Parkes Farmasi
Parkes Farmasi
Nim : 16112
Kelas : VD
Danau Buyan merupakan salah satu danau di Bali yang sangat terjaga keasrian dan ke alamiannya.
Berbeda dengan danau Beratan, di Danau Buyan kita tidak akan pernah menemukan kapal boat atau
kapal-kapal bermesin lainnya di danau ini. Bukan karena tidak ada yang punya, akan tetapi danau ini
memang dikhususkan untuk wisata alam yang asri dan alami tanpa campur tangan hal-hal yang
berteknologi.
Dari 4 danau yang ada di Bali, 3 danau berlokasi di dataran tinggi kawasan Bedugul Bali. Satu lagi
danau di bali berlokasi di dataran tinggi kintamani, danau tersebut adalah Danau Batur yang terletak di
bawah kaki Gunung Batur Di Kintamani. Tiga danau lainnya terletak hampir berdekatan satu sama
lainnya, Ketiga danau tersebut adalah Danau Beratan, Danau Tamblingan dan Danau Buyan.
Pengelolaan Danau Buyan ini berbeda dengan Danau Batur dan Danau Beratan, namun sama dengan
Danau Tamblingan. Pemerintah telah menetapkan kawasan Danau Buyan menjadi kawasan Taman
Wisata Alam (WTA), bukan hanya pada daerah danau saja namun meluas sampai kawasan danau
tamblingan. Luas Taman Wisata Alam ini adalah lebih dari 1.700 hektar belum termasuk hutan-hutan
di pinggiran danau. Jika dihitung luas wilayah konservasi hutannya mencapai 15.000 hektar yang
sebagian besar adalah hutan belantara dan hanya sedikit kawasan taman hutannya.
Karena keindahan dan keasriannya, Danau Buyan sering dijadikan sebagai kawasan perkemahan oleh
wisatawan domestik maupun manca Negara. Kita bisa berekemah bersama keluarga ataupun teman-
teman untuk berlibur dan sesekali menghindari hiruk pikuk kota dengan keramaian dan udaranya yang
panas. Biasanya orang–orang yang melakukan perkemahan di danau buyan menghabiskan waktu di
tempat perkemahan untuk berfoto di wilayah Danau Buyan dan hutan di sekitarnya dengan
pemandangan yang indah. Pada malam harinya biasanya mereka berkumpul di depan tenda dan saling
bertukar cerita sembari makan bersama, dan bernyanyi untuk merefresh pikiran sejenak tidak lupa juga
ditemani api unggun.
Danau Buyan terletak kurang lebih 1.350 meter diatas permukaan air laut. Oleh sebab itu meskipun
pada siang hari kawasan ini tetaplah sejuk. Namun pada malam harinya jika anda sedang berkemah di
kawasan ini maka bersiap-siaplah anda untuk menyediakan selimut karena udara disini akan sangatlah
dingin ketika malam hari. Selain anda bisa menikmati keindahan Danau Buyan dan berkemah, anda
juga bisa memancing di sekitaran Danau Buyan bagi yang hobi memancing dengan membawa alat
pancing sendiri dari rumah karena di danau buyan belum ada penyewaan alat pancing.
Dari cerita diatas, adapun potensi kejadian dan penyakit yang dapat terjadi yaitu :
1. Pilek.
Suhu dingin di danau buyan menyebabkan terjadinya potensi pilek pada wisatawan yang
berkunjung ke danau buyan karena suhu dingin akan merangsang kekebalan tubuh yaitu sel mast
ada hidung untuk menghasilkan cairan lebih banyak, sehingga menyebabkan pilek.
2. Alergi Dingin
Suhu dingin juga dapat berpotensi menimbulkan alergi dingin pada wisatawan yang berkunjung di
danau Buyan sehingga timbul bintik-bintik merah yang terasa gatal pada kulit yang disebabkan
karena pelepasan histamin ke dalam aliran darah yang dipicu oleh cuaca dingin.
3. Sesak nafas/Asma
Potensi yang terjadi lainnya akibat suhu dingin yaitu sesak nafas/ asma. Hal ini terjadi karena
terjadi hipersensitifitas pada tubuh yang menyebabkan penyempitan pada saluran nafas.
4. Diare
Saat melakukan perkemahan, seringkali orang-orang yang berkemah melakukan makan bersama
dan saling berbagi makanan dengan teman. Kebersihan dari teman-teman yang berkemah berbeda-
beda dan menyebabkan kontaminasi bakteri pada makanan. Terlebih lagi jika ada salah satu teman
yang menderita diare dan tidak mencuci tangan dengan bersih dan ia berbagi makanan dengan
teman temannya maka juga berpotensi menyebabkan terjadinya diare pada orang lain.
5. Gatal akibat ulat
Kawasan danau buyan dikelilingi oleh banyak sekali pohon-pohon dan wisatawan berfoto dan
berkeliling di sekitar hutan. Hal ini dapat menjadi potensi terjadinya gatal karena ulat bulu yang
berada di pohon-pohon sekitar danau yang tanpa sengaja mengenai kulit
Obat/Penanganan serta mekanisme kerja obat untuk kejadian dan penyakit diatas :
Dari kejadian dan penyakit diatas, dapat ditangi dengan obat dan penanganan berikut :
1. PILEK = NALGESTAN
Cara Penggunaan Per Oral
Mekanisme kerja obat : nalgestan memiliki 2 bahan aktif (Chlorpheniramine maleate dan
Phenylpropanolamine HCl) yang bekerja sebagai berikut ;
Phenylpropanolamine HCl bertindak sebagai dekongestan yang berfungsi untuk mengatasi hidung
tersumbat yaitu dengan cara menyusutkan pembuluh darah pada vena dan arteri yang berada
dibagian sinus, hidung dan salura nafas. Chlorpheniramine maleate bekerja dengan memblokir
situs-situs H1-reseptor pada jaringan. CTM termasuk dalam golongan antihistamin yang berfungsi
untuk meringankan gejala alergi seperti bersin-bersin, hidung terasa gatal dan berair serta mata
berair.
Dosis penggunaan : dewasa = 1 tablet 3-4 kali sehari. Dapat diberikan sebelum dan sesudah
makan.
Penyimpanan : simpan obat di temperature ruangan, jauh dari panas dan cahaya langsung. Jauhkan
obat dari jangkauan anak-anak
Ventolin Inhaler
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
ini merupakan pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Menurut UU RI No.44 Tahun 2009, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
salah satu sumber pendapatan (revenue center) utama dari rumah sakit dimana
50% dari seluruh pemasukan rumah sakit berasal dari pengelolaan perbekalan
farmasi. Hal ini dikarenakan lebih dari 90% pelayanan kesehatan di rumah sakit
radiologi, alat kesehatan habis pakai, alat kedokteran, dan gas medik.
rutin, mendesak, dan periodik. Perbekalan farmasi harus selalu tersedia dan tidak
boleh kosong. Jika terjadi kekosongan maka kegiatan operasional rumah sakit
bahwa manajemen persediaan yang efisien berperan sangat penting dalam praktik
Manajemen persediaan bertujuan mengurangi biaya pengadaan dan persediaan, serta menjaga stok
obat yang efektif untuk memenuhi kebutuhan dokter dan
rumah sakit, maka dibutuhkan suatu pengelolaan perbekalan farmasi secara tepat
dan penuh tanggung jawab.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar. Demand yang
fluktuatif menyebabkan perbekalan farmasi sering mengalami stock out. Stock out
terjadi karena ketidakmampuan level persediaan yang dimiliki saat itu dapat
memenuhi demand selama lead time. Selain itu, pemesanan obat yang
sebelumnya dan tidak memiliki periode pesan yang tetap maupun reorder point
yang digunakan untuk menentukan kapan pengadaan harus dilakukan.
pengeluaran terbesar di RSUD Wangaya Kota Denpasar. Pada tahun 2015, RSUD
dan biaya gaji pokok sebesar 13,79% atau Rp 22.459.570.637,00. Proporsi total
biaya farmasi terhadap total biaya yang dikeluarkan RSUD Wangaya selama tahun
2013-2015 dapat dilihat pada Gambar 1.1., Gambar 1.2., dan Gambar 1.3.