Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran untuk membentuk

diri supaya menjadi warga Negara yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan

Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali

peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan

dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan

pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara agar dapat diandalkan

oleh bangsa dan negara. Mata pelajaran ini diajarkan dari SD, SMP, SMA,

bahkan sampai jenjang perkuliahan.

Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan

selama penjajahan ,dilanjutkan era merebut dan mempertahankan

kemerdekaan sampai dengan mengisi kemerdekaan,menimbulkan kondisi dan

tuntutan yang berbeda-beda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan

yang berbeda-beda diharap bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-

nulai kejuangan bangsa yang dilandasi jiwa,tekad dan semangat kebangsaan.

Semangat perjuangan bangsa yang tidak mengenal menyerah harus dimiliki

oleh setiap warga negara Republik Indonesia

Semangat perjuangan bangsa indonesia dalam mengisi kemerdekaan dan

menghadapi globalisasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan dan

kesadaran bernegara,sikap dan perilaku, cinta tanah air serta mengutamakan

persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi utuh dan

1
tegaknya NKRI. Serta menjaga tali persaudaraan satu sama lainya, agar terjadi

kehidupan yang berkeluarga sera saling membantu satu sama lainya.

Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia diharapkan dapat

mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen

yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara

kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang

pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme

yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di

bawah satu negara yang sama, walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-

beda agama, ras, etnik, atau golongannya.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan !

2. Jelaskan Pengertian Mata Pelajaran PKN SD !

3. Apa Karakteristik PKN di SD?

4. Jelaskan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Ahli !

5. Apa Saja Fungsi dan Tujuan PKN di SD ?

6. Jelaskan Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan !

7. Jelaskan Ruang Lingkup PKN di SD !

8. Bagaimana Pelaksanaan Nilai Dan Norma Dalam Pembelajaran PKN SD?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

2. Untuk Mengetahui Pengertian Mata Pelajaran PKN SD

2
3. Untuk Mengetahui Apa Karakteristik PKN di SD

4. Untuk Mengetahui Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Ahli

5. Untuk Mengetahui Fungsi dan Tujuan PKN di SD

6. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

7. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup PKN di SD

8. Untuk Mengetahui Pelaksanaan Nilai Dan Norma Dalam Pembelajaran

PKN SD

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006:49) adalah mata


pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Menurut Cholisin (2000:109) Pendidikan Kewarganegaraan adalah aspek
pendidikan politik yang fokus materinya peranan warga Negara dalam
kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diproses dalam rangka untuk
membina peranan tersebut sesuai dengan ketentuan pacasila dan UUD 1945
agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.
Menurut Azra Azymurdi (1999:75) Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pendidikan yang cangkupannya luas lebih luas dari pendidikan demokrasi dan
pendidikan HAM, karena mencakup kajian dan pembahasan tentang banyak
hal seperti pemerintahan, konstitusi, lembaga – lembaga demokrasi, Rule of
law, hak dan kewajiban warga Negara, proses demokrasi, dan keterlibatan
masyarakat madani, pengetahuan, lembaga- lembaga dan sistem hukum,
pengetahuan tentang HAM, kewarganegaraan yang aktif dan sebagainya.
Arnie Fajar (2005: 141) menyatakan bahwa mata pelajaran
kewarganagaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia,
dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter, yang dimanfaatkan olah pancasila dan UUD 1945.
Menurut Somantri (2001 : 159) mendefinisikan PKn sebagai berikut:
Pendidikan Kewarganegaraan adalah seleksi dan adaptasi dari lintas disiplin
ilmu – ilmu sosial, ilmu kewargaanegaraan, humaniora dan kegaiatan dasar
manusia diorganisasikan dan disajikan secara Psikologi dan ilmiah untuk
mencapai salah satu tujuan pendidikan IPS.

4
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan adalah suatu program pendidikan yang berusaha
menggabungkan unsur – unsur subtantik dari komponen civic education
melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif, serta humanis dalam
lingkungan yang demokratis.
B. Pengertian mata pelajaran PKN SD
Pada lampiran permenndiknas No. 22 tahun 2006 dikemukakan bahwa
“Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya unruk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
Hakikat atau intisari PKn adalah pendidikan nilai dan moral. Sebagai
pendidikan nilai PKn akan membantu siswa dalam mengembangkan
pertimbangan-pertimbangan ke arah obyek tertentu (baik moral maupun no
nmoral). Sedangkan pendidikan moral berkaitan dengan pertanyaan-
pertanyaan benar dan salah, baik dan jahat dalam hubungan interpersonal yang
melibatkan konsep-konsep sehingga pendidikan moral dapat membantu proses
siswa untuk lebih meningkatkan tanggung jawab, rasa keadilan, dan
pertimbangan yang matang terhadap dan tentang orang lain.
C. Karakteristik PKN di SD
Karekteristik umum PKn di sekolah dasar merupakan pengembangan kualitas
warga negara dalam aspek-aspek berikut:
a. Melek wacana kewarganegaraan, yakni pemahaman peserta didik sebagai
warga Negara tentang hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan
demokrasi konstitusional Indonesia serta menyesuaikan perilakunya dengan
pemahaman dan kesadaran itu.
b. Kemunikasi sosial cultural kewarganegaraan, yakni kemauan dan
kemampuan peserta didik sebagai warga Negara untuk melibatkan diri
dalam komunikasi social cultural sesuai dengan hak dan kewajibannya.

5
c. Pemecahan masalah kewarganegaraan, yakni kemauan, kemampuan, dan
ketrampilan peserta didik sebagai warga Negara dalam mengambil prakarsa
dan atau turut serta dalam pemecahan masalah social-kultural
kewarganegaraan di lingkungannya.
d. Penalaran kewarganegaraan, yakni kemampuan peserta didik sebagai
warga negara untuk berpikir secara kritis dan bertanggung jawab tentang
ide, instrumentasi dan praksis demokrasikonstitusional Indonesia.
e. Partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab, yakni kesadaran
dan kesiapan peserta didik sebagai warga negara untuk berpartisipasi aktif
dan penuh tanggung jawab dalam berkehidupan demokrasi konstitusional.
D. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Menurut pendapat Ahli
1. Branson (1997:7)
Tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan
bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat
lokal, negara bagian, maupun nasional. Tujuan pembelajaran PKn dalam
Depdiknas (2006:49) adalah untuk memberikan kompetensi sebagai
berikut:
a) Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
Kewarganegaraan.
b) Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara
sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Djahiri (1994/1995:10)
 Secara umum.
Tujuan PKn yaitu mendukung keberhasilan pencapaian Pendidikan
Nasional, yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa yang
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang

6
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuann dan
keterampilan, kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”
 Secara khusus.
Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman
dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang
terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat
kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan perseorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran
pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah mufakat,
serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan
sosial seluruh rakyat Indonesia.
3. Sapriya (2001)
Partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan
politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-
prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia. Partisipasi warga
negara yang efektif dan penuh tanggung jawab memerlukan penguasaan
seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual serta
keterampilan untuk berperan serta. Partisipasi yang efektif dan
bertanggung jawab itu pun ditingkatkan lebih lanjut melalui
pengembangan disposisi atau watak-watak tertentu yang meningkatkan
kemampuan individu berperan serta dalam proses politik dan
mendukung berfungsinya sistem politik yang sehat serta perbaikan
masyarakat.
4. Somantri (2001:279)
Tujuan umum pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini
adalah, agar dapat menciptakan generasi-generasi yang memiliki rasa
nasionalisme yang tinggi, cinta bangsa dan tanah air, cerdas,

7
berkarakter, yang dapat memajukan NKRI, dan dapat berpikir dan
bertindak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Upaya agar tujuan PKn tersebut tidak hanya bertahan sebagai
slogan saja, maka harus dirinci menjadi tujuan kurikuler (Somantri,
1975:30), yang meliputi :
a. Ilmu pengetahuan, meliputi hierarki: fakta, konsep, dan
generalisasi teori.
b. Keterampilan intelektual:
1. Dari keterampilan yang sederhana sampai keterampilan yang
kompleks seperti mengingat, menafsirkan, mengaplikasikan,
menganalisis, mensintesiskan, dan menilai.
2. Dari penyelidikan sampai kesimpulan yang sahih: (a)
keterampilan bertanya dan mengetahui masalah; (b)
keterampilan merumuskan hipotesis; (c) keterampilan
mengumpulkan data; (d) keterampilan menafsirkan dan
mneganalisis data; (e) keterampilan menguji hipotesis; (f)
keterampilan merumuskan generalisasi, (g) keterampilan
mengkomunikasikan kesimpulan.
c. Sikap: nilai, kepekaan dan perasaan. Tujuan PKn banyak
mengandung soal-soal afektif, karena itu tujuan PKn yang seperti
slogan harus dapat dijabarkan.
d. Keterampilan sosial: tujuan umum PKn harus bisa dijabarkan
dalam keterampilan sosial yaitu keterampilan yang memberikan
kemungkinan kepada siswa untuk secara terampil dapat
melakukan dan bersikap cerdas serta bersahabat dalam pergaulan
kehidupan sehari-hari, Dufty (Numan Somantri, 1975)
mengkerangkakan tujuan PKn dalam tujuan yang sudah agak
terperinci dimaksudkan agar kita memperoleh bimbingan dalam
merumuskan: (a) konsep dasar, generalisasi, konsep atau topik
PKn; (b) tujuan intruksional, (c) konstruksi tes beserta
penilaiannya.

8
5. Maftuh (2005)
Tujuan negara mengembangkan Pendidikan Kewarganegaraan agar
setiap warga negara menjadi warga negara yang baik (to be good
citizens), yakni warga negara yang memiliki kecerdasan (civics
inteliegence) baik intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual;
memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (civics responsibility); dan
mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
E. Fungsi dan tujuan PKN di SD
Fungsi PKn adalah mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai dan
moral Pancasila secara dinamis dan terbuka. Dinamis dan terbuka dalam arti
bahwa nilai dan moral yang dikembangkan mampu menjawab tantangan
perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, tanpa kehilangan jati diri
sebagai bangsa Indonesia, yang merdeka, bersatu dan berdaulat;
mengembangkan dan membina manusia Indonesia seutuhnya yang sadar
politik dan konstitusi NKRI berlandaskan Pancasila dan UUD 1945; membina
pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antara warga negara dengan
negara, antara warga negara dengan sesama warga negara, dan pendidikan
pendahuluan bela negara agar mengetahui dan mampu melaksanakan dengan
baik hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Melalui mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, sekolah memiliki peranan dan tanggung jawab
yang sangat penting dalam mempersiapkan warganegara yang memiliki
komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan NKRI. PKn merupakan
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari
segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi
warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakater yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Selain itu, ada tiga fungsi pokok PKN dalam membangun kepribadian
warganegara antara lain adalah mengembangkan kecerdasan warganegara
(civic intelligence), membina tanggung jawab warga negara (civic
responsibility) dan mendorong partisipasi warga negara (civic participation).
Kecerdasan warga negara yang dikembangkan untuk membentuk warga

9
negara yang bukan hanya dalam dimensi rasional, melainkan juga dalam
dimensi spiritual, emosional, dan sosial, sehingga paradigma baru PKn
bercirikan multidimensional.
Tujuan PKN digariskan dengan tegas dalam Permendiknas No. 22 Tahun
2006 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menaggapi isu
kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta
anti korupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lain.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar :
a. Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman tentang
Pancasila yang benar dan sah.
b. Meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan Pancasila
dan ciri khas serta watak ke-Indonesiaan.
c. Menanamkan nilai-nilai moral Pancasila ke dalam diri anak didik.
d. Menggugah kesadaran anak didik sebagai warga negara dan warga
masyarakat Indonesia untuk selalu mempertahankan dan melestarikan
nilai-nilai moral Pancasila tanpa menutup kemungkinan bagi
diakomodasikannya nilai-nilai laindari luar yang sesuai dan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral Pancasila terutama dalam
menghadapi arus globalisasi dan dalam rangka kompetisi dalam pasar
bebas dunia.

10
e. Memberikan motivasi agar dalam setiap langkah laku lampahnya
bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai, moral dan norma
Pancasila.
f. Mempersiapkan anak didik utuk menjadi warga negara dan warga
masyarakat Indonesia yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai
bangsa dan negaranya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan menekankan peda perkembangan dan membina warga
Negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter serta bertindak sesuai dengan
Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. melalui pengetahuan yang
diberikan di sekolah – sekolah kepada peserta didik diharapkan akan lahir
generasi muda yang berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif memiliki sikap
demokratis dan bertanggung jawab sebagai warga Negara yang sanggup
melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidipan berbangsa dan
bernegara. Serta PKn sebagai program pengajaran tidak hanya menampilkan
sosok program dan pola KBM yang hanya mengacu pada aspek kognitif saja,
melainkan secara utuh dan menyeluruh yakni mencakup aspek afektif dan
psikomotor. Selain aspek-aspek tersebut PKn juga mengembangkan
pendidikan nilai.
F. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menurut
Permendiknas No. 22 tahun 2006 meliputi sebagai berikut :
a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
sumpah pemuda, keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia,
sumpah pemuda, pengamalan nilai nilai pancasila dalam kehidupan
sehari hari, pancasila sebagai idiologi terbuka.
b) Norma, hukum dan peraturan meliputi tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlakudimasyarakat,
peraturan daerah, norma dalam kehidupan baerbangsa dan bernegara,

11
sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan
internasional.
c) Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrument nasional dan internasional
HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM
d) Kebutuhan warga Negara meliputi hidup gotong royong, harga diri
setiap warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengemukakan pendapat , menghargai keputusan bersama, prestasi
diri, persamaan kedudukan warga Negara.
e) Konstitusi Negara meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
pertama, konstitusi konstitusi Yang pernah digunakan di Indonesia,
hubungan dasar Negara dengan konstitusi.
f) Kekuasaan dan politik, meliputi Pemerintahan desa, Pemerintahan
daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, demokrasi dan system politik,
budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
Pemerintahan pers dalam masyarakat demokrasi.
g) Pancasila meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar Negara dan
idiologi Negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara,
pengamalan nilai pancasila dalam kehidipan sehari hari, pancasila
sebagai ideologi Negara.
h) Globalisasi meliputi globalisasi lingkungan , politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional dan mengevaluasi globalisasi
Uraian diatas menegaskan bahwa materi PKn dapat diperoleh dari
berbagai sumber yang memiliki kualifikasi untuk dijadikan ajar yang tidak
menyimpang dari kurikulum yang telah ditentukan. Menurut Depdiknas
(2007: 2) aspek – aspek kompetensi dalam pendidikan kewarganegaraan
adalah:
1) Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic Knowledge)
Menyangkut kemampuan akademik keilmuan yang dikembangkan
dari berbagai teori atau konsep politik, hukum dan moral. Dengan

12
demikian, mata pelajaran PKn merupakan bidang kajian multi
disipliner. secara terperinci, materi pengetahuan kewarganegaraan
meliputi pengetahuan tentang hak dan tanggung jawab warga Negara,
hak asasi manusia, prinsip – prinsip dan proses demokrasi, lembaga
pemerintah dan non pemerintah, identitas nasional, pemerintah
berdasar hukum dan peradilan yang bebas dan tidak memihak,
konstitusi serta nilai – nilai dan moral dalam masyarakat
2) Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skills)
Meliputi keterampilan intelektual (intellectual skills) dan
keterampilan berpartisipasi (participatory skills) dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. contoh ketrampilan intelektual adalah
ketrampilan dalam merespon berbagai persoalan politik, misalnya
merancang dialog dengan DPR contohnya keterampilan berpartisipasi
menggunakan ketrampilannya menggunakan hak dan kewajibannya
dibidang hukum, misalnya melaporkan kepada polisi atas tindak
kejahaatan yang diketahui.
3) Watak Kepribadian Kewarganegaraan (civic disposition)
Watak kepribadian kewarganegaraan sesungguhnya merupakan
dimensi yang paling subtansif dan essensial dalam mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan. Dimensi watak atau karakter
kewarganegaraan dapat dipandang sebagai muara dari pengembangan
kedua dimensi sebelumnya dengan memperhatikan visi, misi dan
tujuan pelajaran ini ditandai dengan penekanan dengan dimensi watak,
karekter, sikap dan pontensi lain yang bersifat afektif.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, seorang warga Negara perlu
memiliki pengetahuan yang baik, terutama pengetahuan di bidang politik,
hukum dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada
akhirnya pengetahuan dan ketrampilannya itu akan membentuk suatu
watak, karakter, sikap atau kebiasaan sehari – hari yang mencerminkan
warga Negara yang baik.

13
G. Ruang Lingkup dalam materi PKN di SD
Ruang lingkup materi pelajaran PKn meliputi nilai moral Pancasila, UUD
1945, nilai-nilai moral luhur budaya Indonesia, serta nilai-nilai moral agama
(seperti yang diakui peraturan perundangan-undangan RI). Ruang lingkup dan
rambu-rambu PPKn SD tidak berbeda dengan ruang lingkup PKn di SLTP dan
pendidikan menengah. Ruang lingkupnya adalah nilai moral dan norma
Pancasila yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Yang membedakan antara satuan
dan jenjang pendidikan yang satu dengan lainnya terletak pada luas dan
kedalaman materinya.
Kelas 1, Semester 1
Standar kompetensi Kompetensi dasar
1. Menerpakna 1.1 Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama,dan
hidup rukum suku bangsa
dalam 1.2 Memberikan contoh hidup rukum melalui kegiatan
perbedaan. di rumah dan di sekolah
1.3 Menerapkan hidup rukun di rumah dan disekolah
2. Membiasakan 2.1 Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan
tertib di rumah disekolah
dan di sekolah 2.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

Kelas 1, Semester 2
Standar kompetensi Kompetensi dasar
3. Menerpakna hak 3.1 Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar
anak di rumah dan dengan gembira dan didengar pendapatnya
disekolah 3.2 Melaksanakan hak anakdi rumah dan di sekolah
4. Membiasakan tertib 4.1 Melaksanakan aturan yang berlaku di sekolah
di rumah dan di 4.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di
sekolah masyarakat

14
Kelas II, Semester 1
Standar kompetensi Kompetensi dasar
1. Membiasakan hidup 1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling
bergotong royong berbagai dan tolong menolong
1.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan
tolong menolong di rumah dan di sekolah
2. Menampilkan sikap 2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam, seperti
cinta lingkungan dunia tumbuhan dan dunia hewan
2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam

Kelas II, Semester 2


Standar kompetensi Kompetensi dasar
3. Menampilkan sikap 3.1 Mengenal kegiatan bermusyawarah
demokratis 3.2 Menghargai suara terbanyak (mayoritas)
3.3 Menampilkan sikap mau menerima kekalahan
4. Menampilkan nilai- 4.1 Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan
nilai pancasila senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan
senang bekerja dalam kegiatan sehari-hari

Kelas III, Semester 1


Standar kompetensi Kompetensi dasar
1. Mengamalkan 1.1 Mengenal makna satu nusa, satu bangsa, dan satu
makna Sumpah bahasa
Pemuda 1.2 Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam
kehidupan sehari-hari

2. Melaksanakan 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan


norma yang berlaku masyarakat sekitar
di masyarakat 2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di

15
lingkungan masyarakat sekitar
2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan masyarakt sekitar
Kelas III, Semester 2
Standar kompetensi Kompetensi dasar
3. Memiliki harga 3.1 Mengenal pentingnya memilik harga diri
diri sebagai 3.2 Memberi contoh bentuk harga, seperti menghargai
individu diri sendiri, mengakui kelebihan dan kekurangan
diri sendiri
3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga
diri
4. Memiliki 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti
kebanggan sebagai kebhinnekaan, kekayaan alam, keramahtamahan
bangsa indonesia 4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia

Kelas IV, Semester 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami system 1.1 Mengenal lembaga-lembagadalam susunan
pemerintahan desa pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan
dan pemerintah 1.2 Menggambarkan struktur organisasi desa dan
kecamatan pemerintah kecamatan
2. Memahami system 2.1 Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi
kabupaten, kota, dan 2.2 Menggambarkan struktur organisasi kabupaten,
provinsi kota dan provinsi

Kelas IV, Semester 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Mengenal system 3.1 Mengenal lembaga-lembaga Negara dalam
pemerintahan tingkat susunan pemerintahan tingakat pusat, seperti

16
pusat MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK
3.2 Menyebutkan organisasi pemerintahan tingakt
pusat, Seperti Presiden, Wakil Presiden, dan para
Menteri
4. Menunjukkan sikap 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh
terhadap globalisasi di globalisasi di lingkungannya
lingkungannya 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional.
4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi
yang terjadi di lingkungannya

Kelas V, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami 1.1 Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
pentingnya keutuhan Indonesia
Negara Kesatuan 1.2 Menjelaskan pentingnya keutuhan Negar
Republik Indonesia Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) 1.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Memahami peraturan 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan
perundang-undangan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
tingkat pusat dan 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-
daerah undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak,
anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok

Kelas V, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

17
3. Memahami 1.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi
kebebasan 1.2 Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan
berorganisasi sekolah dan masyarakat
1.3 Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi
di sekolah
4.2 Menghargai 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
keputusan bersama 4.2 Mematuhi keputusan bersama

Kelas VI, Semester 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menghargai nilai- 1.1 Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses
nilai juang dalam perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
proses perumusan 1.2 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan
Pancasila sebagai dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar
Dasar Negara Negara
1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang
berperan dalam proses perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari
2. Memahami system 2.1 Menjelaskan proses pemilu dan Pilkada
pemerintahan 2.2 Mendeskripsikan lembaga-lembaga Negara sesuai
Republik Indonesi UUD 1945 hasil amandemen
2.3 Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan
pusat dan daerah

Kelas VI, Semester 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami peran 3.1 Menjelaskan pengertian kerja sama Negara-
Indonesia dalam negara Asia Tenggara
lingkungan Negara- 3.2 Memberikan contoh peran Indonesia dalam
negara di Asia Tenggara lingkungan negara-negara Asia Tenggara

18
4. Memahami peranan 4.1 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia
politik luar negeri yang bebas dan aktif
Indonesia dalam era 4.2 Memberikan contoh peranan politik luar
globalisasi negeri Indonesia dalam percaturan
internasional

Standar kompetensidan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk


mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan
penilaian perlu memperhatikan Standar proses dan standar penilaian

H. Pelaksanaan Nilai Dan Norma Dalam Pembelajaran PKN SD


Pada pelaksanaan pembelajarn PKn tersebut perlu memperhatikan
beberapa hal, yang merupakan rambu-rambu (Aziz Wahab, H.A., 2002):
pertama, di dalam mengajarkan PKn, sebagai pembinaan tatan dan nilai moral,
Pancasila harus dipahami sebagai satu kesatuan sila-sila yang bulat dan utuh.
Prinsip ini harus diupayakan dalam pembinaan konsep, nilai, moral dan norma
Pancasila, sehingga dengan demikian para siswa yang mempelajarinya secara
lambat laun akan menjadi manusia Indonesia Seutuhnya yang senantiasa
memperhatikan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dalam kehidupan
pribadinya, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kedua, mengingat PKn SD sebagai wahana pembinaan nilai-nilai moral
Pancasila secara dini, maka perlu dilakukan secara terprogram dan terpadu
dengan mata-mata pelajaran yang terkait.Mata-mata pelajaran terkait yang
dimaksud adalah Pendidikan IPS, Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, serta
Kesenian Indonesia.
Perlunya upaya pendidikan nilai moral yang dilakukan secara menyeluruh
dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Pendidikan moral merupakan suatu kebutuhan sosio kultural yang
jelas dan mendesak bagi kelangsungan kehidupan yang
berkeadaban.

19
b. Pewarisan nilai antara generasi dan dalam suatu generasi merpakan
wahana sosio psikologis dan selalu menjadi tugas dari proses
peradaban.
c. Peranan sekolah sebagai wahana psikopedagogis dan sosio
psikologis yang berfungsi sebagai pendidik moral menjadi semakin
penting, pada saat dimana hanya sebagian kecil anak yang
mendapat pendidikan moral dari orang tuanya dalam peranan
lembaga keagamaan semakin kecil.
d. Dalam setiap masyassrakat terdapat landasan etika umum, yang
bersifat universal melintasi batas ruang dan waktu sekalipun
dalam masyarakat pluralistik yang mengandung banyak potensi
terjadi konflik nilai.
e. Demokrasi mempunyai banyak kebutuhan khususnya pendidikan
moral karena inti dari demokrasi adalah pemerintah yang berakar
dari rakyat dilakukan oleh wakil pembawa amanah rakyat, dan
mengusung komitmen mewujudkan keadilan dan kesejahteraan
rakyat.
f. Pertanyaan yang selalu dihadapi baik individu maupun masyarakat
adalah pertanyaan moral.
g. Terdapat dukungan yang mendasar dan luas bagi pendidikan nilai
di sekolah.
h. Komitmen yang kuat terhadap pendidikan moral sangatlah esensial
untuk menarik dan membina guru-guru yang berkeadaban dan
profesional.
i. Pendidikan nilai adalah pekerjaan yang dapat dan harus dilakukan
sebagai suatu keniscayaan kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara serta bermasyarakat global.

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu program pendidikan yang


berusaha menggabungkan unsur – unsur subtantik dari komponen civic
education melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif, serta
humanis dalam lingkungan yang demokratis.
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya unruk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
Karekteristik umum PKn di sekolah dasar merupakan pengembangan
kualitas warga negara dalam aspek-aspek berikut: melek wacana
kewarganegaraan, kemunikasi sosial cultural kewarganegaraan, pemecahan
masalah kewarganegaraan, penalaran kewarganegaraan, dan partisipasi
kewarganegaraan secara bertanggung jawab.
Fungsi PKn adalah mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai dan
moral Pancasila secara dinamis dan terbuka.
Ruang lingkup materi pelajaran PKn meliputi nilai moral Pancasila,
UUD 1945, nilai-nilai moral luhur budaya Indonesia, serta nilai-nilai moral
agama (seperti yang diakui peraturan perundangan-undangan RI).

B. SARAN

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua kalangan khususnya para
peserta didik. Untuk memperbaiki kualitas, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik.

21
DAFTAR PUSTAKA

Azra Azymurdi. (1999). Menuju Masyarakat Madani Cetakan ke I. Bandung : PT.


Remaja Rosdakarya
http://anastasiaeka10.blogspot.com/2017/05/makalah-pkn.html diakses pada 30
september 2018 jam 03.20
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/makalah-pendidikan-
kewarganegaraan.html diakses pada 2 oktober jam 08.50

22

Anda mungkin juga menyukai