1 April 2015
Abstrak
Sampah organik yang setiap harinya dihasilkan oleh masyarakat dapat diolah menjadi
produk yang lebih bernilai. Salah satunya pupuk organik buatan yaitu untuk memenuhi
kebutuhan pupuk tanaman yang sifatnya alami (tidak mengandung bahan kimia),
kualitasnya baik, bentuk dan kemasan praktis, mudah didistribusikan, mudah dalam
pengaplikasian, mudah diperoleh, serta mengandung unsur hara lengkap. Metode yang
digunakan adalah fermentasi dengan menambahkan agen effective microorganism (EM).
Effektive Mikroorganism merupakan kumpulan bakteri yang dilibatkan dalam proses
pembuatan pupuk yang bertujuan untuk mempersingkat waktu fermentasi dan
meningkatkan kualitas produk pupuk. Bahan baku yang dapat digunakan antara lain :
limbah kulit buah, sisa – sisa makanan dan jerami. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat pengaruh penambahan effective microorganism (EM) pada peningkatan unsur
hara dalam pupuk cair.
40
8
% C Organik
30
6
20
10 4
0 2
sisa limbah
sayuran kulit buah 0
sisa limbah
Jenis Bahan Baku
sayuran kulit buah
Jenis Bahan Baku
Gambar. Kandungan C/N
Gambar. Kandungan C Organik
Kandungan C/N ini sudah Nitrogen
melebihi Standar Kualitas Kompos SNI Nitrogen merupakan salah satu
19-7030 2004 yaitu 10 – 20. Sundari unsur makro yang dibutuhkan tanaman.
(2012) menambahkan bahwa Nitrogen berfungsi dalam proses
Rasio C/N merupakan perbandingan pertumbuhan vegetatif dan
dari pasokan energi mikroba yang pembentukan protein.
digunakan terhadap nitrogen untuk Dari hasil pengukuran diperoleh
sintesis protein. kandungan nitrogen pada pupuk cair
sebesar 0.082 %
C Organik
Karbon merupakan unsur yang
0,6
sangat diperlukan oleh tanaman yang 0,5
% Nitrogen
0,2
0,15
0,5
0,1
0,4 0,05
% Phospor
0,3 0
0,2 sisa limbah
sayuran kulit buah
0,1
Jenis Bahan Baku
0
sisa limbah
sayuran kulit buah Gambar Kandungan Kalium
Jenis Bahan Baku
kecoklatan, ruas yang memendek dan Khoirul, H., M., 2013. Pembuatan
Pupuk Organik Cair dari Urin
tanaman tidak dapat tumbuh tinggi.
Sapi dengan Aditif Tetes Tebu
(Molasses) Metode Fermentasi.
Jurusan Kimia, Fakultas
D. KESIMPULAN
Matematika dan Ilmu
Hasil penelitian menunjukkan Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Semarang.
bahwa keseluruhan parameter pupuk
cair yang diuji tidak mencukupi standar
Maimun, T., 2009. Teknologi dan
baku mutu Permen pertanian No : Management Limbah Padat.
Pasca Sarjana Teknik Kimia.
70/Permentan/SR.140/10/2011), limbah
Universitas Syiah Kuala, Banda
kulit buah Kandungan nutrisi pada Aceh.
pupuk cair ini sangat rendah bila
Peraturan Menteri Pertanian No No :
dibandingkan dengan kandungan pada 70/Permentan/SR.140/10/2011
Tahun 2011 tentang Persyaratan
pupuk cair hasil penelitian Sundari, dkk
Teknis Minimal Pupuk Organik
(2012) yang memfermentasikan sampah Cair.
organik dengan menggunakan
Sundari, E., Sari, E., Rinaldo, R., 2012.
bioaktivator EM4. Pembuatan Pupuk Organik Cair
Menggunakan Bioaktivator
Biosca dan EM4. Prosiding
Daftar Pustaka SNTK TOPI 2012, ISSN. 1907
– 0500, Pekan Baru.
Damayanti Sinaga., 2009. Pembuatan
Pupuk Cair Dari Sampah Supardi, A., 2011. Aplikasi Pupuk Cair
Organik Dengan Menggunakan Hasil Fermentasi Kotoran Padat
Boisca Sebagai Starter. Kambing Terhadap Pertumbuhan
Departemen Teknologi Tanaman Sawi (Brassica juncea)
Pertanian. Fakultas Pertanian. Sebagai Pengembangan Materi
Universitas Sumatera Utara. Mata KuliahFisiologi Tumbuhan.
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Hadisuwito, S., 2007. Membuat Pupuk Pendidikan. Universitas
Kompos Cair. PT. Agromedia Muhammadiyah, Surakarta.
Pustaka, Jakarta.