Anda di halaman 1dari 15

i

DAFTAR ISI

Kata pengantar.............................................................................................i
Bab I pendahuluan.....................................................................................iii
1.1 Latar Belakang...........................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah......................................................................iii
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................iii
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................iii
BabII kajian teori..........................................................................................1
2.1 Apa itu keadilan sosial.................................................................1
2.2 Keadilan sosial..............................................................................2
2.3 Tuntutan keadilan sosial..............................................................5
2.4 Etika Lingkungan........................................................................6
2.5 Jenis Etika Lingkungan dan Prinsip-prinsip pelaksanaanya
serta unsur unsurnya...................................................................6
Bab III Penutup............................................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................11

Datfar Pustaka...............................................................................................12
ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia merupakan negara yang mengamalkan pancasila. Pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indonesia yang merupakan perwujudan dari jiwa bangsa dalam sikap mental dan
tingkah laku serta amal perbuatan. Pancasila sebagai filsafat hidup, dan juga sebagai ideologi
dan moral bangsa yang harus dikembangkan sesuai kodrat manusia.Perbuatan yang
menyimpang dari Pancasila berarti juga menyimpang dari kehidupan tatanan Bangsa
Indonesia yang luhur.Dalam sila kedua pancasila tentang keadialan sosial disini tuntutan
keadilan yang paling umum dan berdasariah adalah ialah agar semua orang dalam situasi
yang sama diperlakukan dengan sama.Jadi keadilan mengungkapkan sikap hormat
terhadap martabat dan kesamaan antara semua orang sebagai
manusia.keadialan menuntut agar kepada siapa saja diberikan apa yang menjadi haknya.
Dalam hal keadilan kita juga dituntut untuk adil terhadap lingkungan kita.Sering
dikalangan Masyarakat, terutama bagi mereka yang berada Lingkungan Hidup (Sekitar).
Penerapan Etika Lingkungan sangatlah kurang, sehingga lingkungan sekitar tidak nyaman
dan teratur. Keresahan masyarakat semakin membuat berbagai tingkah laku yang salah yang
selalu memperburuk dan mengacaukan keadaan lingkungan. Membiasakan Diri untuk
melaksanakan etika lingkungan adalah hal yang dilakukan dan diperhatikan oleh orang-orang
baik di lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah dan Lingkungan Masyarakat.Dalam hal ini
kita di tuntuk untuk bersikap adil.
1.2Rumusan Masalah
1. Keadilan sosial menurut KBBI
2. Keadilan sosial
3. Tuntutam keadilan sosial
4. Bagaimana kita memahami prinsip-prinsip yang ada dalam etika lingkungan
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaiman tanggung jawab seorang masyarakat akan
pentingnya etika lingkungan
2. Untuk mengetahu prinsip-prinsip yang ditekankan dalam etika lingkungan
3. Untuk mengetahui bagaimana keadilan sosial sebenarnya
1.2 Manfaat penulisan
1. Untuk menambah wawasan mengenai bagaiman tannggug jawab terhadap
lingkungan
iii
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Keadilan Sosial
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, keadilan mempunyai arti sifat (
perbuatan, perlakuan dsb ) yang tidak berat sebelah ( tidak memihak ). Sedangkan

sosial berarti segala sesuatu yang mengenai masyarakat, kemasyarakatan atau

perkumpulan yang bersifat dan bertujuan kemasyarakatan (bukan dagang

atau politik). “Keadilan sosial” pada dasarnya tidak lain daripada keadilan.Terlihat tiga
macam keadilan yaitu :
 Keadilan legalis
Keadilan legalis artinya keadilan yang arahnya dari pribadi ke
seluruh masyarakat. Manusia pribadi wajib memperlakukan perserikatan
manusia sebagai keseluruhan sebagai anggota yang sama martabatnya. Manusia
itu sana dihadapan hukum, tidak ubahnya dengan anggota masyarakat yang lain.
Contoh : warga egara taat membayar pajak, mematuhi peraturan berlalu lintas di
jalan raya. Jadi, setiap warga negara dituntut untuk patuh pada hukum yang
berlaku.
 Keadilan distributive
keadilan distributive adala keseluruhan masyarakat wajib memperlakukan

manusia pribadi sebagai manusia yang sama martabatnya. Dengan kata lain,
apabila ada satu hukum yang berlaku maka hukum itu berlaku sama bagi semua
warga masyarakat. Pemerintah sebagai representasi negara wajib memberikan
pelayanan dan mendistribusikan seluruh kekayaan negara (asas pemerataan) dan
memberi kesempatan yang sama kepada warga negara untuk dapat mengakses
fasilitas yang disediakan oleh negara (tidak diskriminatif). Contoh : tersedianya
fasilitas pendidikan untuk rakyat, jalan raya untuk transportasi umum termasuk
untuk penyandang cacat dan lanjut usia.
 Keadilan komutatif
Hal ini khusus antara manusia pribadi yang satu dengan yang lain. Artinya tak lain
warga masyarakat wajib memperlakukan warga lain sebagai pribadi yang sama
martabatnya. Ukuran pemberian haknya berdasar prestasi. Orang yang punya
prestasi yang sama diberi hak yang sama. Jadi sesuatu yang dapat dicapai oleh
seseorang arus dipandang sebagai miliknya dan kita berikan secara proposional
sebagaimana adanya. Contoh : saling hormat-menghormati antar-sesama manusia
toleransi dalam pendapat dan keyakinan, salin bekerja sama.

1
2.2 Keadilan Sosial
Negara pancasila adalah negara kebangsaan yang berkeadilan sosial, yang berarti bahwa
negara sebagai penjelmaan manusia sebagai Makhluk Tuhan yang Maha Esa, sifat kodrat
individu dan makhluk sosial bertujuan untuk mewujudkan suatu keadilan dalam hidup
bersama (Keadilan Sosial). Keadilan sosial tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan
manusia sebagai makhluk yang beradab (sila II). Manusia pada hakikatnya adalah adil dan
beradab, yang berarti manusia harus adil terhadap diri sendiri, adil terhadap Tuhannya, adil
terhadap orang lain dan masyarakat serta adil terhadap lingkungan alamnya.
Dalam hidup bersama baik dalam masyarakat, bangsa dan negara harus terwujud suatu
keadilan (Keadilan Sosial), yang meliputi tiga hal yaitu : keadilan distributif (keadilan
membagi), yaitu negara terhadap warganya, kedilan legal (keadilan bertaat), yaitu warga
terhadap negaranya untuk mentaati peraturan perundangan, dan keadilan komutatif (keadilan
antarsesama warga negara), yaitu hubungan keadilan antara warga satu dengan lainnya secara
timbal balik (Notonagoro, 1975).
Sebagai suatu negara berkeadilan sosial maka negara Indonesia yang berlandaskan
Pancasila sebagai suatu negara kebangsaan, bertujuan untuk melindungi segenap warganya
dan seluruh tumpah darah, memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan warganya
(tujuan khusus). Adapun tujuan dalam pergaulan antar bangsa di masyarakat internasional
bertujuan : “ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Dalam pengertian ini maka negara Indonesia sebagai negara
kebangsaan adalah berdasar keadilan sosial dalam melindungi dan mensejahterakan
warganya,demikian pula dalam pergaulan masyarakat internasional berprinsip dasar pada
kemerdekan serta keadilan dalam hidup masyarakat.
Realisasi dan perlidungan keadilan dalam hidup bersama daam suatu negara kebangsaan,
mengharuskan negara untuk menciptakan suatu peraturan perundang-undangan. Dalam
pengertian inilah maka negara kebangsaan yang berkeadilan sosial harus merupakan suatu
negara yang berdasarkan atas hukum. Sehingga sebagai suatu negara hukum harus terpenuhi
adanya tiga syarat pokok yaitu ; pengakuan dan perlindungan atas hak-hak asasi manusia,
peradilan yang bebas, dan legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya.
Konsekuensinya sebagai suatu negara hukum yang berkeadilan sosial maka negara Indonesia
harus mengkui dan melindungi hak-hak asasi manusia, yang tercantum dalam Undang-
Undang dasar 1945 Pasal 27 ayat (1) dan (2),Pasal 28, Pasal 29 ayat (2), Pasal 31 ayat (1).
2
Demikianlah sebagai suatu negara yang berkeadilan maka negara berkewajiban melindugi
hak-hak asasi warganya, sebaliknya warga negara berkewajiban mentaati peraturan
perundang-undangan sebagai manifestasi keadilan legal dalam hidup bersama.
Keadilan sosial berwujud hendak melaksanakan kesejahteraan umum dalam masyarakat
bagi segala warga negara dan penduduk. Keadilan sosial di bidang kemasyarakatan menjadi
suatu segi dari perikeadilan yang bersama-sama dengan perikemanusiaan ditentang dan
dilanggar oleh penjajah yang harus dilenyapkan, seperti dirumuskan dalam Pembukaan alinea
I. Demokrasi politik berhubungan dengan keadilan sosial memberi hak yang sama kepada
segala warga dalam hukum dan susunan masyarakat negara, seperti dirumuskan dalam pasal
27 dan 31
1. Persamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan,
2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan,
3. Hak yang sama atas pekerjaan dan penghidupan yang layak,
4. Mendapat pengajaran
Keadilan politik dan keadilan ekonomi ialah isi yang menjadi terasnya keadilan sosial
yang mengindahkan perkembangan masyarakat dengan jaminan, supaya kesejahteran umum
terlaksana. Keadilan sosial memberi perimbangan kepada kedudukan perseorangan dalam
masyarakat dan negara. Dengan adanya keadilan sebagai sila kelima dari dasar filsafat negara
kita, maka berarti bahwa di dalam negara, makmur dan “kesejahteraan umum” itu harus
terjelma keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan sosial menurut Pembukaan UUD dimaksudkan tidak hanya bagi rakyat
Indonesia sendiri, akan tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Keadilan sosial dapat
dikembalikan pula kepada sifat kodrat manusia monodualis, sehingga keadilan sosial adalah
sesuai pula dengan sifat hakekat negara kita sebagai negara monodualis, bahwa di dalam
keadilan sosial itu terkandung pula kesatuan yang statis tak berubah dari kepentingan
perseorangan atau kepentingan khusus dan kepentingan umum dalam keseimbangan yang
dinamis, yang mana di antara dua macam kepentingan itu yang harus diutamakan tergantung
dari keadaan dan zaman, kalau buat keadaan dan zaman kita sekarang kepentigan umumlah
yang diutamakan.
3
Dengan demikian, lapangan tugas bekerjanya negara adalah hal memelihara (keadilan
sosial) dapat dibedakan demikian :
1. Memelihara kepentingan umum, yang khusus mengenai kepentingan negara sendiri
sebagai negara
2. Memelihara kepentingan umum dalam arti kepentingan bersama daripada para warga
negara, yang tidak dapat dilakukan oleh para warga negara sendiri
3. Memelihara kepentingan bersama dari warga negara perseorangan yang tidak seluruhnya
dapat dilakukan oleh warga negara sendiri, dalam bentuk bantuan dari negara
4. Memelihara kepentingan dari warga negara perseorangan, yang tidak seluruhnya dapat
diselenggarakan oleh warga negara sendiri, dalam bentuk bantuan dari negara, ada
kalanya negara memelihara seluruhnya kepentingan perseorangan (fakir miskin, anak
terkantar)
5. Tidak semua bangsa Indonesia dalam keseluruhannya harus dilindungi, juga suku
bangsa, golongan warga negara, keluarga, warga negara perseorangan
6. Tidak cukup ada kesejahteraan dan ketinggian martabat kehidupan umum bagi seluruh
bangsa, juga harus ada kesejahteraan dan martabat kehidupan tinggi bagi suku bangsa,
setiap golongan warga negara, setiap keluarga, setiap warga negara
perseorangan.pemeliharaannya, baik diselenggarakan oleh negara maupun oleh
perseorangan sendiri, tidak dengan atau dengan bantuan negara.
Realisasi dari prinsip keadilan sosial tidak lain adalah dengan jalan pembangunan yang
benar-benar dapat dilaksanakan dan berguna serta dinikmati oleh seluruh lapisan rakyat.
Selain itu dalam realisasinya Pembangunan Nasional merupakan suatu upaya untuk mecapai
tujuan negara, sehingga Pembangunan Nasional harus senantiasa meletakkan asas keadilan
sebagai dasar operasional serta dalam penentuan berbagai macam kebijaksanaan dalam
pemerintahan negara.
Karena itu sangat terang bahwa kita harus meniadakan segala bentuk kepincangan sosial
dan kepincangan pembagian kekayaan nasional kita. Kepincangan-kepincangan demikian
bukan saja tidak menjamin terwujudnya keadilan sosial, malahan merupakan penghambat
dari kesetiakawanan yang menjadi kekuatan penting dalam usaha kita untuk sama-sama
memikul beban pembangunan.
Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
4

2.3 Tuntutan keadialan sosial


Keadilan sosial adalah keadilan yang tidak tergantungdari kehendak individu yang
bersangkutan melainkan dari struktur-struktur.dengan kata lain keadilan sosial adalah
keadilan struktural.Keadilan sosial tercapai apabila struktur proses-proses ekonomi,politik
sosial,budaya dan ideologis dalam masyarakat itu menghasilkankan pembagian kekayaan
masyarakat yang adil dan menjamin bahwa setiap bahwa setiap warga masyarakat
memperoleh apa yang menjadi haknya.Jadi keadilan sosial adalahkeadilan pelaksanaannya
tergantung dari proses-proses ekonomipolitik,sosial,budaya dan ideologi dalam masyarakat.
Sturuktur-struktur itupada hakekatnya merupakan struktur-truktur kekuasan yang
menentukan masing-masing golongan dalam proses kehidupan masyarakat,apa yang harus
mereka masukan dan apa yang mereka peroleh dari proses itu.
5
2.4 Etika Lingkungan

Manusia yang memiliki akal sehat,dalam hidupnya memenuhi kebutuhannya dengan


cara mengekspoloitasi lingkungan.Akibatnya terjadi perubahan lingkungan,termasuk
komponen-komponennya.hal ini terjadi karena manusia mengakibatkan
ketidakseimbangan.Hal ini terjadi karena manusia lupa bahwa jika lingkungan terganggu
maka keseimbangan manusia juga terganggu.Karena itu manusia perlu memahami bagaimana
memperlakukan lingkungan itu agar tetap seimbang,dan etika lingkungan merupakan
jawabannya.
Etika lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam pergaulan dengan
lingkunganya,termasuk manusia dengan makluk hidup lainnya,manusia dengan alam
semesta,serta manusia dengan Tuhannya.Manusia harus menyadari hal ini dan membuat
lingkungan seimbang,dan harmoni,harus memperlakukannya dengan bijaksana,dengan
mengurangi eksploitasi yang berlebihan.

2.5 Jenis Etika Lingkungan dan Prinsip-prinsip pelaksanaanya serta unsur-unsurnya


Sebagai makhluk hidup yang membutuhkan lingkungan, manusia memiliki kewajiban
untuk menghormati, menghargai dan menjaga nilai-nilai yang terkandung di dalam
lingkungan. Mengapa? Karena manusia itu sendiri adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan
dengan lingkungan. Manusia adalah bagian dari lingkungan. Perilaku positif manusia dapat
menyebabkan lingkungan tetap lestari sedangkan perilaku negatifnya dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan.
Etika manusia terhadap sesuatu adalah kebiasaan hidup yang baik yang diwariskan
dari satu generasi ke generasi lain. Etika berisikan aturan tentang bagaimana manusia harus
hidup yang baik sebagai manusia, perintah dan larangan tentang baik buruknya perilaku
manusia untuk mengungkapkan, menjaga, dan melestarikan nilai tertentu, yaitu apa yang
dianggap baik dan penting. Dengan demikian etika berisi prinsip-prinsip moral yang harus
dijadikan pegangan dalam menuntun perilaku.
Etika lingkungan hidup memfokuskan tentang perilaku manusia terhadap alam serta
hubungan antara semua kehidupan alam semesta. Etika lingkungan (etika ekologi) adalah
pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai
keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan
makna yang sama.
6
Prinsip etika lingkungan adalah: semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan
karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan
hak untuk berkembang.
a. Jenis-Jenis Etika Lingkungan
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan
dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika
lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan.
Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam
untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk
mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
1. Ekologi dangkal (Shallaw ecology) merupakan paradigma yang menekankan
pada aspek pemenuhan kebutuhan manusia. Konsep ini mendudukkan
lingkungan sebagai sarana yang dimanfaatkan demi kebutuhan manusia.
Dengan demikian, ekologi dangkal bersifat antroposentris dalam artian
mendudukkan manusia sebagai makhluk superior yang punya wewenang
bebas dalam melakukan eksploitasi dan pemanfaatan lingkungan demi
kebutuhannya.
Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
1. Manusia terpisah dari alam.
2. Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan
tanggung jawab manusia.
3. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
4. Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan
manusia.
5. Norma utama adalah untung rugi.
6. Mengutamakan rencana jangka pendek.
7. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk
khususnya dinegara miskin.
8. Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.

7
2. Ekologi dalam (Deep ecology) merupakan etika yang memandang bahwa
manusia merupakan bagian integral dari lingkungannya. Konsep ini
menempatkan sistem etika baru dan memiliki implikasi positif dalam
kelestarian alam .Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua
bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk
menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk
berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui
spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas
yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan
binatang dan tumbuhan serta alam.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
1. Manusia adalah bagian dari alam.
2. Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan
oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
3. Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam
diperlakukan sewenang-wenang.
4. Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
5. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6. Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
7. Menghargai dan memelihara tata alam.
8. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
9. Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem
alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
Kedua Etika Lingkungan memiliki beberapa perbedaan-perbedaan seperti diatas.
Tetapi bukan berarti munculnya etika lingkungan ini memberi jawab langsung atas
pertanyaan mengapa terjadi kerusakan lingkungan. Namun paling tidak dengan adanya
gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan norma-norma mana yang dipakai
oleh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap alam ini. Dengan demikian etika
lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan beberapa norma yang ditawarkan untuk
mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

8
b.Prinsip-prinsip etika lingkungan hidup
Beberapa prinsip yang dapat menjadi pegangan dan tuntunan bagi perilaku manusia
dalam berhadapan dengan alam.
1) Sikap Hormat terhadap Alam (Respect For Nature). Hormat terhadap
alam merupakan prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam
semesta seluruhnya. Setiap anggota komunitas ekologis, termasuk
manusia, berkewajiban menghargai dan menghormati setiap kehidupan
dan spesies serta menjaga keterkaitan dan kesatuan komunitas ekologis.
2) Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature). Manusia
mempunyai tanggung jawab terhadap alam semesta (isi, kesatuan,
keberadaan dan kelestariannya).
3) Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity). Prinsip solidaritas muncul dari
kenyataan bahwa manusia adalah bagian yang menyatu dari alam
semesta dimana manusia sebagai makhluk hidup memiliki perasaan
sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.
4) Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For
Nature). Manusia digugah untuk mencintai, menyayangi, dan
melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan
tanpa dominasi yang muncul dari kenyataan bahwa sebagai sesama
anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak
untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat.
5) Prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu,
6) Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam
7) Prinsip keadilan
8) Prinsip demokrasi
9) Prinsip integritas moral

Dalam penerapan etika lingkungan,beberapa prinsip perlu diperhatikan diantaranya adalah:


1) Manusia bukanlah segalanya,tetapi merupakan bagian dari lingkungan.Oleh karena
itu,menghargai lingkungan sama dengan menghargai diri sendiri.
2) Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia tapi untuk semua makluk hidup.
3) Manusia harus menjadi anggota yang baik dan jujur.
9
4) Sumber daya alam terbatas ,karena itu perlu hemat.
5) Manusia sebagai anggota linkungan harus melaksanakan kewajiban dalam menjaga
kelestarian,kestabilan dan kelestarian alam.
6) Pemakaian SDA harus efisien.
7) Mengusahakan bahan yang digunakan harus bisa didaur ulang.
8) Tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
9) Perhatian pengaturan kelestarian lingkungan dalam suatu undang-undand,yaitu
undang-undang lingkungan hidup.

Undang –undang lingkungan hidup dibuat untuk:

1. Mencegah kerusakan hutan.


2. Meningkatkan kualitas hidup.
3. Menindak pelanggaran yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Isi undang-undang lingkungan hidup:

1. Hak atas lingkungan.


2. Kewajiban untuk memelihara lingkungan.
3. Peran serta dalam pengolahan lingkungan.
4. Sanksi terhadap pelanggar undang-undang.

c.unsur-unsur etika lingkungan baru

1. Kita harus belajar untuk menhormati alam


2. Kita harus membatinkan sustu perasaan tanggung jawb khusus terhadap
lingkungan lokal kita sendiri.
3. Kita harus merasa tanggug jawab terhadap kelestarian biosfer.
4. Etika lingkungan hidup harus memuat larangan keras untuk tidak
mengotori,merusak dan meacuni.
5. Solidaritas dengan generasi-generasi yang akan datang.

10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a.Keadilan sosial
Dalam hidup bersama baik dalam masyarakat, bangsa dan negara harus terwujud suatu
keadilan (Keadilan Sosial), yang meliputi tiga hal yaitu : keadilan distributif (keadilan
membagi), yaitu negara terhadap warganya, kedilan legal (keadilan bertaat), yaitu warga
terhadap negaranya untuk mentaati peraturan perundangan, dan keadilan komutatif
(keadilan antarsesama warga negara), yaitu hubungan keadilan antara warga satu dengan
lainnya secara timbal balik .
b.Etika lingkungan hidup
Dalam kehidupan ini manusia sepatutnya menjaga lingkungan agar tetaplestari guna
tetap memilki kehidupan dan lingkungan dalam suasana yang baik dan menyenangkan. Oleh
karena itu dibuat prinsip etika yang harus diperbuat manusia dalam memperlakukan makhluk
hidup. Prinsip-prinsip itu antara lain : bersikap hormat terhadap alam, prinsip tanggung
jawab, prinsip solidaritas, prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam, Prinsip tidak
merugikan alam secara tidak perlu, Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan
alam ,Prinsip keadilan ,Prinsip demokrasi , Prinsip integritas moral

3.2 Saran
a.Keadilan sosial
Kita sebagai warga negara yang baik,kita dituntut untuk selalu bersikap adil dengan
siapa saja.Kita harus menjujung tinggi keadilan dan tidak sewenang-wenang dengan hak
orang lain.Mari kita menjujung tinggi keadilan untuk mencapai keselarasan.
b.etika lingkungan hidup
Guna menjamin kelangsungan hidup kita dan generasi mendatang diharapkan agar
tetap memiliki kehidupan dan lingkungan dalam suasana yang baik dan menyenangkan,
banyak hal yang dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup alam semesta,
setidaknya kita harus merubah sikap dalam memandang dan memperlakukan alam
sebagai hal bukan sebagai sumber kekayaan yang siap dieksploitasi, kapan dan dimana
saja.

11
DAFTRA PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia(Keadilan)

F .Magnis Suseno.Etika Politik,Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan


Modern.Jakarta:Gramedia 1987

http://Fella yonanda .blogspot.com/2014/10/24/makala keadilan sosial bagi seluruh rakyat


indonesia

Keraf ,A.S,2002,etika lingkungan,penerbit buku kompas jakarta

oleh Rovi Sulistiono. blogspot.com/2013/10/27/etika lingkungan

Magnis Suseno.Kuasa Dan Moral.Jakarta: Gramedia.1986


12

Anda mungkin juga menyukai