Anda di halaman 1dari 6

BEHAVIORAL HUMANIORA

PROGRAM

ANEMIA

Oleh :

DEVINTA AKHLINIANTI
2013.04.0.0222
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANGTUAH SURABAYA
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anemia adalah keadaan dimana kadar sel-sel darah merah dan hemoglobin dalam darah
kurang dari normal. Hemoglobin terdapat dalam sel- sel darah merah dan merupakan pigmen
pemberi warna merah sekaligus pembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh sel-sel tubuh.
Oksigen ini akan digunakan untuk membakar gula dan lemak menjadi energy. Hal ini dapat
menjelaskan mengapa kurang darah dapat menyebabkanng gejala lemah dan lesu yang tidak
biasa. Paru-paru dan jantung juga terpaksa kerja keras untuk mendapatkan oksigen dari darah
yang menyebabkan nafas terasa pendek. Walaupun gejalanya tidak terlihat atau samar-samar
dalam jangka waktu lama. Kondisi ini tetap dapat membahayakan jiwa jika dibiarkan dan tidak
diobati. Jika anda mengalami gejala lemah lesu berkepanjangan, sebaiknya segera periksakan
diri ke dokter untuk mengetahui penyebabny. Anemia biasanya terdeteksi atau sedikitnya dapat
dipastikan setelah pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar sel darah merah , hemotokrit dan
hemoglobin. Pengobatan bisa bervariasi tergantung pada diagnosisnya Sel-sel darah baru dibuat
setiap hari dalam sumsum tulang belakang. Zat gizi yan diperlukan untuk pembuatan sel-sel ini
adalah besi, protein dan vitamin terutama asam folat dan B12. Dari semua ini, besi dan protein
yang paling penting dalam pembentukan hemoglobin. Setiap orang harus memiliki sekitar 15
gram hemoglobin per 100 ml darah dan jumlah darah sekitar lima juta sel darah merah per
millimeter darah.

Anemia adalah salah satu penyakit yang sering diderita masyarakat, baik anak-anak, remaja
usia subur, ibu hamil ataupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam, dari yang karena
perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12, sampai kelainan hemolitik. Anemia
dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik maupun dengan pemeriksaan laboratorium. Secara
fisik penderita tampak pucat, lemah, dan secara laboratorik didapatkan penurunan kadar
Hemoglobin (Hb) dalam darah dari harga normal.

B. TEORI
I. Menurut WHO (1992) anemia adalah salah satu keadaan dimana kadar hemoglobin
lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang yang bersangkutan. Anemia
secara laboratorik yaitu keadaan apabila terjadi penurunan dibawah normal kadar
hemoglobin , hitung eritrosit dan hematokrit . Klasifikasi Derajat Anemia Menurut
WHO yang dikutip dalam buku Handayani W, dan Haribowo A S, (2008) :
1. Ringan sekali Hb 10,00 gr% -13,00 gr%
2. Ringan Hb 8,00 gr% -9,90 gr%
3. Sedang Hb 6,00 gr% -7,90 gr%
4. Berat Hb < 6,00 gr
II. Pengertian anemia menurut Prof.Dr.DSOG.Sarwono Prawirohardjo adalah kondisi dengan kadar
hemoglobin dibawah 11g/dl atau kadar <10,5g% . Nilai batas tersebut terjadi karena hemodilusi.
Menurut Prof.Dr.DSOG.Sarwono Prawirohardjo anemia dapat digolongkan menjadi :
a. Anemia Defisiensi Besi (Fe)
Anemia yang disebabkan kekurangan zat besi.
b. Anemia Megaloblastik
Anemia yang disebabkan kekurangan asan folik .
c. Anemia Hipoplastik
Anemia yang disebabkan karena hipofungsi sumsum tulang.
d. Anemia Hemolitik
Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang lebih cepat dari
pembuatannya.

III. Menurut Nursalam, Anemia adalah berkurangnya kadar eritrosit (sel darah merah) dan
kadar hemoglobin (Hb) dalam setiap milimeter kubik darah dalam tubuh manusia.
Hampir semua gangguan pada sistem peredaran darah disertai dengan anemia yang
ditandai dengan warna kepucatan pada tubuh, penurunan kerja fisik, penurunan daya
tahan tubuh. Penyebab anemia bermacam-macam diantaranya adalah anemia
defisiensi zat besi (Murgiyanta, 2006).
PEMBAHASAN

A. ANALISIS

Anemia adalah kondisi di mana darah Anda memiliki jumlah sel darah merah di bawah
normal. Kurangnya sel darah merah ini biasanya diindikasikan oleh hitungan hemoglobin yang
lebih rendah dari normal (lihat tabel).

Hemoglobin adalah unsur utama penyusun sel darah merah yang merupakan protein kaya zat
besi dan berfungsi membantu sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh.

Bila jumlah hemoglobin Anda sedikit, sel-sel tubuh Kadar Hb Normal


Anda akan kekurangan oksigen. Anda akan merasa Pria dewasa 13.5 – 17
lelah, lemas dan gejala anemia lainnya. Anemia parah g/dl
dan menahun (kurang dari 5 g/dl) dapat mengakibatkan
Wanita dewasa 12 – 15
kerusakan jantung, otak dan organ tubuh lain. Anemia
g/dl
yang sangat parah bahkan dapat menyebabkan
Ibu hamil 11 – 12
kematian.
g/dl
B. GEJALA Bayi baru lahir 14 – 24
g/dl
Tubuh yang mengalami anemia akan menunjukkan Anak-anak 11 – 16
gejala seperti muka pucat, lelah, kurang energi/lemas, g/dl
mengantuk, dan sakit kepala. Pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan denyut jantung
bertambah cepat, nafas tersengal dan pingsan.

C. PENYEBAB

Anemia terutama disebabkan oleh kehilangan darah, kekurangan produksi sel darah merah
atau perusakan sel darah merah yang lebih cepat dari normal. Kondisi tersebut dapat disebabkan
oleh:

 Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat
dan vitamin C, unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
o Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia. Sekitar 20% wanita, 50%
wanita hamil dan 3% pria mengalami kekurangan zat besi.
o Tidak mengkonsumsi daging (vegetarian) dapat menyebabkan Anda kekurangan
vitamin B12, jenis vitamin yang hanya ditemui pada makanan hewani (daging,
ikan, telur, susu). Di kalangan non vegetarian, hampir tidak ada yang kekurangan
vitamin ini karena cadangannya cukup untuk produksi sel darah sampai lima
tahun.
o Asam folat tersedia pada banyak makanan, namun terutama terdapat di hati dan
sayuran hijau mentah.
 Darah menstruasi berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena anemia
karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki
cukup persediaan zat besi.
 Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat besi dan
vitamin untuk pertumbuhannya.
 Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran
pencernaan seperti gastritis, radang usus buntu,dll dapat menyebabkan anemia.
 Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung
(aspirin, obat anti inflamasi,dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam
penyerapan zat besi dan vitamin (antacid, pil KB, obat anti artritis, dll).
 Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini bisa
menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B12.
 Penyakit radang kronis seperti lupus, artritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada
kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker, dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia
karena memengaruhi proses pembentukan sel darah merah.

D. MEKANISME

Kurang bahan baku pembuat sel darah merah → Penghancuran eritrosit berlebihan →
Terhentinya pembuatan sel darah merah oleh sum-sum tulang → terjadi anemia (kurangdarah)
→ menyebabkan penurunan transpor O2 kejaringan → lemas dan pusing

E. PENANGANAN

 Bila Anda merasakan gejala anemia di atas dan orang-orang di sekeliling Anda melihat
Anda tampak pucat dan lelah, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan
menanyakan kebiasaan makan Anda dan obat yang sedang Anda minum. Anda lalu akan
mendapatkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan pemeriksaan penunjang lainnya
untuk menentukan apakah terdapat anemia dan apa penyebabnya.
 Penanganan anemia tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya adalah kekurangan
zat besi, dokter akan mencari tahu dan mengatasi penyebab kekurangan tersebut.
Suplemen zat besi dalam bentuk tablet atau sirup mungkin diberikan. (Bila anemia
disebabkan oleh masalah penyerapan pasca- operasi gastrektomi, pemberian suplemen
akan diberikan secara intramuskular atau intravenal).
 Pemulihan biasanya berlangsung enam hingga delapan minggu setelah penanganan.
Setelah anemia tertangani, Anda masih akan terus menerima asupan suplemen zat besi
hingga beberapa bulan untuk menjaga kondisi. Tinja Anda akan berwarna hitam selama
perawatan.
 Bila anemia disebabkan penyakit tertentu, satu-satunya solusi adalah menyembuhkan
penyakitnya.
 Anemia kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung cepat, nafas
tersengal dan pingsan mungkin harus segera ditangani dengan transfusi darah.
KESIMPULAN

Anemia merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan pusing. Dimana biasanya
anemia itu terjadi karena kekurangan vitamin B-12 dan zat besi. Yang terdapat pada sayur,
daging, telur, susu, dll. Hal-hal yang perlu kita perhatikan agar meminimalisasi resiko terkena
anemia, antara lain

 Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi disarankan bagi setiap orang
 Mengkonsumsi buah-buahan kaya vitamin C
 Menjalani diet vegetarian harus dilakukan dengan bijak
 Berhati-hatilah dalam penggunaan aspirin, ibuprofen dan obat anti inflamasi

Anda mungkin juga menyukai