Teori Akuntansi Sap 3
Teori Akuntansi Sap 3
Temu 3
Sejarah dan Perkembangan Konsep Dasar Akuntansi
KELOMPOK : 6
Ruang EII1
NAMA : ABSEN
1. Dwiki Vernanda Krisnayana Putra 18
2. I Gede Dika Waisna Putra 24
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM REGULER SORE 2018
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR BALI
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN ........................................................................................................ 1
SIMPULAN ............................................................................................................... 6
REFERENSI .............................................................................................................. 7
i
KONSEP DASAR AKUNTANSI
mencari
laba
ii
PEMBAHASAN
Seperangkat konsep dasar yang dikemukakan oleh Paton dan Littleton pada tahun 1970
merupakan salah satu karya klasik yang mempengaruhi pemikiran akuntansi. Berikut konsep-
konsep dasar yang dikemukakan oleh Paton dan Littleton:
1
4) Kos melekat (Cost attach)
Bahwa kos melekat pada objek yang dipresentasinya hingga kos bersifat mudah
bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabung-gabungkan kembali mengikuti objek
yang didekati. Berbagai kos mempunyai daya saling mengikat antara yang satu dan
yang lainnya ikatan objek-objek yang disimbolkannya. Bila berbagai komponen
digabungkan menjadi suatu objek atau barang baru, gabungan kos yang baru semata-
mata merupakan penggabungan berbagai kos yang melekat pada tiap komponen tanpa
memperhatikan nilai ekonomik baru yang melekat pada barang baru.
7) Asumsi (Assumptions)
Asumsi di sini merupakan penjelasan bahwa keenam dasar sebelumnya merupakan
asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala keterbatasannya.
Asumsi – asumsi tersebut adalah :
a) Kesatuan usaha
Terbatas penggunaannya jika diterapkan pada kegiatan departemen, operasi unit
pemerintahan, keiatan usaha perseorangan atau firma dan kegiatan usaha perusahaan
afiliasi (anak)
2
b) Kontinuitas usaha
Asumsinya didasarkan atas pengalaman perusahaan pada umumnya
c) Periode satu tahun
Satu tahun adalah waktu yang tepat untuk pelapran , karena tidak terlalu pendek, juga
tidak terlalu panjang.
d) Harga Pokok sebagai bahan olah akuntansi
harga pokok faktor produksi tersebut adalah HP pada saat terjadinya.
e) Daya beli uang stabil
f) Tujuannya adalah mencari laba
Memenuhi kriteria
pengakuan
Informasi lain-lain
Media Pelaporan Statemen Keuangan Informasi
Keuangan Lainnya Pelengkap
Berdasarkan gambar diatas, tujuan pelaporan keuangan merupakan proses yang paling
menentukan dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan keuangan menentukan
konsep dan prinsip yang relevan dalam penyusunan statemen laporan keuangan. Selain
itu tujuan pelaporan keuangan diharapkan mampu memberikan informasi kepada para
3
pemakai dengan berbagai kepentingan, serta mencapai tujuan ekonomi sosial negara.
Dengan adanya informasi tersebut maka akan dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan oleh pihak yang berkepentingan.
Informasi tentunya akan dipakai bila terdapat kebermanfaatan keputusan bagi
si pemakai. FASB telah merumuskan kualitas mengenai kriteria informasi yang terdiri
dari dua unsur utama yaitu keberpautan (relevance) keterandalan (reliability). Kualitas
informasi akan jauh lebih bernilai lagi apabila terdapat unsur-unsur (1) keterpahaman,
(2) keberpautan, (3) nilai prediktif, (4) nilai balikan, (5) ketepatan waktu, (6)
keterandalan, (7) ketepatan penyimbolan, (8) keterujian, (9) kenetralan, (10)
keterbandingan, dan (11) materialitas.
Elemen statemen keuangan merupakan bahan pembentuk informasi yang
dikandung dalam statemen keuangan. Penyajian elemen statemen keuangan tidak
cukup hanya memenuhi definisi tetapi harus memenuhi kriteria pengakuan dan
pengukuran. Terdapat sepuluh elemen pelaporan keuangan yang didefinisikan dalam
rerangka konseptual yaitu aset, kewajiban, ekuitas, investasi, distribusi ke pemilik, laba
komprehensif, pendapatan, biaya, untung, dan rugi.
Pelaporan keuangan dan statemen keuangan meruapakan dua definisi yang
memiliki tujuan yang sama, namun memiliki komponen yang berbeda. Pelaporan
keuangan (financial reporting) adalah penyampaian informasi yang wajib dan sukarela.
Wajib disini mempunyai implikasi bahwa pelaporan harus mengandung statemen
keuangan (financial statement) yaitu media utama pelaporan keuangan serta sukarela
mencakup segala informasi yang yang diberikan oleh manajer agar bermanfaat bagi
pemakai pelaporan keuangan.
Elemen dalam statemen keuangan tersebut kemudian akan menjadi lingkup
pengukuran dan pengakuan. Atribut pengukuran yang harus dilekatkan pada suatu
elemen untuk merepresenatsikan secara tepat yang ingin diungkapakan dalam
pelaporan keuangan misalnya penggunaan kos historis, kos sekarang, nilai pasar
sekarang, nilai terealisasi, nilai diskunan. Sedangkan pengakuan berarti bahwa
pencatatan resmi (penjurnala) suatu entitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran dalam
sautu sistem akuntansi, sehingga jumlah rupiah tersebut dapat mempengaruhi statemen
keuangan. FASB menetapkan empat criteria pengakuan meliputi definisi, keterukuran,
keberpautan dan keterandalan.
4
3. Proyek Bersama FASB – IASB
FASB dan IASB memulai proyek agenda baru bersama untuk meninjau kembali kerangka
konseptual mereka untuk akuntansi keuangan dan pelaporan, dimana setiap dasar
keputusan standar akuntansi sebagian besar didasarkan atas tujuan, karakteristik, definisi,
dan kriteria yang ditetapkan pada kerangka konseptual yang ada. Tujuan dari proyek baru
ini adalah untuk membangun kerangka kerja dengan cara mempersempit, memperbaharui,
menyelesaikan dan mengkonvergenkan ke dalam kerangka kerja umum. Tujuan lain dari
FASB dan IASB adalah untuk menyatukan standar mereka diantaranya:
1) Alasan standar berbasis prinsip memerlukan kerangka kerja konseptual karena untuk
menjadi standar berbasis prinsip tidak hanya dapat mengumpulkan konversi melainkan
harus berakar pada dasar.
2) Pentingnya IASB dan FASB berbagi kerangka konseptual umum adalah dengan
terciptanya konvergensi berarti bahwa FASB dan IASB akan terus bekerja sama untuk
mengembangkan kualitas tinggi, kompatibel standar akuntansi dari waktu ke waktu.
Konvergensi juga bermanfaat dalam cara sebagai berikut :
a) Meningkatkan efisiensi pasar modal global dengan cara meningkatkan
perbandingan dan transparansi dari satu negara ke negara lain.
b) Mengurangi beban administrasi pada MNE yang saat ini diperlukan untuk
menyiapkan laporan keuangan dalam beberapa metode akunting.
c) Memungkinkan perusahaan untuk mengakses pasar modal di luar amerika
serikat tanpa memerlukan pertimbangan pelaporan keuangan standar
internasional US GAAP.
3) Karena kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan kenyataan
pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan dan akan menaikkan
komparabilitas antar laporan keuangan.
4) Cross-cutting issue adalah isu-isu yang berdampak lebih dari suatu bidang karena
kekayaan suatu negara umumnya dipengaruhi oleh serangkaian faktor yang saling
berhubungan. Cross-cutting issue yang ditetapkan dalam sejumlah konvensi
internasional adalah deklarasi dan perjanjian pembangunan yang mengikat negara-
negara terkait.
5
SIMPULAN
Konsep dasar yang dikemukakan oleh Paton dan Littleton telah mempengaruhi
pemikiran akuntansi di mana konsep dasar Paton dan Littleton berisi Entitas Bisnis Atau Kesatuan
Usaha, Kontinuitas Kegiatan/usaha, Penghargaan Sepakatan, Kos Melekat, Upaya dan Capaian/ Hasil,
Bukti Terverifikasi dan Objektif, Asumsi. Gambaran umum konsep dasar oleh FASB berisi tentang
tujuan pelaporan keuangan di mana tujuannya adalah mampu memberikan informasi kepada para
pemakai dengan berbagai kepentingan. Informasi tersebut harus sesuai kriteria kualitas yang
terdiri dari dua unsur utama yaitu keberpautan (relevance) keterandalan (reliability). Sebelum
memenuhi kriteria pengakuan dan pengukuran terdapat elemen statemen keuangan yang
kemudian akan menjadi lingkup pengukuran dan pengakuan. FASB dan IASB memulai proyek
agenda baru bersama untuk meninjau kembali kerangka konseptual mereka untuk akuntansi
keuangan dan pelaporan. Proyek ini bertujuan untuk membangun kerangka kerja dengan cara
mempersempit, memperbaharui, menyelesaikan dan mengkonvergenkan ke dalam kerangka
kerja umum yang di masa mendatang dapat diterima secara internasional sehingga akan
mempermudah akuntansi di seluruh dunia.
6
REFERENSI
Astika,Dr, I.B.Putra SE., Msi., AK. 2011. Konsep-Konsep Dasar Akuntasi Keuangan.
Denpasar : Udayana Press.