Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PUSKESMAS KATOBENGKE
TAHUN 2018
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
DI PUSKESMAS KATOBENGKE
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KATOBENGKE
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional sebagai pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan memberikan
pelayanan kesehatan serta menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya (Permenkes Nomor 75 Tahun 2014). Salah satu fungsi pokok Puskesmas adalah
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD)
Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
yang diselenggarakan termasuk upaya Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasannya Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudya
kecamatan sehat.
Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 meliputi :
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Tingkat pertama di wilayah
kerja.
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) Tingkat pertama di wilayah
kerja.
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama meliputi Upaya Kesehatan
Masyarakat Esensial dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial meliputi :
1. UKM Promosi Kesehatan (Promkes)
2. UKM Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. UKM kesehatan Ibu, anak dan Keluarga Berencana (KIA KB)
4. UKM Gizi
5. UKM Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2)
Sedangkan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan Puskesmas Katobengke
meliputi:
1. UKM Usaha Kesehatan Gigi sekolah (UKGS)
2. UKM Kesehatan Jiwa
3. UKM Kesehatan Olah raga
4. UKM Lansia
Upaya kesehatan masyarakat baik esensial dan pengembangan harus
diselenggarakan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan untuk mendukung pencapaian
standar pelayanan minimal Kota Baubau.
B. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Katobengke, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Upaya Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya masyarakat setempat.
2. Upaya Kesehatan Lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang
berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat
mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan Ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi,
anak bawah lima tahun (Balita) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh
kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi
yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan
status gizi masyarakat dengan mengelola terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan
serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk mencegah
agar penyakit menular tidak menyebar di dalam masyarakat, yang dilakukan antara lain
dengan memberikan kekebalan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan
imunisasi.
6. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah dengan dibagikan paket sikat gigi, demonstrasi sikat gigi
masal dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di sekolah TK dan
PAUD yang bertujuan untuk mencegah terjadinya Caries Gigi pada anak usia Balita.
7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut.
8. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) bertujuan untuk mendeteksi penyakit tidak menular
pada usia subur.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
3. Peraturan Menteri Kesehtan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. Jadwal Kegiatan
1. Jadwal kegiatan UKM disusun berdasarkan usulan dari masyarakat.
2. Pengaturan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan minilokakarya bulanan dengan persetujuan Kepala
Puskesmas.
3. Jadwal kegiatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun dan di break down dalam jadwal
legiatan bulanan.
4. Jadwal kegiatan di koordinasikan kepada lintas program maupun lintas sektor.
BAB III
STANDAR FASILITAS
Adapun fasilitas penunjang untuk masing – masing kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Kegiatan Sarana dan Prasarana
Pelayanan Promosi Kesehatan Leaflet
Kamera
Jadwal Kegiatan
Buku
Form PHBS
LCD dan Laptop
Pelayanan Kesehatan Lingkungan Sanitarian kit
kesehatan Ibu, anak dan Keluarga Tensimeter
Berencana Stetoskop
Stetoskop Leannec
Termometer
Doppler
KB set
Partus set
Spuit
Pita pengukur
Pelayanan Gizi Leaflet
Panduan Diet
Food Model
Timbangan badan dan Mikrotois
Pelayanan Pencegahan dan Leaflet / Brosur penyuluhan penyakit
Pengendalian Penyakit Blanko PE
Alat pelindung diri
Pelayanan Upaya Kesehatan Gigi Model rahang
Sekolah Senter
Pinset
Kaca Mulut
Upaya Kesehatan Usia Lanjut Leaflet
KMS Lansia
Form laporan
Usila KIT
Pos Pembinaan Terpadu Tensimeter
Stetoskop
Termometer
Body Fit
Alat cek Kolesterol
Alat cek Gula darah
Alat cek Asam Urat
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
c. Kegiatan
Proiritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dana anak. Pelayanan KIA
Puskesmas terdiri dari :
1) Pelayanan kesehatan ibu hamil
2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3) Pelayanan kesehatan ibu nifas
4) Pelayanan kesehatan neonates, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
5) Pelayanan keluarga berencana
5. Tatalaksana :
a. Perencanaan (Plan)
Penanggung Jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (Plan Of Action Bantuan
Operasional kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
1) Membuat jadwal kegiatan
2) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
3) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
4) Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
3) Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)
4. Kegiatan
Kegiatan Posbindu meliputi :
a. Pemeriksaan Tekanan Darah, Berat badan, Tinggi badan, Lemak tubuh, kolesterol,
Asam urat, Gula darah
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pembinaan kader Usila
5. Tatalaksana :
a. Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (Plan Of Action Bantuan
Operasional kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
1) Membuat jadwal kegiatan
2) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
3) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
4) Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
3) Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)
BAB V
LOGISTIK
Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuan atau seni serta proses mengenai
perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta
penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan setiap saat
dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas, yang dibutuhkan secara efisien.
Manajemen logistik upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Katobengke adalah sebagai
berikut :
1. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan unit pelayanan promosi kesehatan menghitung dan merencanakan
makalah penyuluhan, modul pelatihan, ATK penunjang administrasi dan dokumentasi
kegiatan yang sudah direncanakan. Analisa kebutuhan penunjang pelaksanaan kegiatan
pada periode waktu tertentu berorientasi pada program pelayanan, pola penyakit dan
target kinerja pelayanan. Menyesuaikan perencanaan kebutuhan dengan
memperhatikan persediaan awal logistic yang sudah ada.
2. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan pengadaan logistik untuk
menunjang kegiatan pelayanan promosi kesehatan diatas dengan harga dasar satuan
dengan indeks harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Baubau sehingga
akan diketahui kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran kebutuhan logistic
Puskesmas Katobengke memanfaatkan dana JKN, BOK.
3. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk
mengadakan bahan logistic yang telah direncanakan, baik melalui prosedur :
a. Pembelian
b. Produkse sendiri, maupun
c. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat
Untuk pengadaan logistic di Puskesmas Katobengke dilakukan dengan pembelian
materi yang sudah siap pakai, pengadaan sendiri Leaflet Kesehatan sesuai dengan
kebutuhan perencanaan unit pelayanan dan menerima drooping dari Dinas Kesehatan
Kota Baubau.
4. Penyimpanan
Material logistik yang diperoleh dicatat dan disimpan di gudang alat kesehatan untuk
di distribusikan sesuai kebutuhan pelayanan UKM. Fungsi penyimpanan ini sangat
menentukan kelancaran distribusi, diantaranya untuk mengantisipasi kekosongan
material, menghemat biaya, mengantisipasi fluktuasi kenaikan harga material, serta
mempercepat pendistribusian Pendistribusian.
Pendistribusian logistic di Puskesmas Katobengke dilakukan pada saat pelaksanaan
kegiatan UKM. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian akan mempengaruhi kecepatan
penyediaan material baru. Penanggung jawab pendistribusian adalah penanggung
jawab gudang alat kesehatan Puskesmas Katobengke. Prosedur baku pendistribusian
material promosi kesehatan, meliputi:
a. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
b. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program, jejaring dan jaringan Puskesmas
Katobengke
5. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggungjawab pengurus barang atas
bahan atau barang tertentu sekaligung mengeluarkan dari catatan/pembukuan yang
berlaku.
Penghapusan barang diperlukan karena :
a. Bahan / barang rusak tidak dapat dipakai kembali
b. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur ulang
c. Bahan/barang sudah melewati kadarluarsa (Ekspired date)
d. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain
Penghapusan logistic di Puskesmas Katobengke dilakukan dengan pemusnahan yaitu
dibakar atau dipendam/ditanah.
BAB VI
PENUTUP
Salah satu keistimewan Puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki wilayah kerja. Oleh
karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan didalam gedung, dimana pasien dating ke
Puskesmas, Puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni petugas
\puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti dilokasi desa, pedukuhan, posyandu,
sekolah dan lain-lain.
Dalam system kesehatan nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan perorangan)
harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan masyarakat). Sementara itu, kegiatan
UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi :
1. Pelayanan promosi kesehatan
2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4. Pelayanan gizi
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari : Upaya kesehatan sekolah dan upaya kesehatan
usia lanjut.