Anda di halaman 1dari 9

PERAN PENASEHAT AKADEMIK TERHADAP

KESUKSESAN MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI

Jum Anidar
Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang

e-mail: jumanidar@gmail.co.id

Abstract: There are three aspects that make students become successfull: academic, carrier planning, and social
relationship. The supervisor is person who take responsibility to assist the students in overcoming their problems.
The supervisor’s tasks are to: a) provide a consideration to the students in chosing their subjects in certain
semester, b) supervise and advise the students to gain their optimal learning achievement, c) give the explanation
and direction about their study, d) give warning to poor students, e) observe humans’ behaviour, f) provide
sufficient time for students to consult in campus, g) sign the students’ study planning cards (SSPC), h) examine
and sign the extracurricular credit semester (ECS).

Abstrak: Kesuksesan mahasiswa mencakup 3 hal yaitu ; kesuksesan akademik, kesuksesan perencanaan karier
dan kesuksesan sosial kemasyarakatan. Penasehat akademik merupakan salah satu pihak yang mempunyai
tanggung jawab terhadap kesuksesan mahasiswa. Tugas penasehat akademik adalah: a) memberi pertimbangan
kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan diambilnya pada semester tertentu, b) memberi
bimbingan dan nasehat yang bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam mencapai prestasi belajar optimal, c)
memberi penjelasan dan petunjuk tentang perkuliahan, d) memberi peringatan kepada mahasiswa yang
berprestasi rendah, e) mengikuti dan memperhatikan segi-segi perilaku mahasiswa, f) menyediakan waktu yang
cukup untuk berkonsultasi dengan mahasiswa di kampus, g) menandatangani kartu rencana studi mahasiswa
(KRSM), h) meneliti serta menandatangani SKEK (satuan kredit ekstra kurikuler)

Kata Kunci: Penasehat akademik, kesuksesan mahasiswa, perguruan tinggi

PENDAHULUAN mahasiswa dipergunakan berbagai alat dan


Keberhasilan mahasiswa di perguruan instrument, yang semuanya bertujuan untuk
tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik mahasiswa mengetahui dan memecahkan
internal maupun eksternal. Faktor internal masalahnya.
merupakan faktor yang berasal dari diri Masalah-masalah yang dialami
mahasiswa itu sendiri, seperti motivasi belajar, mahasiswa kalau tidak segera diselesaikan akan
sikap dan kebiasaan belajar, keterampilan menghambat mahasiswa mencapai kesuksesan-
belajar, kondisi fisik dan sebagainya. Faktor nya. Untuk menyelesaikan masalahnya,
eksternal merupakan faktor yang berasal dari mahasiswa perlu mendapat bantuan dari
luar diri mahasiswa itu sendiri, seperti berbagai pihak, salah satunya adalah dari dosen
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. penasehat akademik (selanjutnya disebut dosen
Salah satu keberhasilan mahasiswa PA). Namun hal ini masih banyak diper-
yang dipengaruhi oleh faktor internal adalah tanyakan, disebabkan dosen PA umumnya baru
terbebasnya mahasiswa dari masalah-masalah menandatangani kartu rencana studi (selanjut-
yang bersumber dari dirinya sendiri. Untuk nya disebut KRS), sementara masih banyak
mengetahui berbagai masalah yang dialami permasalahan mahasiswa yang belum teratasi.

216
217 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 3 November 2012, hlm. 216-223

Melalui tulisan ini penulis ingin program studi yang diikutinya segera
mengupas tentang peran dosen PA dalam setelah diwisuda. Sebahagian besar
kesuksesan mahasiswa di perguruan tinggi. mereka justru harus menunggu dalam
Mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan waktu yang cukup lama untuk dapat
wawasan dan pencerahan bagi dosen-dosen PA memasuki bidang kariernya yang sesuai
dalam melaksanakan tugasnya membimbing itu (3SCPD, 2000). Sementara
mahasiswa. menunggu karier yang sesuai itu,mereka
memiliki kesempatan memasuki karier
PEMBAHASAN bidang-bidang lain baik bidang yang
1. Kesuksesan Mahasiswa masih memungkinkan dipraktekkannya
Prayitno menjelaskan bahwa kemampuan program studi yang telah
mahasiswa diharapkan mencapai tiga dikuasainya, maupun bidang-bidang
kesuksesan yaitu sukses akademik, sukses yang menuntut kemampuan lainnya.
perencanaan karier dan sukses sosial c. Kesuksesan Sosial Kemasyarakatan,
kemasyarakatan. (dalam Tim Pengembang keberhasilan yang hendaknya mengikuti
3SCPD, 2000). kesuksesan akademik dan kesuksesan
a. Kesuksesan akademik, mengacu kepada perencanaan karier. Penerapan kemam-
keberhasilan mahasiswa dalam perkulia- puan akademik dan kemampuan dalam
hannya, semenjak semester I sampai bidang karier mau tidak mau
mahasiswa itu diwisuda. Keberhasilan ini berlangsung dalam kondisi hubungan
mengacu kepada nilai-nilai hasil belajar social kemasyarakatan tertentu. Hubu-
mahasiswa yang dilambangkan dengan ngan sosial kemasyarakatan itu akan
Indeks Prestasi (IP), baik IP semester memberikan warna, dan bahkan
maupun IP kumulatif. Kesuksesan menentukan keberhasilan penerapan
akademik mahasiswa juga ditandai kedua kesuksesan terdahulu. Kesuksesan
dengan singkatnya masa studi yang sosial kemasyarakatan juga tidak datang
mereka pergunakan untuk menyelesaikan secara otomatis, melainkan memerlukan
kuliah, sehingga ia dapat diwisuda tepat pembinaan. Pembinaan hubungan social
pada waktunya. kemasyarakatan mahasiswa merupakan
Kesuksesan akademik tidak hanya kelengkapan wajib terhadap pembinaan
ditunjang oleh intelegensi yang tinggi kemampuan akademik dan perencanaan
saja, namun oleh banyak hal diantaranya karier.
kemampuan belajar dan terbebasnya 2. Masalah-masalah mahasiswa
mahasiswa tersebut dari berbagai a. Pengertian Masalah
masalah yang mengganggu perkem- Winkel (1985) mengemukkan bahwa
bangan, kehidupan dan kegiatan belajar masalah adalah suatu yang meng-
mereka selama menjalani studi. Berarti hambat, merintangi atau mempersulit
disamping intelegensi yang perlu juga seseorang yang mengalaminya untuk
diperhatikan adalah kemampuan belajar mencapai sesuatu. Ungkapan ini
dan pengentasan masalah mahasiswa. menunjukkan bahwa masalah itu
b. Kesuksesan Perencanaan Karier, merupakan suatu kondisi/faktor yang
merupakan keberhasilan yang efeknya cendrung menghambat/merintangi
lebih jauh, yaitu setelah menyelesaikan seseorang dalam mencapai tujuan yang
studi, para lulusan perguruan tinggi diharapkan. Prayitno (1999) membe-
memiliki persiapan yang cukup baik rikan beberapa ciri suatu masalah yaitu:
sehingga diharapkan segera memasuki 1) suatu hal yang tidak disukai
dunia kerja. Kenyataan menunjukkan keberadaannya, 2) suatu yang dapat
bahwa sangat sedikit lulusan perguruan menimbulkan/ mendatangkan kesulitan
tinggi yang dapat langsung menerjuni baik untuk sekarang maupun untuk
karier sesuai dengan jurusan atau yang akan datang, 3) bagi orang yang
Anidar, Peran Penasehat Akademik Terhadap Kesuksesan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi | 218

telah menyadari adanya suatu masalah masalah dalam menyusun makalah,


maka ia ingin segera menghi- skripsi, (d) masalah dalam
langkannya. Dari kedua pendapat itu mempelajari buku-buku yang
dapat disimpulkan bahwa masalah berbahasa asing, (e) kurang motif
merupakan faktor penghambat dimana atau semangat belajar, (f) adanya
kehadirannya tidak diingini dan orang kegiatan belajar yang salah, (g)
akan berusaha untuk rendahnya rasa ingin tahu dan
menghilangkannya dalam mencapai mendalami ilmu dalam rekayasa, (h)
tujuan yang diharapkan. kurangnya minat terhadap profesi.
b. Jenis-Jenis masalah 2) Masalah sosial pribadi meliputi: (a)
Setiap orang mempunyai masalah masalah ekonomi, (b) masalah yang
dalam kehidupannya, hanya saja berkaitan dengan pemondokan, (c)
masalah yang dirasakannya berbeda masalah penyesuaian diri dengan
antara satu masalah dengan masalah teman sesama mahasiswa baik di
lainnya dan antara masalah individu kampus maupun di lingkungan
yang satu dengan individu lainnya. tempat tinggal, (d) masalah-
Walaupun masalah-masalah itu masalah keluarga.
berbeda, namun ia bisa dikelompokkan Dengan memperhatikan berbagai
ke dalam bidang-bidang atau kategori pengelompokan masalah yang ada,
tertentu. Winkel (1985) mengelom- Prayitno dkk (1997) mengelompokan
pokan masalah kepada; (1) masalah berbagai masalah yang dapat dialami
keluarga, (2) masalah sekolah/belajar, individu dalam 10 bidang, yaitu: (1)
(3) masalah pengisian waktu senggang, masalah bidang jasmani dan kesehatan,
dan (4) masalah dengan diri sendiri, (2) diri pribadi, (3) hubungan sosial, (4)
Mooney (dalam Prayitno, 1997) ekonomi dan keuangan, (5) karier dan
mengemukakan kelompok masalah pekerjaan, (6) pendidikan dan
yang berbeda, yaitu (1) masalah pengajaran, (7) hubungan muda mudi,
perkembangan jasmani kesehatan, (2) (8) keadaan hubungan keluarga, (9)
masalah keuangan, lingkungan dan agama, nilai dan moral, (10) waktu
pekerjaan, (3) masalah kegiatan sosial senggang, di samping adanya
dan rekreasi, (4) masalah hubungan pengelompokan masalah khusus dalam
pacaran dan perkawinan, (5) masalah bidang kegitan belajar siswa dan
hubungan sosial dan kejiwaan, (6) mahasiswa.
masalah pribadi dan kejiwaan, (7) c. Masalah-Masalah bidang diri pribadi
masalah moral, sopan santun dan mahasiswa
agama, (8) masalah keadaan rumah Masalah-masalah bidang diri pribadi
tangga dan keluarga, (9) masalah masa (disingkat DPI) mahasiswa terdapat dalam
depan pendidikan dan pekerjaan, (10) Alat Ungkap Masalah (AUM) umum
masalah penyesuaian dan tugas-tugas Format-1 untuk mahasiswa (Prayitno,
sekolah, (11) masalah kurikulum dan 1997). Masalah-masalah DPI mahasiswa
penyesuaian pengajaran. Selain itu tercantum dalam 20 butir yaitu 1) sering
Kartini (1995) mengelompokan mimpi buruk, 2) cemas atau khawati
masalah yang umum terjadi pada tentang sesuatu yang belum pasti, 3)
mahasiswa sebagai berikut: mudah lupa, 4) sering melamun atau
1) Masalah akademik meliputi (a) berkhayal, 5) ceroboh atau kurang hati-
masalah dalam waktu belajar yang hati, 6) sering murung dan/atau merasa
sesuai dengan banyak tuntutan dan tidak bahagia, 7) mengalami kerugian
aktivitas mahasiswa lainnya, (b) karena terlampau hati-hati, 8) kurang
masalah dalam memilih program serius menghadapi sesuatu yang penting, 9)
yang sesuai dengan kemampuan, (c) merasa hidup ini kurang berarti, 10) sering
219 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 3 November 2012, hlm. 216-223

gagal dan/atau patah semangat, 11) mudah underachiever atau mungkin gagal,
gentar atau khawatir dalam menghadapi meskipun kapasitas kognitif normal atau
dan/atau mengemukakan sesuatu, 12) lebih tinggi daripada teman-teman lainnya.
penakut, pemalu dan/atau mudah menjadi Begitu besarnya pengaruh dari rasa tidak
bingung, 13) keras kepala atau sukar percaya diri tersebut maka diharapkan
mengubah pendapat sendiri meskipun kata mahasiswa bisa terbebas dari masalah
orang lain pendapat itu salah, 14) takut tersebut. Untuk meningkatkan percaya diri,
mencoba sesuatu yang baru, 15) mudah bisa dilakukan dengan menumbuhkan
marah atau tidak mampu mengendalikan konsep diri yang sehat. Dalam hal ini dapat
diri, 16) merasa kesepian dan/atau takut digunakan nasehat tokoh Psikosibernetik
ditinggal sendiri, 17) sering bertingkah Maltz, (1970): “Believe ini yourself and
laku atau bertindak kekanak-kanakan, 18) you’ll succed”.
Rendah diri atau kurang percaya diri, 19) 3. Takut mencoba sesuatu yang baru
kurang terbuka kepada orang lain, 20) Takut disebabkan oleh adanya rasa
sering membesar-besarkan sesuatu yang tidak aman dalam menhadapi situasi pada
sebenarnya tidak perlu. saat tetentu dalam kehidupan. Situasi-
Dari beberapa jenis masalah yang situasi yang dapat membangkitkan rasa
disebutkan di atas yang sering dialami takut antara lain: pertama: rasa takut dapat
mahasiswa diantaranya: terjadi sebagai akibat reaksi peristiwa-
1. Kecemasan peristiwa tertentu, kedua; ingatan tingkah
Kecemasan (anxiety) adalah rasa laku dimana seorang individu pernah
khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. mengerjakannya. (Lesteer,dkk alih bahasa
Pengaruh kecemasan terhadap tercapainya Z. Kasijan 1984) Dari segi prakteknya takut
kedewasaan merupakan masalah penting dapat merupakan penyelamat terhadap hal-
dalam perkembangan kepribadian (singgih, hal yang merugikan, dan lebih jauh
1995). Kecemasan bisa bersifat positif dan berfungsi sebagai pembimbing untuk lebih
bisa bersifat negatif, kecemasan yang hati-hati. Takut juga bisa memberikan
positif akan mengarahkan seseorang supaya cambuk kepada seseorang untuk bekerja
ia termotivasi untuk melakukan sesuatu lebih giat. Namun sebaliknya dapat
sedangkan kecemasan yang bersifat negatif menghambat pekerjaan mahasiswa, takut
atau terlalu tinggi justru akan mengiring yang berdampak negatif inilah yang harus
seseorang pada penghambatan pencapaian dihilangkan.
sesuatu 4. Lupa
2. Rendah diri atau kurang percaya diri Lupa adalah hilangnya kemampuan
Rendah diri (inferiority) menurut untuk menyebutkan atau memproduksi
Alder (dalam Hansen, dkk, 1997) kembali apa-apa yang sebelumnya telah
merupakan penyebab utama ketidakmam- dipelajari. Secara sederhana Gulo dan
puan untuk menyesuaiakan diri. Kondisi Reber mendefinisikan lupa sebagai
inferiority ini perlu mendapat penanganan ketidakmampuan mengenal atau mengingat
supaya mengarah dan berkembang menjadi sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami
superiority . (dalam Muhibbin, 2010) dengan demikian,
Rendah diri bisa menyebabkan lupa bukanlah peristiwa hilangnya butir
kesulitan mahasiswa dan bahkan bisa informasi dan pengetahuan dari akal
menyebabkan kegagalan. Muhibbin (2010) seseorang, melainkan tidak mampu untuk
menjelaskan bahwa kemerosotan Self mengungkapkan kembali hal-hal yang telah
Esteem dan Self Confidance yang erat disimpan tersebut . Dalam hal ini Winkel
kaitannya dengan rasa percya diri, (1991) menjelaskan bahwa lupa berbeda
seseorang mahasiswa akan menimbulkan dengan hilang, lupa ada kemungkinan
frustasi yang pada gilirannya cepat atau seseorang untuk mengingatnya kembali
lambat mahasiswa tersebut akan menjadi sementara hilang itu memang sudah tidak
Anidar, Peran Penasehat Akademik Terhadap Kesuksesan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi | 220

ada harapan untuk diingat lagi. Lupa dapat Merasa hidup kurang berarti menurut
terjadi karena gangguang konflik antara Frankl disebabkan karena kurang
butir-butir informasi atau materi yang ada berfungsinya insting/naluri serta memu-
dalam system memori, gangguan konflik darnya nilai-nilai. (Paulus Budiraharjo,
terbagi dua macam yaitu proactive dan 1997) Yang dimaksud dengan insting pada
retroactive, lupa juga dapat terjadi karena hakikatnya menunjukkan pada manusia
materi yang telah dipelajari tidak pernah tentang apa yang harus dilakukan,
digunakan lagi atau dihafal yang dikenal sedangkan tradisi menunjukan apa yang
dengan teori law of disuse, (Muhibbin, sepantasnya dilakukan manusia.
2010) 9. Kesepian/takut ditinggal sendiri
5. Murung dan/atau merasa tidak bahagia Erich Fromn dalam Paulus Budi-
Kepuasan hidup yang biasanya raharjo (1997) mengatakan bahwa sadar
disebut kebahagiaan timbul dari pemenuhan akan dirinya berarti sadar akan kesepian
kebutuhan atau harapan, dan merupakan dan keterasingan (alienasi) dan
penyebab atau sarana untuk menikmati ketidakberdayaannya dihadapan alam
kehidupan, sebagaimana yang diterangkan masyarakat. Pengalaman akan keterasingan
oleh Alston dan Dudley (dalam Hurlock, ini membangkitkan kecemasan. Untuk itu
1980) Kepuasan hidup merupakan kebutuhan manusia yang lebih dalam ialah
kemampuan seseorang untuk menikmati mengatasi keterasingannya dan bagaimana
pengalaman-pengalamannya yang disertai mencari kesatuan
tingkat kegembiraan” Esensi kebahagiaan 10. Tidak terbuka
atau keadaan sejahtera, kenikmatan atau Orang yang tertutup dalam psikologi
kepuasan diantaranya adalah sikap kepribadian disebut dengan orang yang
menerima (acceptance), kasih sayang bertipe cerebretonia seperti yang dikatakan
(affection) sering juga disebut dengan “tiga Sheldon dalam Paulus Budiraharjo (1997)
A kebahagiaan “ (Hurlock 1980) Pribadi yang mempunyai nilai cerebretonia
6. Mimpi Buruk dikatakan bersifat tertutup dan senang
Mimpi sering timbul dari hal-hal yang menyendiri, tidak menyukai keramaian dan
sifatnya kompleks dan merupakan pesan takut kepada orang lain serta memiliki
rahasia dari sang malam. Mimpi mem- kesadaran yang tinggi. Bila sedang
punyai hukum sendiri dan bahasa sendiri. dirundung masalah ia memiliki reaksi yang
Dalam mimpi soal-soal sebab akibat, ruang cepat dan sulit tidur. Sementara Rokeach
dan waktu tidak berlaku, bahasanya bersifat (1954) mengatakan orang yang tertutup itu
lambang. Untuk memahaminya perlu sama dengan orang yang dogmatis. Ia
ditafsirkan. Bagi Freud dan Adler mimpi itu mendefinisikan dogmatis sebagai berikut: a)
dianggap sebagai hal yang phatologis, yaitu A Realitively closed cognitive organization
penjelmaan angan-angan atau keinginan- of beliefs and disbelief about reality, b)
keinginan yang tidak dapat direalisasikan organized around a central set of beliefs
(Sumadi, 1993) about absolute authority which in turn, c)
7. Melamun atau berkhayal provides a frame-work for patterns of
Melamun atau berkhayal merupakan intolerance toward others” (hal. 194)
kecendrungan yang membolehkan bermain 11. Keras kepala
dengan ide-ide dan merupakan perwujudan Keras kepala termasuk tipe yang
ide-ide yang memuaskan tujuan yang memiliki kepercayaan kecil akan kebaikan
dikehendakinya. Menurut Singgih (1995), dunia luar. Sebagai konsekwensinya
apabila khayalan/lamunan ini sama sekali mereka berhubungan dengan dunia luar
dilepaskan dari realita, maka pemakaian dengan cara yang negatif, umunya dengan
cara pemuasan diri akan menuju kepenye- menarik diri (withdrawal) dari orang lain
suaian yang tidak wajar (Maladjustmen) (Budiraharjo,1997)
8. Hidup kurang berarti
221 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 3 November 2012, hlm. 216-223

3. Penasehat Akademik d) Cara menyiapkan diri untuk ujian


Penasehat akademik (disingkat PA) Dalam peraturan akademik IAIN
adalah dosen yang mempunyai peran Imam Bonjol Padang (2007) pada pasal 8
kepenasehatan bagi mahasiswanya yang dijelaskan bahwa untuk kelancaran studi
berkenaan dengan kemajuan akademik. mahasiswa, diusulkan seorang penasehat
Tugas kepenasehatan ini merupakan tugas akademik (PA) oleh ketua jurusan dan di SK-
tambahan yang dibebankan kepada staf kan oleh Dekan. Tugas dan tanggung jawab
pengajar perguruan tinggi selain Penasehat Akademik itu adalah: a) memberi
melaksanakan tugas pokoknya. PA dituntut pertimbangan kepada mahasiswa untuk
menyediakan waktu untuk berkomunikasi, memilih mata kuliah yang akan diambilnya
membimbing, memotivasi dan memper- pada semester tertentu, b) memberi
hatikan mahasiswa serta membantu mencari bimbingan dan nasehat yang bertujuan untuk
dan menemukan jalan keluar dari masalah membantu mahasiswa dalam mencapai
yang dihadapi mahasiswa bimbingannya. prestasi belajar optimal, c) memberi
PA itu bertugas membimbing mahasiswa penjelasan dan petunjuk tentang perkuliahan,
mulai semester I sampai mereka tamat. d) memberi peringatan kepada mahasiswa
Seperti yang disampaikan Yusuf (1996) yang berprestasi rendah, e) mengikuti dan
bahwa Penasehat akademik berperan untuk memperhatikan segi-segi perilaku maha-
membantu mahasiswa menyiapkan diri siswa, f) menyediakan waktu yang cukup
sebelum, selama dan sesudah perkuliahan, untuk berkonsultasi dengan mahasiswa di
sehingga mahasiswa siap menghadapi kampus, g) menandatangani kartu rencana
perkuliahan, siap mengikuti perkuliahan studi mahasiswa (KRSM) yang dibim-
dan siap mengakhiri perkuliahan dengan bingnya, h) meneliti serta menandatangani
mengikuti ujian akhir. SKEK (satuan kredit ektra kurikuler)
Secara lebih rinci (Yusuf, 1996) juga Prayitno (1999) menegaskan bahwa
menjelaskan peran PA tersebut sebagai peran PA meliputi sejumlah jenis layanan,
berikut: yaitu layanan orientasi, layanan informasi,
a. Menyiapkan informasi kepada layanan penempatan dan penyaluran, layanan
mahasiswa berbagai peraturan akade- pembelajaran, layanan konseling perorangan,
mik layanan bimbingan kelompok, layanan
b. Menyusun perencanaan studi konseling kelompok.
c. Membantu pembentukan sikap positif Di samping peran PA yang begitu
mahasiswa terhadap tugas yang harus besar ia juga mempunyai tugas yang begitu
dan perlu dipelajari berat. Dalam petunjuk pelaksanaan
d. Membangkitkan motivasi belajar administrasi Tri Dharma Perguruan Tinggi
e. Mendorong mahasiswa untuk selalu Swasta (1983) dicantumkan tugas penasehat
berupaya menemukan tujuan kuliah akademik yaitu:
f. Membantu mahasiswa dalam 1. Memberikan kelengkapan adminsitrasi
pembentukan sikap dan kegiatan syarat-syarat yang harus dipenuhi
belajar yang mencakup: mahasiswa yang dibimbing agar dapat
1) Membantu dalam menyusun jadwal mengikuti program pendidikan dalam
belajar semester yang sedang berlangsung
2) Membantu dalam penggunaan wak- 2. Mengarahkan dan membantu mahasiswa
tu belajar dalam mengisi KRS (kartu rencana studi)
3) Membantu mahasiswa dalam dan KPRS (kartu perubahan rencana
menguasai teknik belajar yang baik studi serta memberikan pertimbangan
yaitu: kepada kemampuan mahasiswa mengenai
a) Cara mengikuti kuliah mata kuliah apa saja yang diambil untuk
b) Cara belajar di luar kampus semester yang berjalan
c) Cara menyiapkan tugas
Anidar, Peran Penasehat Akademik Terhadap Kesuksesan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi | 222

3. Memberikan pertimbangan kepada Tim pengembang 3SCPD (2000)


mahasiswa berapa banyak sks yang mempertegas bahwa tugas-tugas dosen PA
seharusnya diambil oleh mahasiswa atau wali siswa dapat dirinci sebagai berikut:
sesuai dengan IP semester sebelumnya 1) Mengembangkan dan menetapkan pema-
dan memperhatikan sks kumulatif serta haman mahasiswa tentang program studi
IP kumulatif yang sudah dicapai yang mereka ikuti serta informasi karier
4. Mengikuti perkembangan studi setiap berkenaan dengan program studi tersebut
mahasiswa yang dibimbingnya sehingga 2) Mengembangkan sikap, kebiasaan dan
dapat diketahui sedini mungkin bila keterampilan belajar mahasiswa
terdapat hambatan-hambatan studi 3) Memperkuat bekal akademik awal maha-
mereka siswa, serta meningkatkan penguasaan
5. Memberikan konsultasi kepada maha- materi perkuliahan secara menyeluruh,
siswa yang dibimbingnya bilamana termasuk materi tugas akhir skripsi
mahasiswa tersebut mengalami kesulitan 4) Menfasilitasi mahasiswa untuk
dalam menyelesaikan studi a. Mendalami informasi karier kepen-
Selain itu tugas PA dinyatakan secara didikan dan non kependidikan
jelas di dalam rambu-rambu pelaksanaan mengacu kepada kemampuan prog-
program kegiatan bimbingan belajar maha- ram studi yang diikuti
siswa student Support Service (3S) di LPTK b. Memperoleh informasi tentang:
Negeri. Proyek pengembangan guru sekolah - Lowongan kerja
menengah, Dirjen Dikti (Depdikbud 1997;13) - Kesempatan magang
tugas tutor (penasehat akademik) yaitu: - Kesempatan pelatihan khusus
1. Mengidentifikasi kelemahan penguasaan untuk persiapan karier yang ingin
mahasiswa terhadap materi perkuliahan dimasuki
yang diikuti c. Merencanakan arah karier yang ingin
2. Mengidentifikasi persyaratan penguasaan dikembangkan oleh mahasiswa
materi yang dirasakan sulit oleh 5) Mengupayakan pengentasan masalah-
mahasiswa masalah yang dialami mahasiswa, mem-
3. Menyelenggarakan kegiatan remedial bantu mahasiswa memenuhi persyaratan
4. Mengidentifikasi kelemahan keteram- administrasi akademik dan administrasi
pilan belajar mahasiswa umum (Tim Pengembang 3SCPD, 2000)
5. Meningkatkan keterampilan belajar, Untuk dapat merealisasikan tugas dan
seperti keterampilan berkenaan dengan a) peran tersebut, PA harus melakukan kegiatan
program beban studi, b) mengikuti sebagaimana yang dikemukakan oleh
perkuliahan, c) membaca aktif, d) Mudjiran (1996) secara garis besar bidang
memperkuat motivasi dan sikap belajar, e) kegiatan yang harus dilakukan dosen PA
menyelesaikan tugas dan menyusun yaitu menghimpun data bersifat akademik
karya tulis, f) mempersiapkan dan maupun non akademik, menganalisis data,
mengikuti ujian, g) belajar dari dan memberikan layanan secara individu atau
bersama orang lain, h) mengatur waktu kelompok dan tindak lanjut dari layanan
belajar yang diberikan
6. Menyelenggarakan kegiatan penunjang Kemudian kegiatan para PA yang
seperti; a) membimbing mahasiswa dikemukakan diatas disempurnakan sebagai-
dalam menyusun program studi lengkap, mana tercantum dalam rambu-rambu Student
b) menyelenggarakan informasi karier Support Service (Depdikbud 1997) yaitu
program studi yang diikuti mahasiswa, c) pertama:pemantapan penguasaan materi
membimbing mahasiswa untuk mening- belajar, kegiatan utamanya adalah a)
katkan motivasi, sikap dan kebiasaan mengidentifikasi kelemahan penguasaan ma-
belajar mereka teri belajar dan materi persyaratannya, b)
menyelenggarakan kegiatan remedial untuk
223 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 3 November 2012, hlm. 216-223

penguasaan materi yang dirasakan sulit oleh Budiraharja, Paulus, 1997, Mengenal Teori
mahasiswa, kedua: peningkatan keterampilan Kepribadian Mutahir, Yogyakarta:
belajar, kegiatan utamanya adalah a) Kanisius
mengidentifikasi kelemahan keterampilan Depdikbud, 1997. Rambu-rambu Pelaksanaan
belajar, b) menyelenggarakan kegiatan Program Kegiatan Bantuan Belajar
peningkatan keterampilan belajar. Ketiga: Mahasiswa, 3S di LPTK Negeri,
kegiatan pendukung yaitu bimbingan dalam Jakarta: Proyek PGSM Dirjen Dikti.
menyusun program studi lengkap satu Gunarsa, D Singgih dan Ny Singgih D Gunarsa,
jenjang, bimbingan informasi, bimbingan 1995. Psikologi Perawatan, Jakarta:
khusus belajar dan bimbingan pengentasan Gunung Mulia
masalah. Hansen, C James, dkk, 1997. Konseling Theory
Berdasarkan uraian di atas maka and Process, Boston: Atlantic Avenue
semakin jelas bahwa penasehat akademik Hurlock, Elizabeth, (alih bahasa Istiwidayanti,
sangat berperan dalam kesuksesan 1980) Psikologi Perkembangan Suatu
mahasiswa di perguruan tinggi. Baik dalam Pendekatan Sepanjang Rentang
membantu menyelesaikan masalah-masalah Kehidupan, Jakarta: Erlangga
pribadi yang dihadapi mahasiswa masalah- Kartono, Kartini. 1995. Bimbingan Belajar di
masalah akademiknya. SMA dan Perguruan Tinggi, Jakarta:
Raja Grafindo Persada
SIMPULAN Lester, D Crow , and Alice Crow, (Alih bahasa
Berdasarkan paparan yang telah Z.Kasijan, 1984), Psikologi Pendidikan,
penulis uraikan di depan maka dapat Jakarta: Gramedia
disimpulkan beberapa hal pokok yaitu: Maltz, M, 1970. The Magic Power of Self-
1. Kesukessan mahasiswa di perguruan tinggi Image Psychology, New York, Pocket
tidak terlepas dari masalah-masalah yang Books
dialami, semakin sedikit masalah dan Mudjiran, 1999. Teknik dan Strategi
semakin cepat penyelesaiannya, maka Pelaksanaan Kepenasehatan Akademis,
semakin mudah pula mahasiswa mencapai Makalah, Padang
kesuksesannya. Namum sebaliknya semakin Peraturan Akademik IAIN Imam Bonjol Padang
banyak masalah dan semakin lama (2007)
pengentasannya maka semakin banyak _________, dkk, 1997. AUM UMUM Format 1,
hambatan mahasiswa mencapai Depdikbud Dirjen Dikti: Jakarta
kesuksesannya. Prayitno dan erman amti, 1999. Dasar-Dasar
2. Pengentasan masalah-masalah yang dialami Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
mahasiswa kadang kala butuh bantuan dari Gramedia
orang lain, salah satunya adalah dari dosen Rokeach, M, 1954. The Nature and the Meaning
penasehat akademik. of Dogmatism, Psychological Review
3. Peran tugas penasehat akademik adalah 61, New York
membantu dan mengarahkan mahasiswa Suryabrata, Sumadi, 1993. Psikologi
agar dapat menyelesaikan kuliah sesuai Kepribadian, Jakarta: Raja grafindo
dengan waktunya, makanya penasehat Persada
akademik berkewajiban menyelesaikan Syah, muhibbin, 2010. Psikologi Pendidikan
masalah-masalah yang menghambat dengan Pendekatan Baru, Bandung:
mahasiswa dalam mencapai kesuksesannya Remaja Rosda Karya
di perguruan tinggi. Tim Pengembang 3SCPD, 2000. Perwalian
Mahasiswa, Model untuk Sustinabelity,
DAFTAR RUJUKAN Proyek PGSM, Dirjen Dikti
_________ , 1991. Psikologi Pengajaran,
Jakarta: Grasindo
Anidar, Peran Penasehat Akademik Terhadap Kesuksesan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi | 224

Winkel, WS, 1985. Bimbingan dan Konseling di


Sekolah Menengah, Jakarta: Gramedia
Yusuf, A. Muri, 1996, Peran Penasehat
Akademis dalam Menunjang Proses
Perkuliahan Mahasiswa di Perguruan
Tinggi, Makalah, Padang.

Anda mungkin juga menyukai