Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN MATA KULIAH KDK II DM

ARTIKEL TENTANG PENTINGNYA PENGENDALIAN BERAT BADAN DAN DIET


SEBAGAI BAGIAN PENTING DARI MANAJEMEN DM

CANDIKA
PO.62.20.1.15.115

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN REGULER II JURUSAN KEPERAWATAN
2018
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengonsumsi bahan makanan serat terutama sayur dan buah serta beberapa jenis serat
lain seperti havermouth juga baik bagi penderita kolesterol tinggi. Untuk menurunkan
kolesterol, bisa mengkonsumsi vitamin E, vitamin C, dan berbagai zat lain seperti niasin dan
lesitin yang terkandung dalam beras, kedelai, gandum, kacang kedelai, dan bawang putih.
Untuk penderita penyakit diabetes mellitus pada prinsipnya harus melakukan
pengaturan makan dengan mengurangi karbohidrat kompleks. Makanan pokok yang banyak
mengandung serat seperti ubi sangat dianjurkan dibandingkan dengan nasi dan kentang.
Diet bagi penderita diabetes harus dikonsultasikan dengan dokter untuk mengatur
jumlah, jadwal, dan jenisnya. Jumlah kalori mesti pas sesuai kebutuhan, tak lebih atau
kurang. Jadwal harus dibuat tiga kali makan utama dan tiga kali makan antara dalam selang
waktu tiga jam. Penderita harus membatasi makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi
kolesterol. Makanan yang dianjurkan adalah sayur dan buah yang kurang manis, seperti apel,
pepaya, tomat, kedondong, salak, dan pisang.
Dalam buku Kiat Mengatasi Penyakit yang ditulis Elvina Karyadi disebutkan, bawang
merah, bawang putih, dan buncis baik dikonsumsi penderita diabetes karena berefek
menurunkan lemak dan kadar glukosa darah.
Penyakit lain yang bisa dikurangi efeknya dengan mengatur pola makan adalah
hipertensi dan asam urat. Untuk penderita hipertensi, selain mengatur asupan kalori yang
seimbang, juga harus dibatasi makanan yang mengandung banyak lemak dan kolesterol.
Asupan garam (natrium klorida) juga mesti dikurangi.
Masalahnya, banyak makanan yang tanpa disadari mengandung banyak garam, mulai
dari camilan seperti biskuit dan mi instan sampai makanan diawetkan semisal ikan asin, serta
bumbu seperti kecap, terasi, dan taoco. Untuk mengurangi tekanan darah, dapat dengan
meningkatkan asupan kalium berbentuk suplemen atau lewat sayur yang mengandung banyak
mineral, seperti seledri, kol, jamur, dan kacang-kacangan.
Untuk penderita asam urat, terdapat sederetan makanan mengandung purin yang harus
dihindari, seperti jeroan, kacang-kacangan, dan makanan laut. Penderita asam urat sebaiknya
mengonsumsi makanan berkarbohidrat seperti nasi, terigu, roti, dan singkong. Namun,
karbohidrat sederhana seperti gula dan permen sebaiknya dihindari.
Beberapa penyakit, seperti diabetes mellitus dan asam urat, tak bisa disembuhkan secara
total. Namun, dengan pengaturan pola makan yang baik, perkembangan penyakit bisa
dihambat agar tak bertambah parah. Pengaturan pola makan ditambah dengan olahraga dan
istirahat cukup diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita.Pengaturan makan
yang tepat sangat penting dalam pencegahan dan pengendalian diabetes melitus atau kencing
manis yang secara medis didefinisikan sebagai kumpulan gejala terkait metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak akibat kekurangan atau gangguan fungsi insulin. Pengobatan
dengan perencanaan makanan diit/terapi nutrisi medik masih merupakan pengobatan utama,
tetapi bila hal ini dilaksanakan bersama dengan latihan jasmani/kegiatan fisik dan ternyata
gagal maka diperlukan penambahan obat oral atau insulin. Untuk itu dalam merencanakan
makan bagi penderita diabetes harus dibicarakan bersama antar dokter, ahli gizi, penderita
dan keluarganya. Dengan demikian dalam membuat aturan makan tersebut harus disesuaikan
dengan kondisi penderita diabetes secaa individual.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa mengenai makanan seimbang yang dapat
diberikan pada pasien dengan diabetes.
2. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana mengendalikan diabetesdengan
pengaturan pola makan.
3. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana memberikan perawatan diitetik
bagi penderita penyakit diabetes melitus.

C. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui makanan seimbang yang dapat diberikan pada pasien
dengan diabetes.
2. Mahasiswa dapat memahami bagaimana mengendalikan diabetes dengan pengaturan
pola makan.
3. Mahasiswa dapat mengerti bagaimana memberikan perawatan diitetik bagi penderita
penyakit diabetes melitus.

D. Identifikasi Masalah
1. Makanan Seimbang.
2. Mengendalikan diabetes dengan pengaturan pola makan.
3. Perawatan diitetik bagi penderita penyakit diabetes melitus.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah
melebihi normal. Insulin yang dihasilkan koleh kelenjar pankreas sangat penting untuk
menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk orang normal (non diabetes) waktu
puasa antara 60-120 mg/dL dan dua jam sesudah makan dibawah 140 mg/dL. Bila terjadi
gangguan pada kerja insulin, keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa
darah cenderung naik. Gejala bagi penderita Diabetes Mellitus adalah dengan keluhan banyak
minum (polidipsi), banyak makan (poliphagia), banyak buang air kecil (poliuri), badan lemas
serta penurunan berat
badan yang tidak jelas penyebabnya, kadar gula darah pada waktu puasa ≥ 126 mg/dL dan
kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL (Badawi, 2009).

Penyebab Diabetes Mellitus


Orang yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya Diabetes Mellitus adalah :
1. Usia Diatas 45 Tahun.
Pada orang-orang yang berumur fungsi organ tubuh semakin menurun, hal ini diakibatkan
aktivitas sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin menjadi berkurang dan sensitifitas sel-
sel jaringan menurun sehingga tidak menerima insulin.
2. Obesitas Atau Kegemukan.
Pada orang gemuk aktivitas jaringan lemak dan otot menurun sehingga dapat memicu
munculnya Diabetes Mellitus.
3. Pola Makan
Pola yang serba instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian masyarakat perkotaan.
Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat menjadi penyebab Diabetes
Mellitus, misalnya makanan gorengan yang mengandung nilai gizi yang minim.
4. Riwayat Diabetes Mellitus Pada Keluarga
Sekitar 15-20 % penderita NIDDM (Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus) mempunyai
riwayat keluarga Diabetes Mellitus, sedangkan IDDM (Insulin Dependen Diabetes Mellitus)
sebanyak 57 % berasal dari keluarga DiabetesMellitus.
5. Kurangnya Berolahraga Atau Beraktivitas
Olahraga dapat dilakukan 3-5 kali seminggu, kurang berolahraga dapat menurunkan
sensitifitas sel terhadap insulin dapat menurun sehingga dapat mengakibatkan penumpukan
lemak dalam tubuh yang dapat menyebabkan Diabetes Mellitus (Waspadji, 2002).

Tipe Diabetes Mellitus

a. Diabetes Mellitus Tipe I atau IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus).


Penyebab utama Diabetes Mellitus Tipe I adalah terjadinya kekurangan hormon insulin pada
proses penyerapan makanan. Fungsi utama hormon insulin dalam menurunkan kadar glukosa
secara alami dengan cara :
1. Meningkatkan jumlah gula yang disipan didalam hati.
2. Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.
3. Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.
Jika insulin berkurang, kadar gula didalam darah akan meningkat. Gula dalam darah berasal
dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati. Sebagian gula disimpan dan sebagian
lagi digunakan untuk tenaga. Disinilah fungsi hormone insulin sebagai “stabilizer” alami
terhadap kadar glukosa dalam darah. Jika terjadi gangguan sekresi (produksi) hormone
insulin ataupun terjadi gangguan pada proses penyerapan hormone insulin pada sel-sel darah
maka potensi terjadinya Diabetes Mellitus sangat besar sekali.

b. Diabetes Mellitus Tipe II atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
Jika pada Diabetes Mellitus Tipe I penyebab utamanya adalah dari malfungsi kelenjar
pankreas, maka pada Diabetes Mellitus Tipe II, gangguan utama justru terjadi pada volume
reseptor (penerima) hormon insulin, yakni sel-sel darah. Dalam kondisi ini produktivitas
hormone insulin bekerja dengan baik, namun tidak terdukung oleh kuantitas volume reseptor
yang cukup pada sel
darah, keadaan ini dikenal dengan resistensi insulin. Dibawah ini terdapat beberapa fakor-
faktor yang memiliki peranan penting terjadinya hal tersebut :
1. Obesitas.
2. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
3. Gerak badan (olahraga).
4. Faktor keturunan.
Diabetes Mellitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejala yang timbul
sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru akan menjerumuskan kedalam
komplikasi yang lebih fatal. Jika berlangsung menahun kondisi penderita Diabetes Mellitus
berpeluang besar menjadi ketoasidosis ataupun hipoglikemia (Soegondo, 2004).

Patofisiologi Diabetes Mellitus


Pengelolaan bahan makanan dimulai dari mulut kemudian kelambung dan selanjutnya
ke usus. Didalam saluran pencernaan makanan dipecah menjadi bahan dasar makanan
karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak.
Ketiga zat makanan itu akan diserap oleh usus kemudian masuk kedalam pembuluh darah
dan diedarkan keseluruh tubuh untuk dipergunakan oleh organ-organ dalam tubuh sebagai
bahan bakar. Agar dapat berfungsi sebagai bahan bakar, makanan itu harus masuk dulu
kedalam sel supaya dapat diolah yang akhirnya adalah timbulnya energi yang disebut dengan
proses metabolisme. Dalam proses metabolism itu insulin memegang peran yang sangat
penting yaitu bertugas memasukkan glukosa kedalam sel untuk selanjutnya dapat digunakan
sebagai bahan bakar. Insulin ini adalah suatu zat atau hormon yang dikeluarkan oleh sel beta
dipankreas.
Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang
dapat membuka pintu masuknya glukosa kedalam sel, kemudian didalam sel glukosa itu
dimetabolisme menjadi tenaga. Bila insulin tidak aktif glukosa tidak dapat masuk kedalam
dengan akibat glukosa akan tetap berada didalam pembuluh darah yang artinya kadarnya
didalam meneingkat. Dalam keadaan seperti itu badan akan menjadi lemah tidak ada sumber
energi didalam sel. Pada keadaan tadi jumlah kuncinya yang kurang, meskipun anak
kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa
yang masuk sel akan sedikit, sehingga akan kekurangn bahan bakar (glukosa) dan glukosa
didalam pembuluh darah meningkat (Waspadji, 2002).

B. Makanan Seimbang
Makanan seimbang merupakan makanan yang harus dimakan untuk memastikan tubuh
badan seseorang berfungsi dengan normal. Makanan seimbang seharusnya memberikan kita
tenaga. makanan yang mencukupi, karbohidrat, protein dan lemak secara optimum,
kandungan fiber yang mencukupi dan kandungan bahan galian, vitamin dan asid
lemak.Makanan yang memberi tenaga dapat membina badan, dan dapat menjauhi kita
daripada mendapat penyakit. Amalan pemakanan sihat adalah satu faktor yang penting ke
arah kesihatan sekeluarga dan seharusnya dipupuk dari rumah. Selain daripada menyelerakan
dan mampu dibeli, makanan yang dikongsi bersama sekeluarga mestilah berkhasiat dan sihat.
Makanan seimbang seharusnya memberi :

1. Tenaga makanan yang mencukupi.


2. Karbohidrat, protein dan lemak secara optimum.
3. Kandungan fiber yang mencukup.
4. Kandungan bahan galian, vitamin dan asid lemak.

Makanan ini terdiri dari tiga kumpulan iaitu makanan yang memberi tenaga, menjauhi
dari penyakit dan membina sel-sel dan tisu tubuh.

1. Makanan yang memberi tenaga

Di Indonesia tenaga 50-60% penduduk didapati dari pada nasi. Namun begitu makanan
lain yang menghasilkan tenaga termasuk semua jenis bijirin seperti jagung, gandum, beras,
bali, ubi keledek, keladi, ubi kayu, kentang dan lain-lain. Makanan lain yang menghasilkan
tenaga adalah makanan yang mengandungi gula seperti gula pasir, sirap, jem dan madu.

2. Makanan membina badan

Protein adalah makanan membina badan. Protein membina sel-sel atau jeringan tisu
dalam badan kita. Punca protein adalah daripada ikan, ketam, kepah, sotong, ayam, itik, dan
lembu. Kekurangan sumber protein boleh membantutkan pertumbuhan seseorang termasuk
pembentukan otot. Kekurangan protein juga mempengaruhi pembentukan darah dan ini
menyebabkan badan menjadi lesu.

3. Makanan menjauhi penyakit

Makanan jenis ini merupakan makanan yang membekalkan tubuh dengan bahan-bahan
yang mengekalkan semua perjalanan organ di dalamnya. Ia mencegah tubuh daripada
menghidap penyakit. Makanan jenis ini meliputi sayur-sayuran dan buah-buahan. Pengaturan
makan yang tepa tsangat penting dalam pencegahan dan pengendalian diabetes melitus atau
kencing manis yang secara medis didefinisikan sebagai kumpulan gejala terkai metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak akibat kekurangan atau gangguan fungsi insulin.

C. Mengendalikan Diet Pada Pasien Diabetes Dengan Pengaturan Pola Makan


Yang perlu diperhatikan dalam proses diet adalah:
1. Makan secara teratur sesuai porsi natau jadwal makan yang sudah di tentukan oleh
dokter atau ahli gizi.
2. Kurangi makanan sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, ketan, ubi, roti dan lain –
lain.
3. Hindari mengkonsumsi gula murni seperti gula, permen, coklat, sirop, kue yang manis
serta buah yang dikalengkan.
4. Makanlah banyak sayur – sayuran dan buah – buahan.

D. Perawatan Diet Bagi Penderita Penyakit Diabetes Melitus


1. Dasar-dasar Perawatan Dietik bagi Penderita Diabetes Melitus
Tujuanperawatan diet bagi penderita penyakit diabetes melitus adalah:
1. Mencegah terjadinya hiperglikemia postprandial yang berlebihan.
2. Mencegah terjadinya hipoglikemia apabila penderita memakai obat insulin
3. Memelihara agar tidak terjadi kelebihan berat badan
4. Menjaga agar kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah penderita tetap pada batas
yang normal
5. Mencegah kerusakan pada pembuluh darah
Agar diet lebih bervariasi, penderita dianjurkan menggunakan bahan makanan penukar
yang dapat dipilih dari “Daftar Bahan Makanan Penukar” yang khusus dibuat bagi penderita
diabetes melitus. Dengan menggunakan daftar itu, penderita dapat memilih bahan makanan
yang akan digunakan dalam dietnya asal kandungan hidrat arangnya tidak berbeda. Jadi jika
penderita ingin mengganti nasi dengan roti misalnya maka jumlah roti yang kandungan hidrat
arangnya setara dengan 100 gram beras adalah 80 gram roti. Demikian pula halnya dengan
bahan makanan yang lain sehingga praktis semua bahan makanan boleh dimakan oleh
penderita diabetes melitus, asalkan dalam jumlah yang ekivalen dengan kandungan hidrat
arang dari bahan makanan yang ditukar.Apa pun pendekatan yang digunakan dalam
perawatan penderita diabetes melitus, pengaturan diet bagi penderita tetap menjadi bagian
paling penting dalam upaya perawatan secara keseluruhan.
Dengan pembatasan-pembatasan dalam diet yang harus diikutinya, penderita harus
dapat memenuhi kebutuhan tubuhnya akan berbagai zat gizi yang lain seperti mineral,
vitamin, dan sebagainya.
Disamping itu pengaturan makanan penting oleh penderita, baik waktu waktu penderita
menggunakan insulin ataupun tidak. Ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi oleh penderita
diabetes harus diterjemahkan menjadi petunjuk praktis yang dapat digunakan sebagai
pedoman penderita dalam mengatur makanannya sehari-hari. Penderita, disamping harus
memperoleh kecukupan zat gizi sesuai dengan kebutuhannya, harus mampu memelihara
kandungan glukosa darahnya pada tingkat normal selama 24 jam.
2. Beberapa Ketentuan Khusus dalam Deit Penderita Diabetes Melitus
Diet yang dianjurkan untuk penderita diabetes tipe I sebagai berikut :
1. Karbohidrat 50% - 60% dari total kalori (terutama karbohidrat kompleks dan serat
yang dapat larut).
2. Lemak 25% atau kurang dari total kalori (kurang konsumsi lemak jenuh).
3. Protein 10% - 20% dari total kalori.
4. Batasi konsumsi alkohol.
5. Dianjurkan untuk menggunakan pemanis alternatif seperti sorbitol dan aspartam.
Tips untuk Penderita Diabetes Mellitus Untuk Penderita Diabetes Tipe I
Makanan lengkap dan snack untuk mencegah fluktuasi gula darah
Komposisi pati, protein, dan lemak yang berimbang pada setiap kali makan.
Konsumsi makanan yang banyak mengandung serat.
Untuk Penderita Diabetes Tipe II
Konsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat untuk mempertahankan berat badan
normal.
Makanan yang harus dikurangi :
1. Produk makanan dengan kandungan gula murni tinggi.
2. Lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
3. Makanan dengan kandungan garam tinggi untuk mencegah naiknya tekanan darah.

E. Penatalaksanaan Pola Makan Pada Pederita DM


Pola makan adalah pola makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah makanan yang tidak
mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan
(Ramadhan, 2008). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai suatu
sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian pola makan dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk melakukan kegiatan makan secara sehat. Pola makan
adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud
tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu
kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan seseorang yang
berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya (Depdiknas, 2001).
Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan Diabetes Mellitus, namun
penderita Diabetes Mellitus sering memperoleh sumber informasi yang kurang tepat yang
dapat merugikan penderita tersebut seperti penderita tidak lagi menikmati makanan kesukaan
mereka, sebenarnya anjuran makan pada penderita Diabetes Mellitus sama dengan anjuran
makan sehat umumnya yaitu makan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori
masing-masing penderita Diabetes Mellitus (Badawi, 2009). Pengaturan diet pada penderita
Diabetes Melitus merupakan pengobatan yang utama pada penatalaksanaan Diabetes Mellitus
yaitu mencakup pengaturan dalam :
Jumlah Makanan
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita Diabetes Mellitus harus sesuai untuk mencapai
kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal. Komposisi energy adalah
60-70 % dari karbohidrat, 10-15 % dari protein, 20-25 % dari lemak. Makanlah aneka ragam
makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta zat pengatur.
1. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein yang
bersumber dari nasi serta penggantinya seperti : roti, mie, kentang, dan lainlain.
2. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral.
3. Makanan sumber zat pembangun seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan,
ayam, daging, susu, keju, dan lain-lain.
4. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber
zat pengatur antara lain : sayuran dan buah-buahan.
Ada beberapa jenis diet dan jumlah kalori untuk penderita Diabetes Mellitus menurut
kandungan energi, karbohidrat, protein dan lemak :

Tabel 1. Jenis Diet Diabetes Mellitus Menurut Kandungan Energi,Karbohidrat, Protein


dan Lemak
Jenis Diet Energi (Kkal) Karbohidrat Protein (g) Lemak (g)
(gr)
I 1100 172 43 30
II 1300 192 45 35
III 1500 237 51,5 36,5
IV 1700 275 55,5 36,5
V 1900 299 60 48
VI 2100 319 62 53
VII 2300 369 73 59
VIII 2500 396 80 62

Sumber : Almatsier, 2006


Keterangan :
Jenis diet I s/d III diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk.
Jenis diet IV s/d V diberikan kepada penderita diabetes tanpa komplikasi.
Jenis diet VI s/d VIII diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja (juvenile diabetes)
atau diabetes dengan komplikasi.

Jenis Bahan Makanan


Banyak yang beranggapan bahwa penderita Diabetes Mellitus harus makan makanan
khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya adalah menjaga kadar
glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting bagi kita terutama penderita
Diabetes Mellitus untuk mengetahui efek dari makanan pada glukosa darah. Jenis makanan
yang dianjurkan untuk penderita Diabetes Mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti
sayur-mayur dan buah-buahan segar. Yang
terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan mengakibatkan
kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikemia) dan juga jangan terlalu banyak makan
makanan yang memperparah penyakit Diabetes Mellitus.
BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Untuk penderita penyakit diabetes mellitus pada prinsipnya harus melakukan
pengaturan makan dengan mengurangi karbohidrat kompleks. Makanan pokok yang banyak
mengandung serat seperti ubi sangat dianjurkan dibandingkan dengan nasi dan kentang. Diet
bagi penderita diabetes harus dikonsultasikan dengan dokter untuk mengatur jumlah, jadwal,
dan jenisnya. Jumlah kalori mesti pas sesuai kebutuhan, tak lebih atau kurang. Jadwal harus
dibuat tiga kali makan utama dan tiga kali makan antara dalam selang waktu tiga jam.
Penderita harus membatasi makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi kolesterol.
Makanan yang dianjurkan adalah sayur dan buah yang kurang manis, seperti apel, pepaya,
tomat, kedondong, salak, dan pisang.

Tujuanperawatan diet bagi penderita penyakit diabetes melitus adalah:


Mencegah terjadinya hiperglikemia postprandial yang berlebihan.
Mencegah terjadinya hipoglikemia apabila penderita memakai obat insulin
Memelihara agar tidak terjadi kelebihan berat badan
Menjaga agar kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah penderita tetap pada batas yang
normal
Mencegah kerusakan pada pembuluh darah.
Pola makan adalah pola makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah makanan yang tidak
mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan
(Ramadhan, 2008). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai suatu
sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Pengaturan makan merupakan pilar
utama dalam pengelolaan Diabetes Mellitus, namun penderita Diabetes Mellitus sering
memperoleh sumber informasi yang kurang tepat yang dapat merugikan penderita tersebut
seperti penderita tidak lagi menikmati makanan kesukaan mereka, sebenarnya anjuran makan
pada penderita Diabetes Mellitus sama dengan anjuran makan sehat umumnya yaitu makan
menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing penderita Diabetes
Mellitus (Badawi, 2009).
Tips untuk Penderita Diabetes Mellitus Untuk Penderita Diabetes Tipe I
Makanan lengkap dan snack untuk mencegah fluktuasi gula darah
Komposisi pati, protein, dan lemak yang berimbang pada setiap kali makan.
Konsumsi makanan yang banyak mengandung serat.
Untuk Penderita Diabetes Tipe II
Konsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat untuk mempertahankan berat badan
normal.
Makanan yang harus dikurangi :
Produk makanan dengan kandungan gula murni tinggi.
Lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Makanan dengan kandungan garam tinggi untuk mencegah naiknya tekanan darah.

B. SARAN
Pengaturan pola makan pada penderita Diabetes Melitus sangatlah penting dan
membutuhkan kesabaran baik dari penderita DM sendiri, maupun dari perawat itu sendiri.
Setelah membaca dan mediskusikan makala ini diharapkan kelak mahasiswa sebagai calon
perawat dapat mengaplikasikan dalam profesinya, agar seluruh konsep dan pembahasan dari
makalah dapat bejalan sesuai dengan tujuan penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim.http://mypotik.blogspot.com/2010/05/mengendalikan-diabetes-
dengan.html.diakses tanggal 06/04-2011
2. Almatsier.S. Penuntun Diet. .2005.Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
3. Arcole MargatanCatur laksana Diabetes Melitus.Dalam :Yang Manis Jangan pipis.
2006.Penerbit CV.Aneka.Solo.
4. Hiswandi.Peranan Gizi Dan Diabetes Melitus.2002.Universitas Sumatera Utara.Medan
Read more: http://yayannerz.blogspot.com/2011/04/diet-pada-diabetes-
melitus.html#ixzz1rb9bymaZ

Anda mungkin juga menyukai