Anda di halaman 1dari 3

Makalah Persamaan Keadaan Peng & Robinson

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

EOS Peng-Robinson telah menjadi persamaan paling populer untuk sistem gas alam di
industri perminyakan. Selama dekade 1970-an, D. Peng adalah mahasiswa PhD dari Prof. D.B.
Robinson di Universitas University of Alberta (Edmonton, Kanada). Dewan Energi Kanada
mensponsori mereka untuk mengembangkan EOS yang khusus berfokus pada sistem gas alam.

1.2 Tujuan
 Mempelajari tentang persamaan keadaan Peng & Robinson
 Mengaplikasikan persamaan tersebut ke dalam alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persamaan Keadaan Peng & Robinson

Peng dan Robinson melakukan studi untuk mengevaluasi persamaan keadaan SRK-EOS
untuk memperkirakan kelakuan fasa yang terjadi dalam sistem hidrokarbon. Peng dan Robinson
menunjukkan bahwa diperlukan perbaikan kemampuan persamaan keadaan untuk
memperkirakan densitas cairan dan sifat fluida lainnya di sekitar daerah kritis Persamaan ini
dinyatakan sebagai

𝑅𝑇 𝑎𝑇
𝑃= −
𝑉 − 𝑏 𝑉(𝑉 + 𝑏) − 𝑏(𝑉 − 𝑏)

dimana V adalah volume, dengan :

𝑎 𝑇 = 𝑎𝑐 𝑎

dimana adalah konstanta persamaan keadaan Soave-Redlich-Kwong (SRK-EOS) dan Peng–


Robinson, sedangkan α adalah koefisien yang bergantung pada temperatur untuk SRK-EOS dan
PR-EOS. Peng dan Robinson mengadopsi pendekatan Soave untuk menentukan parameter α,
yaitu
1 1
𝛼 2 = 1 + 𝑀(1 − 𝑇𝑟 2 )

𝑚 = 0,3746 + 1,5423𝜔 − 0,2699𝜔2

Parameter dan diperoleh dari keadaan kritis,

yaitu :

Ω𝑎 𝑅 2 𝑇𝐶 2
𝑎𝐶 =
𝑃𝐶

Ω𝑏 𝑅𝑇𝐶 2
𝑎𝑏 =
𝑃𝐶

dimana Ω𝑎 = 0,45724

Ω𝑏 = 0,0778

Jika disubstitusikan faktor volume V=ZRT/P ke dalam persamaan, akan diperoleh persamaan
kubik, yaitu:

𝑍 3 − (1 − 𝐵)𝑍 2 + (𝐴 + 3𝐵 2 − 2𝐵)𝑍 − (𝐴𝐵 − 𝐵 − 𝐵 ) = 0

Dimana:

(𝑎 𝑇 )𝑃 𝑏𝑃
𝐴= 2 2
𝑑𝑎𝑛 𝐵 =
𝑅 𝑇 𝑅𝑇

Dalam persamaan (9), Z adalah faktor kompresibilitas.

Pada sistem gas kondensat digunakan aturan percampuran yang dirumuskan sebagai :

Dalam persamaan (11), adalah koefisien interaksi biner, yaitu faktor korelasi interaksi antar
molekul yang ditentukan secara empiris. Faktor ini digunakan untuk memodelkan interaksi antar
molekul-molekul gas kondensat. Peng–Robinson menemukan bahwa koefisien interaksi biner
bergantung kepada perbedaan berat molekul dalam sistem hidrokarbonijδ8,9). Sifat-sifat
koefisien interaksi biner antara molekul gas kondensat adalah :

1. Interaksi antar dua komponen hidrokarbon bertambah dengan meningkatnya perbedaan antara
berat molekul : )1(+δ<δjiij

2. Komponen-komponen hidrokarbon yang berat molekulnya sama akan mempunyai koefisien


interaksi biner nol : 0=δij

3. Matriks koefisien interaksi biner adalah simetris

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Persamaan keadaan Peng & Robinson merupakan salah satu persamaan yang paling
populer digunakan untuk mencari sistem gas alam yang ada di industri perminyakan dan sering di
pelajari oleh enginer ataupun mahasiswa yang kuliah di bidang perminyakan.

Anda mungkin juga menyukai