Disusun Oleh:
Kelompok 8
1. Jusriani (1601401067)
2. Reskyani B.
Kelas : 3B
Dosen pembimbing
Nursyam Mustamin, SH., MH.
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Nilai Budaya dan Sikap.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
Palopo, Oktober 2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... .4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... .4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ .4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian nilai budaya ...............................................................................................5
B. Masalah pokok dalam kehidupan yang menentukan budaya
Manusia. ...................................................................................................................7
C. Pengertian sikap atau prilaku ......................................................................................10
D. Hubungan antara kebudayaan dan prilaku ..................................................................10
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Istilah sistem budaya mungkin tidak terlalu asing bagi para pemerhati kehidupan
sosial dan budaya masyarakat, baik praktisi maupun akademisi. Istilah tersebut mulai
menarik perhatian para peneliti, khususnya peneliti kehidupan budaya masyarakat, karena
kehidupan sehari-hari walaupun terkadang budaya yang diturunkan dari nenek moyang
sebagian besar tidak tertulis namun selalu dipatuhi oleh masyarakat. Hal ini tidaklah aneh
karena sanksi sosial bagi masyarakat yang tidak mematuhi nilai-nilai budaya masyarakat
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui masalah dasar dalam kehidupan yang menentukan budaya manusia
3. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan
PEMBAHASAN
Sistem
Sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan bagian
atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
1. L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian
komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi
sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang
saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit
nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
lain.
Jadi, Sistem Nilai Budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang
hidup dalam masyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga
mengenai apa yang dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini
menjado pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi
kongkritnya terlihat dalam tata kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap
yang dalam bentuk abstrak tercermin dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat
Kluckhohn mengemukakan kerangka teori nilai nilai yang mencakup pilihan nilai
yang dominan yang mungkin dipakai oleh anggota-anggota suatu masyarakat dalam
bagaimana mereka memandang sesamanya, bagaimana mereka harus bekerja bersama dan
bergaul dalam suatu kesatuan sosial. Hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat
tersebut dapat mempunyai beberapa orientasi nilai pokok, yaitu yang bersifat linealism,
collateralism, dan indiviualism. Inti persoalannya adalah siapa yang harus mengambil
keputusan.
Masyarakat dengan orientasi nilai yang lineal orang akan berorientasi kepada seseorang
Masyarakat dengan orientasi nilai yang collateral, orientasi nilai akan berpusat pada
menentukan dimensi dimensi waktu yang dominan yang menjadi ciri khas kebudayaan
tersebut. Secara teoritis ada tida dimensi waktu yang dominan yang menjadi orientasi nilai
kebudayaan suatu masyarakat, yaitu yang berorientasi ke masa lalu, masa sekarang, dan masa
depan. Dimensi waktu yang dominan akan menjiwai perilaku anggota-anggota suatu
pengejaran kemjuan.
berbentuk apakah alam menguasai manusia, atau hidup selaras dengan alam, atau manusia
Masalah Keempat, Masalah yang mendasar yang dihadapi manusia adalah masalah
kerja. Apakah orang berorientasi nilai kerja sebagai sesuatu untuk hidup saja, ataukah kerja
untukmencari kedudukan, ataukah kerja untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak.
yang tersedia adalah suatu kontinum antara pemilikan kebudayaan yang berorientasi pada
materialisme atau yang berorientasi pada spiritualisme. Ada kesan bahwa kebudayaan barat
sangat berorientasi kepada materialisme sedang kebudayaan timur sangat berorientasi kepada
spiritualisme.
Masalah Keenam, Apakah hakekat hidup manusia. Orientasi nilai yang tersedia
adalah pandangan-pandangan bahwa hidup itu sesuatu yang baik, sesuatu yang buruk, atau
nilai-nilai yang universal yang ada dalam masyarakat manusia. Menurut STA yang
dinamakan kebudayaan adalah penjelmaan dari nilai-nilai. Bagian penting adalah adalah
membuat klasifikasi nilai yang universal yang ada dalam masyarakat manusia. Dia merasa
klasifikasi nilai yang digunakan E. Spranger adalah yang terbaik untuk dipakai dalam melihat
kebudayaan umat manusia. Spranger mengemukakan ada 6 nilai pokok dalam setiap
kebudayaan, yaitu:
6. Nilai solidaritas yang menjelma dalam cinta, persahabatan, gotong royong dan lain-lain.
kenyataan masing-masing. Menurut STA nilai-nilai yang dominan yang berfungsi menyusun
organisasi masyarakat adalah nilai kuasa dan nilai solidaritas. Didalam hidupnya manusia
dinilai !! atau akan melakukan sesuatu karena nilai. Nilai mana yang akan dituju tergantung
kepada tingkat pengertian akan nilai tersebut. Misalnya, seorang yang telah melakukan
pengakuannya itu ia benar-benar menggambarkan suatu kesalahan atau dosa. Hal ini karena
dilatarbelakangi nilai ketuhanan atas nilai baik dan buruk menurut agama, sehingga
Sikap atau Perilaku adalah attitude atau tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa,
bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua
(Notoatmodjo, 2003) :
1. Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.
Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya
naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya
sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar.
Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi, dan
enkulturasi.
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan,
4) pencipta kebudayaan.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia
dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem nilai budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang hidup
dalam masyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga mengenai
apa yang dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini menjadi
pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya
terlihat dalam tata kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap yang dalam
bentuk abstrak tercermin dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam bentuk
pola perilaku anggota-anggota suatu masyarakat. Masalah pokok dalam kehidupan yang
menentukan budaya manusia ada enam. Sedangkan Sikap atau Perilaku adalah attitude
atau tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat
luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca,
dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang
B. Saran
Penulis menyarankan supaya kita semua baik penulis maupun pembaca mau untuk
menjaga budaya kita dan janganlah menghilangkannya Karena itu merupakan hal yang
3. www.google.com