Anda di halaman 1dari 5

GEJALA TRANSIEN

Praktikan: Andika Mahendra (13110053)


Asisten: Rizaldy Azhar (13208036)
Waktu Percobaan: 22 September 2011
EL 2193-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB

Abstrak 𝑉𝑡 = 𝑉𝑛 + 𝑉𝑓
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan tentang gejala 𝑡
transien yang terjadi pada suatu rangkaian penyimpan energi. 𝑉𝑡 = 𝑉𝑠𝑠 + (𝑉0 − 𝑉𝑠𝑠 )𝑒 −τ
Gejala tersebut timbul karena energi yang diterima atau
dilepaskan rangkaian tersebut tidak dapat berubah seketika. Ket: Vt = Respon Lengkap
Respon tersebut diantaranya yaitu respon natural, respon
paksa, dan respon lengkap suatu rangkaian. Percobaan ini Vn = Respon Natural
menggunakan rangkaian yang terdiri dari kapasitor, inductor, Vf = Respon Paksa
resistor dan dua saklar yang sudah mempunyai pengatur
otomatis yang dikendalikan oleh suatu rangkaian. Kemudian Pada kapasitor terdapat dua kejadian yang
dilakukan pembacaan tegangan terhadap waktu melalui berpengaruh pada gejala transien, yaitu pengisian
osiloskop. Pada akhir dari percobaan diperoleh kesimpulan energy (charging) dan pengosongan energy
bahwa respon lengkap terjadi pada rangkaian yang (discharging).
mengandung komponen penyimpan energi.
Kata kunci: Gejala transien, respon, tegangan.
1. Pendahuluan
Pada percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap
gejala transien yang terjadi pada rangkaian yang
memiliki komponen penyimpanan energi seperti
induktor dan kapasitor. Kemudian dilakukan
perbandingan terhadap hasil percobaan dengan teori-
teori yang terkait. Gambar di atas menggambarkan tentang perubahan
tegangan terhadap waktu pada saat pengisian
Percobaan ini memiliki tujuan sebagai berikut: tegangan kapasitor, hal tersebut dapat dirumuskan
 Mempelajari respon natural, respon paksa, dan sbb:
respon lengkap dari suatu rangkaian yang
mengandung komponen penyimpan tenaga. 𝑉𝑡 = 𝑉𝑠𝑠 (1 − 𝑒 −𝑡/τ )
 Menghitung konstanta waktu rangkaian RC dari
Sedangkan pada pengosongan tegangan pada
respons waktu rangkaian.
kapasitor ditunjukkan pada gambar di bawah.
 Mengamati pengaruh sumber tegangan bebas
terhadap tegangan transien rangkaian RC.
2. Dasar Teori
Gejala transien terjadi pada rangkaian-rangkaian yang
mengandung komponen penyimpan energi seperti
induktor dan/atau kapasitor. Gejala ini timbul karena
energi yang diterima atau dilepaskan oleh komponen
tersebut tidak dapat berubah seketika (arus pada
induktor dan tegangan pada kapasitor). Keadaan tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan
sbb:
Pada rangkaian tersebut terjadi suatu respon
1

rangkaian yang disebut dengan respon lengkap. 𝑉𝑡 = 𝑉𝑠𝑠 + (𝑉0 − 𝑉𝑠𝑠 )𝑒 −𝑡/τ
Halaman

Respon lengkap terdiri dari respon alami (natural


response) dan respon paksa (forced response), dimana hal
tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
3. Metodologi 3.3 Percobaan 3

Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah


sebagai berikut: amati hasil buat rangkaian
pada seperti gambar
osiloskop dibawah ini
 Kit Transien (1 buah)
 Osiloskop (1 buah)
 Sumber daya DC (1 buah) variasikan
 Multimeter (1 buah) nilai sumber
tehgangan,
 Kabel 4mm-4mm (max. 10 buah) R1, R2, C1
 Kabel BNC-4mm (max. 3 buah) dan C2

Pada percobaan ini dilakukan beberapa langkap


berikut:

3.1 Percobaan 1

kosongkan kapasitor
dengan
menghubung-
singkatkan kakinya

Gambar 3.3-1 Rangkaian untuk Percobaan


amati hasil pada set nilai R1, R2, 3
osiloskop C1, dan C2

3.4 Percobaan 4

kalibrasi ukur nilai RL


buat rangkaian
osiloskop dan
seperti gambar
sambungkan ke
dibawah ini
rangkaian

catat Rvar saat pasang oscilator pada


critically damped Vc di channel 1

amati hasil pada pasang generator


osiloskop sinyal pada channel 2

variasikan nilai Rvar

Gambar 3.1-1 Rangkaian untuk


Percobaan 1 dan Percobaan 2

3.2 Percobaan 2 4. Hasil dan Analisis


4.1 Percobaan 1 dan Percobaan 2
gunakan
rangkaian Pada percobaan ini digunakan tegangan AC dari jala-
percobaan 1
jala dan tegangan sumber DC sebesar 5 volt.
Komponen-komponen yang digunakan memiliki nilai
sbb:
variasikan nilai
amati hasil pada
osiloskop
R1, R2, C1 dan
C2
R1 = 2,2 kΩ
R2 = 4,7 kΩ
C1 = 220 nF
C2 = 470 nF
2

Pada percobaan 1 didapatkan data pembacaan


Halaman

osiloskop dan output pada osiloskop seperti gambar


di bawah ini.
C2= 470nF
Chanel 1 Vmax= 3,2V
Vmax= 5 V V0= 2V
Vt= 4 V t0= 0,6ms
t = 1 ms τ lab τ hitung
τ t1= 2,48 x 10-4 s τ t1= 2,2 x 10-4 s
Vmax= 3,2 V τ t0= 1,27 x 10-3 τ t2= 2,209 x 10-3 s
V0= 2 V τ t2= 5,77 x 10-4
t0= 0,4 ms

R1= 4,7kΩ Vmax= 4,8V Vmax= 1,6V


Chanel 2 R2= 4,7kΩ Vt= 4V Vt= 0,8V
Vmax= 1,6 V C1= 220nF t = 2ms t = 0,6ms
Vt= 0,8 V C2= 470nF
t = 0,4 ms Vmax= 3,2V
V0= 2V
t0= 0,4ms
τ lab τ hitung
τ t1= 1,12 x 10-3 s τ t1=1,034 x 10-3 s
τ t0= 8,51 x 10-4 s τ t2= 2,209 x 10-3 s
τ t2= 8,65 x 10-3 s

Dari data tersebut dapat dilakukan


R1= 2,2kΩ Vmax= 4,8V Vmax= 1,6V
perhitungan terhadap nilai τ pada setiap R2= 2,2kΩ Vt= 4V Vt= 1,2V
keadaan. C1= 220nF t = 1ms t = 0,4ms
Pada pegisian kapasitor 1 berlaku rumus: C2= 470nF
𝑉 = 𝑉 (1 − 𝑒 −𝑡/τ )
𝑡 𝑠𝑠 Vmax= 3,2V
−𝑡 V0= 2V
𝜏= t0= 0,2ms
Vmax − Vt
𝑙𝑛 τ lab τ hitung
𝑉𝑚𝑎𝑥
τ= 4,97x 10-4 s τ t1= 5,58 x 10-4 s τ t1= 4,84 x 10-4 s
Teori: τ t0= 4,25 x 10-4 s τ t2= 1,034x 10-3 s
τ= RC τ t2= 2,88 x 10-4 s
= 4,84 x 10-4 s
Pada pengosongan kapasitor 1 berlaku
R1= 2,2kΩ Vmax= 4,8V Vmax= 1,6V
rumus:
R2= 10kΩ Vt= 4V Vt= 0,8V
C1= 220nF t = 1ms t = 1,2ms
𝑉𝑡 = 𝑉𝑠𝑠 + (𝑉0 − 𝑉𝑠𝑠 )𝑒 −𝑡/τ C2= 470nF
Vmax= 3,2V
−𝑡 V0= 2V
𝜏=
Vt t0= 0,6ms
𝑙𝑛
𝑉𝑚𝑎𝑥 τ lab τ hitung
τ t1= 5,58 x 10-4 s τ t1= 4,84 x 10-4 s
τ= 8,51 x 10-4 s τ t0= 1,27 x 10-3 s τ t2= 4,7 x 10-3 s
Pada pegisian kapasitor 2 berlaku rumus: τ t2= 1,73 x 10-3 s
𝑉 = 𝑉 (1 − 𝑒 −𝑡/τ )
𝑡 𝑠𝑠

τ= 5,7 x 10-3 s R1= 2,2kΩ Vmax= 4,8V Vmax= 0,8V


Teori: R2= 4,7kΩ Vt= 4V Vt= 0,4V
C1= 100nF t = 0,5ms t = 0,4ms
τ= RC C2= 470nF
= 2,209 x 10-3 s Vmax= 4V
V0= 2V
Sedangkan pada percobaan 2 didapatkan data t0= 0,4ms
pembacaan osiloskop sbb. τ lab τ hitung
3

Komponen Chanel 1 Chanel 2 τ t1= 2,79 x 10-4 s τ t1= 2,2 x 10-4 s


Halaman

R1= 1kΩ Vmax= 5V Vmax= 1,6V τ t0= 5,77 x 10-4 τ t2= 2,209 x 10-3 s
R2= 4,7kΩ Vt= 4V Vt= 0,8V τ t2= 5,77 x 10-4 s
C1= 220nF t = 0,4ms t = 0,4ms
4.2 Percobaan 3
R1= 2,2kΩ Vmax= 4,6V Vmax= 2,4V Sumber Tegangan Chanel 1 Chanel 2
R2= 4,7kΩ Vt= 4V Vt= 2V 4V Vmax= 4V Vmax= 1,2V
C1= 470nF t = 2ms t = 2ms Vt= 2V Vt= 0,8V
C2= 470nF t = 0,4ms t = 0,8ms
Vmax= 2,2V
V0= 2V Vmax= 2,6V
t0= 0,5ms V0= 1,6V
τ lab τ hitung t0= 0,4ms
τ t1= 9,81 x 10-4 s τ t1= 1,034 x 10-3 s 2V Vmax= 2V Vmax= 0,8V
τ t0= 5,24 x 10-3 s τ t2= 2,209 x 10-3 s Vt= 1,2V Vt= 0,4V
τ t2= 1,11 x 10-3 s t = 0,4ms t = 0,6ms

Vmax= 1,2V
R1= 2,2kΩ Vmax= 4,8V Vmax= 2,6V V0= 0,8V
R2= 4,7kΩ Vt= 4V Vt= 2V t0= 0,4ms
C1= 220nF t = 1ms t = 0,4ms
C2= 220nF
Vmax= 2,4V τ perc1 : τ 4v : τ 2V = 4,97x 10-4 s: 5,7 x 10-4 s :
V0= 0,8V 4,36 x 10-4 s
t0= 0,6ms
τ lab τ hitung = 1,13 : 1,30 : 1
τ t1= 5,58 x 10-4 s τ t1= 4,84 x 10-4 s Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan
τ t0= 5,46 x 10-4 s τ t2= 1,034 x 10-4 s bahwa besarnya V tidak berpengaruh terhadap
τ t2= 2,72 x 10-4 s besar τ.
Namun karena beberapa kesalahan, hal tersebut
R1= 2,2kΩ Vmax= 5V Vmax= 0,8V tidak dapat dibuktikn pada percobaan ini, hal ini
R2= 4,7kΩ Vt= 4V Vt= 0,4V karena sebelum digunakan kapasitor tidak
C1= 220nF t = 1ms t = 0,6ms dihubung-singkatkan terlebih dahulu sehingga
C2= 1000nF hal tersebut berpengaruh pada hasil data yang
Vmax= 4V didapatkan.
V0= 2V 4.3 Percobaan 4
t0= 0,6ms
τ lab τ hitung
τ t1= 6,21 x 10-4 s τ t1=4,84 x 10-4 s
τ t0= 8,65 x 10-4 s τ t2= 4,7 x 10-3 s
τ t2= 4,32 x 10-4 s

Ket: Besar R variabel saat critical dumped = 1 kΩ


τ t1= pengisian C1 Pada percobaan ini dapat kita amati bahwa harga R
τ t0= pengosongan C1 dan C berpengaruh pada gejala transient baik itu pada
τ t2= pengisian C2 kasus over dumped, underdumped maupun critically
damped.
Pada percobaan ini terjadi beberapa nilai
penyimpangan antara hasil perhitungan dengan hasil 5. Kesimpulan
pengamatan. Penyimpangan ini terjadi karena
beberapa faktor diantaranya pengaturan time/div Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat ditarik
yang terlalu besar, sehingga skala yang terbaca kurang kesimpulan bahwa
presisi, selain itu penyimpangan tersebut terjadi
disebabkan karena terkadang kapasitor yang  Gejala transien akan terjadi pada rangakain yang
digunakan tidak dihubungsingkatkan terlebih dahulu, mengandung komponen penyimpan eneriy.
sehingga data yang didapatkan kurang presisi.
 Semakin kecil nilai resistor dan kapasitor,
4

Namun pada umumnya dari percobaan ini dapat semakin kecil juga time respon, sehingga
diambil kesimpulan bahwa semakin kecil nilai resistor
Halaman

konstanta waktu semakin kecil.


maupun kapasitor, semakin kecil juga time respon,
sehingga konstanta waktu semakin kecil.
 Pada rangkaian yang memiliki komponen
penyimpan energy terdapat respon yang terdiri
dari respon natural dan paksa.

 Terjadinya dumping pada rangkaian orde dua.

6. Daftar Pustaka

[1] Alexander, Charles K.,and Sadiku, Matthew


N.O. Fundamentals of Electric Circuit. New York:
The McGraw Hill Companies, 2007.

[2] Mervin T.Hutabarat, dkk ,Petunjuk Pratikum


Rangkaian Elektrik, 37-41, Laboratorium
Dasar Teknik Elektro STEI - ITB, 2009.

5
Halaman

Anda mungkin juga menyukai