Anda di halaman 1dari 9

Variabel bebas variabel tidak bebas

Formalisasi hasil layanan

Indikator

 Peranan karyawan
 Hubungan kekuasaan
 Proses komunikasi
 Norma –norma dan sanksi
 Prosedur –prosedur

4.4.2 kontrol Organisasi

Luasnya pengawasan terhadap suatu organisasi dihubungkan dengan : (1) komponen


administratif; (2) birokrasi dan debirokratisasi; (3) sentralisasi dan desentralisasi; dan (4)
tingkatan kekuasaan ( termasuk jangka waktu pengawasan ).

Kontrol organisasi

Indikator

 Komponen administratif
 Birokrasi dan debirokratisasi
 Sentralisasi dan desentralisasi
1) Ukuran Komponen Administratif
Menurut Campbell dan Akers ( 1970 : 437 ), komponen administratif adalah bagian dari
organisasi yang terdiri dari koordinasi, pemberian fasilitas, dan dukungan terhadap
aktivitas anggota yang berhubungan dengan organisasi.
Dari pelbagai penelitian terhadap organisasi yang berbeda –beda mereka menyimpulkan
bahwa, dalam organisasi kerja sama seperti industri, ukuran absolut dari komponen
administrasi selalu meliputi jumlah manager, para penjual, juru tulis / pencatat, dan
pekerja teknis profesional. Sedangkan dalam lembaga pendidikan, misalnya universitas,
ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, ada presiden universitas atau rektor,
pembantu rektor, dekan, pembantu dekan serta lembaga –lembaga penunjang tugas
pokok, seperti biro –biro dan lain –lain. Prinsipnya adalah ukuran komponen
administratif selalu dikaitkan dengan perbandinga natara pekerjaan administrasi dengan
jumlah karyawan yang dibutuhkan.
Dalam penelitian tentang organisasi, komponen administratif selalu dijadikan sebagai
variabel tidak bebas. Para peneliti selalu menetapkan komponen administrasi
ditentukan oleh ukuran ( size ), kompleksitas ( komplexity ), formalisasi (
formalization ), dan tujuan ( goal ).

Variabel bebas variabel tidak bebas


Tipologi organisasi komponen administratif
Indikator
 Ukuran
 Kompleksitas
 Formalisasi
 Tujuan
1) Birokratisasi dan Debirokratisasi
Istilah birokratisasi dan debirokratisasi menggambarkan ada fakta penting yang
berkaitan dengan struktur atau proses organisasi yang dipengaruhi oleh bentuk
organisasi, yaitu organisasi.
Menurut Eisenstad ( 1959 : 312 ), birokratisasi merupakan perluasan kegiatan
birokrasi dan kekuasaan yang ditunjang oleh interest para elit organisasi. Keadaan ini
cenderung terlihat pada kelambanan pelayanan, proses kerja yang berbelit –belit agar
dapat menunjukkan suatu bentuk atau orientasi kekuasaan tertentu dari para elit.
Blau ( 1970b: 150 )pun mencatat, birokrasi dalam sebuah pabrik meliputi
perkembangan pengawasan yang berpusat pada kepemimpinan yang terlihat melalui
pembagian rangking penetapan pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Birokratisasi secara populer berarti peningkatan kegiatan yang dispesialisasi,
pengetatan peraturan, peninkatan kompleksitas atas pembagian kerja, serta perluasan
departemen.
Sebaliknya proses untuk mengurangi birokratisasi disebut dengan debirokratisasi,
yaitu proses untuk mengurangi sentralisasi, interes dari para elit organisasi. Atau
subversi dari tujuan dan kegiatan birokrasi melalui hubungan interaksi patron dan
klien ke dalam kelompok kepentingan. Dalam debirokratisasi terjadi pengurangan
otonomi serta aturan sentralisasi yang ditunjukkan oleh peningkatan kecepatan
layanan. Dalam penelitian organisasi, variabel birokratisasi dan debirokratisasi biasa
dijadikan sebagai variabel bebas. Namun bisa juga menjadi variabel tidak bebas atau
variabel tergantung karena dia tergantung atas perubahan teknologi, tujuan, tingkat
penggantian karyawan atau situasi lain yang berpengaruh.

Variabel bebas

Birokratisasi

Indikator
 Struktur dan wewenang
 Mekaninsme dan komunikasi

Debirokratisasi

 Perubahan struktur dan wewenang


 Perubahan mekanisme dan komunikasi

Variabel bebas variabel tidak bebas


Indikator
 Perubahan teknologi Birokratisasi
 Tujuan Debirokratisasi
 Penggantian karyawan
 Situasi dan kondisi
2) Sentralisasi dan Desentralisasi
Menurut Richard Hall ( 1972: 228), sentralisasi adalah kekuasaan yang diberikan oleh
organisasi kepada suatu bagian atau departemen agar dapat dibedakan dengan unit
kerja atau bagian lain. Dalam pelbagai kepustakaan sentralisasi digambarkan sebagai
rentang kendali ( span of controll ). Blau juga mengartikan desentralisasi adalah
delegasi tanggungjawab dari manager puncak kepada manger menengah dan
seterusnya ke bawah.
Dalam penelitian organisasi.sentralisasi dan disentralisasi selalu digunakan sebgai variabel
bebas.Pertanyaan yang selalu muncul dalam issu tersebut adalah,seberapa besar atau perlukah
kita menerapkan sentralisasi dan disentralisasi kedalam organisasi agar organisasi menjadi
lebih efektif,aatau menjadi sebuah unit organisasi yang mampu bersaing.

Variabel Bebas variabel tidak bebas

-sentralissasi efektifitas organisasi

-disentralisasi

4) Tingkatan Kewenangan/Rentang Kendali

Dalam beragam kepustakaan,tingkat kewenangan juga sering disebut rentang kendali atau
“span of controll”.Istilah tingkatan kewenangan mengacu pada diferensiasi yang vertikal
dalam organisasi.Tingkat kewenangan selalu dihubungkan dengan agregasi karyawan
berdasarkan derajat susunan dalam organisasi.

Rentang Kendali diartikan dengan jumlah orang yang berada dibaawah pengawasan langsung
seorang pimpinan.Dua variabel itu digunankan secara berganti,kadang-kadang menjadi
variabel bebas dan tidak bebas.

Dalam berbagai eksperimen organisasi, variabel tingkat kewenangan dijadikan sebagai


variabel bebas yang dikaitkan dengan semangat keja karyawan,kepuasan kerja dll.Suatu
eksperimen yang sangat baik telah ditunjukan oleh worthy (1950 :178).Penelitian mereka
telah berhasil merekomendasikan agar tingkatan pengawas dalam organisasi dapat
dimodifikasi dengan variabel hubungan antar pribadi,termasuk rentang kendali.

Variabel bebas variabel tidak bebas

Varibel antisenden tingkat kewenangan/rentang


kndali

Hubungan antar pribadi

4.4.3 Perilaku Organisasi

Istilah perilaku organisasi tidak dimaksudkan dengan upaya untuk menggambarkan


personifikasi organisasi sebagai objek studi emosi dan kekerasan yang dialami anggota
organisas.Namun,kegiatan organisasi atau perilaku anggota dipandang melalui gerakan yang
kukuh dari dan terhadap para anggota.Ada tiga variabel yang tidak langsung berkaitan
dengan perilaku organisasi,yaitu :iklim organisasi,efektivitas organisasi ,dan tujuan
organisasi.

1) Iklim Organisasi
Istilah ini lahir dari pandangan mazhab “human relation” yang berkembang pada
tahun 1940-an.Kata Davis (1962 :58 ) iklim yang baik dan memenuhi syarat bagi
suatu organisasi antara lain kepribadian karyawan,dan persepsi mereka terhadap
prosedur organisasi.Contoh,persepsi karyawan terhadap pertanyaan,mengapa
beberapa organisasi yang hubungan antar karyawannya terasa hangat ? aspek-aspek
yang disebutkan itu tergantung dari atau dipengaruhi oleh pemimpin dan lingkungan
mereka.
Dalam penelitian organisasi,variabel iklim orgaisasi digunaka n secara
bergantian,sebagai variabel bebas dan variabel tidak bebas

Variabel bebas variabel tidak bebas

Iklim organisasi

-Praktek Pengawasan

-Kohesi Kelompok

-Variasi filosofi Manager

-pribadi karyawan yang saling melengkapi

2) Efektifitas Organisasi

Etzioni mengartikan efektifitas organisasi adalah kemampuan organisasi untuk mencapai


tujuan.Ghorpade (1970) mengajukan kriteria yang berbeda terhadap efektifitas organisasi dari
pada Etzioni.

Kata Ghorpade,efektifitas organisasi sangat tergantung atas kemampuan model yang


ditetapkan peneliti.Misalnya menetukan apakah model yang diteliti itu termasuk dalam model
rasional atau sistem sosial yang efektifitasnya diukur dengan tingkat ketercapaian tujuan dan
kemampuan untuk mencapai

Tabel lanjutan

NO Dimensi Perbandingan antara dua organisasi

Bisnis litbang
14. Pemahaman,filosofi -0.08 -0.04
kebijakan,pengarahan dari organisasi
bisa terima dan dipahami seluruh staf

Konflik,sedikit konflik dengan unit


15. organisasi lainntentang wewenang dan -0.09 -0.01
kegagalan menemukan tanggung jawab

Perencanaan personil penampilan


organisasi tidak tergantung atas ketidak
hadiran karyawan penggantian ,dan
16. -0.04 -0.06
waktu yang terbuang

Dukungan supervisi,para pembina


mendukung bawahannya

17. Perencanaan,merencakan kegiatan -0.12 -0.04


jadwal tertentu untuk mengisi waktu
kosong sebagai langkah kecil untuk
menangani krisis

18. -0.25 -0.31


Kerjasama,meneptakan jadwal kerja
dan kordinasi dengan organisasi lain
agar mencegah kegagalan bertanggung
jawab

Produktifitas,dukungan daya
19 guna,tampil secara efisien,dukungan -0.11 -0.33
tanggapan timbal balik antara atasan
dengan bawahan,mendayagunakan
sedapat mungkin kemampuan dan
keterampilan karyawan

Komunikasi, arus informasi kerja dan


komunikasi yang bebas dalam
20. berorganisasi -0.43 -0.12

Pengganitian tenaga,hanya sedikit


anggota yang tidak terampil

Inisiatif,ada inisiatif untuk


mempengaruhi metode dan operasi
kerja

21. -0.07 -0.27

22. -0.01 -0.17

23. -0.09 -0.12

Tabel lanjutan

No. Dimensi Perbandingan antara dua organisasi

Bisnis litbang
24. Kontrol supervisi,pembina selalu -0.03 -0.08
mengontrol pembagian kerja

R, Koefisien korelasi berganda -0.76 -0.79

Tabel 4.4 menunjikan pada umumnya ada perbedaan-perbedaan dimensi penentu derajat
efektifitas organisasi antara model organisasi bisnis dengan organisasi penelitian dan
pengembangan.

Sebagai contoh,pada dimensi pengembangan,reliabilitas,tekanan pada hasil,desentralisasi ,


perencanaan, kerjasama,

Anda mungkin juga menyukai