Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN 1

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN


PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI DIARE
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANGGERAJA - ENREKANG

1.1 LATAR BELAKANG


Diare adalah perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai cair
dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam
sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja berdarah. Kata diare yang dalam
bahasa inggris di sebut Diarrhea merupakan kata yang bahasa aslinya adalah diarrhoia (dari
bahasa latin) yang berarti “menggalir terus”.
Pada negara berkembang diare masih merupakan suatu masalah, diperkirakan 1,3 milyar
angka kasus diare dan 3,2 juta kematian setiap tahun pada balita. Jika dinilai secara menyeluruh
maka anak-anak ini mengalami 3,3 episode diare pertahun, dan dibeberapa daerah bisa mencapai
9 episod pertahun. Pada daerah yang tinggi angka kedian diare ini, seorang anak bisa
menghabiskan 15 persen waktunya dengan diare.
Angka kejadian diare dipengaruhi juga oleh keadaan ekonomi, krisis ekonomi yang
terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia meningkatkan angka kejadian diare. Diare bisa
menyebabkan kekurangan gizi yang cukup berarti pada anak. Hal ini disebabkan karena adanya
anoreksia sehingga asupan makan berkurang, dan terjadi penurunan kemampuan penyerapan
makan. Kekurangan gizi ini mempengaruhi pertumbuhan dan imunitas dari seorang anak. Episod
diare yang berkepanjangan, maka dampak pada pertumbuhan akan semakin besar. Diare
terutama pada balita sangat berbahaya. Karena dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan
cairan. Kematian akibat diare dapat dicegah. Secara umum diare pada anak dapat disembuhkan
hanya dengan pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja. Penyebab diare di
antaranya keracunan, imunodeficiensi, malabsorbsi, dll. Diare juga dapat disebabkan oleh infeksi
oleh bakteri, virus atau parasit. Alergi terhadap makanan atau susu tertentu.
Peran orang tua dalam mencegah diare dan memberi penatalaksanaan awal pada anak
yang sedang mengalami diare adalah sangat penting, Bagaimana meminimalisir kemungkinan
anak mengalami diare, apa yang harus dilakukan saat anak mengalami diare, kapan harus dibawa
ke pelayanan kesehatan, dan bagaimana mencegah komplikasi dehidrasi yang bisa berakibat
buruk pada anak.
Berdasarkan data di atas, dan mengingat masih banyaknya kasus diare pada anak di pusat
kesehatan masyarakat khususnya di puskesmas Anggeraja, maka kami tertarik untuk melakukan
promosi kesehatan mengenai diare pada anak pada orang tua bayi yang hadir pada posyandu di
Desa Batu Noni Kec. Anggeraja..

1.2 TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA


a. Tempat : Posyandu Desa Batu Noni
b. Waktu Kegiatan : 23-05-2018
c. Peserta : Warga yang hadir pada posyandu Desa Batu Noni
d. Pelaksana : Dokter Internship PKM Anggeraja.

1.3 METODE PENYULUHAN


Penyuluhan dilakukan dengan memberikan informasi singkat mengenai Diare pada anak
Kegiatan Penyuluhan :

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media


1. Pembukaan  Memberi salam  Warga menjawab
(3 menit)  Memperkenalkan diri salam
 Menyampaikan tujuan  Warga memahami
penyuluhan maksud dan
tujuan
2. Pelaksanaan  Menyampaikan materi  Mendengarkan
(10 menit)  Sesi tanya jawab materi
penyuluhan yang
di sampaikan
 Warga
memperhatikan
jalannya
penyuluhan.
 Warga bertanya.
3. Penutup  Menyimpulkan dan  Warga mampu
rencana tindak lanjut ke menjawab
depan pertanyaan yang
 Menutup dengan salam diajukan.
 Menjawab salam.
1.4 MATERI PENYULUHAN DIARE
Pengertian
Diare adalah perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai cair
dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam
sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja berdarah.
Penyebab Diare
Penyakit ini ditularkan secara fecal-oral melalui makanan dan minuman yang tercemar,
air yang tercemar, atau makanan maupun alat makan yang tercemar ketika turunnya daya tahan
tubuh anak. 90% diare akut disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan parasit, 10% disebabkan
oleh obat-obatan, bahan-bahan toksik, iskemik, dan sebagainya
Gejala-gejala penyerta Diare
- Cengeng, Gelisah,
- Nafsu makan berkurang
- Konsistensi tinja cair bisa bercampur darah dan lendir
- Muntah bisa terjadi sebelum diare
- Tanda-tanda dehidrasi : Anak yang awalnya gelisah dan rewel mulai mengigau dan
menujukkan tanda-tanda penurunan kesadaran dan syok, turgor (kekenyalan) kulit
berkurang, mata cekung, ubun-ubun besar cekung, bibir kering, denyut nadi lemah dan
frekuensi nadi > 140x/menit.
Penatalaksanaan Diare :
- Oralit
- Zinc 10 hari
- Teruskan ASI dan makanan
- Antibiotik selektif
- Edukasi
Bagaimana Mengatasi Diare di Rumah :
- Segera beri minum banyak  Kuah sayur bening, sari buah, air teh, air matang, ASI,
maupun larutan gula garam / oralit yang dibikin sendiri di rumah.
Berikan oralit setiap habis buang air besar;
1) Untuk anak < 1 tahun : ¼ - ½ gelas oralit tiap habis Buang Air Besar
2) Untuk anak 1- tahun : ½ - 1 gelas oralit tiap habis Buang Air Besar
3) Untuk anak > 5 tahun : 1 – 1 ½ gelas oralit tiap habis Buang Air Besar
4) Untuk penderita dewasa : 1 ½ - 2 gelas oralit tiap habis Buang Air Besar
Oralit atau cairan rumah tangga diberikan hingga diare berhenti.
Cara membuat larutan gula garam di rumah:
1) Tuangkan air masak dalam 1 gelas air, tambahkan 1 sdm gula pasir dan ¼ sdm garam,
lalu aduk sampai larut.
2) Segera minum.
Cara membuat oralit di rumah:
1) Tuangkan 1 bungkus oralit ke dalam 1 gelas air matang, aduk hingga rata.
2) Segera minum.
- Teruskan pemberian makan
Selama diare  teruskan dan tingkatkan pemberian ASI pada bayi yang sedang
menyusui, untuk anak diatas 6 bulan berikan makanan tambahan seperti bubur dan
sayuran serta sari buah segar, beri makan lebih dari 6x/hari.
Setelah diare  Beri makanan lebih sering dari biasanya selama 3 minggu.
- Segera ke puskesmas atau rumah sakit bila tidak membaik dalam 3 hari atau ada salah
satu tanda :
1) Diare terus menerus
2) Muntah terus-menerus
3) Rasa haus yang berlebihan
4) Makan/minum sedikit
5) Mata cekung
6) Ada darah dalam tinja
7) Demam > 38.5o Celcius
Pencegahan Diare
Yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah diare pada anak antara lain:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang anak, menyiapkan makanan anak, dengan
air mengalir + sabun
2) Makan makanan yang bersih dan bergizi
3) Minum air yang telah dimasak
4) Bahan makanan dicuci bersih dan dimasak dengan benar
5) Lindungi makanan dari serangga (lalat, kecoak, cicak dll)
6) Biasakan Buang Air Besar di jamban dan WC
PENUTUP

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan tinjauan tugas penyuluhan ini.

Penyuluhan kesehatan mengenai DIARE di lakukan di wilayah kerja Posyandu Desa


Batu Noni pada tanggal 25 Mei 2018, peserta merupakan ibu-ibu balita yang hadir di posyandu
Desa Batu Noni Kecamatan Anggeraja.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi kepada penyusun sehingga penyuluhan kesehatan ini dapat
terselesaikan. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dokter internship
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga tugas ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam tinjauan kepustakaan ini banyak terdapat
kejanggalan dan kekurangan. Oleh karenanya penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca guna perbaikan tinjauan kepustakaan ini.

Penyusun Pembimbing

dr. Jeanne Vibertyn R dr. Johan

Anda mungkin juga menyukai