Kurva Laju Pada Pengeringan PDF
Kurva Laju Pada Pengeringan PDF
PENGERTIAN
Proses penguapan air dari bahan Terjadinya penguapan air dari bahan ke
udara karena perbedaan kandungan uap air
dapat dicapai melalui : antara udara dengan bahan yang
Penggunaan energi panas (pengeringan dikeringkan
suhu tinggi Menyangkut perpindahan massa (uap) dari
Dehumidifikasi (penurunan RH) bahan dan energi ke bahan secara simultan
sehingga terjadi keseimbangan RH Proses pindah panas pada pengeringan
tergantung pada :
Suhu
Kelembaban udara
Laju aliran udara
Permukaan bahan yang langsung berhubungan
dengan udara
tekanan
1
1/14/2014
Laju perpindahan uap air dari bahan ke 6 mekanisme fisik pergerakan air di dalam
udara tergantung pada : bahan :
Suhu bahan
Komposisi bahan 1. Gerakan cairan karena gaya permukaan (aliran
kapiler)
Kadar air awal
2. Difusi cairan karena perbedaan konsentrasi
Alat pengering menggunakan proses 3. Difusi permukaan
konduksi, konveksi atau radiasi pada 4. Difusi uap air dari dalam pori-pori yang berisi
proses pindah panas dari sumber panas ke udara
bahan yang dikeringkan. 5. Aliran karena adanya perbedaan tekanan
6. Aliran karena terjadinya penguapan dan
kondensasi
Penguapan air dari biji-bijian meliputi : Suhu, RH dan kecepatan aliran udara
pengering mempengaruhi proses
1. Pelepasan ikatan air dari biji pengeringan
2. Difusi air dan uap air ke permukaan >>Suhu udara pengering perbedaan
3. Perubahan fase dari air menjadi uap air suhu bahan Vs suhu udara pengering >>
4. Perpindahan uap air dari permukaan ke udara faktor pendorong pindah panas dari udara
sekitar
pengering ke bahan.
5. Perpindahan uap air di udara
>> suhu udara pengering laju pindah
panas
2
1/14/2014
Jumlah uap air di udara dinyatakan dengan : 3 karakteristik udara yang baik untuk
- kelembaban mutlak (absolute humidity, H) pengeringan bahan pangan :
- kelembaban relatif (RH) - suhu bola kering tinggi
Psychrometry : mempelajari hubungan sifat- - RH rendah
sifat udara-uap air psychrometric chart - kecepatan aliran udara tinggi
Jika pada bahan pangan dihembuskan
udara panas maka uap air akan berdifusi
melalui boundary film di sekitar bahan dan
dibawa keluar oleh udara driving
forcenya : perbedaan tekanan uap air pada
bahan pangan dengan udara kering.
3
1/14/2014
ENERGI PENGERINGAN
4
1/14/2014
Waktu Pengeringan
5
1/14/2014
Laju pengeringan
Periode antara A (atau A’) – B : singkat dan dapat
Laju Laju pengeringan
konstan diabaikan dalam analisa waktu pengeringan
menurun
Pengeringan (kg B-C : laju pengeringan konstan yang mewakili proses
air/jam m2) A’ pengeluaran air tidak terikat dari produk yang terdapat
B
C di permukaan (aw mendekati 1)
pada pengeringan apel tidak terdapat
A
Periode laju pengeringan menurun I dimulai dari C
dibatasi oleh kadar air kritis (Mc) : terjadi jika
D permukaan mulai mengering
Periode laju pengeringan menurun II dimulai dari D :
E
jika permukaan sudah mengering sempurna
Mc
Kadar Air
pengeringan
14 66.4 13.3 15.3 8.8
16 64.7 11.0 12.3 7.1
18 63.7 9.6 10.6 6.1
20 62.8 8.3 9.0 5.2
22 61.9 6.9 7.5 4.3
24 61.5 6.3 6.8 3.9
26 61.2 5.9 6.3 3.6
28 60.9 5.4 5.7 3.3
30 60.7 5.1 5.4 3.1
32 60.5 4.8 5.0 2.9
34 60.4 4.6 4.9 2.8
36 60.2 4.3 4.5 2.6
38 60.2 4.3 4.5 2.6
40 60.1 4.2 4.3 2.5
45 59.8 3.7 3.8 2.2
6
1/14/2014
80.0
M Me
60.0
A kt M Me
ln A kt
50.0
atau ln
40.0
Mo Me Mo Me
Pers.1
30.0
20.0
7
1/14/2014
y = -0.1168x - 0.3669
R2 = 0.9941
- Y3 = -0.1168 x – 0.3669 (R = 0.9941)
-3.0000
- Y4 = -0.0912 x – 1.154 (R = 0.9401)
-4.0000
diperoleh 3 konstanta (b), kadar air (M) dan waktu kritikal
-5.0000
y = -0.0912x - 1.154 atau peralihan periode.
R2 = 0.9401
-6.0000
• Kadar air kritikal (Mc) adalah kadar air peralihan yaitu
Waktu Pengeringan (Jam)
kadar air pada titik awal pada masing-masing garis lurus
(M2 = kadar air awal garis lurus periode 2, M3 = kadar air
awal garis lurus periode 3, dan M4 = kadar air awal garis
lurus periode 4).
• Waktu kritikal = waktu peralihan dari periode satu ke periode berikutnya. Tabel. Hasil analisis regresi laju pengeringan benih cabai
- Waktu kritis pada periode 2 dan 3 ditentukan
dengan mencari titik potong Pers (2) dan (3) : merah
-0.1572 x + 0.2928 = -0.1168 x – 0.3669
0.0404 x = 0.6597 x2-3= 16.3 jam
- Waktu kritis pada periode 3 dan 4 (x3-4)= 30.7 jam Parameter Garis Linier Garis Linier Garis Linier Garis Linier
Periode I Periode II Periode III Periode IV
• Untuk mendapatkan kadar air kritis pada periode ke-3, maka nilai x2-3 bi - -0.1572 -0.1168 -0.0912
dimasukkan ke pers garis ke-2 :
Y2 = -0.1572 x + 0.2928 Y2 = -0.1572 (16.3) + 0.2928
Y2 = -2.26956
Y2 = ln M M ln A =
ai - 0.2928 – 0.3669 – 1.154
kt -2.26956
e
Mo Me
(M-Me)
tc (jam) - 8.0 16.3 30.7
sehingga = 0.1034, Me = 3.8% bk dan Mo = 81.6% bk,
(Mo-Me)
maka : (M-3.8)/(81.6-3.8) = 0.1034 M = 11.85% bk Mc (% bk) 81.6 33.9 11.85 5.29
Dengan cara yang sama diperoleh M untuk peralihan periode 3 dan 4 =
5.29% bk
8
1/14/2014
9
1/14/2014
SPRAY DRYER………
Komponen utama alat :
Alat pemanas
Penyemprot
10
1/14/2014
Texture
Perubahan tekstur merupakan hal penting dalam
penurunan mutu
Untuk mencegah penurunan mutu tejstur diberikan
perlakuan pendahuluan misalnya penambahan CaCl2
pada air blansir
Pengecilan ukuran dan pengupasan mempengaruhi
tekstur dari buah dan sayur yang direhidrasi.
Kehilangan tekstur disebabkan karena gelatinisasi pati,
kristalisasi selulosadan adanya lokalisasi air pada
produk selama pengeringan yang menyebabkan stress
Diagram Alir Spray Drier untuk Produk Tepung Telur internal.
11
1/14/2014
Tekstur………..: Tekstur………..:
Laju pengeringan cepat dan suhu tinggi lebih Untuk membuat produk tepung instan, maka
banyak merubaha tekstur daripada laju partikel-partikel secara individu diberi perlakuan
pengeringan dan suhu rendah terjadinya case sehingga dapat membentuk aglomerat
permukaan tiap partikel mudah dibasahi ketika
hardening direhidrasi dan aglomerat akan pecah, tenggelam di
Karakteristik tekstur dari produk tepung bawha permukaan dan terdispersi dengan cepat
ditentukan oleh densitas, dan densitas pada larutan karakteristik ini disebut : wettability,
tergantung pada ukuran partikel ditentukan sinkability, dispersibility dan solubility
oleh sifat alami dan komposisi bahan. Untuk produk tepung instan, maka ke-4 tahapan
Bahan dengan kandungan lemak rendah (misal
karakteristik ini harus dilalui dalam waktu beberapa
detik.
jus buah) lebih mudah dibentuk menjadi tepung
yang mudah mengalir daripada susu atau ekstrak Aglomerasi dapat diperoleh dengan cara membasahi
kembali (remoistening) partikel di dalam uap
daging. bertekanan rendah dalam sebuah aglomerator
kemudian dikeringkan kembali (redrying).
12
1/14/2014
13
1/14/2014
REHIDRASI
14