Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN 1: PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPESERTAAN JAMINAN


KESEHATAN NASIONAL DI DUSUN TEMPURSARI SELATAN

Narasumber Triangulasi (Dinas Sosial Kabupaten Malang)


1. Identitas Responden
a. Nama : Tn. Zaenal Arifin
b. Umur :56 Tahun
c. Pendidikan Terakhir :S2 Sosiologi
d. Pekerjaan : PNS Dinas Sosial (…)
e. Alamat : Dinas Sosisal Kabupaten Malang -Jl. Majapahit No.5,
Kiduldalem, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur
Pertanyaan
2. Bagaimanakah pendapat Anda mengenai peran pemerintah terkait PBI-JKN?
Jawaban :
Peran pemerintah terkait bantuan jaminan kesehatan adalah sebuah kewajiban, kewajiban
untuk menanggung fakir miskin sesuai dengan undang-undang No 13 tahun 2011 yaitu
memberikan penyediaan pelayanan kesehatan. Bantuan pemerintah di bidang kesehatan
melalui banyak program seperti kartu indonesia sehat (KIS) dan sebagainya termasuk
jaminan kesehatan Nasional Penerima bantuan iuran (JKN-PBI) ini. Pemerintah
daerah/kabupaten nantinya akan mendata warga miskin yang layak menerima bantuan
kemudian warga tersebut akan diberikan bantuan iuran JKN selama 1 tahun agar orang
tersebut bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Jadi peran pemerintah sendiri terkait
JKN-PBI adalah menyiapkan data dan memberi bantuan iuran kepada masyarakat yang
tidak mampu.
3. Bagaimanakah cara menentukan masyarakat masuk sebagai kategori PBI-JKN ?
Jawaban :
Kami mempunyai kriteria/variabel untuk masyarakat yang tergolong kurang mampu/
fakir miskin. Secara umum mengenai fakir miskin dalam undang, yaitu orang yang tidak
memiliki pekerjaan ataupun memiliki pekerjaan tapi tidak bisa menghidupi kehidupannya
secara layak sehari-harinya. Contohnya orang yang bekerja dengan penghasilan Rp.
50.000 tiap harinya namun tanggungan hidupnya dan jumlah anggota keluarganya lebih
dari hasil yang ia dapatkan. Secara spesifik ada kriteria lain seperti rumah (kondisi luas
dan keadaan rumah), jumlah anggota keluarga, tanggungan, pengeluaran dan pendapatan
orang tersebut itu semua terdapat dan terlampir di kriteria masyarakat miskin.
 Apakah ada kriteria khusus untuk masyarkat senagai anggota PBI-JKN?
Tidak ada, secara umum sama dengan kriteria masyarakat miskin lain yang
penting dia masuk kriteria masyarakat kurang mampu dan ia belum ter-cover
dengan program lain dalam hal jaminan kesehatan maka ia bisa menjadi penerima
bantuan iuran (PBI).
4. Bagaimana tanggapan anda apabila ada masyarakat yang tidak mampu tapi tidak terdaftar
sebagai PBI-JKN ?
Jawaban :
Data yang kita gunakan memakai data terpadu, untuk basis data terpadu awal muncul
data berdasarkan sensus penduduk 2015. Mulai tahun 2017 kita mulai verifikasi dan
di lapangan memang masih kita temukan masyarakat tidak mampu yang belum
terdaftar dalam data. Hal tersebut bisa dikarenakan ada beberapa masalah dilapangan
seperti masyarakat tersebut pindahan dari daerah lain atau sewaktu pendataan
masyarakat tersebut bermasalah dengan dokumen kependudukan (seperti nomor
induk KTP nya bermasalah, sehingga ia tidak dapat masuk ke askses data terpadu).
Selain itu yang mempengaruhi kenapa tidak terdata karena data yang digunakan
sudah lama serta karena perkembangan waktu seperti dulu ia mampu namun karena
ada masalah dalam pekerjaannya seperti diPHK/dipecat sehingga ia sekarang menjadi
masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
5. Bagaimana kebijakan Dinas Sosial terkait banyaknya masyarakat kurang mampu yang
belum terdaftar PBI-JKN?
Jawaban :
Kami melakukan verifikasi ulang mulai tahun 2017, salah satunya dengan
musyawarah desa untuk menentukan masyarakat tersebut termasuk warga tidak mampu
atau tidak dengan menghadirkan perangkat desa dan saksi warga sekitar kemudian
dimusyawarahkan apakah ia layak atau tidak masuk ke golongan masyarakat miskin atau
tidak
 Untuk verifikasi yang dilakukan tiap berapa periode?
Kita lakukan verifikasi data setiap saat namun untuk pembaruan data baru kita
lakukan tiap tahun 2 kali pada bulan Mei dan dan Oktober.
 Kami juga sudah pernah bertanya ke desa, pihak desa sudah mencoba
memberikan perbaharuan daftar masyarakat miskin ke pada dinas namun daftar
masyarakat miskin yang keluar masih tetap data yang sebelumnya, bagaimana
menurut anda?
Ya itu bisa karena datanya belum sampai ke kami dan pusat sehingga belum
dilakukan pengolahan data, tapi tetap kita monitor terus setiap ada permasalahan
seperti ini.
 Apakah ada kebijakan khusus terkait permasalahan tersebut?
JKN-PBI sekarang program nasional jadi semuanya menjadi satu. Kami
menyiapkan datanya dan membantu pemerintah pusat serta pemerintah daerah.
Peran dinsos sendiri lewat PBI ini, kita mendata apakah orang tidak mampu
tersebut sudah memiliki jaminan kesehatan baik bantuan dari pusat atau ia
membayar sendiri, jika memang belum kami bisa berkordinasi dengan lembaga
bantuan pemerintah disini kami berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) untuk membantu mengurusi jaminan kesehatan msyarakat PBI ini
6. Apakah menurut dinas sosial penentuan PBI-JKN sudah tepat sasaran ?
Jawaban :
Menurut kami sudah sesuai, karena kami mengacu pada data dan sudah kami
lakukan verifikasi ulang, namun memang ada pengecualian seperti yang belum
terverifikasi. Namun pasti tetap ada saja yang masih belum terjangkau karena kita
tahu tidak setaranya jumlah masyarakat miskin dengan anggarannya belum
mencakup semua.
7. Bagaimana koordinasi antara Dinas Sosial Kab. Malang dengan pemerintah desa serta
BPJS mengenai penentuan PBI-JKN ?
Jawaban :
Untuk koordinasi dengan desa seperti yang sudah dijelaskan tadi kami juga
bekerjasama dan berkoordinasi dengan pihak desa. Untuk kordinasi dengan pihak
BPJS, kami menyiapkan data-data msayarakat miskin yang masuk kepada penerima
bantuan iuran dalam hal ini kami juga berkoordinasi dengan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) untuk masyarakat yang masuk pada PBI-JKN,
karena di bappeda ada Unit Pelaksana Teknis (UPT) khusus untuk data kemiskinan
yang nanti kita gunakan sebagai landasan pemerintah daerah membantu masyarakat
tidak mampu termasuk PBI ini
 Untuk pembayaran iuran kepada BPJS bagaimana?
Kami hanya menyiapkan data masyarakat tidak mampu yang akan menerima
bantuan iuran saja, namun untuk anggarannya ada di dinas kesehatan dan untuk
mekanisme pembayarannya seperti apa dinas kesehatan yang lebih tau
8. Berdasarkan data yang kami peroleh dari BPJS Kab.Malang kepesertaan JKN di Desa
Tempursari, Kec Donomulyo, Kab Malang tergolong rendah. Menurut anda, faktor-faktor
apa yang mempengaruhi hal tersebut ?
Jawaban :
Faktor pertama mungkin karena kesadaran, masyarakat mungkin merasa belum
membutuhkan dan baru terasa saat sakit sehingga masyarakat beranggapan bukan suatu
kebutuhan utama. Kedua mungkin karena informasi yang kurang mengenai sosialisai
manfaat dan keuntungan JKN, hal ini juga terkait wilayah kita yang luas dan tidak
semuanya bisa terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai