Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demensia adalah suatu penyakit persarafan kronik dengan karakteristik

degeratif dan progresif dari neuron di korteks serebri yang menyebabkan

penurunan fungsi intelektual (kognitif). Sedangkan, definisi demensia menurut

Unit Neurobehavior pada Boston Veterans Administration Medical Center

(BVAMC) adalah kelainan fungsi intelektual yang didapat dan bersifat

menetap, dengan adanya gangguan paling sedikit 3 dari 5 komponen fungsi

luhur yaitu gangguan bahasa, memori, visuospatial, emosi dan kognisi

(Iskandar Japardi, 2002 dalam Tarwoto 2013). Lansia adalah seseorang yang

sudah memasuki usia lebih dari 60 tahun dan sudah mulai mengalami

beberapa masalah diantaranya sehat sampai sakit, dari kebutuhan biopsikosial

sampai spiritual dan kondisi adaptif sampai maladaptif (Budi Anna Keliat

1999 dalam Maryam 2012). Berbagai muncul masalah keperawatan pada

lansia yang mengalami demensia diantaranya ,gangguan persepsi sensori

memori, gangguan pola tidur, kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan, resiko

cidera, defisit perawatan diri, kerusakan komunikasi verbal, dan koping

individu tidak efektif.

Ada sekitar 46 juta jiwa di dunia mengalami Demensia, sebanyak 22 juta

jiwa berada di Asia, dan 2,48 juta jiwa berada di Asia Tenggara. Konsensus

Delphi (2005) mempublikasikan bahwa diperkirakan terdapat 35,6 juta

menderita demensia pada tahun 2010. Di Indonesia sendiri pada tahun 2006

1
2

dikatakan dari 20 juta total lansia, diperkirakan 1 juta diantaranya mengalami

demensia. Menurut hasil penelitian bahwa lansia yang mengalami demensia di

Kabupaten Kediri mencakup 700.000-800.000 lansia, pada tahun 2008 (10-

20%), dan pada tahun 2009 mencapai (30%). Sesuai dengan hasil studi

pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, bahwa di Posyandu Lansia Desa …

terdapat lansia … orang, dan … orang mengalami demensia.

Berbagai masalah keperawatan yang muncul salah satunya yaitu resiko

cidera. Resiko cidera adalah rentan mengalami cidera fisik akibat kondisi

lingkungan yang berinteraksi dengan sumber adaptif dan sumber defensif

individu yang dapat mengganggu kesehatan. Resiko cidera dapat terjadi

karena penurunan fungsi kognitif sehingga klien sering lupa atau bahkan tidak

mengetahui apakah tempat tersebut berbahaya bagi dirinya atau tidak. Apabila

lansia yang mengalami demensia dengan resiko cidera dan tidak diberikan

intervensi keperawatan maka lansia bisa sering mengalami jatuh dan cidera,

bahkan sampai menyebabkan gangguan kesehatan yang lainnya. Beberapa

faktor resiko yang dapat ditegakkan pada klien yang mengalami demensia

dengan diagnosa resiko cidera adalah gangguan fungsi kognitif, gangguan

orientasi afektif, dan usia eksterm.

Dengan masalah keperawatan resiko cidera, maka intervensi keperawatan

untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan secara mandiri, dan/atau

melibatkan keluarga atau tim kesehatan yang lain. Intervensi yang harus

melibatkan keluarga apabila kliennya berada di lingkungan keluarganya

sendiri, namun apabila harus melibatkan dengan tim kesehatan lain maka

lansia berada di Panti Jompo atau Rumah Sakit. Dengan masalah keperawatan
3

resiko cidera maka dapat dilakukan intervensi keperawatan diantaranya

menyingkirkan potensi yang membahayakan bagi klien, memberikan atau

menata ruangan yang aman untuk aktivitas klien yang sering mondar-mandir,

memberikan penerangan yang memadai dan tidak menyilaukan, sediakan alas

kaki yang tidak licin baik di kamar mandi atau lingkungan dalam rumah,

memberikan edukasi tentang perubahan struktural yang diperlukan untuk

membuat rumah mudah diakses oleh klien, memfasilitasi suatu hal untuk

mempertahankan kebiasaan tidur klien, dsb.

Melihat uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Asuhan Keperawatan pada Lansia yang mengalami Demensia dengan

Resiko Cidera di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bendo Desa Darungan

Kecamatan Pare Kabupaten Kediri”.

1.2 Batasan Masalah

Masalah pada Studi Kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan pada

Lansia yang mengalami Demensia dengan Resiko Cidera di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bendo di Desa Darungan Kecamatan Pare Kabupaten

Kediri.

1.3 Rumusan Masalah

“Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Lansia yang mengalami

Demensia dengan Resiko Cidera di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bendo

Kecamatan Pare Kabupaten Kediri?”


4

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Lansia yang mengalami

Demensia dengan Resiko Cidera di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

1.4.2 Tujuan Khusus

1) Melakukan pengkajian data pada Lansia yang mengalami

Demensia dengan Resiko Cidera di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

2) Menetapkan diagnosa keperawatan pada Lansia yang mengalami

Demensia dengan Resiko Cidera di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

3) Menyusun perencanaan keperawatan pada Lansia yang

mengalami Demensia dengan Resiko Cidera di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

4) Melaksanakan tindakan keperawatan pada Lansia yang

mengalami Demensia dengan Resiko Cidera di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

5) Melakukan evaluasi pada Lansia yang mengalami Demensia

dengan Resiko Cidera di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bendo

Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.


5

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan dalm ilmu keperawatan mengenai peran

perawat dalam upaya memberikan Asuhan Keperawatan pada Lansia

yang mengalami Demensia dengan Resiko Cidera di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

1.5.2 Manfaat Praktis

1) Bagi Perawat

Sebagai tambahan ilmu keperawatan tentang asuhan keperawatan

pada lansia dengan Demensia yang mengalami resiko cidera.

2) Bagi Rumah Sakit

Diharapkan hasil asuhan keperawatan memberikan informasi

kepada petugas kesehatan yang bersangkutan tentang asuhan

keperawatan pada lansia dengan Demensia yang mengalami resiko

cidera.

3) Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan bahan acuan dan masukan untuk meningkatkan

ilmu pengetahuan dalam memberikan pengajaran kepada

mahasiswa tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan resiko

cidera.

4) Bagi Klien

Diharapkan dengan pemberian auhan keperawatan ini klien dapat

mengetahui tentang Demensia.

Anda mungkin juga menyukai