Anda di halaman 1dari 13

Odontology Forensic Journal Vol.3 No.

1 Januari-Juni 2016

Research Report

ELECTRONIC DENTAL RECORD DATABASE SEBAGAI MEDIA


PENYIMPANAN DENTAL RECORD BERBASIS WEBSITE

(Electronic Dental Record Database As A Storage Media of Antemortem Data Based On


Website )

Rosa Amalia Iqony1, Susy Kristiani2, Ananta Tantri Budi2


1
Mahasiswa Program Sarjana Kedokteran Gigi
2
Staff Departemen Odontologi Forensik
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga
Surabaya-Indonesia

ABSTRACT

Background : Based on data from BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) in 2015, the number of
disasters that happens in Indonesia was increasing over these past ten years. The increased number of disasters
is directly linear to the number of victims. The victims that found is not always in a good condition, so it makes
not all of the victims can be identify visually. Teeth are one of primary examination that most resist to trauma,
extreme environmental change, have high individual characteristics, and resistance to physical and thermal
destruction up to 400 ° C. Dental Record as a teeth antemortem data is a very important component for victim’s
identification process. Electronic Dental Record Database is an innovation of dental record storage system
based on website, it makes teeth as antemortem data can be accessed anytime and anywhere as long as the
laptop is connected to the internet. Purpose : The purpose of this research is to know that Electronic Dental
Record storage based on website can be applied as a dental record storage media and accepted by the
respondents. Method : Functional testing to test the application. Non-functional test, involving 35 respondents
that being asked to try the website, then asked to evaluate the website by filling a questionnaire. Result : 14
functional test is successfully applied. Non-functional test on average easiness aspect 3,67% (difficult), 38,777
(quite easy), 51,83% (easy). Average completeness aspect 11,43% (not complete), 55,71% (quite complete),
32,85% (complete). Average compatibility aspect 0% (not compatible), 55,71% (quite compatible), 32,85%
(compatible). Average security aspect 0% (insecure), 41,43% (quite secure), 58,87 (secure). Conclusion : All of
the functionality of the website is successfully applied. Non-functional test of easiness aspect, completeness,
compatibility and security of the website is acceptable by the respondents.

Keywords: Forensic Odontology, Identification, Electronic Dental Record, Website.

ABSTRAK

Latarbelakang : Berdasarkan data BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) tahun 2015, angka
kejadian bencana di Indonesia cenderung meningkat dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Tingginya
angka kejadian bencana berbanding lurus dengan banyaknya korban. Korban jiwa yang ditemukan tidak selalu
dalam keadaan baik, sehingga tidak semua korban berhasil diidentifikasi secara visual. Gigi merupakan salah
satu pemeriksaan primer yang paling tahan terhadap trauma, perubahan lingkungan yang ekstrim, memiliki
karakteristik individual yang tinggi, serta tahan terhadap destruksi fisik dan termal hingga 400°C. Dental record
sebagai data antemortem gigi merupakan komponen yang sangat penting untuk proses identifikasi korban.
Electronic Dental Record Database merupakan inovasi sistem penyimpan dental record yang berbasis website,
sehingga data antemortem gigi dapat diakses kapanpun dan di manapun selama laptop terhubung jaringan
internet. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penyimpanan Electronic Dental Record
berbasis website dapat diaplikasikan sebagai media penyimpanan dental record dan dapat diterima oleh
responden.. Metode : Uji fungsional website untuk menguji aplikasi. Uji nonfungsional dengan melibatkan 35
responden yang diminta untuk mencoba website kemudian diminta untuk menilai website melalui kuisioner.

1
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

Hasil : 14 uji fungsional berhasil diaplikasikan. Uji nonfungsional aspek kemudahan rata-rata 3,67% (sulit),
38,77 (cukup mudah), 51,83% (mudah). Aspek Kelengkapan rata-rata 11,43% (tidak lengkap), 55,71% (cukup
lengkap), 32,85% (lengkap). Aspek Kesesuaian rata-rata 0%(tidak sesuai), 46,66% (cukup sesuai), 53,33%
(sesuai). Aspek keamanan rata-rata 0% (tidak aman), 41,43% (cukup aman), 58,57% (Aman). Kesimpulan :
seluruh fungsionalitas website berhasil diaplikasikan. Uji nonfungsional, aspek kemudahan, kelengkapan,
kesesuaian dan kemanan website dapat diterima oleh responden.

Keywords: Odontologi Forensik, Identifikasi, Electronic Dental Record, Website.

Korespondensi (correspondence): Rosa Amalia Iqony, Departement of Forensic Odontology Faculty of


Dentistry, Airlangga University. Jln. Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya 60132, Indonesia. E-mail:
iqonyrosa@gmail.com
sarana identifikasi yang paling akurat
PENDAHULUAN (Lukman, 2006).3 Hasil identifikasi korban
berdasarkan gigi-geligi dapat dibuktikan
Identifikasi forensik menurut International pada kasus kecelakaan pesawat Garuda
Criminal Police Organization Disaster (2007) yang mencapai 66,7%, letusan
Victim Identification Guide (1998) terdiri erupsi Gunung Merapi (2010) dengan total
dari pemeriksaan primer dan sekunder. 105 korban jiwa didapatkan sekitar 66,7%,
Pemeriksaan primer terdiri dari dan kecelakaan lalu lintas di Situbondo
pemeriksaan sidik jari, pemeriksaan gigi (2013) mencapai 60%.4
geligi dan pemeriksaan DNA. Sedangkan
pemeriksaan sekunder meliputi deskripsi Kasus lain yaitu kasus
personal, temuan medis serta barang dan ditemukannya tengkorak dan tulang
pakaian yang ditemukan pada tubuh belulang anak kecil di Los Angeles Utara,
jenazah. Jenis pemeriksaan ini berfungsi yang diperkirakan milik anak laki-laki
sebagai pendukung pemeriksaan primer.1 berusia enam tahun yang hilang tiga bulan
Proses identifikasi menggunakan sidik jari sebelumnya. Kesulitan kasus ini adalah
akan sulit dilakukan ketika korban tidak adanya data rekam medis gigi atau
mengalami kerusakan tubuh yang parah dental record, namun menurut orang tua
(jenazah yang rusak, membusuk, hangus korban anaknya bebas dari karies dan tidak
terbakar, tinggal potongan tubuh manusia pernah ke dokter gigi. Data yang dapat
atau kerangka), sedangkan identifikasi dijadikan pegangan adalah foto tersenyum
menggunakan DNA membutuhkan waktu anak kecil tersebut sepuluh minggu
yang lama dengan biaya yang relatif sebelum menghilang. Foto radiografi
mahal.2 Gigi merupakan material biologis diambil untuk melihat fase gigi
yang paling tahan terhadap trauma, pertumbuhan, dari hasil foto radiografi
perubahan lingkungan, serta tahan didapatkan hasil tengkorak anak tersebut
terhadap destruksi fisik dan termal. Gigi berusia sekitar enam tahun. Hasil
juga merupakan material biologis yang perbandingan foto tersebut menunjukkan
memiliki ketepatan yang tinggi nyaris hasil yang sama yaitu susunan gigi pada
menyamai ketepatan teknik sidik jari, oleh foto tersebut mirip dengan tengkorak
karena itu gigi dapat diandalkan untuk temuan. Karena ketidaklengkapan data
identifikasi korban.3 dari dental record tersebut, tim forensik
odontologi pada kasus tersebut meminta
Kelebihan lain dari gigi yaitu dilakukan pemeriksaan lain, berdasarkan
kemungkinan kesamaan gigi satu banding kasus diatas dapat dilihat pentingnya
dua milyar. Melalui pengamatan gigi dental record dalam proses identifikasi
geligi, diperoleh informasi tentang umur, korban (Stimson, 1997).5
ras, jenis kelamin, golongan darah, ciri-
ciri khas, bentuk wajah dan raut muka Dental record atau data rekam
korban, sehingga gigi dapat dijadikan medik gigi merupakan data antemortem

2
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

yang berisi catatan keadaan kesehatan gigi korban karena data antemortem gigi sukar
dan status perawatan gigi pasien. Dental diakses.7
record juga digunakan sebagai sarana
identifikasi dalam odontology forensic.
Data ini diperlukan sebagai data METODE PENELITIAN
antemortem untuk dicocokkan dengan data
postmortem gigi pada proses identifikasi Jenis penelitian ini adalah penelitian
korban.6 deskriptif dan pendekatan waktu yang
digunakan adalah cross sectional. Sampel
Selama ini metode penyimpanan penelitian berjumlah 35 responden yang
dental record yang digunakan adalah terdiri dari mahasiswa klinik, dokter gigi,
metode manual dan elektronik. dan dokter gigi spesialis di Fakultas
Penggunaan metode manual yaitu Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
menggunakan kertas dimana kemungkinan dengan kriteria pernah mengisi dental
hilang, catatan tidak terbaca, kertas lapuk record dan bersedia menjadi
dan terbakar sangat besar. Penyimpanan sampel/responden dalam penelitian ini.
metode digital sudah lebih modern yaitu Alat yang digunakan untuk penelitian ini
dengan menggunakan software khusus adalah kartu rekam medis gigi, komputer,
yang tersimpan dalam komputer. Namun koneksi internet, bolpoin dan kertas.
penggunaan metode ini juga Variable terdiri dari 2 macam yaitu uji
memungkinkan terjadinya error pada fungsional dan uji nonfungsional.
komputer. Dari kedua metode tersebut Uji fungsional aplikasi dilakukan
hanya memungkinkan dental record dapat dilakukan secara mandiri berdasarkan
disimpan dan dimiliki oleh dokter gigi metode black box (kotak hitam) sebagai
yang bersangkutan saja, sehingga ketika dasar tolak ukut keberhasilan. Pengujian
dibutuhkan pada proses identifikasi fungsionalitas yang terdapat pada aplikasi
sebagai data antemortem akan menjadi dijabarkan sebagai berikut:
kendala dalam penelusuran. Kendala ini
dapat diatasi apabila tersedia media Tabel 1. Uji Fungsional
penyimpanan yang sifatnya permanen dan N Definisi
dapat diakses dengan cepat dan mudah. Variabel Skala Ukur
o Operasional
Hal ini berkaitan dengan lokasi dan waktu Masing-
terjadinya bencana yang tidak dapat masing
diprediksi, sehingga perlu adanya media responden bisa Dikelompokkan
penyimpanan dental record berbasis Login login ke menjadi :
1.
aplikasi aplikasi dan  Berhasil
website yang dapat diakses dari manapun
mendapatkan  Gagal
dan kapanpun ketika dibutuhkan.7 fitur sesuai
Berdasarkan data di atas, penulis hak aksesnya
Administrator
ingin menguji coba sistem Electronic Pencarian bisa Dikelompokkan
Dental Record Database sebagai inovasi dental melakukan menjadi :
media penyimpan dental record berbasis 2
record pencarian data  Berhasil
website yang efektif dan tetap menjaga oleh admin dental record  Gagal
privasi status pasien. Electronic Dental atau tidak
Administrator Dikelompokkan
Record ini menggunakan website sehingga Menghapu
bisa menjadi :
dapat diakses dimanapun dan kapanpun s dental
4 menghapus  Berhasil
selama PC (personal computer) terhubung record
data dental  Gagal
oleh admin
jaringan internet. Adanya Electronic record pasien
Dental Record diharapkan dapat menjadi 6 Melihat Administrator Dikelompokkan
solusi atas sulitnya proses identifikasi dental bisa melihat menjadi :
record data dental  Berhasil
oleh admin record pasien (  Gagal

3
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

setelah nama dan


approval dari nomer
dokter ) identitas.
Administrator DVI dan Dikelompokkan
Mengundu Dikelompokkan Mengundu
bisa Kepolisian menjadi :
h dental menjadi : h dental
7 mengunduh bisa  Berhasil
record  Berhasil record
data dental 14 mengunduh  Gagal
oleh admin  Gagal oleh DVI
record pasien data dental
dan
Dokter gigi record seluruh
Kepolisian
bisa pasien
Mencari Dikelompokkan
melakukan
dental menjadi :
8 pencarian data Uji yang kedua yaitu uji fungsional
record  Berhasil
dental record
oleh dokter
pasiennya
 Gagal untuk menguji kinerja fitur yang ada pada
sendiri elektronik dental record berbasis website.
Dokter gigi Uji non fungsional ini menggunkan alat
Melihat bisa melihat Dikelompokkan ukur kuesioner yang terdiri dari :
data dental data dental menjadi :
9
record record  Berhasil Tabel 2. Uji Nonfungsional.
dokter pasiennya  Gagal No Variabel Definisi Skala
sendiri Operasional Ukur
Dokter gigi 1. Kemuda Menunjukkan Dikelompo
bisa han - penilain kkan
Memasukk Dikelompokkan
memasukkan input kemudahan menjadi :
an dental menjadi :
10 data dental data responden  Sulit
record  Berhasil
record identitas dalam
oleh dokter  Gagal  Sedang
pasiennya pasien menginput  Mudah
sendiri identitas
Dokter gigi pasien
Mengubah bisa mengubah Dikelompokkan 2. Kemuda Menunjukkan Dikelompo
data dental data dental menjadi : han- responden kkan
11
record record  Berhasil perbaika melakukan menjadi :
dokter pasiennya  Gagal n data perbaikan data  Sulit
sendiri identitas identitas  Sedang
Dokter gigi pasien. pasien mudah  Mudah
bisa atau sulit.
Mengundu Dikelompokkan
mengunduh 3. Kemuda Menunjukkan Dikelompo
h dental menjadi :
12 data dental han - pencatatan kkan
record  Berhasil
record pencatata data menjadi :
oleh dokter  Gagal
pasiennya n data perawatan gigi  Sulit
sendiri perawata pasien oleh  Sedang
Variabel ini Dikelompokkan n gigi responden  Mudah
Melihat menunjukkan menjadi : pasien mudah atau
data dental DVI dan  Berhasil sulit.
record Kepolisian  Gagal 4. Kemuda Menunjukkan Dikelompo
13
oleh DVI bisa melihat han - responden kkan
dan data dental pencatata melakukan menjadi :
Kepolisian record seluruh n data pencatatan  Sulit
pasien pengobat data  Sedang
13 Mencari DVI dan Dikelompokkan an & pengobatan & Mudah
data dental Kepolisian menjadi : tindakan tindakan
record bisa mencari  Berhasil pasien pasien,
oleh DVI data dental  Gagal responden
dan record pasien merasa mudah
Kepolisian yang atau sulit
dibutuhkan. 5. Kemuda Menunjukkan Dikelompo
Pencarian ini han - responden kkan
ini pencatata mencatat menjadi :
berdasarkan n odontogram  Sulit

4
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

odontogr pasien,  Sedang an- penilaian kkan


am rsponden Mudah informasi responden menjadi :
pasien merasa mudah yang terhadap  Tidak
atau sulit. dihasilka informasi sesuai
6 Kemuda Menunjukkan Dikelompo n yang  Cukup
han- dalam kkan dihasilkan sesuai
mendapa mendapatkan menjadi : sesuai dengan  sesuai
tkan informasi  Sulit inputan data
informasi riwayat medis,  Sedang 13 Kesesuai Menunjukkan Dikelompo
riwayat responden  Mudah an - penilaian kkan
medis merasa laporan responden menjadi :
mudah atau kunjunga pada laporan  Tidak
tidak mudah. n pasien kunjungan sesuai
7 Kemuda Menunjukkan Dikelompo pasien  Cukup
han - dalam kkan terhadap sesuai
mendapa mendapatkan menjadi : standar  sesuai
tkan informasi  Sulit 14 Kesesuai Menunjukkan Dikelompo
informasi odontogram  Sedang an - penilaian kkan
odontogr pasien,  Mudah laporan responden menjadi :
am responden kegiatan pada laporan  Tidak
pasien merasa mudah pelayana kegiatan sesuai
atau sulit. n gigi pelayanan gigi  Cukup
8 Kelengka Menunjukkan Dikelompo terhadap sesuai
pan - isi penilaian kkan standar  sesuai
data responden menjadi : 15 Keamana Menunjukkan Dikelompo
identitas terhadap isi/  Tidak n – penilaian kkan
pasien konten data lengkap sistem responden menjadi :
identitas  Cukup login terhadap  Tidak
pasien lengkap lengkap sistem login aman
atau tidak  Lengkap user sebelum  Cukup
lengkap. akses data aman
9 Kelengka Menunjukkan Dikelompo pasien  aman
pan – penilaian kkan
16 Keamana Menunjukkan Dikelompo
Isi data responden menjadi :
n – penilaian kkan
perawata terhadap isi  Tidak
sistem responden menjadi :
n gigi data lengkap
pasien perawatan gigi
penyimp terhadap  Tidak
 Cukup anan data sistem
pasien lengkap aman
lengkap penyimpanan
atau tidak  Cukup
 Lengkap data pasien
lengkap. aman
10 Kelengka Menunjukkan Dikelompo  aman
pan – penilaian kkan
isi data responden menjadi : Dalam melakukan pengujian
pengobat terhadap isi  Tidak Electronic Dental Record berbasis website,
an dan data lengkap responden diminta mencoba menggunakan
tindakan pengobatan  Cukup
gigi dan tindakan perangkat lunak untuk mencoba semua
lengkap
pasien gigi pasien  Lengkap fungsionalitas dan fitur yang ada. Serta
lengkap atau untuk mencoba menginput data dental
tidak lengkap. record pada aplikasi ini.
11 Kelengka Menunjukkan Dikelompo Pengujian aplikasi oleh responden
pan - Isi penilaian kkan
data responden menjadi :
dilakukan dengan sebelumnya
odontogr terhadap isi  Tidak memberikan informasi seputar aplikasi,
am data lengkap kegunaan, dan fitur yang dimiliki. Setelah
pasien odontogram  Cukup informasi tersampaikan, responden
pasien lengkap lengkap kemudian diarahkan untuk langsung
atau tidak  Lengkap mencoba electronic dental record berbasis
lengkap.
12 Kesesuai Menunjukkan Dikelompo

5
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

website dengan mencoba menginput salah dibawah ini dan klik pada opsi “pasien
satu contoh rekam medik gigi. saya” :

SISTEM
Akun Dokter Gigi
Setiap dokter gigi harus mempunyai
akun agar bisa masuk ke sistem Electronic
Dental record Database berbasis Website.
Pendaftaran akun dokter gigi melalui
administrator yang megatur sistem.
Pertama, dokter gigi mengisi data diri Gambar 3. Halaman yang Muncul Setelah Login
yaitu nama, NIP, alamat rumah, alamat Sebagai Dokter Gigi
praktek, telepon serta password akun yang
Selanjutnya akan masuk pada
hanya diketahui oleh pemilik akun.
halaman pasien dokter, dimana halaman
ini berisi database semua pasien yang
dirawat oleh dokter gigi tersebut yang
sudah diinput kedalam sistem. Data pasien
hanya dapat dilihat oleh dokter yang
merawat/ menginput data pasien, dan tidak
bisa dilihat oleh sejawat dokter lain
maupun adminstrator. Hal ini untuk
melindungi privasi pasien . Sesuai dengan
Pasal 47 UU Praktik Kedokteran diatur
bahwa: (1) Dokumen rekam medis
Gambar 1. Halaman Formulir Penambahan Akun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46
Dokter Gigi merupakan milik dokter, dokter gigi, atau
Setelah berhasil membuat akun sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi
melalui adminsitrator, dokter gigi sudah rekam medis merupakan milik pasien.
dapat mengakses sistem dengan cara login (2) Rekam medis sebagaimana dimaksud
menggunakan NIP beserta password pada ayat (1) harus disimpan dan dijaga
melalui laman kerahasiaannya oleh dokter atau dokter
http://odontogram.yusufnugroho.com/ . gigi dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan.9

Gambar 4. Halaman Daftar Pasien


Gambar 2. Halaman Awal Website, Login Akun. Membuat rekam medik merupakan
kewajiban seorang dokter gigi yang
Setelah login sebagai dokter gigi melakukan pelayanan kesehatan gigi pada
berhasil, akan masuk pada laman berikut pasien. Hal ini tercantum dalam Undang –

6
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

undang nomor 29 tahun 2004 tentang Gambar 7. Halaman Pengisian Identittas Pasien
Praktik Kedokteran pasal 46(1) yang dan Upload Foto Profil
berbunyi : Setiap dokter dan dokter gigi
dalam menjalankan praktik kedokteran
wajib membuat rekam medis.9 Jika ada Penyakit pasien yang perlu
pasien baru yang berobat dan data pasien diperhatikan juga harus diisi, antara lain
tersebut belum ada atau belum pernah golongan darah, penyakit jantung,
diinput sebelumnya. Maka dokter bisa diabetes, hemofilia, hepatitis, gastring,
menginput data dengan cara sebagai penyakit lain, dan alergi terhadap makanan
berikut : dan obat.

Gambar 5. Halaman Daftar Pasien – klik pilihan


“Tambah Pasien”.

Kemudian masuk pada halaman Gambar 8. Halaman Keadaan Sistemik Pasien


pengisian identittas pasien untuk registrasi
awal. Setelah data berhasil terisi dokter
bisa menambahkan perawatan apa yang
dilakukan pada kunjungan tersebut. Denga
cara mengklik opsi “perawatan” kemudian
akan masuk pada halaman berikut :

Gambar 6. Halaman pengisian identittas pasien

Data identitas pasien wajib diisi secara


lengkap.

Gambar 9. Halaman Daftar Perawatan Pasien

Record perawatan yang telah


dilkakukan tersimpan pada daftar
perawatan, beserta tanggal dan perawatan
apa saja yang telah dilakukan. Jika pasien
melakukan visit lagi ke dokter, maka
tindakan pada hari itu bisa dicatat dengan
cara klik “tambah perawatan”. Kemudian
aka muncul halaman sebagai berikut :

7
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

HASIL PENELITIAN

Penelitian telah dilakukan di


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga. dan pembuatan Electronic
Dental Record Database Berbasis Website
dilakukan di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya. Pengujian
dilakukan dua tahap, yaitu pengujian
fungsional website dan pengjian non-
fungsinal website melalui penilaian
responden terhadap website.

Gambar 10. Halaman Penambahan Perawatan Uji fungsional kinerja Electronic


Pasien.
Dental Record Database Berbasis Website
Kolom diagnosis sudah berupa telah dilakukan. Pengujian penunjukkan
“chain drop down” dimana ketika kita seluruh kemampuan sistem berhasil
mengetik satu kata untuk diganosis, maka difungsikan. Hasil uji fungsional disajikan
akan muncul banyak opsi. Opsi yang dalam tabel dibawah ini :
muncul tersebut berdasarkan ICD 10 yang
telah dipilih untuk kasus kedokteran gigi.
Tabel 3. Hasil uji Fungsional sistem Electronic Dental
Record Database Berbasis Website

No Variabel Keterangan
1. Login aplikasi Berhasil
Pencarian dental
2 Berhasil
record oleh admin
Menghapus dental
4 Berhasil
record oleh admin
Melihat dental record
6 Berhasil
oleh admin
Mengunduh dental
7 Berhasil
record oleh admin
Gambar 11. Kolom Diagnosis yang Sudah
Dilengkapi Chain Drop Down. Mencari dental record
8 Berhasil
oleh dokter
Catatan perawatan yang telah dilakukan Melihat data dental
juga dapat dilihat : 9 Berhasil
record dokter
Memasukkan dental
10 Berhasil
record oleh dokter
Mengubah data dental
11 Berhasil
record dokter
Mengunduh dental
12 Berhasil
record oleh dokter
Melihat data dental
13 record oleh DVI dan Berhasil
Kepolisian
Mencari data dental
Gambar 12. Catatan Perawatan yang Telah 13 record oleh DVI dan Berhasil
Dilakukan. Kepolisian

8
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

Mengunduh dental website bisa diterima oleh pengguna dan


14 record oleh DVI dan Berhasil dianggap mudah dalam penggunaannya.
Kepolisian
Berdasarkan uji fungsional, Pada sisi kelengkapan sistem,
keempatbelas uji berhasil dilakukan, hal didapatkan penilaian kelengkapan sistem
ini menunjukkan seluruh kinerja sistem sebagai berikut pada diagram :
sudah dapat difungsikan dengan baik. Dan
sistem sudah dapat digunakan
sebagaimana fungsionalitasnya.

Selanjutnya dibawah ini diagram


batang hasil kuesioner kemudahan
penggunaan sistem Electronic Dental
Record Database Berbasis Website.
Penelitian menggunakan sampel
mahasiswa dan dokter gigi yang berada di
FKG Universitas Airlangga. Metode
pengambilan data penelitian menggunakan
random sampling, didapatkan 35 sampel /
responden dalam penelitian ini. Gambar 14. Diagram batang menunjukkan
kelengkapan penggunaan sistem Electronic Dental
Record Database Berbasis Website.
Hasil uji nonfungsional aspek kemudahan
digambarkan dalam diagram batang Dari hasil penilaiain kelengkapan
sebagai berikut : dilihat pada tabel dan diagram diatas
bahwa penilaian responden paling banyak
pada pilihan cukup lengkap/sedang.
Penilaian cukup lengkap mencapai 48,57%
sampai 60%. Sedangkan penilaian tidak
lengkap hanya 5,71% sampai 14,29%.
Lebih dari 50% responden menilai cukup
lengkap pada sistem, hal ini menunjukkan
website cukup lengkap dan dapat diterima
oleh responden dari sisi kelengkapan
sistemnya.

Hasil uji nonfungsional pada aspek


kesesuaian sistem digambarkan pada
diagram batang dibawah ini :
Gambar 13. Diagram batang menunjukkan
kemudahan penggunaan sistem Electronic Dental
Record Database Berbasis Website.
Pada wawancara menggunakan
kuesioner untuk penilaian kemudahan
sistem didapatkan, responden menilai sulit
hanya berkisar (0%) sampai dengan
(11,43%), penilaian cukup mudah
(22,86%) sampai dengan (60%) dan
penilain mudah tinggi yaitu berkisar antara Gambar 15. Diagram batang menunjukkan
(40%) sampai (71,43%). Hal ini kesesuaian penggunaan sistem Electronic Dental
menunjukkan dari aspek kemudahan, Record Database Berbasis Website.

9
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

Pada pengujian kesesuaian sistem kesehatan. Hal ini tentunya berpengaruh


yg dinilai oleh responden, didapatkan hasil terhadap penggunaan rekam medik
yang baik. Dimana penilaian tidak sesuai elektronik atau dental record electronic. Di
seluruhnya 0%, cukup sesuai 40%- Amerika, penggunaan metode website
42,86%, dan penilain sesuai 42,86 sampai baru direncanakan pada tahun 2015 oleh
60%. Sebagian besar responden menilai The National Health Information
sistem sesuai. Hal ini menunjukkan sistem Infrastructure (NHII), yang akan membuat
dapat diterima oleh responden dari sisi suatu sistem penyimpanan dental record
kesesuaian. yang dapat diakses melalui suatu jaringan
internet sehingga seluruh informasi
Hasil uji nonfungsional aspek keamanan kesehatan pasien dapat diperoleh dengan
sistem digambarkan pada diagram batang mudah tentunya dengan tetap menjaga
berikut ini : unsur kerahasiaan dan kewenangan pasien.
10

Sistem Electronic Dental Record


Database berbasis website sebagai Sistem
Informasi Rekam Medis Gigi dan
Identifikasi Manusia merupakan aplikasi
online dimana agar sistem ini dapat
beroperasi membutuhkan koneksi internet.
Agar aplikasi ini dapat dijalankan dengan
Gambar 16. Diagram batang menunjukkan kemanan
maksimal, baik sebagai pusat data atau
penggunaan sistem Electronic Dental Record sebagai client, maka dibutuhkan
Database Berbasis Website. spesifikasi minimal perangkat komputer
sebagai berikut : a) Processor 2,0 Ghz, b)
Penilaian responden terhadap RAM 512 Mb, c) Video display 128 Mb,
kemanan website juga cukup baik. Dimana d) Hard disk 40 Gb, e) Windows sebagai
0% atau tidak ada penilaian tidak aman Sistem Operasi, f) Apache versi 2.4.17
untuk website. Sedangkan sistem login sebagai web server, g) MySql versi 5.7
untuk akses dinilai aman mencapai 68,57% sebagai DBMS, h) Mozila Firefox, Google
dan penilaian cukup aman 31,43%. chrome sebagai website browser.
Penilaian sistem penyimpanan dengan
acara upload dental record 51,43% cukup Aplikasi sistem Electronic Dental
aman dan 28,57% dinilai aman. Hal ini Record Database berbasis website akan
menunjukkan sistem dapat diterima oleh terkelompokkan berdasarkan aktor utama
responden dari sisi keamanan datanya. yaitu Dokter gigi, administratoristrator dan
DVI/ Kepolisian. Masing – masing aktor
PEMBAHASAN tersebut memiliki hak akses masing-
masing. Hak akses masing-masing aktor
Penggunaan sistem dental record telah dijelaskan pada bab IV.
secara elektronik menggunakan teknologi
digital informasi. Metode ini Sistem ini telah diuji secara
membutuhkan tool berupa software fungsional dan nonfungsional. Pengujian
penyimpanan data dan komputer fungsional adalah pengujian yang berfokus
(Yonathan, 2007). 9
Seiring pada spesifikasi fungsional dari website.
berkembangannya zaman, penggunaan Pengujian ini dilakukan untuk menguji
teknologi digital informasi semakin pesat, apakah proses kinerja sistem ini sudah
semua hal dituntut mudah dan cepat, sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan
kebutuhan akan koneksi internet juga pengguna atau tidak. Pengujian ini
meningkat, termasuk dalam bidang dilakukan pada 14 uji fungsional yang

10
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

telah dilakukan pada website. Uji 14 mudah (51,43%). Uji kemudahan


fungsionalitas tersebut adalah : login mendapatkan informasi riwayat medis
aplikasi, pencarian dental record oleh pasien responden menilai sulit sebesar 4
administrator, pencarian dental record oleh orang (11,43%), 13 orang menilai cukup
administrator, menghapus dental record mudah (37,14%) dan sebagian besar
oleh administrator, melihat dental record lainnya menilai mudah sebanyak 18 orang
oleh administrator (setelah approval dari (51,43%). Uji kemudahan terakhir yaitu
dokter), Mengunduh dental record oleh mendapatkan informasi odontogram pasien
administrator, Mencari dental record oleh penilaian sulit hanya 2 orang (5,71%),
dokter, Melihat data dental record dokter, cukup mudah 13 orang (37,41%) dan
Memasukkan dental record oleh dokter, mudah 21 orang 57,41%). Berdasarkan
Mengubah data dental record dokter, analisa data, 6 dari 7 uji kemudahan
Mengunduh dental record oleh dokter, didapatkan hasil lebih dari 50% responden
Melihat data dental record oleh DVI dan menilai mudah, hal ini berarti kemudahan
Kepolisian, Mencari data dental record penggunaan sistem sangat dapat diterima
oleh DVI dan kepolisian, Mengunduh oleh responden dan dianggap mudah
dental record oleh DVI dan Kepolisian. dalam penggunaannya. Aspek kemudahan
Dan hasil seluruh uji fungsionalitas juga didukung oleh responden yang
tersebut adalah seluruh fungsi website hampir kebanyakan sudah pernah dan
berhasil dilakukan sesuai dengan yang bahkan sering menggunakan rekam medik
diharapkan. hal ini menunjukkan seluruh elektronik atau computerized kedokteran
kinerja sistem sudah dapat difungsikan gigi di RSGM maupun di klinik. Sehingga
dengan baik. Dan sistem sudah dapat responden sudah biasa dan menilai mudah
digunakan sebagaimana fungsionalitasnya. dalam mengoperasikan website.
Keberhasilan pengujian fungsional ini Aspek pengujian yang kedua yaitu
karena seluruh kemampuan sistem yang kelengkapan. Aspek kelengkapan terdiri
ada di dalamnya disesuaikan terlebih dari 4 uji. Uji yang pertama yaitu uji
dahulu dengan kebutuhan dan standard kelengkapan Isi data identitas pasien,
rekam medik kedokteran gigi. penilaian tidak lengkap oleh 2 orang
Pada pengujian nonfungsional (5,71%), penilaian cukup lengkap 21 orang
dengan melibatkan 35 reponden terdiri dari (60%) dan penilaian lengkap 12 orang
empat aspek yakni kemudahan, (34,92%). Uji kelengkapan yang kedua
kelengkapan, kesesuaian dan kemanan. yaitu kelengkapan Isi data perawatan gigi
Pada aspek kemudahan dari 35 responden pasien, responden yng menilaia tidak
didapatkan hasil pada uji kemudahan input lengkap 4 orang (11,43%), cukup lengkap
data identitas pasien responden tidak ada 19 orang (54,29%) dan lengkap 12 orang
yg menilai sulit (0%), cukup mudah 10 (34,29%). Penilaian kelengkapan yang
orang (28,57%), mudah 25 orang (71,43). ketiga yaitu uji kelengkapan Isi data
Untuk kemudahan perbaikan data identitas pengobatan dan tindakan gigi pasien,
pasien sulit (5,71%), cukup mudah penilaian tidak lengkap oleh 5 responden
(22,86%) mudah (71,43%). Uji (14,29%) , cukup lengkap oleh 21
kemudahan pencatatan data perawatan gigi responden (60%) dan penilaian lengkap
pasien sulit (0%), sedang (40%) dan sulit oleh 9 orang (25,71%). Uji kelengkapan
(60%). Uji kemudahan pencatatan yang terakhir yaitu Isi data ododntogram
tindakan dan pengobatan pasien sulit (0%), pasien, responden menilai tidak lengkap 5
sedang (60%) dan mudah (40%). Uji orang (14,29%) , cukup lengkap oleh 17
kemudahan pencatatan odontogram pasien responden (48,57%) dan penilaian lengkap
responden menilai sulit hanya satu orang sebanyak 13 responden (37,14%). Pada uji
(2,86%), 16 orang memilih cukup mudah kelengkapan sistem ini, lebih dari 50%
(45,71%) dan sisanya 18 orang memilih responden menilai sistem cukup lengkap.

11
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

Hal ini menunjukkan dari segi aspek sistem kemanan log ini sebelum kases
kelengkapan, sistem bisa diterima oleh apakah dianggap aman, dan penilaian oleh
responden. 24 responden dinilai aman (68,57%) dan
Berdasarkan buku panduan rekam 11 diantara lainnya menilai cukup aman
medik kedokteran gigi tahun 2014 standar (31,43%), serta tidak ada penilaian tidak
minimal rekam medis terdiri dari identitas, aman (0%). Yang kedua yaitu penilain
perawatan dan odontogram.10 Pada sistem responden terhadap sistem penyimpanan
ini ketiga konten tersebut sudah sesuai database pasien yang sudah online dan
dengan standar kementrian kesehatan. diupload di internet, penilaian tidak aman
Bahkan pada beberapa bagian sistem ini 0 responden (0%), cukup aman 18
lebih lengkap, antara lain sistem sudah responden (51,47 %) dan 17 responden
dilengkapi upload foto profil pasien, data lainya memilih sudah aman (48,57%).
diagnosis sesuai ICD 10, kemudahan Hasil tersebut menunjukkan dari segi
pencarian data pasien beserta dokter gigi keamanan sistem dapat diterima oleh
yang merawat, dapat mendonload dental responden.
record dalam bentuk pdf. Namun ada
beberapa masukan dari responden antara Menurut pasal 47 UU Praktik
lain, sistem masih belum mampu Kedokteran ayat 2 bahwa “Rekam medis
menyimpan foto rontgen, foto klinis, hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
pemeriksaan lab dan bukti inform konsen. disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh
Odontogram masih sederhana juga dokter atau dokter gigi dan pimpinan
menjadi faktor ketidaklengkapan sistem, sarana pelayanan kesehatan”.8 Pada sistem
dimana odontogram masih berupa record ini sudah dilengkapi kemanan yang baik
data dan belum berwarna sesuai peta dengan sistem login sebelum akses,
keadaan gigi semestinya, hal ini dimana tidak sembarang orang dapat
dikarenakan keterbatasan biaya pembuatan megkases website maupun data di
website. dalamnya, kecuali dokter gigi yang
berwenang. Jadi kemanan sistem ini sudah
Aspek penilaian yang ketiga yaitu terjamin. Namun ,beberapa responden
kesesuaian. Dimana aspek ini meliputi tiga masih mengkhawatirkan data yg diupload
uji. Yang pertama uji kesesuaian informasi akan dihack oleh pihak yang tidak
yang dihasilkan sesuai dengan inputan data bertanggung jawab, mengingat sistem
, penilaian tidak sesuai 0 responden (0%), rekam medik berbasis website merupakan
cukup sesuai 14 responden (40%) dan 21 hal yang baru dan belum umum. Oleh
responden lain menilai sesuai (60%). Uji sebab itu penilaian responden masih
yang kedua yaitu uji kesesuaian laporan berkisar 50% pada penilaian aman, tetapi
kunjungan pasien terhadap standar, sudah tidak ada penilain tidak aman pada
penilaian tidak sesuai (0%), cukup sesuai aspek ini.
20 responden (57,14%) dan penilaian
sesuai 15 responden (42,86%). Pada aspek DAFTAR PUSTAKA
kesesuain data yang dihasilkan sesuai
dengan data yang diinput, berdasarkan 1. International Criminal Police
penilaian responden lebih dari 50% Organization, 1998 , Disaster
responden menilai sistem sudah sesuai Victim IdentificationGuide GB
dengan standard. Hal ini menunjukkan dari Version.
segi kesesuaian sistem sudah dapat
diterima oleh responden. 2. Soedarsono,E. Untoro, AR
Quendangen, DS Atmadja. 2008.
Aspek pengujian yang terakhir The Role of Forensic Odontology
yaitu keamanan, dimana aspek pengujian in Personal Identification:
ini terdiri dari 2 uji. Yang pertama yaitu

12
Odontology Forensic Journal Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016

Indonesian Perspective. Indonesian


Journal of Legal and Forensic
Sciences. page: 21-25.
Lukman,Djohansyah. 2006. Buku
Ajar Ilmu Kedokteran Gigi
Forensik. Jilid 1. Jakarta; CV
Sagung Seto. Page:3.
3. Riyadi,S. Pentingnya Pemeriksan
Gigi untuk Keperluan Identifikasi
dalam Pelayanan Kedokteran Gigi
Forensik. RSIA Sumber Kasih.
[cited 2015 feb 13]. Available from
: URL:
http://rsiasumberkasih.com/2011/1
0/pentingnya-pemeriksan-gigi
untuk.html
4. Lukman,Djohansyah. 2006. Buku
Ajar Ilmu Kedokteran Gigi
Forensik. Jilid 1. Jakarta; CV
Sagung Seto. Hal:3.
5. Sunardi, 2012. Tugas Sistem
Electronic medical Record. Jakarta.
Fakultas Ilmu Keshatan Universitas
Indonesia. Available from :
pkko.fik.ui.ac.id
6. Bleich HL, Lawrence L, 1993.
Weed and the problem-oriented
medical record. Missouri: MD
Computing.
7. Undang – undang nomor 29 tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran
pasal 46.
8. Yonathan,Hutama. 2007. Thesis :
Perbedaan Rekam Medis Manual
dan Rekam Medis Elektronik
(Digital). Semarang. Univeristas
Katolik Soegojapranata.
9. DVI (Disaster Victim
identification) Guidline, 2009.
Disaster Vitim Identifiaction
Guide.
10. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomer 269/
MENKES / PER/ 3/ 2008.

13

Anda mungkin juga menyukai