Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla sebagai kholifah yang bertugas untuk
mengelola apa yang ada di dunia ini dengan cara yang baik sesuai dengan petunjuk dalam
Al-Quran dan Hadist. Hakikat seorang manusia adalah seorang makhluk individu sekaligus
makhluk sosial yang memiliki hak dan kewajiban untuk saling berinteraksi dengan sesama
manusia.

Manusia yang diciptakan dengan penuh kesempurnaan akal dan pikiran oleh Allah
kemudian juga harus berinteraksi dengan sekitarnya dengan cara yang dibenarkan sehingga
kehidupan bersama yang damai dan penuh dengan rasa aman dapat tercapai. Hal yang
utama yang mengatur ini semua adalah Akhlak manusia. Akhlak memiliki peranan yang
sangat penting pada diri manusia. Manusia terlahir dengan sebuah fitrah yang suci,
lingkunganlah yang kemudian akan mengarahkan manusia hendak menjadi manusia yang
baik ataukah sebaliknya menjadi manusia yang berakhlak kurang baik.

Oleh karena itu, ilmu tentang akhlak dan membina manusia untuk menciptakan
akhlak yang baik dalam dirinya sangat diperlukan oleh semua manusia agar hidupnya
dalam masyarakat selalu tenang dan tentram.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan materi yang kami diskusikan, kami menemukan beberapa rumusan


masalah, maka dari itu kami akan mermuskan masalah diantaranya :

1. Tentang pengertian atau definisi dari akhlak itu sendiri ?


2. Berapakah banyak macam-macam dari akhlak itu ?
3. Apa saja manfaat dari akhlak itu ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1
Dari rumusan masalah yang kami diskusikan, kami memenukan jawabannya, dan
kami juga menemukan tujuan dari apa yang kita jadikan rumusan masalah, yaitu :

1. Kami jadi bisa mengerti apa itu pengertian dari akhlak.


2. Kami juga bisa mengetahui beberapa macam-macam akhlak itu sendiri.
3. Dan yang paling penting adalah Kami juga bisa mnegetahui apa saja manfaat
akhlak, sehingga ita bisa menggunakan akhlak itu didalam diri kita sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Akhlak Mahmudah

2
Kata akhlak berasal dari Bahasa arab “khuluqu” jamaknya khuluqun yang secara
linguistik diartikan dengan budi pekerti, tingkah laku, tata krama, sopan santun, adab, dam
tindakan.
Kata akhlak mengandung segi-segi persesuaian dan perkataan ”khalaqun” yang berarti
kejadian, serta erat dengan “khaliq” yang berarti pencipta dan makluk yang berarti yang
diciptakan. Perkataan ini dipetik dari kalimat yang tercantum dalam Al-Qur’an :
‫وانك لعل خلق عظيم‬
Artinya : “Dan sesungguhnya kamu benar-benar budi pekerti yang agung.”(Q.S Al-Qalam:
4)
Adapun mengenai pengertian akhlak mahmudah secara terminologi, para ulama
berpendapat. Berikut ini di kemukakan beberapa penjelasan tentang pengertian akhlak
mahmudah atau terpuji :
1. Menurut Al Ghazali akhlak terpuji adalah sumber ketaatan dan kedekatan kepada
Allah SWT, sengingga mempelajari dan mengamalkannya merupakan kewajiban
individual setiap muslim.
2. Menurut Ibnu Qayyim pangkal akhlak terpuji adalah ketundukan dan keinginan yang
tinggi. Sifat-sifat terpuji, menurutnya berpangkal dari kedua hal tersebut. Ia
memberikan gambaran tentang bumi yang tunduk pada ketentuan Allah SWT.
Ketika air turun menimpanya bumi merespon dengan kesuburan dan menumbuhkan
tanaman-tanaman yang indah. Demikian pula manusia, tatkala diliputi rasa
ketundukan kepada Allah SWT, kemudian turun taufik dari Allah SWT, ia akan
meresponya dengan sifat-sifat terpuji.
3. Menurut Abu Daud As-Sijistani, akhlak terpuji adalah perbuatan-perbuatan yang
disenangi, sedangkan akhlak tercela adalah perbuatan-perbuatan yang harus di
hindari.
Jadi, yang dimaksud akhlak mahmudah adalah perilaku manusia yang baik dan
disenangi menurut individu dan sosial, serta sesuai dengan ajaran yang bersumber dari
tuhan.
Akhlak terpuji banyak disebutkan dalam hadist Nabi Muahammad SAW, diantaranya:

‫بلى يا رسول‬: ‫ اال ادلك على خصلتين هما اخف على الظهر واثقل فى الميزان؟ قال‬،‫يا ابا ذر‬
‫عليك بحسن الخلق وطول الصمت فوالذي نفسي بيده ماعمل الخالئق‬:‫قال‬. .‫هللا‬
‫بمثلهما‬

3
“ wahai Abu Dzar, maukah aku tunjukan dua hal yang sangat ringan di punggung, tapi
sangat berat di timbang? beliau melajutkan, hendaklah kamu melakukan akhlak terpuji
dan banyak diam. Demi Allah yang jiwaku berada di gengaman-Nya, tidak ada makhluk
lain yang dapat berhias dengan kedua hal tersebut.”(H.R Al- Baihaqi)
B. Macam-macam Akhlak Mahmudah
1. Akhlak terhadap Allah SWT
Akhlak terpuji pada Allah SWT , diantaranya dapat dilakukan dengan berbagai hal
berikut:
a. Menauhidkan Allah SWT,
Tauhid adalah mengesakan Allah, mengaku bahwa tiada tuhan selain Allah. Tauhid
dapat dibagi dalam tiga bagian.
1. Tauhid Rububiyah, yaitu meyakini bahwa Allah satu-satunya tuhan yang
menciptakan alam ini, yang memilikinya, yang megatur perjalanannya, dan
menghidupkannya dan mematikannya. Dialah yang menurunkan rizki kepada
makhluk, yang berkuasa mendatangkan manfaat dan menimpakan mudharat.
2. Tauhid Uluhiyah, yaitu mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Al
Ma’bud (yang disembah). Tauhid Uluhiya disebut juga tauhid iradah
(kehendak) dan tauhid Qashdi (tujuan).
3. Tauhid asma dan sifat, yaitu menerangkan nama-nama dan sifat-sifat yang dia
tetapkan bagi dzatnya, dan yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
b. Tobat
Tobat adalah sikap menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dan
berusaha menjauhunya, serta menggantinya dengan perbuatan baik.
Menurut Imam An- Nawawi dalam Riyadus Shalihin, taubat itu wajib bagi
setiap dosa. Apabila seorang hamba melakukan maksiat kepada Allah, ada tiga
syarat yang harus dipenuhi, pertama, meninggalkan maksiat; kedua, menyesali
perbuatannya; dan ketiga, berjaji tidak akan melakukan maksiat kembali.
c. Husnuzhan (baik sangka)
Husnudan terhadap keputusan Allah SWT adalah salah satu akhlak terpuji.
Diantara ciri akhlak terpuji ini, adalah ketaatan yang sungguh-sungguh kepada-Nya.
Karena sesungguhnya, apa yang ditentukan Allah kepada seorang hamba, adalah
jalan terbaik untuknya.
Dalam hadist Qudsi disebutkan :
4
‫انا عند ظن عبدي بي‬
Aku tergantung kepada prasangka hamba-Ku.
d. Dzikrullah
Secara etimologi, dzikir berasal dari kata dzakara yang artinya mengingat,
memerhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau mengerti, dan
ingatan.
Dzikrullah atau mengingat Allah, merupakan asas dari setiap ibadah kepada
Allah SWT. Hal ini menjadi pertanda adanya hubungan antara hamba dan pencipta
pada setiap saat dan tempat.
Al-Qusyairi dalam Risalah Al- Qusyairiyah, menjelaskan bahwa dzikir adalah
rukun (tiang) yang paling kuat menuju Allah SWT, atau bahkan sokoguru tarikat.
Artinya, seseorang tidak akan sampai kepada Allah, apabila tidak menjalanka dzikir
terus menerus.
Firman Allah SWT :
‫فاذكرونى اذكركم واشكروالى والتكفرون‬
Maka ingatlan kepada-Ku,aku pun akan ingat kepadamu. bersyukurlah kepadaku,
dan janganlah kamu ingkar kepadaku. (Q. S Al-Baqarah 152)
e. Tawakal
Tawakal mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pemahaman manusia akan
takdir, ridha, ikhtiar, sabar, dan doa. Tawakal adalah kesungguhan hati dalam
bersandar kepada Allah SWT, untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah
kemudharata, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat.
f. Tadharru (merendahkan diri kepada Allah)
Tadharru adalah merendahkan diri kepada Allah SWT. Beribadah atau
memohon kepada Allah hendaklah dengan cara merendahkan diri kepada-Nya,
dengan sepenuh hati mengucapkan tasbih, takbir, tahmid, tahlil, dan memuja asma
Allah SWT.
2. Akhlak terhadap Rasulullah SAW.
Nabi Muhammad SAW adalah nabi utusan Allah SWT yang harus di muliakan oleh
seluruh umat islam. Setiap orang beriman haruslah meyakini bahwa nabi Muhammad SAW
adalah nabi terakhir, penutup semua nabi dan rasul, tidak ada lagi nabi sesudah nabi
Muhammad SAW.

5
Oleh karena itu, memuliakan dan menghormati Rasulullah SAW menjadi kewajiban
bagi seluruh umat islam. Di antara akhlak kepada Rasulullah SAW sebagai berikut :
a. Mencintai rasulullah SAW.
b. Mengikuti dan menaati Rasulullah SAW.
c. Mengucapkan shalawat dan salam kepada rasulullah SAW.
3. Akhlak terhadap Diri Sendiri
a. Sabar
Sabar adalah keadaan jiwa yang kokoh, stabil, dan konsekuen dalam pendirian.
Menurut Syekh Abdul Qadir Al Jailani, sabar di bagi menjadi tiga tingkatan. Pertama
Ash-sabru lillah (sabar untuk Allah). Kedua, ash- shabru ma’a Allah (sabar bersama
Allah). ketiga Ash-shabru ‘ala Allah (sabar atas Allah).
b. Syukur
Syukur secara etimologi adalah membuka dan menyatakan. Adapun menurut
terminologi, syukur adalah menggunakan nikmat Allah untuk taat kepada Allah, dan
tidak menggunakanya untuk berbuat maksiat kepada Allah.
c. Amanat
Menurut etimologi, adalah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan, atau kejujuran.
d. Shidqu(jujur)
Shidqu menurut terminologi bararti jujur, benar. Adapun yang dimaksud jujur
adalah memberitahukan, menuturkan sesuatu dengan sebenarnya, sesuai dengan
faktanya.
e. Wafa’ (menepati janji)
Dalam ajaran islam, janji adalah hutang yang harus dibayar. Janji disini
mengandung tanggung jawab. artinya, jika kewajiban tersebut tidak di penuhi, dalam
pandangan Allah SWT, kita termasuk orang yang bersalah dan berdosa.
Menurut Al-Mawardi, menepati janji merupakan salah satu kewajiban bagi
pemimpin, bahkan menjadi tonggak berdirinya pemerintahan yang dipimpinnya.
4. Akhlak terhadap Keluarga
a. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua)
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal shaleh yang paling utama yang
dilakukan oleh seorang muslim, juga merupakan faktor utama diterimanya amal
seseorang.

6
Allah SWT menghubungkan beribadah kepada-Nya dengan berbuat baik kepada
orang tua. Hal ini, menunjukan betapa mulianya kedudukan orang tua dan birrul
walidain di sisi Allah.
b. Bersikap baik kepada saudara
Ajaran islam memerintahkan berbuat baik kepada anak saudara, setelah
menunaikan kewajiban kepada Allah SWT dan kedua orang tua.
c. Membina dan mendidik keluarga
Membina dan mendidik keluarga merupakan akhlak mulia. Pendidikan dalam
keluarga menjadi tanggung jawab kepala keluarga. Namun demikian, seluruh anggota
keluarga juga tidak lepas dari tanggung jawab tersebut, agar tercipta pendidikan yang
mulia, dan sesuai dengan ajaran islam yang dikehendaki Allah.
d. Memelihara keturunan
Keluarga adalah penerus keturunan yang harus dipelihara dengan baik, sesuai
dengan tuntunan ajaran agama islam. Oleh karena itu merupakan sebuah kewajiban
bagi seorang muslim, untuk memelihara keturunan dengan tetap berpegang dengan
ajaran agama islam. Dengan demikia, hal tersebut merupakan akhlak mulia yang
dianjurkan Allah SWT.
5. Akhlak terhadap Masyarakat
a. Berbuat baik kepada tetangga
Dalam hal ini, dekat bukan karena pertalian persaudaraan. Meskipun mungkin tidak
sama dengan kita. Dekat disini, adalah berdekatan dengan rumah kita.
Para ulama membagi tetangga menjadi tiga macam. Pertama, tetangga muslim yang
masih mempunyai hubungan kekeluargaan. kedua, tetangga muslim tapi bukan kerabat,
ketiga, tetangga kafir walaupun kerabat.
b. Ta’awun (saling menolong)
Ta’awun adalah sikap saling menolong terhadap sesama. Tolong menolong sesama
muslim adalah akhlak dan perbuatan terpuji selama dilakukan terhadap perbuatan
kebaikan. Oleh karena itu, saling membantu dan memberi pertolongan sangat
dianjurkan dalam agama islam.
c. Tawadhu’ (merendahkan diri terhadap sesama)
Tawadhu’ adalah memelihara pergaulan dan hubungan dengan sesama manusia,
tanpa perasaan melebihkan diri sendiri dihadapan orang lain. Selain itu tawadhu’ juga
mengandung pegertian tidak merendahkan orang lain. Tawadhu tidak akan menjadikan

7
seseorang menjadi rendah dan tidak terhormat, sebaliknya akan menjadikan diri
memperoleh ketinggian dan kemuliaan.
d. Hormat kepada teman dan sahabat.
Hormat kepada teman dan sahabat merupakan sikap terpuji dalam akhlak islam.
Sikap hormat kepada teman dan sahabat ini telah dianjurka oleh Rasulullah SAW
kepada para sahabatnya.
e. Silaturahim dengan kerabat
Silaturahim adalah menyambung kekerabatan. Istilah ini menjadi sebuah simbol
dan hubungan baik penuh kasih saying antara sesama kerabat yang asal usulnya dari
satu Rahim. Silaturahim juga memiliki pengertian yang lebih luas, tidak terbatas pada
hubungan kasih sayang antara sesama kerabat, tetapi juga mencakup masyarakat yang
lebih luas. Jadi silaturahim ini berarti menghubungkan tali kasih sayang antara sesam
anggota masyarakat.
6. Akhlak terhadap Lingkungan
a. Lingkungan alam dan sekitar
Manusia sebagai khalifah Allah, diamanati untuk melakukan usaha-usaha alam
semesta dan segala isinya tetap lestari. Oleh karena itu, manusia dapat mengambil dan
mengolahnya untuk kesejahteraan umat sebagai bekal dalam beribadah dan beramal
shalih.
b. Cinta kepada tanah air dan negara
Sudah selaknya kita mencintai dan menjunjung tinggi keberadaan negara kita.
Ibarat sebuah rumah tinggal, keberadaannya wajib di jaga dan di pertahankan dari setiap
rongrongan yang akan menghancurkannya.
C. Manfaat Akhlak Terpuji
1. keberuntungan di dunia dan di akhirat.
2. menghilangkan kesusahan.
3. mencintai setiap ciptaan allah.

BAB III

8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata akhlak berasal dari Bahasa arab “khuluqu” jamaknya khuluqun yang secara linguistik
diartikan dengan budi pekerti, tingkah laku, tata krama, sopan santun, adab, dam tindakan.
Macam-macam Akhlak Mahmudah dibagi menjadi :
1. Akhlak terhadap Allah SWT, meliputi : Menauhidkan Allah SWT, Tobat, Husnuzhan
(baik sangka), Dzikrullah, Tawakal, Tadharru (merendahkan diri kepada Allah)
2. Akhlak terhadap Rasulullah SAW, meliputi : Mencintai rasulullah SAW, Mengikuti
dan menaati Rasulullah SAW, Mengucapkan shalawat dan salam kepada rasulullah
SAW.
3. Akhlak terhadap Diri Sendiri, meliputi : Sabar, Syukur, Amanat, Shidqu(jujur),Wafa’
(menepati janji)
4. Akhlak terhadap Keluarga, meliputi : Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang
tua), Bersikap baik kepada saudara, Membina dan mendidik keluarga, Memelihara
keturunan.
5. Akhlak terhadap Masyarakat, meliputi : Berbuat baik kepada tetangga,Ta’awun (saling
menolong), Tawadhu’ (merendahkan diri terhadap sesama), Hormat kepada teman dan
sahabat,Silaturahim dengan kerabat
6. Akhlak terhadap Lingkungan, meliputi : Lingkungan alam dan sekitar,Cinta kepada
tanah air dan negara.

DAFTAR PUSTAKA
_____Amin, Samsul M. 2016. Ilmu Akhlak. Jakarta: AMZAH
_____Anwar,Rosihon. 2014. Akidah Akhlak. Bandung: PUSTAKA SETIA
_____sudadi.2015.Pengantar Studi Islam. Kebumen:MEDIATERA
_____https://slideshare.net

9
10

Anda mungkin juga menyukai