I. Tujuan
Mengetahui efektifitas obat anti-diare terhadap hewan uji
II. Prinsip
2.1 Defekasi
Efek obat antidiare menurunkan frekuensi defekasi pada mencit
2.2 Intestinal
Efek obat anti diare dalam menghambat gerak peristaltik usus dapat ditandai
dengan terhambatnya aliran tinta cina yang melewati usus.
4.2 Bahan
Aquades
Mencit
Obat Uji
Oleum Ricini
Tinta Cina
V. Prosedur
5.1 Preparasi Mencit
Mencit dipuasakan selama 16- 18 jam
5.2 Perlakuan ke Mencit
Pemberian obat antidiare menggunakan rute pemberian secara peroral (p.o)
yang diinjeksi kerongga mulut hingga tenggorokan dengan injeksi khusus injeksi
peroral. Pada metode ini ada dua pengamatan berupa, konsistensi feses dan
frekuensi diare. Frekuensi diare dan konsistensi feses dihitung pada menit ke 60,
menit ke 120, dan menit 180 berdasarkan keseringan defekasi dan bentuk feses
yang berupa berlendir (BL), lembek (L) dan normal (N)
Bobot mencit ditimbang, kemudian mencit dikelompokkan menjadi 5 kelompok
secara acak. Pada kelompok kontrol negative, mencit diberi aquades, kelompok
control positive diberi Entrostop dosis 1,44 mL/kgBB, kelompok selanjutnya
diberi Diapet dosis mg/mL, dosis selanjutnya diberi Obat jamu Jambu Biji dosis
mg/mL, kelompok selanjutnya diberi obat Tai Pin San dosis mg/mL. Pada t=45
menit, semua hewan diberikan tinta cina 0,1 mL/10 g mencit, secara oral.
Setelah dilihat frekuensinya, semua hewan dikorbankan dengan dislokasi tulang
leher. Kemudian mencit dibedah dan ususnya idkeluarkansecara hati-hati sampai
teregang. Usus yang sudah teregang diukur :
1) Panjang usus yang dilalui norit mulai dari pylorus sampai ujung akhir(berwarna
hitam).
2) Panjang seluruh usus dari pylorus sampai rectum. Selanjutnya dihitungrasio
normal jarak yang detempuh marker terhadap panjang usus seluruhnya.
VI. Perhitungan
Entrostop
700 x 0,0024 = 1,68 mL/kgBB
Diapet
600 x 0,0024 = 1,44 mL/kgBB
Tai Pin San
2000 x 0,0024 = 4,8 mL/kgBB
Obat Jamu