Hanya sebuah tinta pena yang bisa aku tumpahkan untuk mencurahkan isi hatiku yang
begitu menyesakkan.
Mungkin ada tetesan air mata yang bergelinang.
Menandakan kasihmu yang teramat indah untuk dilupakan.
Dan teramat sakit untuk dikenang.
TERKENANG DIRIMU
Ku teringat ibu.
Dia yang selalu memanjakanku.
Dia yang selalu menuruti kemauanku.
Dan dia pula yang berusaha mengerti mau ku.
Aku tersadar.
Ku sangat rindu padamu… Ibu
Aku ingin memelukmu.
Aku ingin ungkapkan apa yg ada dalam benakku.
Ibu…
Air mata ini berlinang.
Mengenang jasa-jasa yang dulu ku acuhkan.
Dapatkah kau hadir kembali?
Ku akan bahagia walaupun kau hadir hanya dalam mimpi.
Aku butuh waktu yang tak begitu cepat untuk benar-benar bisa melupakan.
Melepaskan yang tertinggal.
Merelakan yang tlah tiada.
Mengikhlaskan yang bukan lagi milikku.