Tugas Manajemen
Tugas Manajemen
Oleh:
1. Ahmad Surya Ramadhan
2. Dian safitri Feriani
3. Firhand Aziz
4. Fatimah
5. Fitri Hidayati
6. Jeni Wahyuni
7. Novi Damayanti
8. Novita Sari Amalia
BAB I
PENDAHULUAN
karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam
Kesehatan, 2009).
Pelayanan yang baik dari suatu rumah sakit akan membuktikan bahwa
merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan, pasien baru akan merasa
puas apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi
muncul apabila kinerja ayanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Permenkes, 2016).
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.Rumah sakit oleh WHO (1957)
(Permenkes, 2016c)
artinya bahwa rumah sakit melakukan segala sesuatu dengan benar (doing
standar profesi yang jelas. Effectiveness artinya bahwa rumah sakit dalam
f. Status Akreditasi
atau bagian di suatu rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan
(Permenkes, 2016).
9
pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis
yang diperlukan. Pelayanan kesehatan bagi Peserta yang dijamin oleh BPJS
medis habis pakai yang dibutuhkan sesuai dengan indikasi medis. Pelayanan
obat, Alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat diberikan pada pelayanan kesehatan rawat jalan dan/atau
Pelayanan obat, Alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang
diberikan kepada Peserta berpedoman pada daftar obat, alat kesehatan, dan
Daftar obat, Alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai sebagaimana
Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dinyatakan bahwa Rumah Sakit
terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena Obat, untuk
3. Rekonsiliasi Obat;
5. Konseling;
6. Visite;
II.5 Profil Rumah Sakit Dr. Sitanala Tangerang (Rizqita et al, 2018)
Kampung Sewan. Diresmikan oleh Ny. Rahmi Hatta selaku Ibu Wakil
pertama kali menangani penderita kusta, yaitu dr. J.B. Sitanala dari
15
RI saat itu Prof. Dr. Satrio, dan pada perkembangan selanjutnya menjadi
kesehatan baik penderita kusta maupun pasien umum dan saat ini sudah
a. Visi
Terwujudnya RS dr. Sitanala sebagai Pusat Rujukan Kusta
Nasional Tahun 2019
16
b. Misi
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan.
2. Meningkatkan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penelitian serta
pengembangan di bidang kusta dan pelayanan penunjang lainnya.
3. Meningkatkan upaya pelayanan bedah rekonstruksi secara
komprehensif.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju
profesionalisme pelayanan.
c. Motto
“Melayani dengan ramah, sabar, dan kasih sayang”
d. Falsafah
”Memberikan pelayanan prima yang berpegang teguh kepada
nilai-nilai kemanusian dan etika profesi”.
d. Instalasi Bedah.
18
f. Instalasi Laboratorium.
g. Instalasi Radiologi.
h. Instalasi Farmasi.
i. Instalasi Gizi.
j. Ruang Rawat.
k. Instalasi THT-KL.
l. Instalasi Forensik.
m. Hemodialisa.
a. Klinik Kusta
b. Klinik Luka.
h. Klinik Anak.
i. Klinik Umum.
j. Klinik Paru.
l. Klinik Gigi.
m. Klinik Mata.
19
p. Klinik Syaraf.
s. Klinik Anestesi.
Direktur Pelayanan.
20
bagian :
b. Depo IGD
d. Gudang Farmasi
telepon.
Pagi : 07.30-14.00
c. Gudang IFRS
Direktur Pelayanan.
2. Koordinator Pelayanan
dilakukan melalui :
kepada pasien, baik itu mutu layanan kesehatan dan sistem layanan
27
kesehatan, maka pasien akan lebih memilih mutu layanan kesehatan yang
berkualitas, terjamin, dan dapat terjangkau. Pasien atau dengan kata lain
yang menjadi tolak ukur bagi pasien dalam melakukan penilaian terhadap
BAB III
STUDI KASUS
Berdasarkan hasil analisis data tahunan Instalasi Farmasi rawat inap rumah
sakit kusta Dr.Sitanala pada tahun 2015 terjadi penurunan jumlah pasien di
Instalasi Rawat Inap sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
analisis tingkat kepuasan pasien rawat inap peserta BPJS terhadap pelayanan
Instalasi Farmasi RSK Dr. Sitanala Tangerang, pemilihan responden pada pada
pasien Rawat Inap RSK Dr. Sitanala Tangerang karena pelayanan rawat inap
merupakan salah satu pelayanan yang menjadi perhatian utama Rumah Sakit di
seluruh dunia, pasien Rawat Inap semakin hari semakin bertambah, dengan
peralatan yang juga bertambah sehingga pasien Rawat Inap merupakan sumber
pangsa yang besar yang dapat meningktakan finansial Ruma Sakit (Sri Fitriani,
2015) dimana pada sebelumnya belum ada penelitian tentang kepuasan pelayanan
pasien Rawat Inap terhadap Instalasi Farmasi.
Hasil deskriptif distribusi tingkat kepuasan pasien Rawat Inap peserta
BPJS kesehatan terhadap Instalasi Farmasi RSK Dr.Sitanala Tangerang yang
meliputi 5 dimensi yaitu bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability),
ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), dan perhatian (empaty).
29
menunjukkan responden tidak puas atau sangat tidak puas denegan lokasi
Instalasi Farmasi RSK Dr.Sitanala disebabkan lokasi Instalasi Farmasi
berjauhan dengan ruang Rawat Inap.
III.1.2 Dimensi Kehandalan (Realibility)
Tabel 2. Tingkat Kepuasan Paien Peserta BPJS Kesehatan Terhadap
Pelayanan Instalasi Farmasi Pada Dimensi Kehandalan Di RSK Dr.
Sitanala Tangerang
Dimensi Pertanyaan Frekuensi
SP P CP TP STP
B.1 5 33 50 10 0
B.2 23 53 20 2 0
Reability B.3 8 43 40 7 0
B.4 11 56 29 1 1
B.5 13 47 37 1 0
Jumlah (N) 60 232 176 21 1
P = F X 100 % N 12% 48% 36% 4% 0%
lebih dari 30 menit menunggu obat jadi sehingga beberapa pasien tida puas
terhadap lamanya waktu tunggu obat jadi.
III.1.4 Dimensi Jaminan (Assurance)
Tabel 4. Tingkat Kepuasan Pasien Peserta BPJS Kesehatan Terhadap
Pelayanan Instalasi Farmasi Pada Jaminan Di RSK Dr. Sitanala Tangerang
Dimensi Pertanyaan Frekuensi
SP P CP TP STP
D.1 11 54 31 2 0
D.2 10 46 32 4 1
Assurance D.3 14 50 28 6 0
D.4 15 47 33 3 0
D.5 11 48 37 2 0
Jumlah (N) 61 245 166 17 1
P = F x 100 % N 12% 50% 34% 4% 0%
Frekuensi
Dimensi Pertanyaan
SP P CP TP STP
E.1 9 49 39 1 0
E.2 12 49 34 3 0
Emphaty E.3 8 52 34 4 0
E.4 7 51 35 4 1
Jumlah (N) 36 201 142 12 1
52
P=Fx100% N 9% 36% 3% 0%
%
kategori puas
karena skor hasil
(n) lebih dari 1666
dan kurang dari
2058
5 Perhatian 1435 Terletak diantara
(emphaty) niai interval
kategori puas
karena skor hasil
(n) lebih dari
1332,8 dan kurang
dari 1546,4
DAFTAR PUSTAKA