Disusun Oleh :
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya
bisa selesaikan makalah Keperawatan yang berjudul “PROMOSI
KESEHATAN” pada semester I ini tepat pada waktu nya.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah
ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan .........................................................................................9
B. Saran ..................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Promosi Kesehatan
2. Apakah Etika dalam Promosi Kesehatan
3. Bagaimana hubungan klien dalam etika promosi kesehatan
4. Bagaimana kepedulian dengan determinan sosial dan hubungan
terhadap kesehatan dalam etika promosi kesehatan
C. Tujuan Penulisan
Setelah dipaparkannya materi ini, mahasiswa diharapkan mampu
memahami materi tentang Pengantar Promosi Kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Promosi Kesehatan
B. Level Pencegahan
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda – tanda anemia diberikan tablet
Fe dan dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi
Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya
pemeriksaan darah, rontgent paru.
Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit
menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat
segera diberikan pengobatan.
Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker
Contoh :
Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak
terjadi komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang
cacat
Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak
melakukan gerakan – gerakan yang berat atau gerakan yang dipaksakan
pada kaki yang cacat.
Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan
pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
Contoh :
Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan
masyarakat. Misalnya, lembaga untuk rehabilitasi mantan PSK, mantan
pemakai NAPZA dan lain-lain.
Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan
memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk
bertahan. Misalnya dengan tidak mengucilkan mantan PSK di
lingkungan masyarakat tempat ia tinggal.
Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita
yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan
seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.
Strategi adalah cara yang digunakan untuk mencapai apa yang diinginkan
dalam promosi kesehatan sebagai penunjang program – program kesehatan
yang lainnya seperti pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan,
status gizi masyarakat, pelayanan kesehatan dan lain sebagainya. Strategi ini
diperlukan dalam mewujudkan visi dan misi dari promosi kesehatan
(Mubarak dan Nurul, 2009).
a. Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar membantu atau
mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam konteks promosi
kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau
penentu kebijakan di berbagai sektor dan tingkat sehingga para pejabat
tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan. Dukungan
dari para pejabat pembuat keputusan dapat berupa kebijakan – kebijakan
yang dikeluarkan dalm bentuk undang – undang, peraturan pemerintah,
surat keputusan, surat instruksi dan sebagainya.
Kegiatan advokasi ini ada bermacam – macam bentuk, baik secara formal
atau informal. Secara formal misalnya, penyajian atau presentasi dan
seminar tentang issu atau usulan program yang ingin diharapkan dukungan
dari pejabat terkait. Kegiatan advokasi secara informal, misalnya
mengunjungi pejabat yang relevan dengan program yang diusulkan, untuk
secara informal minta dukungan, baik dalam bentuk kebijakan, dana
atau fasilitas lain. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa advokasi
adalah para pejabat baik eksekutif dan legislatif diberbagai tingkat dan
sektor yang terkait dengan masalah kesehatan (Soekidjo Notoatmodjo,
2010).
5. Rehabilitasi (rehabilitation)
Promosi kesehatan juga mempunyai prinsip yang lebih spesifik dalam tiap
ruang lingkup promosi kesehatan atau setting. Misalnya, promosi
kesehatan di keluarga, fasilitas layanan kesehatan, tempat kerja, sekolah,
dan tempat umum.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang
benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik,
berasal dari kata Yunani ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai,
kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.
B. Saran
1. Perawat
2. Klien
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta : Jakarta,di unduh tanggal 29 September 2018 jam 21.00 wib.