Anda di halaman 1dari 3

SEMIOTIKA LABA AKUNTANSI:

STUDI KRITIKAL – POSMODERNIS DERRIDEAN

Pendahuluan
Dalam makalah tersebut harus mengetahui makna dari pada Semiotika (Simbol) Laba Akuntansi yang
diambil dari studi kritikal – Posmodernis Deridean (seorang pengikut ajaran Jacquest Derridea).

Pengertian Laba Akuntansi


Laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Besar dan kecilnya laba yang di sebperoleh suatu
perusahaan menunjukkan kinerja/prestasi perusahaan tersebut. Dengan demikian, laba dapat dimaknai
dan di interpretasikan sebagai pengukur efisiensi oleh investor dalam bentuk return on investment (ROI)
(Suwardjono,2005, p, 459). FASB (financial Accounting Standards Board) menyatakan bahwa informasi
laba yang di hitung dengan dasar akrual biasanya bias menunjukkan informasi prestasi yang lebih baik
dibanding dengan informasi penerimaan dan pengeluaran kas (arus kas), sehingga laba dapat di
interpretasikan sebagai alat untuk mengkonfirmasi harapan-harapan investor atau pemakai lain dalam
menilai kinerja perusahaan (Suwardjono,2005, p, 456)

Menurut Ahmed Belkaouli dalam bukunya Teori Akuntansi jilid 1 (1987:Erlangga) Laba akuntansi secara
operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari
transaksi periode tersebut dan biaya historis yang sepadan dengannya. Laba merupakan suatu pos dasar
dan penting dari ikhtisar keuangan yang memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks.

Tujuan Pelaporan Laba


Pengertian laba yang dianut oleh sistem struktur akuntansi sekarang ini adalah laba yang merupakan
selisih pengukuran pendapatan dan biaya secara akrual. Apapun pengertian dan cara pengukurannya,
laba akuntansi dengan berbagai interpretasinya diharapkan dapat digunakan antara lain sebagai :
1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam
tingkat kembalian atas investasi
2. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen
3. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
4. Alat pengendalian alokasi sumber data ekonomik suatu negara
5. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan publik
6. Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang
7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus
8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan
9. Dasar pembagian dividen

Konsep Laba Konvensional


Hendriksen dan van Breda (1992) mengemukakan bahwa laba akuntansi yang sekarang berjalan
(konvensional) masih problematik secara teoritis. Laba akuntansi mempunyai beberapa kelemahan
berikut :
a) Laba akuntansi belum didefinisi secara semantik dan jelas sehingga laba tersebut secara intuitif dan
ekonomik bermakna
b) Panyajian dan pengukuran laba masih difokuskan pada pemegang saham biasa atau residual
c) PABU sebagai pedoman pengukuran laba masih memberi peluang untuk terjadinya ketektaatasasan
(inkonsistensi) antar perusahaan

Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal – Posmodernis Page 1


d) Karena didasarkan pada konsep historis, laba akuntansi secara umum belum memperhitungkan
pengaruh perubahan daya beli dan harga
e) Dalam menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan, investor dan kreditor memandang informasi
selain laba akuntansi juga bermanfaat atau bahkan lebuh bermanfaat sehingga ketepatan laba
akuntansi belum menjadi tuntutan yang mendesak.

Konsep Laba Dalam Tataran Semantik


Konsep ini berkaitan dengan masalah makna apakah yang harus dilekatkan oleh perekayasa pelaporan
pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat dan bermakan sebagai informasi.

Pengukur Kinerja
Laba dapat diinterpretesi sebagai pengukur keefisienan bila dihubungkan dengan tingkat investasi
karena efisiensi secara konseptual merupakan suatu hubungan atau indeks.

Konfirmasi Harapan Investor


Perekayasaan pelaporan juga berusaha menyediakan informasi untuk meyakinkan bahwa harapan-
harapan investor atau pemakai lainnya di masa lalu tentang kinerja perusahaan memang terealisasi.
Dengan demikian, laba dapat diinterpretasi sebagai sarana untuk mengkonfirmasi harapan-harapan
tersebut.

Estimator Laba Ekonomik


Perekayasaan akuntansi mengharapkan bahwa laba akuntansi akan mendekati laba ekonomik atau
paling tidak merupakan estimator yang baik untuk laba ekonomik. Artinya, perubahan laba akuntansi
diharapkan merefleksi pula perubahan ekonomik perusahaan.

Makna Laba
Pemaknaan laba sebagai pengukur efisiansi, konfirmasi harapan investor, dan estimator laba ekonomik
merupakan gagasan-gagasan untuk menemukan definisi laba yang tepat untuk tujuan akuntansi. Laba
secara konseptual mempunyai karakteristik umum sebagai berikut :
a) Kenaikan kemakmuran yan dimiliki atau yang dikuasai suatu entitas
b) Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu (perioda) sehingga harus diidentifakasi kemakmuran
awal dan kemakmuran akhir
c) Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran
asalkan kemakmuran awal dipertahankan.

Laba dan Kapital


Kapital dapat diasosiasi dengan sediaan atau potensi jasa. Jadi, kapital dapat dipandang sebagai sediaan
kemakmuran pada saat tertentu. Sementara itu, laba dapat diasosiasi dengan aliran kemakmuran. Jadi,
laba adalah aliran potensi jasa yang dapat dapat dinikmati dalam kurun waktu tertentu dengan tetap
mempertahankan tingkat potensi jasa mula-mula.

Konsep Pemertahanan Kapital


Konsep ini dilandasi oleh gagasan bahwa entitas berhak mendapatkan kembalian/imbalan atau return
dan menikmatinya setelah kapital dipertahankan keutuhannya atau pulih seperti sedia kala.

Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal – Posmodernis Page 2


Konsep Laba dalam Tataran Sintaktik
Salah satu bentuk penjabaran makna laba secara sitaktik adalah mendefinisi laba sebagai selisih
pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. Paralel dengan masalah pengukuran
pendapatan, terdapat dua kriteria atau pendekatan dalam pengukuran laba yaitu :
a) Pendekatan Transaksi
Dengan pendekatan ini, laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi (terutama transaksi
eksternal) yang kemudian terakuimulasi sampai akhir perioda.
b) Pendekatan Kegiatan
Dengan pendekatan ini, laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan atau
kejadian bukan sebagai hasil suatu transaksi pada saat tertentu.

Pengukuran Laba dengan Mempertahankan Kapital


Berbagai pendekatan penilaian kapital dan implikasinya terhadap penentuan laba antara lain :
a) Kapitalisasi aliran kas harapan
b) Penilaian pasar atas aset bersih penjualan
c) Setara kas sekarang
d) Harga masukan historis
e) Harga masukan sekarang
f) Pemertahanan daya beli konstan

Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik


Tataran pragmatik dalam teori komunikasi berkepentingan untuk menentukan apakah pesan sampai
kepada penerima dan mempengaruhi perilaku sebagaimana diarah. Bila dikaitkan dengan laba, tataran
ini membahas apakah informasi laba bermanfaat atau apakah infomasi laba nyatanya digunakan.

Laba dan Harga Saham


Kebermanfaatan laba dapat diukur dari hubungan antara laba dan harga saham. Bahwa laba merupakan
prediktor aliran kas ke investor yang sebenarnya menunjukkan bahwa laba menentukan harga saham.

Penyajian Laba
Masalah konseptual yang erat kaitannya dengan penyajian adalah pemisahan pelaporan pos-pos
transaksi operasi dan pos-pos transaksi dengan pemilik (transaksi modal).

Kesimpulan
Pada

Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal – Posmodernis Page 3

Anda mungkin juga menyukai