Anda di halaman 1dari 5

BAB VII

KOMPETENSI INTI DAN STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN

A. KOMPETENSI INTI KEWIRAUSAAN


Tidak dapat disangkal, bahwa kesinambungan hidup perusahaan sangat
tergantung pada ketahanan pada wirausaha dalam meraih keunggulan bersaing
melalui strategi yang dimilikinya. Menurut Collin Montgomery strategi perusahaan
adalah cara-cara perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan koordinasi
aktivitas multimarketing. Tidak sedikit juga para ahli ekonomi dan menejemen tahun
1980-an dan 90-an yang menegemukakan berbagai pandangan tentang bagaimana
perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari persaingan. Michael Porter yang
terkenal dengan teorinya “competitive strategy” mengemukakan bahwa perusahaan
harus menciptakan daya saing khususagar memiliki posisi tawar menawar yang kuat
dalam persaingan. Porter mengemukakan bahwa suatu perusahaan dapat mencapai
suatu keberhasilan bila tiga kondisi dipenuhi yaitu:
1. Tujuan perusahaan dan kebijaksanaan fungsi-fungsi menejemen (seperti
produksi dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan kondisi
yang kuat di pasar
2. Tujuan dan kebijaksanaan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan
perusahaan, serta diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan
peluang dan ancaman lingkungan eksternal
3. Perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi khusus sebagai
pendorong untuk menjalankan perusahaan, misalnya dengan reputasi
merek dan biaya produksi yang rendah.
Pada intinya perusahaan harus menciptakan daya saing khusus untuk memperkuat
posisi tawar-menawar dalam persaingan, dan untuk menampung tuntutan persaingan
di pasar yang berasal dari para pemasok, pembeli, ancaman pendatang baru, produk
pengganti, dan tantangan yang gencar dari para pesaing. Inti dari teori kompetensi inti
sebenarnya sering dikemukakan para ahli seperti Gery Hamel dan C.K Prahalad dan
H. Minzberh. Menurut H.Minzberh mengemukakan bahwa perusahaan harus
mendesain strategi perusahaan yang fit antara peluang dan ancaman eksternal dengan
kemampuan internal yang memadai dan berpedoman kepada pilihan alternatif dari
grand strategy, kemudian didukung dengan menumbuhkan kapabilitas inti yang
merupakan kompetensim khusus dari pengelolaan sumber daya perusahaan.
Menurut Gery Hamel dan C.K Prahalad mengemukakan beberapa deefenisi
kompetensi inti sebagai berikut:
1. Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam
menyusun suatu produk dan jasa-jasa.
2. Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki
perusahaan untuk bersaing
3. Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan
memberikan manfaat kepada pelanggan secara fudamental
4. Sumber-sumber kompetensi adalah keunikan bersaing dan memberikan
kontribusi kepada konsumen dalam bentuk nilai dan biaya.
Untuk meraih keuntungan yang berkesinambungan, menurut Mahoney dan
Pandian perusahaan harus mencari dan menumbuhkan kapabilitas khusus dari semua
sumber daya yang mungkin belum dimanfaatkan secara optimal dan dapat dirubah
menjadi peluang produktif yang unik, diantaranya melalui pencarian ide-ide baru atau
wawasan menejemen yang luas sevara terus menerus. Menutut teori ini, perusahaan
yang berhasil meraih keuntungan dikarenakan menggunakan sumber faya yang lebih
baik, yaitu dengan: pola organisasi dan administrasi yang baik, perpaduan aset fisik
seperti SDM dan alam serta aset seperti kebiasaan berpikir kreatif dan kemahiran
menejerial, budaya perusahaan, serta proses kerja dan penyesuaian yang segera atas
tuntutan baru.
Dalam konteks persaingan global seperti sekarang ini, perusahaan kecil haeus
mengalihkan strategi pada penggunaan sumber daya internal. Strategi pengembangan
perusahaan harus mengarah pada skil khusus secara internal yang bisa menciptakan
produk unggul untuk memperbesar pangsa produksinya. Srategi resource based ini
menurut Albert Widjaja lebih meruh dan ampuh karena usaha kecil bisa
memanfaatkan SDAdan tenaga kerja loka. Dari teori yang berbasis sumber daya
tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam konteks persaingan bebas seperti sekarang
ini, para wirausaha harus menggunakan strategi pengelolaan usahanya.
Menurut Grang yang dikutip oleh Albert Widjaya ada beberapa langkah untuk
mengembangkan resource-based strategy, antara lain:
1) Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sumber daya. Sumber daya itu
diantaranya:
a. Teknologi yang dimiliki
b. Kapabilitas karyawan
c. Paten dan merek
d. Keuangan
e. Kecanggihan pemasaran
f. Pelayanan pada pelanggan
2) Mengidentifikasi dan mengevaluasi kapabilitas. Kapabilitas diartikan sebagai apa
yang dapat dilakukan perusahaan dari kerja tim bukan perorangan yang sama-
sama mengembangkan berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan.
3) Menyortir dan mengembangakan kapabilitas untuk diaplikasikan di pasar dalam
rangaka keuntungan yang tinggi secara berkesinambungan yang sulit ditiru dan
disaingi.kapabilitas harus dipelihara sebagai berikut:harus tahan lama, harus tidak
transparan.
B. STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN
1) Strategi adalah perencanaan (plan)
Konsep strategi tidak terlepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak
langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Strategi juga
menyangkut segala sesuatu yang dilakukan di masa lampau, misalnya pola-
pola perilaku bisnis yang telah dilakukan di masa lampau.
2) Strategi adalah pola
Menurut Minzberg, strategi adaloah pola, yang selanjutnya disebut sebagai
“Intendet Strategy, karenaq belum terlaksana dan berorientasi kepada masa
depan
3) Strategi adalah posisi
Defenisi strategi ketiga menurut Minzberg adalah menempatkan produk
tertentu ke pasar tertentu yang dituju.
4) Strategi adalah perspektif
Defenisi strategi yang ke empat adalah perspektif. Jika dalam P kedua dan
ketiga cenderung melihat ke bawah dan keluar, maka sebaliknya dalam
perspektif cenderung lebih melihat kedalam yaitu dalam organisasi, dan keatas
yaitu melihat grand vision dari perusahaan
5) Strategi adalah permainan
Menurutnya, strategi adealah suatu manuver tertentu untuk memperdaya
lawan atau pesaing.
 Teori Generik Strategi dan Keunggulan Besaing
Menurut Michael Porter mengungkapkan beberapa strategi yang dapat digunakan
perusahan untuk dapat bersaing antara lain:
1. Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan. Hal ini
mengandung penegrtian bahwa keberhasilan dan kegagalan tergantung
pada keberanian perusahaan untuk bersaing
2. Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh
perusahaan bagi langganan atau pembeli
3. Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah dan
diferensiasi.
4. Kedua jenis dasar keunggulan bersaing diatas, menghasilkan tiga strategi
generik yaitu biaya rendah, diferensiasi, fokus.
5. Low Cost strategy. Strategi ini mengandalkan keunggulan biaya yang
relatif rendah dalam menghasilkan barang dan jasa. Keunggulan biaya
berasal dari: pengerjan berskla ekonomis, teknologi milik sendiri, akses
preferensi kebahan mentah.
6. Diferentitaion. Keunggulan fokus diferensiasi berasal dari kemampuan
perusahaan untuk berusaha menjadi unik dalam industinya dan dalam
semua dimensi secara umum dihargai pembeli.
7. Fokus strategi. Strategi fokus berusaha mencari keunggulan dalan segmen
sasaran pasar tertentu, meskipun tidak memiliki keunggulan bersaing
secara keseluruhan.
 Stategy The New 7’S
Menurut Richart A D’Aveni mengemukakan bahwa konsep keuntungan neo
klasik maupun konsep dynamic strategy dari porter adalah berjangka pendek yang
bersifat statis. Untuk menghadapi kondisi yang semakin dinamis seperti sekarang
ini, Richart mengemukakan suatu ide dasar, bahwa perusahaan harus menekankan
pada strategi yang mefokuskan pada pengembangan kompetensi iti, pengetahuan,
dan keunikan untuk menciptakan keunggulan.
 Strategi yang pertama dari The New 7’S adalah memberi kepuasan yang
istimewa kepada stakeholder yaitu semua unsur yang terlibat dalam
perusahaan dengan tanpa kecuali, seperti pemasok, karaiawan, menejer,
pemegang saham, konsumen, pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
 Strategi kedua adalah strategi yang mefokuskan pada sasaran, artinya
perusahaan harus mencari posisi yang tepat bagi produk dan jasa-jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan
 Strategi ketiga adalah strategi dalam memposisikan perusahaan secara cepat
di pasar
 Strategi keempat adalah membuat posisi yang mencengangkan melalui
barang dan jasa-jasa baru yang lebih unik dan berbeda serta memberikan
nilai tambah baru, sehingga konsumen lebih menyukai barang dan jasa yang
diciptakan perusahaan.
 Strategi kelima adalah merubah pola-pola persaingan perusahaan yang
dimainkan sehingga perusahaan terganggu dengan pola-pola baru yang
berbeda
 Strategi keenam adalah mengutamakan pada perasaan.
 Strategi ketuju adalah mengembangkan kepercayaan yang terus menerus
melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu memberi kepuasan kepada
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai