MAKALAH

SEJARAH PEMIKIRAN HUKUM ISLAM

Tentang

TARIKH TASYRI’

Oleh :

CINDY SELVIA PUTRI

1713010160

Dosen Pembimbing :

DRS. ADITYAWARMAN, M.Ag

1
 JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM (C)

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL

TH 1439H / 2018 M

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang.

Syari'at Islam selama ini telah berjalan dari masa ke masa. Syariat islam cocok
untuk setiap generasi yang ada dan mampu berdialek dengan realitas kehidupan yang
kompleks. Prinsip–prinsip hukumnya telah mempengaruhi hukum dan
perundang-undangan yang hidup dan berkembang. Lebih dari itu syariat islam juga
berfungsi untuk menjamin keadilan, ketenangan, keharmonisan dan kemaslahatan
hidup manusia dalam berbagai situasi dan kondisi kapan dan dimana saja berada.

Syari'at Islam dalam kenyataannya telah menunjukkan bukti dan dalil kebaikan
serta kemampuannya, bila diberi ruang dan kesempatan untuk berinteraksi dalam
dunia rill. Secara objektif bangsa-bangsa lain yang bergerak dengan aturan-aturan non
muslim, telah menyaksikan keluhuran dan kesempurnaan syari'at Islam. Syari'at Islam
bersifat sangat fleksibel terhadap problematika kehidupan manusia kontemporer
sekalipun, yaitu untuk mengatur masalah-masalah kemanusiaan dan memenuhi segala
kebutuhannya meski adat istiadatnya berbeda beda.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ruang lingkup dari tarikh tasyri’?

C. Tujuan

1. Mengetahui ruang lingkup dari tarikh tasyri’.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Ruang lingkup dari tarikh tasyri’.

Jika tasyri’ artikan fiqih,sebagaimana ulama muta’akhiri mengertikan,maka tarikh

tasyri’ sinonim dengan sejarah fiqih islam,sebagaimana juga dimaksudkan buku
ini.ruang lingkup pembahasannya adalah sebagai berikut.

 Keadaan fiqih islam di masa rasulullah dan sesudahnya.

 Penentuana mada-masa terjadinya hukum.

 Penentuan segala proses hukum,seperti nasakh dan takhsis.

 Hasil-hasil karya fuqada dan mujtahidin.

Sementara itu,jika tasyri’ dimaksudkan syariah yang diartikan secara

luas,pembahasannya meliputi segala hal yang berhubungan dengan akidah,akhlak,dan
muamalah.akan tetapi ,kamil musa dalam kitab Al-Madkhal ila tarikh al-tasyri’

3
al-islami,mengatakan bahawa tarikh tidak terbatas pada sejarah pembentukan hukum
yang bersumberkan dari alquran dan hadist.

Tarikh tasyri’ juga mencakup pemikiran,gagasan,dan ijtihad ulama pada kurun

waktu tertentu.secara rinci,ruang lingkup tarikh tasyri’ dari tasyri’nya meliputi hal-hal
berikut ini :

a) Ibadah

Bagian ini membicarakan tentang hubungan pengabdian manusia dengan

tuhannya yang bersumber pada nash-nash syara’ tanpa bergantung pada pemahaman
maksud atau alasan-alasanya.ibadah dilaksanakan sebagai kepatuhan dan pengabdian
yang semata mencari ridha allah ,seperti shalat,puada,zakat,dan haji.

b) Hukum keluarga.

Hukum kelurga ini antaranya meliputi

pernikahan,perceraian ,kewarisan,perwasiatan,perwakafan,pergaulan,adab berhijab.

c) Hukum privat

Hukum privat disini adalah apa yang bisa disebut di kalangan fuqaha dengan
nama fiqih muamalat kebendaan atau hukum sipil (alquran al-muamalah) .hukum ii
berisi tentang hak-hak manusia dalam bertansaksi,seperti hak si penjual untuk
menerima uang dari si pembeli dan hak si pembeli untuk menerima barang yang
dibeli.tidak hanya itu,hukum ini juga memuat hak jual beli ,sewa-menyewa,kontrak
bisnis.

d) Hukum pidana

Hukum pidana ialah kumpulan aturan yang mengatur cara menjaga keselamatan
hal dan kepentingan masyarakat dari perbuatan-perbuatan yang tidak
dibenarkan.dalam islam kita mengenal bebagai hukuman tindak pidana ,seperti
qishash,rajam,cambuk.fuqaha membicarakan hal ini dalam bahasa fiqih jinayah atau
hudud.

e) Siyasah syar’iyyah

Siyasah syar’iyyah(politik islam) ialah politik yang mengatur pemerintahan, teori

-teori tentang timbulnya negara ,syarat-syarat berdirinya suatu negara,serta

4
kewajiban-kewajibannya.tidak hanya itu,hubungan antara rakyat dan penguasa dalam
berbagai bidang juga dibahas di sini.

f) Hukum internasional

Hukum ini ada dua macam,yaitu hukum perdata internasional dan hukum publik
internasional .hukum perdata internsional ialah hukum yang menerangkan hukum
mana yang berlaku ,dari dua hukum atau lebih.huum ini berlaku ,dari dua hukum atau
lebih.hukum ini berlaku pada dua orang asing yang mengalami persoalan dalam
hukum seperti orang indonesia hendak menikah dengan orang jepang dan pernikahan
dilakukan di amerika,sementara itu,hukum publik internasional ialah hukum yang
mengatur hubungan antara negara islam dan negara lain ,atau antara negara islam dan
warga negara lain tetapi bukan dalam hal keperdataan.

Ruang lingkup tarikh tasyri’ terbatas pada keadaan perundang-undangan islam

dari zaman nabi sampai seterusnya .tinjauan dari sudut pertumbuhan
perundang-undangan islam ,termasuk di dalamnya hal-hal yang menghambat atau
mendukungnya,serta ulama yang banyak mengarahkan pemikirannya untuk
menetapkan perundang-undangan islam.

Dengan demikian ,tarikh tasyri’ menjelaskan bagaimana cara seorang ulama

menetepkan ketentuan hukum yang bersumber dari syariat ,baik alquran maupun
sunnah.

BAB III

PENUTUP

5
Kesimpulan:

Pengertian tarikh tasyri' itu sendiri menurut Ali As Sayis adalah Ilmu yang
membahas keadaan hukum pada zaman Rasul dan sesudahnya dengan uraian dan
periodesasi yang padanya hukum itu berkembang, serta membahas ciri-ciri
spesifikasinya keadaan fuqoha dan mujtahid dalam merumuskan hukum itu. Dengan
demikian secara sederhana Tarikh Tasyri' adalah sejarah penetapan hukum Islam yang
dimulai dari zaman Nabi sampai sekarang.
Ruang lingkupnya yakni terbatas pada keadaan perundang-undangan Islam
dari zaman ke zaman yang dimulai dari zaman Nabi saw sampai zaman berikutnya,
yang ditinjau dari sudut pertumbuhan perundang-undangan Islam, termasuk
didalamnya hal-hal yang menghambat dan mendukungnya serta biografi
sarjana-sarjana fiqh yang banyak mengarahkan pemikirannya dalam upaya
menetapkan perundang-undangan Islam.

6
 Daftar Pustaka

Abdul Wahab Khallaf. 1974. Khulashah Tarikh Al-Tasyri’ Al-Islam. Solo: Ramadhani

W. J.S Poerwadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Muhammad Ali Al-Sayis. Tarikh Al-Fiqh Al-Islami. Mesir: Mathba’ah Ali Shabih wa
Auladuh