Penyakit Jantung Rematik
Penyakit Jantung Rematik
CANDIKA
PO.62.20.1.15.115
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengonsumsi bahan makanan serat terutama sayur dan buah serta beberapa jenis serat
lain seperti havermouth juga baik bagi penderita kolesterol tinggi. Untuk menurunkan
kolesterol, bisa mengkonsumsi vitamin E, vitamin C, dan berbagai zat lain seperti niasin dan
lesitin yang terkandung dalam beras, kedelai, gandum, kacang kedelai, dan bawang putih.
Untuk penderita penyakit diabetes mellitus pada prinsipnya harus melakukan
pengaturan makan dengan mengurangi karbohidrat kompleks. Makanan pokok yang banyak
mengandung serat seperti ubi sangat dianjurkan dibandingkan dengan nasi dan kentang.
Diet bagi penderita diabetes harus dikonsultasikan dengan dokter untuk mengatur
jumlah, jadwal, dan jenisnya. Jumlah kalori mesti pas sesuai kebutuhan, tak lebih atau
kurang. Jadwal harus dibuat tiga kali makan utama dan tiga kali makan antara dalam selang
waktu tiga jam. Penderita harus membatasi makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi
kolesterol. Makanan yang dianjurkan adalah sayur dan buah yang kurang manis, seperti apel,
pepaya, tomat, kedondong, salak, dan pisang.
Dalam buku Kiat Mengatasi Penyakit yang ditulis Elvina Karyadi disebutkan, bawang
merah, bawang putih, dan buncis baik dikonsumsi penderita diabetes karena berefek
menurunkan lemak dan kadar glukosa darah.
Penyakit lain yang bisa dikurangi efeknya dengan mengatur pola makan adalah
hipertensi dan asam urat. Untuk penderita hipertensi, selain mengatur asupan kalori yang
seimbang, juga harus dibatasi makanan yang mengandung banyak lemak dan kolesterol.
Asupan garam (natrium klorida) juga mesti dikurangi.
Masalahnya, banyak makanan yang tanpa disadari mengandung banyak garam, mulai
dari camilan seperti biskuit dan mi instan sampai makanan diawetkan semisal ikan asin, serta
bumbu seperti kecap, terasi, dan taoco. Untuk mengurangi tekanan darah, dapat dengan
meningkatkan asupan kalium berbentuk suplemen atau lewat sayur yang mengandung banyak
mineral, seperti seledri, kol, jamur, dan kacang-kacangan.
Untuk penderita asam urat, terdapat sederetan makanan mengandung purin yang harus
dihindari, seperti jeroan, kacang-kacangan, dan makanan laut. Penderita asam urat sebaiknya
mengonsumsi makanan berkarbohidrat seperti nasi, terigu, roti, dan singkong. Namun,
karbohidrat sederhana seperti gula dan permen sebaiknya dihindari.
Beberapa penyakit, seperti diabetes mellitus dan asam urat, tak bisa disembuhkan secara
total. Namun, dengan pengaturan pola makan yang baik, perkembangan penyakit bisa
dihambat agar tak bertambah parah. Pengaturan pola makan ditambah dengan olahraga dan
istirahat cukup diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita.Pengaturan makan
yang tepat sangat penting dalam pencegahan dan pengendalian diabetes melitus atau kencing
manis yang secara medis didefinisikan sebagai kumpulan gejala terkait metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak akibat kekurangan atau gangguan fungsi insulin. Pengobatan
dengan perencanaan makanan diit/terapi nutrisi medik masih merupakan pengobatan utama,
tetapi bila hal ini dilaksanakan bersama dengan latihan jasmani/kegiatan fisik dan ternyata
gagal maka diperlukan penambahan obat oral atau insulin. Untuk itu dalam merencanakan
makan bagi penderita diabetes harus dibicarakan bersama antar dokter, ahli gizi, penderita
dan keluarganya. Dengan demikian dalam membuat aturan makan tersebut harus disesuaikan
dengan kondisi penderita diabetes secaa individual.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa mengenai makanan seimbang yang dapat
diberikan pada pasien dengan diabetes.
2. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana mengendalikan diabetesdengan
pengaturan pola makan.
3. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana memberikan perawatan diitetik
bagi penderita penyakit diabetes melitus.
C. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui makanan seimbang yang dapat diberikan pada pasien
dengan diabetes.
2. Mahasiswa dapat memahami bagaimana mengendalikan diabetes dengan pengaturan
pola makan.
3. Mahasiswa dapat mengerti bagaimana memberikan perawatan diitetik bagi penderita
penyakit diabetes melitus.
D. Identifikasi Masalah
1. Makanan Seimbang.
2. Mengendalikan diabetes dengan pengaturan pola makan.
3. Perawatan diitetik bagi penderita penyakit diabetes melitus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah
melebihi normal. Insulin yang dihasilkan koleh kelenjar pankreas sangat penting untuk
menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk orang normal (non diabetes) waktu
puasa antara 60-120 mg/dL dan dua jam sesudah makan dibawah 140 mg/dL. Bila terjadi
gangguan pada kerja insulin, keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa
darah cenderung naik. Gejala bagi penderita Diabetes Mellitus adalah dengan keluhan banyak
minum (polidipsi), banyak makan (poliphagia), banyak buang air kecil (poliuri), badan lemas
serta penurunan berat
badan yang tidak jelas penyebabnya, kadar gula darah pada waktu puasa ≥ 126 mg/dL dan
kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL (Badawi, 2009).
b. Diabetes Mellitus Tipe II atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
Jika pada Diabetes Mellitus Tipe I penyebab utamanya adalah dari malfungsi kelenjar
pankreas, maka pada Diabetes Mellitus Tipe II, gangguan utama justru terjadi pada volume
reseptor (penerima) hormon insulin, yakni sel-sel darah. Dalam kondisi ini produktivitas
hormone insulin bekerja dengan baik, namun tidak terdukung oleh kuantitas volume reseptor
yang cukup pada sel
darah, keadaan ini dikenal dengan resistensi insulin. Dibawah ini terdapat beberapa fakor-
faktor yang memiliki peranan penting terjadinya hal tersebut :
1. Obesitas.
2. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
3. Gerak badan (olahraga).
4. Faktor keturunan.
Diabetes Mellitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejala yang timbul
sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru akan menjerumuskan kedalam
komplikasi yang lebih fatal. Jika berlangsung menahun kondisi penderita Diabetes Mellitus
berpeluang besar menjadi ketoasidosis ataupun hipoglikemia (Soegondo, 2004).
B. Makanan Seimbang
Makanan seimbang merupakan makanan yang harus dimakan untuk memastikan tubuh
badan seseorang berfungsi dengan normal. Makanan seimbang seharusnya memberikan kita
tenaga. makanan yang mencukupi, karbohidrat, protein dan lemak secara optimum,
kandungan fiber yang mencukupi dan kandungan bahan galian, vitamin dan asid
lemak.Makanan yang memberi tenaga dapat membina badan, dan dapat menjauhi kita
daripada mendapat penyakit. Amalan pemakanan sihat adalah satu faktor yang penting ke
arah kesihatan sekeluarga dan seharusnya dipupuk dari rumah. Selain daripada menyelerakan
dan mampu dibeli, makanan yang dikongsi bersama sekeluarga mestilah berkhasiat dan sihat.
Makanan seimbang seharusnya memberi :
Makanan ini terdiri dari tiga kumpulan iaitu makanan yang memberi tenaga, menjauhi
dari penyakit dan membina sel-sel dan tisu tubuh.
Di Indonesia tenaga 50-60% penduduk didapati dari pada nasi. Namun begitu makanan
lain yang menghasilkan tenaga termasuk semua jenis bijirin seperti jagung, gandum, beras,
bali, ubi keledek, keladi, ubi kayu, kentang dan lain-lain. Makanan lain yang menghasilkan
tenaga adalah makanan yang mengandungi gula seperti gula pasir, sirap, jem dan madu.
Protein adalah makanan membina badan. Protein membina sel-sel atau jeringan tisu
dalam badan kita. Punca protein adalah daripada ikan, ketam, kepah, sotong, ayam, itik, dan
lembu. Kekurangan sumber protein boleh membantutkan pertumbuhan seseorang termasuk
pembentukan otot. Kekurangan protein juga mempengaruhi pembentukan darah dan ini
menyebabkan badan menjadi lesu.
Makanan jenis ini merupakan makanan yang membekalkan tubuh dengan bahan-bahan
yang mengekalkan semua perjalanan organ di dalamnya. Ia mencegah tubuh daripada
menghidap penyakit. Makanan jenis ini meliputi sayur-sayuran dan buah-buahan. Pengaturan
makan yang tepa tsangat penting dalam pencegahan dan pengendalian diabetes melitus atau
kencing manis yang secara medis didefinisikan sebagai kumpulan gejala terkai metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak akibat kekurangan atau gangguan fungsi insulin.
A. KESIMPULAN
Untuk penderita penyakit diabetes mellitus pada prinsipnya harus melakukan
pengaturan makan dengan mengurangi karbohidrat kompleks. Makanan pokok yang banyak
mengandung serat seperti ubi sangat dianjurkan dibandingkan dengan nasi dan kentang. Diet
bagi penderita diabetes harus dikonsultasikan dengan dokter untuk mengatur jumlah, jadwal,
dan jenisnya. Jumlah kalori mesti pas sesuai kebutuhan, tak lebih atau kurang. Jadwal harus
dibuat tiga kali makan utama dan tiga kali makan antara dalam selang waktu tiga jam.
Penderita harus membatasi makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi kolesterol.
Makanan yang dianjurkan adalah sayur dan buah yang kurang manis, seperti apel, pepaya,
tomat, kedondong, salak, dan pisang.
B. SARAN
Pengaturan pola makan pada penderita Diabetes Melitus sangatlah penting dan
membutuhkan kesabaran baik dari penderita DM sendiri, maupun dari perawat itu sendiri.
Setelah membaca dan mediskusikan makala ini diharapkan kelak mahasiswa sebagai calon
perawat dapat mengaplikasikan dalam profesinya, agar seluruh konsep dan pembahasan dari
makalah dapat bejalan sesuai dengan tujuan penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim.http://mypotik.blogspot.com/2010/05/mengendalikan-diabetes-
dengan.html.diakses tanggal 06/04-2011
2. Almatsier.S. Penuntun Diet. .2005.Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
3. Arcole MargatanCatur laksana Diabetes Melitus.Dalam :Yang Manis Jangan pipis.
2006.Penerbit CV.Aneka.Solo.
4. Hiswandi.Peranan Gizi Dan Diabetes Melitus.2002.Universitas Sumatera Utara.Medan
Read more: http://yayannerz.blogspot.com/2011/04/diet-pada-diabetes-
melitus.html#ixzz1rb9bymaZ