerah survey didominasi
batuan andesit dan dasit.
2. Untuk harg anomaly terbesar diketahui
kedalaman nya sekitar 9.92 m dari permukaan dan
panjangnya 47.52 m
3. Adanya harga anomaly magnet yang berbeda
menandakan adanya batuan yang berbeda.Dari
data yang terolah dari penelitian ini dapat
diperkirakan bahwa disekitar daeah Stasiun
Geofisika Tuntungan Kecamatan Pancur Batu
Medan memungkinkan terdapatnya material
logam yang terdapat pada lintasan III, IV dan V
dengan arah sepanjang Barat laut yang memotong
daerah survey. Pada harga anomaly magnet
terlihat jelas mengalami perubahan harga dari
yang rendah (bernilai negatif).
72