Nilai 0 1 2
Appearance Pucat Badan merah Seluruh tubuh
Pulse Tidak ada Ekstremitas biru Kemerahan
< 100 / menit > 100/ menit
Grimace Tidak ada Sedikit gerakan Batuk / bersin
mimik
Activity Tidak ada Ekstremitas Gerak aktif
sedikit fleksi
respiration Tidak ada Lemah Baik, menangis,
kuat
6. Berikan bayi pada ibunya untuk IMD
a. Kontak dini dengan ibu
b. Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin untuk kehangatan
c. Untuk ikatan batin dan pemberian ASI
7. Pernafasan
Periksa pernafasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit
Jika bayi belum menangis dalam 30 detik pertama setelah lahir, maka periksa
kebersihan jalan napas :
a. Kedua kaki bayi dipegang dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain
memegang kepala bayi lebih rendah dari sudut 30º daripada kaki dengan posisi
ekstensi sedikit untuk memungkinkan cairan dan lendir keluar dari trakea dan
faring.
b. Bersihkan cairan dari mulut dan hidung
c. Hisap ledir dari mulut lalu hidung dengan penghisap lendir
d. Keringkan bayi dengan selimut/handuk kering yang hangat
e. Gosoklah punggung bayi dengan lembut
f. Jaga bayi agar tetap hangat
g. Jika bayi masih belum mulai bernapas setelah 60 detik, mulai resusitasi.
h. Apabila bayi cyanosis/ sukar bernapas (frekuensi pernapasan <30/>60 x/mnt),
berilah oksigen pada bayi dengan kateter nasal.
8. Perawatan mata
Obat mata Eritromisin 0,5% / Tetrasiklin 1% dianjurkan untuk mencegah penyakit
mata karena Clamydia (PMS) diberikan pada jam pertama setelah persalinan. Umum
dipakai larutan Perak nitrat/neosporin dan langsung diteteskan segera setelah lahir.
9. Pertahankan suhu tubuh bayi
a. Hindari memandikan bayi sedikitnya 6 jam setelah lahir.
b. Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup.
10. Pemberian Vit K
a. BBL normal dan aterm perlu diberi Vit K per oral 1 mg perhari selama 3 hari
untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vit K.
b. BBL resti diberi Vit K 0,5-1 mg IM.
11. Identifikasi bayi
Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu dipasang segera pasca
persalinan, pada alat atau gelang tercantum :
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Biodata.
a. Identitas bayi.
b. Identitas orang tua.
2. Riwayat Kesehatan.
a. Riwayat penyakit sekarang.
Cara lahir, apgar score, cara lahir, kesadaran.
b. Riwayat perinatal.
Lama kehamilan, penyakit yang menyertai kehamilan.
c. Riwayat persalinan.
Cara persalinan, trauma persalinan.
3. Pemeriksaan Fisik.
a) Keadaan umum.
♦ Kesadaran.
♦ Vital sign.
♦ Antropometri.
b) Kepala.
Apakah ada trauma persalinan, adanya caput, chepal hematom, tanda forcep.
c) Mata.
Apakah ada katarak, neonatal, btenorhoe.
d) Sistem gastrointestinal.
Apakah palatum keras dan lunak, apakah bayi menolak untuk disusui, muntah /
distensi abdomen, stomatitis, BAB.
e) Sistem pernafasan.
Apakah ada kesulitan bernafas, takipneu, bradipneu, teratur / tidak, bunyi nafas
f) Tali pusat.
Periksa apakah ada pendarahan, tanda infeksi, keadaan dan jumlah
pembuluh darah ( 2 arteri, 1 vena ).
g) Sistem genitourinaria.
Apakah hipospadia, epispadia, testis, BAK,
h) Ekstrimitas.
Cacat bawaan, kelainan bentuk, jumlah, bengkak, posisi / postur normal /
abnormal.
i) Sistem muskuluskletal.
Tonus otot, kekuatan otot, kaku ?, lemah ?, asimetris.
j) Kulit
Pustula, abrasi, ruam ptekie.
4. Pemeriksaan Fisik.
5. Pemeriksaan Laboratorium.
Sampel darah tali pusat.
Jenis ketonuria.
Hematokrit.
6. Diagnosa Keperawatan.
Resiko hipotermi b.d transisi lingkungan ekstra uterus.
Resiko infeksi b.d sistem imun yang belum sempurna, peningkatan kerentanan bayi.
Resiko terhadap aspirasi.
8. Intervensi Keperawatan.
1) Diagnosa I.
♦ Kurangi / hilangkan sumber-sumber kehilangan panas pada bayi.
♦ Pantau suhu bayi tiap hari.
♦ Ajarkan keluarga tanda-tanda hipotermi, dingin, pucat.
2) Diagnosa II.
♦ Lakukan semua tindakan perawatan dengan steril anti septik.
♦ Observasi mata setiap hari, bersihkan dengan air steril / garam fisiologis.
♦ Pertahankan kulit terutama lipatan-lipatan selalu bersih dan kering.
♦ Observasi talu pusat dan identifikasi peradangan.
♦ Jaga personal hygent bayi.
♦ Minimalkan perawatan tinggal di RS.
♦ Ajarkan keluarga mengenal penyebab, resiko, tanda dan cara pencegahan, infeksi.
3) Diagnosa III.
♦ Bersihkan sekresi dari mulut dan tenggorokan dengan tissue penghisap secara perlahan.
♦ Ajarkan tehnik menyusui yang benar.
♦ Observasi vital sign dan keadaan umum.